11. Uji rata-rata data tidak berpasangan
MK Biostatistika
Prodi Pendidikan Biologi Murni Ramli@2021
Tujuan
• Mahasiswa mampu menerapkan uji rata-rata data tidak berpasangan
Kasus
• Peneliti ingin mengetahui bagaimana efek jenis pupuk kandang terhadap produktivitas tanaman kentang. Dalam hal ini ada dua kategori yang dipilih (karena variabel jenis pupuk bersifat kualitatif), yakni kotoran kambing dan kotoran ayam. Ulangan 15 kali.
• Bagaimana desain penelitiannya?
• Bagaimana syarat sampel kentangnya? Brp banyak kentang?
• Bagaimana kondisi pemberian perlakuan (kondisi lokasi)
• Bagaimana desain pengelompokkannya?
• Dosis pupuk apakah harus sama?
Data tidak berpasangan
• Data yg berasal dari pengukuran variable terikat dkelompok control dan kelompok perlakuan
• Salah satu metode riset biologi adalah metode eksperimen
• Pada metode ini, peneliti ingin mengetahui dampak/pengaruh factor/variable bebas/perlakuan
• Untuk dapat melakukannya, maka perlu didesain rancangan pengujian dengan dua kelas, yaitu kelas control (tanpa perlakuan), dan kelas
perlakuan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) vs Rancangan Acak Kelompok (RAK)
• Contoh pada kasus kentang yg dipupuk dg dua pukan yg jenisnya
beda-A dan B (2 variable bebas, dg taraf/level dosis yg sama), diulang 15 kali. Maka ada 2 x 15 =30 kentang sebagai unit percobaan.
Ketigapuluh kentang selanjutnya diacak utk ditempatkan pada
kelompok perlakukan pukan jenis A, dan kelp perlakuan pukan jenis B.
Sebanyak 15 kentang akan ada di kelp pupuk A, dan 15 kentang di perlakukan pupuk B. Penanaman kentang dilakukan di polybag
• Bagaimana caranya menempatkan ketigapuluh polybag tsb?
Penempatan secara RAL
A1 B2 A2 A4 B5 A6 A10 B1 B3 A12 B5 B6 A15 B7 B9
A3 A5 B10 A14 B8 A13 B11 A11 A7 A9 B4 B12 B15 B13 B10
Penempatan secara RAK
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14 A15
B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 B11 B12 B13 B14 B15
Perbedaan RAL dan RAK
• RAL: Setiap unit percobaan mempunyai peluang yg sama untuk mendapatkan perlakuan (A atau B)
• RAK: Setiap unit percobaan dikelompokkan sesuai jumlah perlakuan (2 kelompok), dan diletakkan pada petakan ulangan yang sama
(sekelompok). Pengacakan dapat dilakukan dalam kelompok
Uji T untuk menguji secara
parametrik dua rata-rata tidak
berpasangan
Persyaratan uji t tidak berpasangan
• Populasi tersebar normal. Oleh karena itu, jangan lupa untuk melakukan uji normalitas distribusi terlebih dahulu. Jika normalitas terpenuhi baru
dilakukan langkah ke uji t.
• Data sampel merupakan hasil pengukuran dalam bentuk skala interval atau skala rasio.
• Nilai parameter populasi tidak ada yang diketahui.
• Ukuran sampel (n1 dan n2) untuk uji t data tidak berpasangan disesuaikan dengan jenis penelitiannya dan tingkat ketelitian yang diinginkan. Misalnya untuk penelitian eksperimen klarifikatif idealnya masing-masing ukuran
sampel adalah 50 unit, sedangkan untuk studi eksploratif masing-masing sampel ukuran minimalnya 15 unit.
Cara menghitung Uji t tidak
berpasangan di excel atau SPSS
• https://www.youtube.com/watch?v=YvoSzgKplpw
Tugas Latihan 1 Individu
• Peneliti ingin meneliti daya tahan hidup ikan lele dan ikan nila dalam air
yang tercemar detergen. Banyaknya ulangan direncanakan 15 kali sehingga disiapkan 15 ekor ikan lele dan 15 ekor ikan nila yang homogen beratnya
yaitu sekitar 50 g per ekor dan ikan-ikan tersebut kita pilih yang benar-benar sehat. Kemudian, disiapkan 30 ember yang masing-masing diisi dengan 2
liter air yang sudah tercemar. Air yang tercemar detergen itu diperoleh dari air bilasan pakaian yang ditampung sehingga kandungan detergennya benar- benar sama, kemudian tiap ekor ikan dimasukkan ke dalamnya. Jadi, dalam penelitian ini yang berbeda hanyalah jenis ikan. Dengan kata lain, variabel bebasnya adalah jenis ikan dan variabel terikatnya daya tahan hidup yang diukur dalam jam. Hasilnya sebagai berikut.
