• Tidak ada hasil yang ditemukan

16-Article Text-66-1-10-20221212

N/A
N/A
Khoirunnisa Siregar

Academic year: 2024

Membagikan "16-Article Text-66-1-10-20221212"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

125

Analisis IFAS dan EFAS Menggunakan Metode SWOT Pada Perguruan Tinggi Swasta

Kosidin1, Lili Adi Wibbowo 2

*Corresponding author: [email protected]

1 Program Studi Teknik Informatika (S1) STMIK Jabar; 2 Pascasarjana Univeritas Pendidikan Indonesia (UPI)

_______________________________________________________________________________

______________

Abstract

The purpose of this study is to determine the internal and external strengths by using Strengths, Weakness, Opportunity, Threats (SWOT) analysis in one of the private tertiary institutions. The results of this study are recommendations for improvement based on the results of the SWOT components in various fields. The research method used is a descriptive qualitative method starting from analyzes of previous journals as a reference material and basis for conducting research and determining analysis items in accordance with SWOT analysts. Recommendations for further research must be conducted on the application of the results of recommendations whether it has been carried out and there are changes to the service both academic and non-academic.

Keyword: EFAS; IFAS; SWOT Analysis.

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kekuatan internal dan eksternal dengan menggunakan Strength Weakness Opportunity Threat (SWOT) analysis pada salah satu perguruan tinggi swasta studi kasus pada STMIK Jabar Bandung melibatkan seluruh bagian yang ada baik akademik dan non akademik guna miningkatkan kualitas layanan kepada seluruh stakeholder. Hasil dari penelitian ini berupa rekomendasi-rekomendasi perbaikan berdasarkan hasil dari komponen-kompone SWOT diberbagai bidang yang ada. Metode penelitian yang gunakan adalah Metode kualitatif deskriftif dimulai dari analisis-analisis terhadap jurnal-jurnal sebelumnya sebagai bahan rujakan dan dasar dalam melaksanakan penelitian dan menentukan item-item analisis sesuai dengan SWOT analis. Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya harus ada penelitian tentang penerapan hasil rekomendasi apakah sudah dilaksanakan dan ada perubahan terhadap pelayanan baik akedmik dan non akademik.

Kata Kunci: Analisis SWOT; EFAS; IFAS.

(2)

126 Pendahuluan

Satuan pendidikan merupakan lembaga atau organisasi yang bergerak dalam bidang jasa Pendidikan baik pendidikan dasar menengah dan pendidikan tinggi, dalam pekasanaan kegiatan bidang jasa tidak terlepas dari peranan pelayanan terhadap semua pemangku kepentingan (Stakeholder) atau pelanggan dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran pelayanan yaitu kepuasan pelanggan. Organisasi harus lebih baik lagi memperhatikan tingkat kepuasan pelanggan. Karena apabila organisasi tidak meperhatiakan kepuasan pelanggan, pelanggan kemungkinan akan menyampaikan sesuatu yang kurang baik dari organisasi tersebut karena tidak memberikan pelayanan yang terbaik dari organisasi.

Organisasi dalam menghadapi persaingan dan lingkungan bisnis yang kompetitif memerlukan suatu perencanaan yang matang, tidak hanya berorientasi pada masa yang akan datang tetapi harus juga bisa mengatasi perubahan jangka pendek dan menengah. Dan dalam sebuah organisasi tentu ada permasalah- permasalahan yang dihadapi baik secara internal dan eksternal, oleh karena itu organisasi harus merencanakan dan menentukan strategi untuk menghadapi persaingan dan lingkungan bisnis yang semakin komplek dan kompetitiff. Sebuah perecanaan strategis harus memperhatikan berbagai aspek, masalah strategi bisnis, kebutuhan sumber daya, kebutuhan teknologi, dan inprastruktur, dan perkembangan kemajuan teknologi (Retnowati, 2011).

Jika dilihat dari permasalahan di atas, maka organisasi pendidikan memerlukan sebuah strategi bisnis dalam menghadapi persaingan dengan organisasi lain dan agar dapaat bertahan dan mampu bersaing, organisai harus tau bagaimana cara menyesuaikan diri dengan pangsa pasar yang terus menerus berubah (Wicakson, 2018). Staregi dapat tersebut dapat dianalisis dengan menggunakan analisis SWOT. Analisis SWOT salah satu alat guna membuat formulasi strategi dengan menganalisis dan mengidentifikasi permasalahan- permasalahan berbagai faktor secara sistmatis untuk merumuskan strategi organisai berdasarkan pada hasil analisis permasalahan sehingga dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths), peluang (Opportunity), namun secara bersamaan meminimalisir kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats). (Rangkuti, 2005).

