• Tidak ada hasil yang ditemukan

158 291 1 SM

N/A
N/A
tegar ramadhan

Academic year: 2023

Membagikan "158 291 1 SM"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Repository Jurnal Tugas Akhir Arsitektur - 1

Penerapan Ruang Terbuka Hijau Pada Bangunan Perbelanjaan

Sony Pebrianto

Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Nasional Bandung

E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Kota Bandung merupakan salah satu Kota tujuan wisata utama di wilayah Jawa Barat bagi wisatawan dari wilayah sekitar maupun dari mancanegara. Selain itu berbagai faktor seperti faktor posisi Kota Bandung sebagai pusat kegiatan jasa dan kegiatan perekonomian Jawa Barat. Oleh karena itu perlu adanya pusat perbelanjaan atau Mall, sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan kegiatan jasa dan kegiatan perekonomian. Ataraxia Mall yang berada di sub wilayah kota dengan konsep “Ruang terbuka hijau” merupakan salah satu upaya membangun visi dalam proses perancangan arsitektur. Konsep ini diimplementasikan dengan meng-gabungkan fungsi-fungsi strategis dan ruang terbuka hijau sebagai inti rancangan. Penerapan Ruang Terbuka Hijau Pada Bangunan Perbelanjaan dengan bertemakan arsitektur Lamdscape, diharapkan dapat membangun pusat perbelanjaan yang nyaman dan efektif serta terciptanya desain yang baik, tepat dan efisien juga berkesinambungan baik dengan lingkungan sekitar secara fungsi dan secara wujud bangunan yang berkonteks urban

Kata kunci: Landscape, Ruang Terbuka Hijau, Mall.

ABSTRACT

The city of Bandung is one of the main tourist destinations in the West Java region for tourists from around the region and from abroad. In addition, various factors such as the position of the City of Bandung as a center of service activities and economic activities in West Java. Therefore it is necessary to have a shopping center or Mall, as a means to meet the needs of service activities and economic activities. Ataraxia Mall, which is in the sub-region of the city with the concept of "green open space" is one of the efforts to build a vision in the process of architectural design. This concept is implemented by combining strategic functions and green open space as the core design. The Application of Green Open Space to Building Buildings with the theme of Lnadscape architecture, is expected to be able to build a comfortable and effective shopping center and the creation of good, precise and efficient designs that are also sustainable both in a functional environment and in the form of urban context

Keywords: Landscape, Green Open Space, Mall

(2)

Repository Jurnal Tugas Akhir Arsitektur - 2 1. PENDAHULUAN

Pusat perbelanjaan merupakan istilah yang tidak asing lagi. Pusat perbelanjaan sering disebut juga dengan sebutan “Mall”. “Mall” merupakan tempat dimana semua kalangan mulai dari anak-anak hingga lansia dapat menghabiskan waktu akhir pekan dengan berbagai aktivitas bersama keluarga maupun kerabat.

Aktivitas yang dilakukan oleh para pengunjung dalam pusat perbelanjaan sangat beragam. Mulai dari berbelanja, menikmati makanan di restoran favorit atau sekedar berjalan-jalan dan sekedar melihat-lihat saja (berwindow-shopping), semua dapat dinikmati di pusat perbelanjaan tersebut. Disamping fungsi utama sebagai tempat berbelanja, pusat perbelanjaan pada umumnya menyediakan sarana hiburan dalam misinya menawarkan suasana yang kondusif bagi para pengunjung untuk menghabiskan waktunya dengan bersantai1. Pusat perbelanjaan banyak tersebar di wilayah kota Bandung. Namun dengan konsep yang menerapkan ruang terbuka hijau di dalamnya hanya Paris Van Java yang kita kenal di kota Bandung terdapat taman dimana dimana tetapi tidak ada yang menerapkan konsep tersebut di pusat perbelanjaan.

2. EKSPLORASI DAN PROSES RANCANGAN

2.1 Konsep Tema

Tema pada bangunan ini adalah “Landscape Arsitektur “ Penerapan tema dan judul pada site jalan Palasari yaitu dengan menata fungsi-fungsi strategis yang berorientasi pada ruang terbuka hijau yang menjadikannya aktivitas pada market development serta adanya aktivitas lain berupa sebagai kawasan rekreasi keluarga dimulai dari tempat perbelanjaan, arena bermain anak, bioskop, restoran dan toko buku.

