• Tidak ada hasil yang ditemukan

104 PP NO. 50 TAHUN 2012

Nadya Aulia

Academic year: 2023

Membagikan "104 PP NO. 50 TAHUN 2012"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN

KESEHATAN KERJA

(PP No. 50 th 2012)

(2)

DASAR HUKUM

1. Undang-Undang No. 1 th 1970 tentang Keselamatan Kerja;

2. Undang-Undang No. 13 th 2003 tentang Ketenagakerjaan.

3. Peraturan Pemerintah No. 50 th 2012

tentang Penerapan Sistem Manajemen

Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

(3)

UU No. 13 th 2003 ttg Ketenagakerjaan

Pasal 87 :

(1) Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem

manajemen perusahaan;

(2) Ketentuan mengenai penerapan sistem

manajemen keselamatan dan kesehatan kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

(4)

PENGERTIAN SMK3

(Menurut penjelasan ps. 87 UU No.13 th 2003)

SMK3 adalah :

bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan yang meliputi :

Struktur organisasi,

Perencanaan,

Pelaksanaan,

Tanggungjawab,

Prosedur,

Proses, dan

Sumber daya

yang dibutuhkan bagi pengembangan penerapan, pencapaian, pengkajian, dan pemelihraan kebijakan K3 dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif.

(5)

5

Pendekatan SYSTEM

INPUT

FEED BACK

(Pemantauan dan Evaluasi)

PROCESS OUTPUT OUTPUT

(6)

6

SISTEM MANAJEMEN K3

INPUTINPUT

Struktur organisasi

Perencanaan

Tanggung jawab

Pelaksanaan

Prosedur

Sumber daya

Feedback Feedback

Continuous Improvement Continuous Improvement

PROSESPROSES

Pengembangan

Penerapan

Pencapaian

Pengkajian

Pemeliharaan kebijakan K3

OUT PUT OUT PUT Tempat kerja Tempat kerja

aman, aman, sehat, sehat, efisien, efisien, produktif produktif

(7)

SISTEM MANAJEMEN KEESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

(SMK3)

Adalah :

Bagian dari sistem manajemen

perusahaan secara keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya

tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.

(PP No. 50 th 2012)

(8)

Tujuan Penerapan SMK3

Adalah :

a. Meningkatkan efektivitas perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja yang terencana, terukur,

terstruktur dan terintegrasi;

b. Mencegah dan mengurangi kecelakan kerja dan penyakit akibat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, pekerja/buruh, dan/atau serikat pekerja/serikat buruh;

c. Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman dan efisien untuk mendorong produktivitas.

(9)

PENERAPAN SMK3

Setiap perusahaan wajib menerapkan SMK3, apabila :

Mempekerjakan pekerja/buruh paling sedikit 100 orang atau

Mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi

(10)

PRINSIP-PRINSIP PENERAPAN SMK3

1. PENETAPAN KEBIJAKAN K3;

2. PERENCANAAN K3;

3. PELAKSANAAN RENCANA K3;

4. PEMANTAUAN DAN EVALUASI KINERJA K3; dan

5. PENINJAUAN ULANG DAN

PENINGKATAN KINERJA SMK3..

(11)

Peninjauan dan Peningkatan Kinerja SMK3 Peninjauan dan Peningkatan Kinerja SMK3

Pemantauan dan Evaluasi Kinerja K3 Pemantauan dan Evaluasi Kinerja K3

Pelaksanaan Rencana K3 Pelaksanaan Rencana K3

Perencanaan K3

Perencanaan K3

Penetapan Kebijakan K3 Penetapan Kebijakan K3

Perbaikan yang berkelanjutan

PEDOMAN PENERAPAN SMK3

(12)

1. PENETAPAN KEBIJAKAN K3

(13)

PENYUSUNAN KEBIJAKAN K3

Dalam penyusunan Kebijakan K3, paling sedikit harus :

•Melakukan tinjauan awal kondisi K3;

•Memperhatikan peningkatan kinerja manajemen K3 terus-menerus;

•Memperhatikan masukan dari

pekerja/buruh dan/atau serikat

pekerja/serikat buruh.

