Nama Kelompok : Arjun Roy Jordi Sinaga Ben Matthew Sitompul Hanna Siahaan
Michael Sipahutar Oktavia Simatupang
Yohana Emalia Simanjuntak Mata Kuliah : Repetitorium Alkitab 5C Dosen Pengampu : Pdt. Dr. Raulina Siagian ROMA 1: 16-17
I. Analisa Kata AYAT 16
1. οὐ (ou)
- Analisa: Kata keterangan - Terjemahan: Tidak
2. γὰρ (gar)
- Analisa: Kata sambung - Terjemahan: Untuk
3. ἐπαισχύνομαι (epaiskunomai)
- Analisa: Kata kerja present indikativfe pasife orang ke-1 Tunggal - Terjemahan: Saya malu
4. τὸ (to)
- Analisa: Atikel akusatif neuter singular
5. εὐαγγέλιον (euanggelion)
- Analisa: Kata benda akusatif neuter singular - Terjemahan: Injil
6. δύναμις (dunamis)
- Analisa: Kata benda neuter feminim singular - Terjemahan: Kekuasaan
7. γὰρ (gar)
- Analisa: Kata sambung - Terjemahan: Untuk
8. Θεοῦ (teohu)
- Akar Kata: θεὸς (teos)
- Analisa: Kata benda genetifmaskulin singular - Terjemahan: Tuhan
9. ἐστιν (estin) - Akar Kata: εἰμὶ
- Analisa: Kata kerja PIA orang ke-3 tunggal - Terjemahan: Dia
10. εἰς (eis)
- Analisa: Kata depan -Terjemahan: Sampai
11. σωτηρίαν (oterian) - Akar Kata: σωτηρία
- Analisa: Kata benda akustif feminim tunggal
- Terjemahan: Penyelamat
12. παντὶ (Panti)
- Analisa:Kata sifat datf maskulin tunggal - Terjemahan: Untuk semua orang
13. τῷ (to)
- Analisa:Kata keterangan datif maskulin tunggal
14. πιστεύοντι (pisteuonti) - Akar Kata: πιστεω (pisteo)
- Analisa: Kata kerja present particiel aktif - Terjemahan:
15. Ἰουδαίῳ (ioudaio)
- Akar Kata: Ἰουδαίος (ioudaios)
- Analisa: Kata sifat datif tunggal maskulin - Terjemahan: Peraya
16. τε (te)
- Analisa: Kata sambung - Terjemahan: Keduanya
17. πρῶτον (poton)
- Analisa: Kata keterangan supertative - Terjemahan: Pertama
18. καὶ (kai)
- Analisa: Kata samung
- Terjemahan: Dan
19. Ελληνι (elleni)
- Akar Kata: Ελλην (ellen)
- Analisa: Kata benda datif maskulin tunggal - Terjemahan: Kebahasa Yunani
AYAT 17:
1. δικαιοσύνη (dikaiosuen)
- Akar Kata: δικαιοσύνη (dikaiosuen)
- Analisa: Kata benda normatif feminim tunggal - Terjemahan: Kebenaran
2. γὰρ (gar)
- Analisa: Kata sambung - Terjemahan: Dan
3. Θεοῦ (teou)
- Akar Kata: θεὸς (teos)
- Analisa: Kata benda genetife maskulin tunggal - Terjemahan: Dari Allah
4. ἐν (en)
- Analisa: Kata Depan - Terjemahan: Dalam
5. αὐτῷ (auto) - Akar Kata: αὐτος
- Analisa: Kata ganti posesif datif neuter orang ke-3 tunggal
- Terjemahan: Dia
6. ἀποκαλύπτεται (apokaluptetai)
- Akar Kata: ἀποκαλύπτω (apokalupto) - Analisa: Kata kerja PIP orang ke-3 tunggal - Terjemahan: Terungkap
7. ἐκ (ek)
- Analisa: Kata depan - Terjemahan: Dari