Disini diasumsikan bahwa market development tidak hanya berorientasi pada profit dari jumlah kios yang terjual, tetapi juga adanya benefit akibat kualitas ruang. Benefit ini dapat berupa peningkatan jumlah pengunjung, lama penggunaan bangunan, dan investasi berkelanjutan dari pemilik modal.

2.2 Data dan Lokasi Tapak

Lokasi Proyek Ataraxia Mall akan dibangun di jalan Palasari kota Bandung (lihat gambar 1 Data Tapak), kota Bandung dipilih karena letaknya yang sangat strategis. Selain sebagai Ibu Kota Provinsi, kota yang dijuluki sebagai Paris Van Java ini juga menjadi kota wisata yang didalamnya terdapat banyak sekali tempat wisata seperi wisata kuliner, wisata sejarah, wisata belanja, sampai wisata alam dan petualangan pun ada di kota Bandung.

Gambar 1 Data tapak

(3)

Repository Jurnal Tugas Akhir Arsitektur - 3 Nama Proyek : Ataraxia Mall

Sifat Proyek : Semi Fiktif

Lokasi : Jalan Palasari Karees, Kota Bandung, jawa Barat.

Luas lahan : 31.452m² KDB : 70%

KLB : 32

GSB : ½ lebar jalan KDH min : 30%

2.3 Rancangan Gubahan Massa

Bentuk dasar Ataraxia Mall (1), Massa bangunan dibagi menjadi beberapa bagian dikarenakan pola sirkulasi pejalan kaki di dalam tapak (2), Pada titik tengah sumbu, dijadikan Public Space dan menjadi daya tarik pengunjung untuk masuk ke area retail (3). (lihat Gambar 2 Rancangan Gubahan Massa)

Gambar 2 Rancangan Gubahan Massa

2.4 Konsep Zoning Tapak

Zoning tapak pada Ataraxia Mall dibedakan menjadi beberapa fungsi.

1. Toko Buku 2. Retail

3. Gedung Parkir 4. Matahari Store 5. Masjid

6. Bridge penghubung toko buku ke retail

7. Area masuk kendaraan 8. Area keluar kendaraan

Gambar 3 Zoning tapak

1 2 3

(4)

Repository Jurnal Tugas Akhir Arsitektur - 4 2.5 Konsep Landscape

a. Penerapan pada desain tapak

 Untuk mengatasi pencapaian

 Memaksimalkan potensi

 Meminimalkan kendala yang terdapat pada site

Secara garis besar, aplikasi arsitektur landscape yang diterapkan pada tapak memanfaatkan asas kecepatan dan on point. Sehingga diharapkan keberadaan objek bangunan tidak saling mengganggu antara satu dan yang lain di dalam kawasan.

b. Penerapan pada program ruang

 Untuk mendapatkan besaran luas kebutuhan ruang yang seharusnya dapat terwadahi dan menjawab permasalahan kebutuhan pengguna Ataraxia Mall berdasarkan pada pengguna dan program kegiatan yang serta tidak membingungkan penggunanya. Pengaplikasian tema landscape pada program ruang terdapatnya area komunal dan public space pada site.

c. Penerapan pada tampilan fisik

 Untuk menghasilkan tampilan fasad bangunan yang memiliki kriteria-kriteria tertentu bagi pengguna. Konsep tampilan fisik yang diaplikasikan pada objek memanfaatkan beberapa karakteristik seperti terdapatnya vertikal garden pada bagian fasad bangunan sehingga mengekspresikan dari tema landscape. Penggunaan bahan material yang bersifat ringan dan berkarakter kuat.

3. HASIL RANCANGAN 3.1 Rancangan Tapak

Penerapan konsep ruang terbuka hijau pada desain tapak secara garis terlihat pada area site (lihat Gambar 4 Rancangan Tapak). Sehingga diharapkan keberadaan objek bangunan tidak saling mengganggu antara satu dan yang lain di dalam kawasan. Untuk mendapatkan besaran luas kebutuhan ruang yang seharusnya dapat terwadahi dan menjawab permasalahan kebutuhan pengguna Ataraxia Mall berdasarkan pada pengguna dan program kegiatan yang serta tidak membingungkan penggunanya.