STMIK Jabar merupakan salah satu Perguruan Tinggi Swasta memiliki Program Studi Teknik Informatika (S1) dan Program Studi Sistem Informasi (S1) bergerak dalam palayanan jasa industri pendidikan dimana memerlukan sebuah strategi dalam mengahadapi persaiangan dengan Perguruan Tinggi lain yang memiliki Program Studi sama. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk menggali gambaran secara menyeluruh tentang kekuatan dan peluang yang dimiliki oleh STMIK Jabar, dan kelemahan serta ancaman apa saja yang harus di minimalisir atau dipersiapkan strategi-strategi dalam mengahadapi permalahan- permasalahan tersebut baik dari aspek sumber daya manusia (SDM), sarana prasarana, regulasi, dan aspek pendukung lainnya. Penelitian ini mempunyai tujuan menentukan faktor internal IFAS (Internal Strategic Factor Analysis Summary) dan eksternal EFAS (Eksternal Strategic Factor Analysis Summary) dengan menggunakan metode analisis SWOT.

(3)

127 Metode Penelitian

Metodologi penelitan dalam analisis kajian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif dimana berusaha mendeskripsikan kejadian, pristiwa, dan gejala yang terjadi pada saat sekarang (Sulistyo, 2017:15). Metode yang digunakana adalah metode Survey dan Observasi secara langsung ke lapangan guna untuk menggali informasi-informasi permasalahan-permasalahan yang ada pada STMIK Jabar. Langkah-langkah dalam pemecahan masalah antara lain:

1. Merumuskan dan mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada sehingga dapat merumuskan strategi-strategi yang jelas untuk dijalankan dalam perbaikan ke depan.

2. Mencari data dengan mengadakan wawancara langsung dan survei kepada tenaga pendidik dan kependidikan STMIK Jabar.

3. Melakukan pengolahan data dari data yang sudah terkumpul.

4. Melakukan analisis dengan menggunakan metode SWOT dan tabel materik SWOT.

5. Dari hasil analisis berupa beberapa rekomendasi untuk perbaikan dalam pelaksanaan pelayanan kepada seluruh pemangku kepentingan.

Langkah dalam metode penelitian lebih jelasnya digambarkan pada gambar di bawah ini:

Gambar 1 Langkah Metode Penelitian

Gambar 1 Metode penelitian

Penjelasan langkah metode penelitian: 1. Studi Literatur, melakukan studi terhadap literatur yang diperlukan berupa jurnal-jurnal, dan informasi hasil dari browsing yang berkaitan dengan topik kajian SWOT analisis. Hal ini dilakukan untuk mencari referensi, temuan, fakta-fakta untuk dijadikan bahan landasan teori

Mulai Studi Literatur

Tool: Jurnal Output:

Referensi, Teori, Jurnal

Pengumpulan Data Tool: Wawancara, Studi Dokumen Output: Data Analisis, Kebijakan- kebijakan/aturan

Pengolahan Data

& Evaluasi Tool: Tabel Matrik SWOT Output: Rekomendasi- Rekomendasi

Selesai

(4)

128 dalam penyusunan makalah ini. 2. Pengumpulan data, dilakukan dengan cara wawancara dan studi dokumen tentang pelayanan akademik dan non akademik pada STMIK Jabar. Hasil berupa data pelayanan apa saja yang dilaksanakan. 3.

Pengolahan data dan Evaluasi menggunakan alat bantu tabel matrik SWOT analisis menghasilkan beberapa tabel faktor internal IFAS (Internal Strategic Factor Analysis Summary) dan eksternal EFAS (Eksternal Strategic Factor Analysis Summary) (Hermanto, 2016).

Hasil dan Pembahasan

Analisis yang dilakukan pada STMIK Jabar dengan menggunakan metode analisis SWOT disesuaikan dengan standar pendidikan tinggi mengacu kepada Pasal 54 Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidian Tinggi.

Adapun hasil dari analisis dan pembahasan adalah:

Kekuatan (Strength)

(1) Standar Kompetensi Lulusan,

- Rumusan kompetensi lulusan setiap program studi sesuai dengan visi misi yang memuat aspek sikap keterampilan dan pengetahuan.

- Program studi melibatkan semua stakeholder dalam merumuskan kompentensi lulusan.

- Program studi melakukan tindak lanjut dari hasil pengukuran proses pembelajaran dengan mengembangkan metode pembelajaran yang inovatif.