8. πίστεως (pisteos)
- Akar Kata: πίστις (pistis)
- Analisa: Kata benda genetif feminim tunggal - Terjemahan: Keyakinan
9. εἰς (eis)
- Analisa: Kata depan - Terjemahan: Ke
10. πίστιν (pistin)
- Akar Kata: πίστις (pistis)
- Analisa: Kata benda akusatif tunggal feminim - Terjemahan: Keyakinan
11. καθὼς (katos)
- Analisa: Kata keterangan - Terjemahan: Sebagai
12. γέγραπται (gegraptai) - Akar Kata: γραπω (grapo)
- Analisa: Kata kerja perfek indikatif pasif orang ke-3 tunggal - Terjemahan: Itu sudah ditulis
13. ὁ (ho)
- Analisa:Artikel nominatif maskulin tunggal
14. δὲ (de)
- Analisa: Kata sambung - Terjemahan: Dan
15. δίκαιος (dikaios)
- Analisa: Kata sifat nominatif maskulin tunggal - Terjemahan: Orang benar
16. ἐκ (ek)
- Analisa: Kata depan - Terjemahan: oleh
17. πίστεως (pisteos) - Akar Kata: πίστις (pistis)
- Analisa: Kata benda genetif feminim tunggal - Terjemahan: Keyakinan
8. ζήσεται (sesetai) - Akar Kata:
- Analisa: Kata kerja FIT orang ke-3 tunggal - Terjemahan: Akan hidup
II. Kritik Apparatus Roma 1:16
1. τοῦ Χριστοῦ – Ada beberapa variasi dalam penulisan "Yesus Kristus":
Beberapa manuskrip seperti Codex Sinaiticus (א), Codex Vaticanus (B), dan Codex Alexandrinus (A) tidak menyertakan frasa ini. Versi ini ditandai dengan simbol "om."
atau "menghilangkan frasa." Manuskrip lain seperti D, G, dan beberapa versi Latin kuno menambahkan "Χριστοῦ," sehingga frasa lengkapnya menjadi "τοῦ Χριστοῦ."
Roma 1:17
2. Ἐν αὐτῷ γὰρ ἀποκαλύπτεται – Frasa ini berisi berbagai varian dalam manuskrip awal:
Codex Vaticanus dan beberapa manuskrip lainnya memiliki varian yang lebih panjang atau pendek. Ada perbedaan kecil, seperti pilihan kata "ἐκ" atau "ἐν" di antara
manuskrip yang berbeda.
3. δικαιοσύνη – Kata ini umumnya disetujui dan terdapat di hampir semua manuskrip utama tanpa variasi signifikan.
4. ἐκ πίστεως εἰς πίστιν – Variasi frasa ini juga mencakup perbedaan kecil:
Beberapa manuskrip menggunakan "ἐκ πίστεως," sementara manuskrip lainnya memiliki varian yang sedikit berbeda.
III. Terjemahan
16 Οὐ γὰρ ἐπαισχύνομαι τὸ εὐαγγέλιον, δύναμις γάρ θεοῦ ἐστιν Θεἰς σωτηρίαν παντὶ τῷ πιστεύοντι, Ἰου δαίῳ τε ὁπρῶτον καὶ Ελληνι.
17 δικαιοσύνη γάρ θεοῦ ἐν αὐτῷ ἀποκαλύπτεται ἐκ πίστεως εἰς πίστιν, καθώς γέ γραπται· ὁ δὲ δίκαιος τ' ἐκ πίστεως ζήσεται.
Transliterasi:
16 Ou gár epaischýnomai tó evangélion, dýnamis gár theoú estin Theis sotirían pantí tó pistévonti, Iou daío te opróton kaí Ellini.
17 dikaiosýni gár theoú en aftó apokalýptetai ek písteos eis pístin, kathós gé graptai: o dé díkaios t' ek písteos zísetai.