Gambar 4 Rancangan Tapak

Pada site di jalanPalasari memaksimalkan area hijau menjadi salah satu tuntutan utama dan menjadikan taman sebagai penghasilan udara yang alami di sekitar site. Mall di bagian utara memiliki taman yang terletak di depan bangunan dan di setiap area parkir kendaraan mobil selalu terdapat vegetasi yang

(5)

Repository Jurnal Tugas Akhir Arsitektur - 5

berfungsi untuk menyerap gas karbondioksida yang di hasilkan oleh kendaraan (lihat Gambar 5 Rancangan Tapak). Taman juga sangat bermanfaat sebagai area komunal pada site.

Gambar 5 Rancangan Tapak

3.2 Rancangan Zonning Ruang

Ataraxia Mall terdiri dari 5 bangunan. bangunan A terdiri dari 3 lantai.

Bangunan A terdiri dari 3 lantai. lantai 1 dan 2 difungsikan untuk toko buku dan food & beverage sedangkan lantai 3 difungsikan untuk toko buku dan foodcourt. (lihat Gambar 6 Denah Bangunan A).

Gambar 6 Denah Bangunan A

. Bangunan B terdiri dari 3 lantai. lantai 1,2 dan 3 difungsikan untuk retail, restaurant, gamezone, dan anchor tenant1. (lihat Gambar 7 Denah Bangunan B)

Gambar 7 Denah Bangunan B

1https://eprints.uns.ac.id/25156/1/f3212056_pendahuluan.pdf

(6)

Repository Jurnal Tugas Akhir Arsitektur - 6

Bangunan C terdiri dari 3 lantai. lantai 1 dan 2 di fungsikan untuk parkir mobil dan motor sedangkan lantai 3 difungsikan untuk cinema. (lihat Gambar 8 Denah Bangunan C)

Gambar 8 Denah Bangunan C

Bangunan D terdiri dari 2 lantai. lantai 1 dan 2 difungsikan sebagai Matahari Store. (lihat Gambar 9 Denah Bangunan D)

Gambar 9 Denah Bangunan D

Bangunan E difungsikan sebagai masjid. (lihat Gambar 10 Denah Bangunan E)

Gambar 10 Denah Bangunan E

3.3 Rancangan Fasad

Untuk menghasilkan tampilan fasad bangunan yang mencerminkan konsep ruang terbuka hijau, konsep tampilan fisik yang diaplikasikan pada objek memanfaatkan beberapa karakteristik seperti penggunaan

(7)

Repository Jurnal Tugas Akhir Arsitektur - 7

vertikal garden2 (lihat Gambar 11 Rancangan Façade). Penggunaan bahan material yang bersifat ringan dan berkarakter kuat.

Gambar 11 Rancangan Facade

Material yang dipakai untuk menutupi rangka baja hollow (lihat Gambar 13 Detail Rangka Fasad) menggunakan rumput sintetis dikarenakan lebih mudah untuk maintanance dibandingkan dengan rumput yang asli. fasad ini terlihat pada area main entrance yang menghadap jalan Lodaya dan di bagian belakan yang menghadap jalan KH. Ahmad Dahlan.

Gambar 12 Isometri Rangka Façade Gambar 13 Detail Rangka Façade

Pada Ataraxia Mall diterapkan Sky Bridge (lihat Gambar 14 Rancangan Sky Bridge) untuk difungsikan sebagai sirkulasi pengunjung sebagai penghubung dari gedung a menuju gedung b, agar mempermudah alur sirkulasi serta membuat kenyamanan dan keamanan pengunjung.

Gambar 14 Rancangan Sky Bridge

2https://agrohijau.co.id/tag/konsep-landscape/

(8)

Repository Jurnal Tugas Akhir Arsitektur - 8 3.3 Rancangan Landscape

Area site pada bangunan ini di mayoritaskan untuk pejalan kaki dan untuk menunjang aktifitas pengunjung di buat area taman pada setiap sisi pada bangunan ini. Konsep landscape dibagi menjadi 3 bagian Pattern pedestrian, material dan warna.

Pattern pedestrian pada bangunan ini membentuk seperti tanaman rambat yang saling menghubung pada setiap sisi bangunan ini (lihat Gambar 15 Rencana Titik Pola Pedestrian).