- Program studi memiliki kurikulum yang telah direvisi sesuai dengan tuntutan dunia kerja.

- Rata-rata IPK dalam 5 tahun terakhir adalah 3,27 (sangat baik).

- Dalam 5 tahun terakhir penambahan mahasiswa baru terus meningkat dengan kenaikan rata-rata sebesar 8% per tahun.

- Kemandirian dan kreativitas mahasiswa sudah baik terlihat dari kiprah mahasiswa dalam berbagai event.

- Tersedia 7 (tujuh) UKM yang dapat diikuti mahasiswa untuk mengembangkan minat-bakat.

(2) Standar Isi

- STMIK Jabar memiliki dokumen kebijakan tentang teknis pelaksanaan pengembangan kurikulum yang sangat lengkap, yaitu: Statuta, Surat Keputusan Ketua tentang Manual Mutu STMIK Jabar dan pedoman kegiatan penyusuna kurikulum.

- STMIK Jabar memiliki sistem monitoring dan evaluasi kurikulum untuk menentukanindikator keberhasilan capaian pembelajaran.

- Tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran untuk setiap program studi dirumuskan dengan mengacu pada deskripsi capaian pembelajaran lulusan dari KKNI.

- Kurikulum telah mutakhir dengan terupdatenya Kurikulum, silabus, dan SAP Prodi Teknik Informatika dan Sistem Informasi Sarjana

- Memiliki Pedoman Karya Ilmiah yang terbaru

(5)

129 (3) Standar Proses,

- Proses pembelajaran berjalan sesuai dengan kalender akademik.

- Tingkat kehadiran dosen sudah memenuhi syarat yang ditetapkan (80%) dengan rata-rata 85%

- Rata-rata Indek Prestasi Komulatif (IPK) meningkat 0.01 dengan rata- rata 3.31 ,

- Standar proses pembelajaran sudah sesuai permenristekdikti No. 44 tahun 2015, yaitu mencakup: karakteristik proses pembelajaran;

perencanaan proses pembelajaran; pelaksanaan proses pembelajaran;

danbeban belajar mahasiswa.

- Ketua Program Studi menetapkan standar perencanaan proses pembelajaran yang meliputi: Rencana pelaksanaan pembelajaran, Rencana pembelajaran semester, Jadwal dan tempat kuliah, Perwalian akademik.

- Memiliki kerangka format Rencana Pembelajaran Semester (RPS) yang jelas yaitu memuat: nama program studi, nama dan kode mata kuliah, semester, sks, nama dosen pengampu; capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada mata kuliah

(4) Standar penilaian,

- Ketua program studi telah memiliki jadwal, mekanisme yang jelas dalam melakukan evaluasi dan penilaian yang tercantum dalam pedoman akademik.

- Teknik dan Instrumen penilaian di STMIK Jabar, menerapkan nilai hasil akhir secara komulatif, dan pelaksanaan penilaian melalui praktek, tes tertulis (UTS dan UAS) dan atau tes lisan.

- Menggunakan form penilaian secara Online di Sistem Informasi Akademik STMIK Jabar.

(5) Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan,

- STMIK Jabar memiliki pedoman tertulis tentang Sistem pengelolaan sumber daya manusia mulai dari: sistem seleksi, perekrutan, penempatan, peningkatan kompetensi, sampai ke sistem pemberhentian dosen dan tenaga kependidikan yang lengkap, transparan, dan akuntabel.

- Semua dosen tetap memiliki background keilmuan yang linier dengan prodi.

- Untuk melihat kinerja dosen dan tenaga kependidikan STMIK Jabar memiliki Pedoman formal tentang sistem monitoring dan evaluasi, serta rekam jejak kinerja dosen dan tenagakependidikan

- STMIK Jabar memiliki Instrumen sistem pengelolaan sumber daya manusia untukmengukur kepuasan dosen, pustakawan, laboran, teknisi, dan tenaga administrasi.

- STMIK Jabar memiliki rencana pengembangan dosen (rembangdos) yeng jelas. Pada tahun akademik 2018/2019 STMIK Jabar telah memberikan ijin belajar kepada 2 (dua) dosen tetap untuk melanjutkan studi ke jenjang S2.

- Rasio jumlah dosen tetap aktif terhadap jumlah mahasiswa program studi Sistem Informasi 1:14 memenuhi standar pemerintah.

(6)

130 - Memiliki 2 (dua) Dosen profesional yang sudah tersertifikasi dan 2 (dua)

dosen sudah layak ikut sertifikasi (eligible).