Terjemahan Harafiah:
16 Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil itu perkasa, sebab Allah adalah Allah keselamatan bagi semua orang yang percaya, Yesus yang pertama dan Yunani.
17 Kebenaran Allah yang ada di dalam dia dinyatakan dari iman ke iman, seperti ada tertulis, tetapi orang benar hidup karena iman.
IV. Perbandingan Bahasa Novum:
16 Οὐ γὰρ ἐπαισχύνομαι τὸ εὐαγγέλιον, δύναμις γάρ θεοῦ ἐστιν Θεἰς σωτηρίαν παντὶ τῷ πιστεύοντι, Ἰου δαίῳ τε ὁπρῶτον καὶ Ελληνι.
17 δικαιοσύνη γάρ θεοῦ ἐν αὐτῷ ἀποκαλύπτεται ἐκ πίστεως εἰς πίστιν, καθώς γέ γραπται· ὁ δὲ δίκαιος τ' ἐκ πίστεως ζήσεται.
LAI (TB 2):
16 Sebab, aku tidak malu terhadap Injil, ka- rena Injil adalah kekuatan Allah yang me- nyelamatkan setiap orang yang percaya, per- tama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.
17 Sebab, di dalamnya nyata kebenar- an Allah, yang bertolak dari iman dan me- mimpin kepada iman, seperti ada tertulis, "Orang benar akan hidup oleh iman."
Bibel (Toba)
16 Ai ndang na huhailahon barita na uli i, ai hagogoon ni Debata do i paluahon nasa na porsea, halak Jahudi jumolo, dung i dohot do halak Junani.
17 Ai dipapatar do disi hatigoran ni Debata, na sian haporseaon tu haporseaon, hombar tu na tarsurat hian: "Na mangolu do partigor i hinorhon ni haporseaonna! "
KJV
16 For I am not ashamed of the gospel of Christ: for it is the power of God unto salvation to every one that believeth; to the Jew first, and also to the Greek.
17 For therein is the righteousness of God revealed from faith to faith: as it is written, The just shall live by faith.
NIV
16 I am not ashamed of the gospel, because it is the power of God for the salvation of everyone who believes: first for the Jew, then for the Gentile.
17 For in the gospel a righteousness from God is revealed, a righteousness that is by faith from first to last, just as it is written: "The righteous will live by faith."
Analisis perbedaan makna yang signifikan di antara terjemahan-terjemahan tersebut:
1. Perbedaan dalam penerjemahan "εὐαγγέλιον" (euangelion):
KJV: "gospel of Christ" (menambahkan "of Christ") Versi lain hanya menggunakan "gospel/Injil/barita na uli"
BIBEL: "barita na uli" (kabar baik)
2. Perbedaan dalam penerjemahan "δικαιοσύνη" (dikaiosyne):
NIV: "righteousness from God"
LAI: "kebenaran Allah"
BIBEL: "hatigoran" (kebenaran/keadilan) KJV: "righteousness of God"
3. Perbedaan dalam frasa "ἐκ πίστεως εἰς πίστιν" (ek pisteos eis pistin):
NIV: "by faith from first to last"
LAI: "bertolak dari iman dan memimpin kepada iman"
BIBEL: "sian haporseaon tu haporseaon"
KJV: "from faith to faith"
4. Perbedaan dalam menerjemahkan "Ἕλληνι" (Helleni):
NIV: "Gentile" (non-Yahudi) LAI & Novum: "Yunani"
BIBEL: "Junani"
KJV: "Greek"
V. Kata-Kata Penting Roma 1:16-17
- Malu
1. KBBI= Merasa hina atau rendah dsb karena berbuat sesuatu yang kurang baik (kurang benar, berbeda dengan kebiasaan, mempunyai cacat atau kekurangan, dsb; 2 tidak berani; takut; 3 segan bercampur hormat dan takut1.