Gambar 15 Rencana Titik Pola Pedestrian

Gambar 16 Pola Pedestrian

Material pada area sekitar site di dominasi oleh kayu, beton, paving blok, rumput, dan air (lihat Gambar 17 Material Landscape).

Gambar 17 Material Landscape

untuk warna yang dipilih range warna biru dan hijau dikarenakan untuk menimbulkan ketenangan pada bangunan ini (lihat Gambar 18 Rencana Warna Material).

Gambar 18 Rencana Warna Material

(9)

Repository Jurnal Tugas Akhir Arsitektur - 9

Pemilihan warna hijau bisa di lihat dari fasad bangunan yg mengahadap jalan Lodaya sebagai main entrance pada bangunan ini (lihat Gambar 19 Rencana Fasad Terhadap Warna Material).

Gambar 19 Rencana Fasad Terhadap Warna Material

Pemilihan warna biru bisa di lihat dari area taman yang di padukan dengan kolam air (lihat Gambar 20 Rencana Landscape Terhadap Warna Material) .

Gambar 20 Rencana Landscape Terhadap Warna Material

4. SIMPULAN

Ataraxia Mall merupakan sebuah pusat perbelanjaan yang melayani kegiatan masyarakat akan kebutuhan primer dan sekunder maupun tersier. Ataraxia Mall terletak di jalan Palasari. Bangunan dirancang dengan mengambil tema arsitektur landscape. Penerapan tema arsitektur landscape diharapkan dapat menjadi solusi untuk membuat kenyamanan, keamanan, efektif, dan efisien dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Dengan menerapkan desain yang mengikuti perkembangan zaman membuat Ataraxia Mall terlihat menarik dan layak dikunjungi sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Pembangunan Ataraxia Mall ini telah didesain dengan baik dan mengikuti prosedur standar peraturan yang ada, dan Mall ini juga mempunyai sarana dan prasarana bangunan yang cukup lengkap, serta memperhatikan juga segi kenyamanan dan keselamatan para pengguna bangunan.

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan e-journal Tugas Akhir Arsitektur yang merupakan salah satu syarat akademis yang harus ditempuh untuk menyelesaikan proses studi di jurusan Arsitektur Institut Teknologi Nasional. Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran untuk menyelesaikan penelitian ini.

(10)

Repository Jurnal Tugas Akhir Arsitektur - 10 DAFTAR PUSTAKA

[1] https://eprints.uns.ac.id/25156/1/f3212056_pendahuluan.pdf [2] https://agrohijau.co.id/tag/konsep-landscape/

[3] Ching, Francis D.K. 2000. Arsitektur: Bentuk, ruang, dan tatanan. Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga

Referensi

Dokumen terkait

Arsitektur bambu yang dirancang melalui pendekatan landscape, sangat tepat untuk dijadikan tema pada objek rancangan, karena melihat dari penggunaan material yang diproduksi

Keterkaitan antara rancangan dan bangunan karena bentuk dinamis yang ditampilkan dari tema arsitektur futuristik berkaitan dengan olahraga renang yang mengutamakan

Tahapan berikutnya akan menghasilkan desain hasil akhir dari rancangan bangunan Sport Centre Universitas Negeri Gorontalo yang mengusung tema Arsitektur Modern

Tahapan berikutnya akan menghasilkan desain hasil akhir dari rancangan bangunan Gorontalo Cinema Centre yang mengususng tema Green Arsitektur sebagai konsep dasar

Konsep perancangan pada bangunan Akademik Tata Boga di Kabupaten Bandung Barat ini mengacu pada Tema “Kultural Kontemporer”, dimana perpaduan antara arsitektur kontemporer

Memahami penerapan tema arsitektur organik pada bangunan Balai Penelitian Dan Pengembangan Hortikultura di Kabupaten Jombang, dengan memahami penerapan rancangan objek

Hasil rancangan yang diperoleh dari metode perancangan tersebut adalah desain Sekolah Tinggi Arsitektur dan Desain yang sesuai dengan tema Arsitektur Kontemporer dengan konsep

Tema arsitektur organik diterapkan pada perancangan Hotel Bintang Empat, dimana rancangan bangunan tersebut terorganisir berdasarkan analogi biologi, yang secara visual serta