(14)

TINJAUAN AWAL

(INITIAL STATUS REVIEW) (INITIAL STATUS REVIEW)

Bertujuan untuk : Bertujuan untuk :

1. Mengetahui situasi pelaksanaan K3 saat ini;

2. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan;

3. Membandingkan dengan :

Peraturan yg relevant dan terkait dgn K3;

JUKLAK/JUKNIS/MANUAL K3 yg ada;

Pelaksanaan dan Kinerja K3 pada sektor yg sama (tenaga kerja, P2K3 dll);

Effisiensi dan effektivitas sumber daya dalam pelaksanaan K3.

(15)

TINJAUAN AWAL

(INITIAL STATUS REVIEW) (INITIAL STATUS REVIEW) DILAKUKAN DENGAN :

DILAKUKAN DENGAN :

1. Identifikasi potensi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko;

2. Perbandingan penerapan K3 dengan perusahaan dan sektor lain yang lebih baik;

3. Peninjauan sebab dan akibat kejadian yg membahayakan;

4. Kompensasi dan gangguan serta hasil penilaian sebelumnya yang berkaitan dengan K3;

5. Menilai efisiensi dan efektivitas sumberdaya yang disediakan.

(16)

KEBIJAKAN K3

Kebijakan K3, paling sedikit memuat : 1. Visi

2. Tujuan perusahaan

3. Komitmen dan tekad melaksanakan kebijakan

4. Kerangka dan program kerja yang

mencakup kegiatan perusahaan secara

menyeluruh yang bersifat umum dan/atau

operasional.

(17)

Process for Developing an OSHMS

Typical Input Process Typical Output

Risk Mappping (HIRADC)

Audit

Inspection

Review of Performance

Review of existing OSH Mgt or Process

Competence & Training requirement

Workforce involvement

Osh legal & other

Standards; eg. Compliance Register

Initial Status Review (Gap Analysis) undertaken by mixed management team that includes :

- worker reppresentative - competent practioner (Where we are now)

Draft an OSH Plan, including :OSH Policy Statemet

OSH Management Arrangement

Competence & Training Needs

OSH Management Program

(The objective is to ensure effective OSH Mgt and Process CI)

(18)

PENYUSUNAN KEBIJAKAN K3

Dilakukan melalui :

• Tinjauan awal kondisi K3

• Proses konsultasi antara pengurus dan wakil pekerja.

18

(19)

KOMITMEN K3

KOMITMENT K3 diwujudkan dalam :

a) Menempatkan organisasi K3 pd posisi yang menentukan keputusan persh.

b) Menyediakan anggaran, tenaga kerja dan sarana yang diperlukan untuk K3.

c) Menetapkan personil yg mempunyai

tanggung jawab, wewenang dan kewajiban dalam penanganan K3.

d) Perencanaan K3 yg terkoordinasi.

e) Melakukan penilaian kinerja dan tindak

lanjut pelaksanaan K3.

(20)

20

PENETAPAN KEBIJAKAN K3

1) Disesuaikan dgn sifat dan skala risiko yg ada dan disahkan oleh pucuk pimpinan perusahaan

2) Berisikan komitmen utk perbaikan terus menerus dan memenuhi peruu K3 dan peraturan lainnya

3) Tertulis. bertanggal dan ditandatangani serta

secara jelas menunjukkan tujuan dan sasaran K3 4) Didokumentasikan, diimplementasikan dan

dipertahankan pelaksanaannya

(21)

21

PENETAPAN KEBIJAKAN K3

5). Dikomunikasikan kpd seluruh karyawan utk

meningkatkan kesadaran dan keterlibatan pekerja 6). Menampung keinginan interest parties/stakeholders 7). Dikaji secara periodik utk menjamin agar selalu

relevant dan layak bagi perusahaan; dan 8). Bersifat dinamis.

(22)

2. PERENCANAAN K3

(23)

PERENCANAAN K3

1.1. Perencanaan dimaksudkan untuk menghasilkan Perencanaan dimaksudkan untuk menghasilkan RENCANA K3;

RENCANA K3;

2.2. Rencana K3 disusun dan ditetapkan mengacu Rencana K3 disusun dan ditetapkan mengacu kepada Kebijakan K3 yang sdh ditetapkan;

kepada Kebijakan K3 yang sdh ditetapkan;

3.3. Rencana K3 disusun harus mempertimbangkan :Rencana K3 disusun harus mempertimbangkan :

a.a. Hasil penelaahan awal;Hasil penelaahan awal;

b.b. Identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko;Identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko;

c.c. Peraturan perundangan dan persyaratan lainnya;Peraturan perundangan dan persyaratan lainnya;

d.d. Sumber daya yang dimiliki.Sumber daya yang dimiliki.