2. Rasa aib. Berbagai kebiasaan pada zaman PB dianggap memalukan, seperti rambut pendek untuk wanita, atau rambut panjang pada lelaki (1Kor. 11:6, 14). Aib yang sesungguhnya dalam PB adalah aib dosa (Flp. 3:19). Namun, ada aib yang ditanggung Kristus sendiri di kayu salib (Ibr. 12:2) menggantikan kita (2Kor. 5:21), yang cukup menjadi alasan bagi rasul untuk 'berbangga' (Gal. 6:14).2
3. Dalam konteks Perjanjian Baru, kata ini sering digunakan untuk menggambarkan perasaan malu yang bisa muncul karena dosa atau ketidaksesuaian terhadap standar ilahi, serta rasa takut atau malu akan penolakan karena iman atau kesaksian Kristiani.
Kata ini bisa menunjukkan perasaan malu baik secara pribadi maupun di hadapan orang lain karena suatu tindakan, keyakinan, atau keadaan tertentu. Contoh
1 depertemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Gramedia, 2011), 996.
2 W. R. F. Browning, Kamus Alkitab: a dictionary of the Bible: panduan dasar ke dalam kitab-kitab, tema, tempat, tokoh dan istilah-istila alkitabiah, trans. oleh Khiem Yang Liem dan Bambang Subandrijo, Cetakan ke-5 (edisi biasa) (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2013), 251.
penggunaannya dapat ditemukan dalam ayat-ayat seperti Roma 1:16, di mana Paulus mengatakan, "Sebab aku tidak malu (ἐπαισχύνομαι) terhadap Injil," yang menunjukkan bahwa ia tidak merasa malu untuk menyatakan atau mempercayai Injil meskipun mungkin ada tekanan sosial atau ancaman dari pihak lain.
- Injil
1. KBBI= berita gembira3
2. Kata ini berarti 'kabar tentang peristiwa-peristiwa yang menggembirakan atau 'kabar sukacita'. Kata 'Injil' digunakan oleh Yesus ketika la memproklamasikan kedatangan Kerajaan Allah (Mrk. 1:15) dan oleh Paulus untuk karya Allah yang telah dikerjakan melalui Yesus Kristus (Rm. 1:1- 2). PB mengangkat tema yang telah diberitakan nabi PL mengenai kabar baik bahwa akhir pembuangan akan segera tiba (Yes. 40:9).
Dalam menulis Surat Galatia (1:6-7) Paulus memusatkan perhatian kepada para penentangnya yang telah memutarbalikkan Injil-'nya' dan mengajarkan 'Injil lain', yang dianggap tidak lebih dari 'jalan lama' Yudaisme dengan sedikit perbaikan atau modifikasi. Itu semua adalah legalisme lama. Injil-'nya' adalah kabar baik bahwa oleh Kristus, melalui iman kepada-Nya, kita dibenarkan oleh Allah. Dengan demikian, isinya telah berubah: bagi Yesus, Injil adalah kedatangan Kerajaan Allah; sedangkan bagi Paulus, isi Injil adalah Kristus sendiri, yang adalah "kekuatan Allah yang menyelamatkan' (Rm. 1:16). Isi Injil memang perlu diubah karena iman jemaat atas kematian dan "kebangkitan Yesus. Pada abad kedua 'Injil' digunakan sebagai judul kitab-kitab Kristen tertentu. Hal ini mengikuti kebiasaan bahwa kitab biasanya dikenal dari kata pertamanya. Kitab 'Kejadian', kitab pertama PL, memperoleh nama Genesis dari LXX, yang berarti 'permulaan' (Kej.1:1). Kata pertama dalam Injil Markus adalah 'Injil'; namun segera ada tiga kitab lain yang diterima sebagai berita mengenai pelayanan, kematian dan kebangkitan Yesus. Karena itu, untuk membedakannya, judul kitab-kitab itu menjadi 'Injil menurut Matius', dan seterusnya.