(6) Standar sarana prasarana,

- Gedung STMIK Jabar berupa bangunan permanen 4 lantai berada di lokasi yang strategis yaitu di jalan Soekarno Hatta Nomor 777 Bandung.

- STMIK Jabar memiliki prasarana yang terdiri dari 2 (dua) ruang kelas, teori, 1 (satu) ruang laboratorium komputer, 1 (satu) ruang perpustakaan bersama, 1 (satu) inkubator dan pengembangan, dan 2 (dua) ruang pelayanan adminsitrasi.

- Tersedia jaringan internet yang menjangkau seluruh are kampus sehingga dapat dimanfaatkan mahasiswa dan dosen mengakses sumber belajarmaupun meningkatkan kinerja karyawan.

- Sarana pendukung yang ada 95% dalam kondisi baik (7) Standar pengelolaan,

- Pelaksanaan tata kelola STMIK Jabar sudah berjalan dengan baik melalui landasankebijakan yang jelas dan didukung oleh SOP yang lengkap dan dapat direalisasikan.

- Pedoman dan prosedur pelayanan yang sudah dilaksanakan, dipantau dan dievaluasi.

- Sistem penyelenggaraan institusi yang menerapkan prinsip kridibel, transparan, akuntabel, bertanggung jawab dan adil.

- Sistem tata kelola terdefinisi dengan jelas dalam pedoman dan Struktur organisasi yanglengkap, efektif yang sudah ditetapkan dan terdokumentasi dengan baik.

- Pengambilan keputusan didahului dengan hasil evaluasi dan ditindaklanjuti melalui rapattinjauan manajemen yang melibatkan seluruh pihak terkait

- Memiliki analisis jabatan, deskripsi tugas, program peningkatan manajerial yangmenggambarkan keefektifan dan efesiensi manajemen operasi di setiap unit kerja.

- Telah menjalin kerjasama baik dalam maupun luar negeri.

(8) Standar pembiayaan

- Proses pengelolaan keuangan berdasarkan pada: Rencana Strategis (Renstra), dan Program Kerja Tahunan.

- Penentuan alokasi anggaran untuk masing-masing unit/bagian kerja harus mengacu pada program-program yang telah ditentukan pada Rapat Kerja Tahunan STMIK Jabar dan Program Kerja Tahunan.

- STMIK Jabar mempunyai prosedur dalam penyusunan anggaran yang memperhatikan masukan dari program studi sehingga memungkinkan adanya subsidi silang dalam pengembangan program studi di lingkungan STMIK Jabar.

- STMIK Jabar mempunyai prosedur pencairan anggaran yang mampu mendukung kelancaran pelaksanaan setiap kegiatan yang telah direncanakan secara baik dan berkualitas.

- STMIK Jabar menetapkan alokasi biaya operasional dari total anggaran tahunan

(7)

131 - Memiliki jejaring yang baik dengan pihak ketiga.

Kelemahan (Weakness)

(1) Standar Kompetensi Lulusan,

- Kiprah mahasiswa di bidang non akademik masih sedikit (4 event) dibanding dengan jumlah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)yaitu 7 UKM.

- Kualitas input mahasiswa yang kurang baik karena belum melaksanakan dan mengoptimalkan fungsi seleksi penerimaan mahasiwa baru, sehingga rasio pendaftar dengan registrasi masih 1 : 1

- Database alumni masih perlu ditingkatkan dan dilakukan pembaharuan secara berkala.

- STMIK Jabar belum memiliki Lembaga Penjaminan Mutu Internal, sehingga mekanisme evaluasi terhadap ketercapaian kompetensi lulusan belum dilaksanakan.

- Fasilitas untuk mewadahi kreativitas mahasiswa dalam bidang informatika belum memadai.

- Belum ada karya akademik mahasiswa yang terpublikasi.

(2) Standar Isi,

- Kesadaran dosen untuk menyusun SAP masih rendah.

- Sarana pendukung praktikum di laboratorium komputer masih menggunakan software yang non legal.

- Belum memiliki kelompok keahlian dosen.

- Belum ada saluran publikasi karya ilmiah secara lokal dan nasional.

- Suasana akademik di STMIK Jabar terfokus pada proses belajar mengajar belum ke pengembangan keilmuan.

(3) Standar Proses,

- Jumlah mahasiswa belum merata antara prodi Informatika dan Sistem Informasi.

- Tingkat kehadiran dosen belum 100%

- Projektor belum tersedia di semua kelas.

- Seluruh kegiatan layanan belum tersertifikasi ISO.