4.4. Penyusunan rencana K3 harus melibatkan Ahli K3, Penyusunan rencana K3 harus melibatkan Ahli K3, P2K3, wakil pekerja/buruh dan pihak lain yang

P2K3, wakil pekerja/buruh dan pihak lain yang terkait

terkait. .

(24)

24

PERENCANAAN K3

TERMASUK : TERMASUK :

1. PERENCANAAN IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN DAN PENGENDALIAN RISIKO;

2. PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3 LAINNYA;

3.3. PENETAPAN TUJUAN DAN SASARAN KEBIJAKAN PENETAPAN TUJUAN DAN SASARAN KEBIJAKAN K3 (dapat diukur, menggunakan indikator/satuan,

K3 (dapat diukur, menggunakan indikator/satuan, sasaran dan jangka waktu)

sasaran dan jangka waktu)

4.4. PENGGUNAAN INDIKATOR PENILAIAN KINERJA K3;PENGGUNAAN INDIKATOR PENILAIAN KINERJA K3;

5.5. PENETAPAN SISTEM PERTANGGUNGAN JAWABAN PENETAPAN SISTEM PERTANGGUNGAN JAWABAN DAN SARANA;

DAN SARANA;

6.6. PENERAPAN DAN PELAKSANAAN YG EFFEKTIF.PENERAPAN DAN PELAKSANAAN YG EFFEKTIF.

(25)

25

PERENCANAAN K3

RENCANA K3 disusun berdasarkan :

a) Hasil penelaahan awal (initial review) b) HIRADC (Hazard Identification Risk

Assessment and Determination Control) c) Peraturan Perundangan dan Persyaratan

lainnya (Law/Regulation/Standard)

d) Sumberdaya yang dimiliki (resources)

(26)

PERENCANAAN K3

RENCANA K3

RENCANA K3, paling sedikit memuat : , paling sedikit memuat : a.a. Tujuan dan sasaran;Tujuan dan sasaran;

b.b. Skala prioritas;Skala prioritas;

c.c. Upaya pengendalian bahaya;Upaya pengendalian bahaya;

d.d. Penetapan sumber daya; Penetapan sumber daya;

e.e. Jangka waktu pelaksanaan;Jangka waktu pelaksanaan;

f.f. Indikator pencapaian;Indikator pencapaian;

g.g. Sistem pertanggungjawaban.Sistem pertanggungjawaban.

(27)

3. PELAKSANAAN

RENCANA K3

(28)

PELAKSANAAN RENCANA K3

a. Pelaksanaan Rencana K3 didasarkan kepada RENCANA K3;

b. Pelaksanaan Rencana K3, harus didukung oleh :

i. Sumber daya manusia K3 yang memiliki kompetensi kerja dan kewenangan dibidang K3;

ii. Sarana dan prasarana K3, paling sedikit terdiri dari :

Organisasi/Unit yg bertanggungjawab dibidang K3;

Anggaran yang memadai;

Prosedur operasi/kerja, informasi dan pelaporan serta pendokumentasian ; dan

Instruksikerja.

(29)

PELAKSANAAN RENCANA K3

c. Dalam melaksanakan rencana K3 harus melakukan kegiatan PEMENUHAN

PERSYARATAN K3, melalui kegiatan :

Tindakan pengendalian;

Perancangan (design) dan rekayasa;

Prosedur dan instruksi kerja;

Penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan;

Pembelian/pengadaan barang dan jasa;

Produk akhir;

Upaya menghadapi keadaan darurat kecelakaan dan bencana industri; dan

Rencana dan pemulihan keadaan darurat.

(30)

PELAKSANAAN RENCANA K3

d. Kegiatan dalam PEMENUHAN PERSYARATAN K3, dilaksanakan berdasarkan :

Identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko ;

Potensi bahaya;

Investigasi; dan

Analisis kecelakaan kerja.