Kata 'Injil' telah menunjukkan literatur tentang Yesus, namun apakah Injil benar-benar merupakan jenis tulisan yang baru sama sekali, masih diperdebatkan oleh sarjana- sarjana PB.4
3. Dalam konteks Perjanjian Baru sering diterjemahkan sebagai "Injil" atau "kabar baik."
Kata ini berasal dari akar kata εὐ (eu), yang berarti "baik" atau "indah," dan ἄγγελος
3 depertemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, 607.
4 Browning, Kamus Alkitab, 152–53.
(angelos), yang berarti "pembawa pesan" atau "malaikat." Jadi, euangelion secara harfiah berarti "pesan baik" atau "berita baik." Dalam literatur Perjanjian Baru, euangelion merujuk pada berita keselamatan yang dibawa oleh Yesus Kristus, khususnya tentang kedatangan kerajaan Allah, kematian, dan kebangkitan-Nya sebagai bentuk penyelamatan umat manusia dari dosa dan kematian
- Kekuatan
1. KBBI= tenaga; gaya; kekuasaan; keteguhan; kekukuhan5
2. Kata ini dalam konteks teologi merujuk pada kemampuan atau kapasitas untuk melakukan sesuatu, khususnya berkaitan dengan kuasa ilahi. Dalam pengertian teologis, kekuatan dipahami sebagai manifestasi dari kedaulatan Allah yang absolut atas ciptaan-Nya, termasuk kemampuan untuk mencipta, memelihara, dan mengatur segala sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya.6
3. Ini berasal dari akar kata yang menunjukkan kemampuan atau potensi untuk melakukan sesuatu, bukan hanya dalam arti kekuatan fisik tetapi juga kemampuan atau kuasa yang bekerja di dalam seseorang atau sesuatu.
- Allah
1. KBBI= Nama Tuhan dl bahasa Arab; pencipta alam semesta; Tuhan Yang Mahaesa yang disembah oleh orang yang beriman7
2. Allah dalam Alkitab dipahami sebagai yang omnipoten (berkuasa di mana-mana), omnisiens (serba mengetahui), dan benar- benar pencipta yang baik atas segala sesuatu yang ada. Seperti dalam agama-agama lain, diharapkan bahwa ketaatan kepada Allah akan membawa kesejahteraan personal dan nasional serta terhindar dari bencana. Ketaatan tersebut dilakukan dalam cara hidup yang telah ditentukan, seperti makan makanan tertentu, yang menimbulkan perasaan solidaritas. Dalam PL Taurat berisi hukum ritual dan perilaku etis, dan itu semua dianggap langsung berasal dari Allah. Dengan demikian, bagi umat Israel, percaya kepada Allah berarti harus pula ambil bagian dalam kehidupan persekutuan dan upacara-upacaranya.8
- Kebenaran
5 depertemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, 844.
6 Donald K. McKim, Westminster Dictionary of Theological Terms, 1. ed., 2. [print] (Louisville, Ky: Westminster John Knox Press [u.a.], 1997), 214.
7 depertemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, 60.
8 Browning, Kamus Alkitab, 15–16.
1. KBBI= keadaan (hal dsb) yang cocok dengan keadaan (hal) yang sesungguhnya;
keabsahan; kecocokan (keadaan dsb) dengan yang sesungguhnya; Sesuatu yang sungguh-sungguh (benar-benar) ada; kejujuran; ketulusan hati9
2. Dalam bahasa Ibrani yang dimaksud adalah kenyataan terbukti benar atau tidak bersalah digunakan untuk menyatakan seorang raja yang baik (Yes. 32:1) atau sekutu yang handal atau tetangga yang terpercaya (Am. 5:-7). Allah itu benar, karena ia setia pada perjanjian-Nya, membebaskan Israel dari musuh-musuhnya dan memberi harapan untuk masa depan (Yes. 23:5). Dalam PB kata 'kebenaran' sering ditemui dalam Injil Matius, di mana yang dimaksud adalah kebenaran etis dengan melakukan kehendak Allah (Mat. 5:6, 10). Arti ini kurang radikal dibandingkan dengan yang dikemukakan Rasul Paulus. Pada Paulus kebenaran itu tidak sekadar perilaku benar di hadapan Allah, tetapi suatu hubungan yang benar dengan Allah. Prakarsanya adalah dari Allah; diterima da- lam iman dan berwujud dalam perilaku yang benar (Rm.