Tugas Latihan Individu 2
• Seorang peneliti ingin menyelidiki pengaruh pemberian MSG (monosodium glutamat) untuk merangsang kecepatan tanaman anggrek berbunga. Dalam penelitiannya digunakan anggrek bulan. Sebanyak 20 sampel yang pertama diperlakukan tanpa pemberian MSG sedangkan sebanyak 20 sampel kedua diperlakukan dengan memberikan semprotan MSG ke daun sebanyak 50 bpj. Setelah data diolah, diperoleh nilai rata-rata untuk sampel anggrek
tanpa pemberian MSG tanaman berbunga setelah 15 hari kuncup terbentuk dengan simpangan baku 4 hari. Untuk sampel yang diberi MSG tanaman
berbunga setelah 12 hari kuncup terbentuk dengan simpangan baku sebesar 3 hari. Apakah pemberian MSG mempercepat pembungaan tanaman anggrek bulan secara signifikan?
UJI MANN-WHITNEY UNTUK MENGUJI SECARA
NONPARAMETERIK PEMBANDINGAN DUA SEBARAN DATA TIDAK BERPASANGAN
Uji Mann Whitney
• Jika data TIDAK TERSEBAR NORMAL, maka TIDAK BOLEH menggunakan Uji T
• Uji yang harus dipakai pada DATA TIDAK NORMAL adalah Uji Non Parametrik, yaitu Uji Mann Whitney
• Data bisa berupa skala ordinal
• kesimpulan yang diperoleh dari hasil uji Mann-Whitney adalah
kesimpulan yang tidak memperhatikan distribusi populasi sehingga sifatnya menjadi sangat terbatas.
Hipotesis Uji Mann Whitney
Uji dua arah/dua pihak/two ways:
• Ho : Kedua populasi yang diamati memiliki distribusi yang identik
• Ha : Distribusi kedua populasi yang diamati benar-benar berbeda dalam hal lokasi atau skor-skor kedua populasi sebagian besar benar-benar berbeda-beda.
Uji Satu pihak/satu arah/one way:
• Ho : Sebagian besar skor-skor populasi I lebih besar atau sama dengan skor-skor populasi II
• Ha : Sebagian besar skor-skor populasi I lebih kecil daripada skor-skor populasi II ATAU
• Ho : Sebagian besar skor-skor populasi I lebih kecil atau sama dengan skor-skor populasi II
• Ha : Sebagian besar skor-skor populasi I lebih besar daripada skor-skor populasi II
Latihan Uji Mann Whitney
• https://www.youtube.com/watch?v=lYKBOGmPUcw
Tugas Latihan 3 Individu
• Suatu penelitian ingin mengetahui luasnya serangan hama tikus di dua kecamatan.
Masing-masing kecamatan menggunakan teknik pembasmian yang berbeda. Setelah sebulan diadakan operasi pembasmian, kemudian dilakukan pengukuran luas areal yang masih aktif diserang. Karena serangan hampir merata pada semua desa maka dilakukan penyamplingan dengan stratified random sampling sesuai dengan banyaknya desa di kedua kecamatan. Oleh karena kecamatan A terdiri dari 24 desa dan kecamatan B terdiri dari 30 desa maka disampling 8 desa dari kecamatan A dan 10 desa dari kecamatan B.
Adapun hasilnya tersaji pada Tabel 4.10 (dalam Ha)—buku B.Subali, hal 192
• Karena luas areal yang terserang hama tikus tidak begitu saja mengikuti pola distribusi normal maka dilakukan uji normalitas data. Jika terbukti tidak tersebar normal maka diuji menggunakan uji U Mann-Whitney
• Lakukan Uji Mann Whitney dengan Excel atau SPSS
TUGAS KELOMPOK
• Desain ulang riset kelompok agar mengikuti Metode Eksperimen
• Buatlah data imajiner untuk dua gugus data tidak berpasangan (data pengukuran di kelas control/perlakuan 1 dan data pengukuran di kelas perlakukan 2)
• Lakukan Uji t (data harus terdistribusi normal –cek Uji Normalitasnya), dan Uji Mann Whitney (data tidak normal)