(31)

PELAKSANAAN RENCANA K3

e. Kegiatan dalam PEMENUHAN PERSYARATAN K3, harus :

i. Menunjuk SDM yang mempunyai kompetensi kerja dan kewenangan dibidang K3 ;

ii. Melibatkan seluruh pekerja/buruh;

iii. Membuat petunjuk K3 yang dipatuhi oleh seluruh pekerja/buruh dan orang lain yang berada di

tempat kerja.

iv. Membuat prosedur informasi;

v. Membuat prosedur pelaporan;

vi. Mendokumentasikan seluruh kegiatan;

vii. Diintegrasikan dengan kegiatan manajemen perusahaan

(32)

PELAKSANAAN RENCANA K3

f. Prosedur Informasi harus memberikan jaminan

informasi K3 dikomunikasikan kepada semua pihak dalam perusahaan dan pihak terkait di luar persh.

g. Prosedur Pelaporan, terdiri atas pelaporan :

Terjadinya kecelakaan kerja;

Ketidaksesuaian thd peraturan perundangan dan/atau standar

Kinerja K3;

Identifikasi sumber bahaya; dan

Diwajibkan peraturan perundangan.

(33)

PELAKSANAAN RENCANA K3

h. Pendokumentasian, paling sedikit :

Peraturan perundang-undangan dan standar dibidang K3;

Indikator kinerja K3;

Izin kerja;

Hasil Identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko;

Kegiatan pelatihan K3;

Kegiatan inspeksi, kalibrasi dan pemeliharaan;

Catatan pemantauan data;

Hasil pengkajian kecelakaan kerja dan tindak lanjut

Identifikasi produk termasuk komposisinya;

Informasi mengenai pemasok dan kontraktor; dan

Audit dan peninjauan ulang SMK3.

(34)

4. PEMANTAUAN DAN

EVALUASI KINERJA K3

(35)

PEMANTAUAN DAN EVALUASI KINERJA K3

1. Dilakukan melalui pemeriksaan, pengujian, pengukuran, dan audit internal SMK3 oleh SDM yang kompeten;

2. Jika tidak terdapat SDM yang kompeten dapat menggunakan jasa pihak lain;

3. Hasil pemantauan dan evaluasi digunakan untuk tindakan perbaikan;

4. Dilakukan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundangan dan/atau standar.

(36)

5. PENINJAUAN ULANG DAN PENINGKATAN

KINERJA SMK3

(37)

PENINJAUAN DAN PENINGKATAN KINERJA SMK3 1. Untuk menjamin kesesuaian dan efektifitas

SMK3;

2. Dilakukan terhadap kebijakan, prencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi;

3. Hasil peninjauan digunakan untuk perbaikan dan peningkatan kinerja;

4. Perbaikan dan peningkatan kinerja dilaksanakan, dalam hal :

a. PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN;

b. TUNTUTAN DARI PIHAK TERKAIT DAN PASAR;

c. PERUBAHAN PRODUK DAN KEGIATAN PERUSAHAAN;

d. PERUBAHAN STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN;

e. PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI;

f. HASIL KAJIAN KECELAKAAN DI TEMPAT KERJA;

g. PELAPORAN;

h. MASUKAN DARI PEKERJA/BURUH.

(38)

38

SASARAN PENERAPAN SMK3

SUMBER DAYA MANUSIA (competency & consultation);

SISTEM DAN PROSEDUR;

KETERLIBATAN DAN KERJASAMA (involve everyone);

SARANA DAN FASILITAS;

LINGKUNGAN KERJA;

ORGANISASI DAN TANGGUNG JAWAB;

PENGADAAN DAN PEMBELIAN;

INFORMASI PRODUK AKHIR;

IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN DAN PENGENDALIAN RISIKO (HIRADC);

KESIAPSIAGAAN (preparedness)

PENCATATAN, DOKUMEN DAN PENDOKUMENTASIAN.