3:21-26). Kebenaran dinyatakan ada pada Yesus dalam 1 Yoh. 2:1, dalam arti sama sekali sesuai dengan kehendak Allah.10
- Iman
1. KBBI= Kepercayaan (yang berkenaan dengan agama) kepada Allah, Nabi, kitab suci;
ketetapan hati; keteguhan batin; keseimbangan batin11
2. Dalam PB definisi klasik mengenai iman terdapat dalam Ibr. 11:1, yang menandaskan bahwa berdasar imannya orang percaya telah memegang segala realitas yang benar, sekalipun untuk sementara waktu belum terlihat. Realitas itu adalah: pertama, seperti dalam PL, Allah adalah pencipta alam semesta (Ibr. 11:3), dan yang kedua, Allah adalah pemrakarsa perjanjian PL yang sekarang digenapi dalam penyelamatan yang dibawa Yesus sebagai 'yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan' (Ibr.
12:2).12 - Memimpin
1. KBBI= memegang tangan seseorang sambil berjalan (untuk menuntun, menunjukkan jalan, dsb); membimbing13
9 depertemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, 189.
10 Browning, Kamus Alkitab, 179.
11 depertemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, 595.
12 Browning, Kamus Alkitab, 150.
13 depertemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1201.
2. Tindakan mengarahkan, membimbing, dan mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan bersama dalam konteks pelayanan kepada Tuhan dan sesama. Dalam teologi Kristen, kepemimpinan dipahami sebagai panggilan ilahi yang menekankan sikap hati sebagai hamba (servant leadership), mengikuti teladan Kristus yang datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani (Mat. 20:28).14
- Menyelamatkan
1. KBBI= meluputkan dari bahaya (bencana dsb)15
2. Tindakan Allah dalam membebaskan dan memulihkan manusia dari dosa, maut, dan kuasa jahat menuju kepada kehidupan kekal melalui karya penebusan Yesus Kristus.
Kata ini berasal dari akar kata Yunani “σώζω” (sōzō) yang berarti menyelamatkan, membebaskan, atau menyembuhkan.16 Dalam konteks teologi sistematika, menyelamatkan merupakan bagian integral dari doktrin soteriologi yang mencakup keseluruhan proses keselamatan mulai dari panggilan efektif (effectual calling) hingga pemuliaan (glorification).
14 Gerhard Kittel, Geoffrey William Bromiley, dan Gerhard Friedrich, Theological Dictionary of the New Testament (Grand Rapids (Mich.): Eerdmans, 1995), 907.
15 depertemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1405.
16 Kittel, Bromiley, dan Friedrich, Theological Dictionary of the New Testament, 965.
DAFTAR PUSTAKA
Browning, W. R. F. Kamus Alkitab: a dictionary of the Bible: panduan dasar ke dalam kitab- kitab, tema, tempat, tokoh dan istilah-istila alkitabiah. Diterjemahkan oleh Khiem Yang Liem dan Bambang Subandrijo. Cetakan ke-5 (edisi biasa). Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2013.
depertemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia, 2011.
Kittel, Gerhard, Geoffrey William Bromiley, dan Gerhard Friedrich. Theological Dictionary of the New Testament. Grand Rapids (Mich.): Eerdmans, 1995.
McKim, Donald K. Westminster Dictionary of Theological Terms. 1. ed., 2. [print].
Louisville, Ky: Westminster John Knox Press [u.a.], 1997.