(39)

AUDIT SMK3

• Untuk pembuktian penerapan SMK3 dapat dilakukan Audit melalui Lembaga Audit

Independen yg ditunjuk oleh Menteri

• Audit meliputi elemen-elemen SMK3

• Persh yg dinilai wajib untuk diaudit

berdasarkan pertimbangan tingkat risiko

bahaya

(40)

KRITERIA AUDIT SMK3

Penilaian Tingkat Awal menerapkan sebanyak 64 kriteria;

Penilaian Tingkat Transisi

menerapkan sebanyak 122 kriteria;

Penilaian Tingkat Lanjutan

menerapkan 166 kriteria;.

(41)

41

NO ELEMEN TINGKAT AWAL TINGKAT TRANSISI

(Seluruh tingkat awal dan transisi)

TINGKAT LANJUTAN (Seluruh tingkat awal, transisi dan

lanjutan)

1 2 3 4 5

1 Pembangunan dan pemeliharaan komitmen

1.1.1, 1.1.3, 1.2.2, 1.2.4, 1.2.5, 1.2.6, 1.3.3, 1.4.1, 1.4.3, 1.4.4, 1.4.5, 1.4.6, 1.4.7, 1.4.8, 1.4.9

1.1.2, 1.2.1, 1.2.3, 1.3.1, 1.4.2

1.1.4, 1.1.5, 1.2.7, 1.3.2, 1.4.10, 1.4.11

2 Strategi pendokumentasian 2.1.1, 2.4.1 2.1.2, 2.1.3, 2.1.4, 2.2.1,

2.3.1, 2.3.2, 2.3.4

2.1.5, 2.1.6, 2.2.2, 2.2.3, 2.3.3 3 Peninjauan ulang desain dan kontrak 3.1.1, 3.2.2 3.1.2, 3.1.3, 3.1.4, 3.2.1 3.2.3, 3.2.4

4 Pengendalian dokumen 4.1.1 4.1.2, 4.2.1 4.1.3, 4.1.4, 4.2.2, 4.2.3

5 Pembelian 5.1.1, 5.1.2, 5..2.1 5.1.3 5.1.4, 5.1.5, 5.3.1, 5.4.1, 5.4.2

6 Keamanan bekerja berdasarkan SMK3 6.1.1, 6.1.5, 6.1.6, 6.1.7, 6.2.1, 6.3.1, 6.3.2, 6.4.1, 6.4.2, 6.4.3, 6.4.4, 6.5.2, 6.5.3, 6.5.4, 6.5.7, 6.5.8, 6.5.9, 6.7.4, 6.7.6, 6.8.1, 6.8.2

6.1.2, 6.1.3, 6.1.4, 6.2.2, 6.2.3, 6.2.4, 6.2.5, 6.5.1, 6.5.5, 6.5.6, 6.5.10, 6.7.1, 6.7.2, 6.7.3, 6.7.5, 6.7.7

6.1.8, 6.6.1, 6.6.2, 6.9.1

7 Standar pemantauan 7.1.1, 7.2.1, 7.2.2, 7.2.3, 7.4.1, 7.4.3, 7.4.4, 7.4.5

7.1.2, 7.1.3, 7.1.4, 7.1.5, 7.1.6, 7.1.7, 7.4.2

7.3.1, 7.3.2

8 Pelaporan dan perbaikan 8.3.1 8.1.1, 8.2.1, 8.3.2 8.3.3, 8.3.4, 8.3.5, 8.3.6, 8.4.1

9 Pengelolaan material dan perpindahannya

9.1.1, 9.1.2, 9.2.1, 9.2.3, 9.3.1, 9.3.3, 9.3.4

9.1.3, 9.1.4, 9.3.5 9.2.2, 9.3.2

10 Pengumpulan dan penggunaan jasa 10.1.1, 10.1.2, 10.2.1,

10.2.2

10.1.3, 10.1.4

11 Audit SMK3 11.1.1, 11.1.2, 11.1.3

12 Pengembangan keterampilan dan kemampuan

12.2.1, 12.2.2, 12.3.1, 12.5.1 12.1.2, 12.1.4, 12.1.5, 12.1.6, 12.3.2, 12.4.1

12.1.1, 12.1.3, 12.1.7, 12.3.3

Kriteria pada Tingkat Penerapan SMK3 Kriteria pada Tingkat Penerapan SMK3

(42)

TINGKAT KEBERHASILAN

PENERAPAN SMK3

0 – 59 % dari total kriteria : tingkat penilaian penerapan kurang

60 – 84 % dari total kriteria : tingkat penilaian penerapan baik

85 – 100 % dari total krireria : tingkat

penilaian penerapan memuaskan.

(43)

Kesimpulan

Terhadap Pemenuhan Kriteria SMK3

1. Kesesuaian (Conformance).

2. Ketidaksesuaian (Non-conformance) :

Kategori Kritikal;

Kategori Major;

Kategori Minor.

(44)

PENILAIAN KRITERIA AUDIT SMK3

Kategori KRITIKAL :

– Temuan yang mengakibatkan fatality/kematian

Kategori Mayor :

– Tidak memenuhi Peraturan Peruu.

– Tidak melaksanakan salah satu prinsip SMK3 – Terdapat temuan minor utk satu kriteria audit

dibeberapa lokasi

Kategori Minor :

Tidak konsisten dalam pemenuhan peraturan peruu, standar, pedoman dan acuan lainnya.

(45)

TINDAK LANJUT HASIL AUDIT SMK3

• LEMBAGA AUDIT INDEPENDEN

menyampaikan laporan hasil audit SMK3 kepada Menteri, dgn tembusan :

– Menteri pembina sektor usaha, – Gubernur,

– Bupati/Walikota dan

– Perusahaan yang diaudit

(46)

PENGAWASAN SMK3

Pengawasan thd penerapan SMK3 dilakukan oleh :

1. Pengawas Ketenagakerjaan Pusat, Propinsi, Kabupaten/Kota sesuai kewenangan;

2. Instansi Pembina Sektor yang berkoordinasi Hasil pengawasan digunakan untuk pembinaan.

(47)

Sertifikat SMK3

• Ditandatangani oleh Menteri

• Berlaku untuk jangka waktu 3 tahun

(48)

PELANGGARAN PENERAPAN SMK3

(Pasal 190 UU No. 13 th 2003) 1. Pelanggaran ps. 87 dikenakan sanksi

Administratif.

2. Sanksi Administratif berupa :

a. Teguran;

b. Peringatan tertulis;

c. Pembatalan kegiatan usaha;

d. Pembekuan kegiatan usaha;

e. Pembatalan persetujuan;

f. Pembatalan pendaftaran;

g. Penghentian sementara sebagian atau seluruh alat produksi;

h. Pencabutan ijin.

(49)

PENGAWASAN SMK3

Pengawasan SMK3 meliputi :

a. Pembangunan dan terjaminnya pelaksanaan komitmen;

b. Organisasi;

c. Sumber daya manusia;

d. Pelaksanaan peraturan peruu bidang K3;

e. Keamanan bekerja;

f. Pemeriksaan, pengujian dan pengukuran penerapan SMK3;

g. Pengendalian keadaan darurat dan bahaya industri;

h. Pelaporan dan perbaikan kekurangan; dan i. Tindak lanjut audit.

(50)

Referensi

Dokumen terkait

Setelah berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 Tentang Syarat Dan Tata Cara Pelaksanaan

Disarankan kepada PT Marimas Putera Kencana untuk meningkatkan implementasi SMK3 Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 dengan: (1) wajib membentuk P2K3 (panitia pembina

Hal ini sesuai dengan dengan ketentuan dalam Pasal 66 ayat (2) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang

Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang tepat di UD. Sejati Plywood berdasarkan PP RI No 50 Tahun 2012. Menyusun rancangan Sistem Manajemen Keselamatan dan. Kesehatan Kerja

Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku, semua Peraturan Perundang-undangan yang merupakan peraturan pelaksanaan dari Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun

Pasal 3 ayat (1) Peraturan Pemerintah No.47 Tahun 2012 Tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas.

Oleh karena dengan Peraturan Pemerintah No. 7) tentang Penentuan Perusahaan Pertanian Perkebunan Tembakau milik Belanda yang dikenakan nasionalisasi dan Peraturan Pemerintah No. 3

PREPOTIF : Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 1554 IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA SMK3 PADA PT UAI BERDASARKAN KRITERIA AWAL PP NO 50 TAHUN 2012 Made