(4) Standar penilaian,

- Penyerahan Nilai Akhir dari Dosen pengampu masih ada beberapa yang terlambat.

- Pengolahan nilai sudah menggunakan sistem secara online, tetapi masih belum berjalan secara optimal. Dan masih ada beberapa dosen yang belum menggunakan fasilitas tersebut.

- Sistem rekapitulasi Nila Akhir belum menggunakan database yang terintegrasi dengan sister pangkalan data DIKTI.

(5) Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan,

- Dosen tetap dengan jabatan lektor kepala dan guru besar belum ada.

- Masih terdapat dosen tetap yang tidak aktif (piktif) - Dosen tetap tersertifikasi masih rendah

(8)

132 - Rasio jumlah dosen tetap aktif terhadap jumlah mahasiswa program studi Informatika 1:37 tidak memenuhi standar pemerintah sehingga diperlukan penambahan dosen tetap.

- Belum terpenuhinya struktur organisasi minimal perguruan tinggi misalkan kewajiban pengadaan LPMI dan laboran.

- STMIK Jabar belum memiliki tenaga laboran dengan kemampuan teknisi, analis danoperator/programer yang memiliki sertifikat kompetensi.

- Keterlibatan dosen tetap dalam organisasi profesi masih rendah (6) Standar sarana prasarana,

- Sarana-prasarana pembelajaran tersedia, tetapi belum lengkap dan belum memenuhi standar minimal walaupun ada potensi untuk memenuhi kekurangan tersebut, seperti peruntukan ruang dosen.

- Optimalisasi pemanfaatan fasilitas laboratorium untuk kerjasama dengan pihak luar kampus yang belum optimal.

- Koneksi internet masih menggunakan mode Asymetric dimana bandwith upstream dan downstream tidak sama.

- STMIK Jabar belum mempunyai DRC (Disaster Recovery Center) untuk menanggulangi bencana alam.

(7) Standar pengelolaan,

- Belum ada LPMI sehingga belum dilaksanakan audit mutu internal.

- Outcome hasil kerjasama baik dalam maupun luar negeri belum optimal.

- Program studi masih memiliki akreditasi C

- Evaluasi pelaksanaan program kerja dan pelaksanaannya belum optimal, yang terlaksana begitu pula dengan langkah perbaikannya

Tabel 1 Evaluasi Pelaksanaan Program

No Program Capaian

(%)

1 Kegiatan yang dilaksanakan 55 %

2 Kegiatan yang belum dilaksanakan 33 %

3 Kegiatan yang dilaksanakan tetapi tidak terprogram (KTU/PKL) 0 % 4 Kegiatan yang dilaksanakan tetapi tidak sesuai jadwal 12 %

Keterangan:

Kegiatan yang belum dilaksanakan (sebanyak 33 %), karena adanya perubahan akhir masa pelaksanaan program, dari bulan September dimajukan ke bulan Juni.

(8) Standar pembiayaan

- Perolehan mahasiswa baru belum memenuhi target sehingga berpengaruh terhadap pembiayaan.

- Daya dukung untuk pencarian dana dan sarana dari pihak ketiga.

(9)

133 - Daya dukung untuk pelaksanaan program kerja lembaga terkendala oleh

kewajiban yang tidak terkait langsung dengan operasional lembaga.

- Pendapatan kelembagaan masih mengandalkan kontribusi mahasiswa.

Peluang (Oportinity)

(1) Standar Kompetensi Lulusan,

- Adanya berbagai event kompetisi antar mahasiswa dalam berbagai level.

- Adanya berbagai tawaran hibah penelitian atau program kreativitas mahasiswa.

- Alumni berpeluang mendapatkan beasiswa untuk studi lanjut.

- Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) membuka peluang bagi lulusan STMIK Jabar, sesuaidengan visi, misi, tujuan, dan sasaran STMIK Jabar.

- Tersedianya Sertifikasi profesional seperti MOS, Oracle yang bisa diakses - Era Industri 4.0 yang menitikberatkan kepada penggunaan TIK

(2) Standar Isi,

- Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dapat dijadikan sebagai acuan dalammenyusun kurikulum.

- Terbukanya kesempatan untuk meningkatkan kemampuan penyusunan dan atau pengembangan kurikulum melalui Pelatihan, workshop atau kunjungan ilmiah.

- Adanya perkumpulan unit organisasi keilmuan seperti APTIKOM.

(3) Standar Proses,

- Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap STMIK Jabar.

- Penerapan ISO 9001:2008 di STMIK Jabar sebagai investasi Sistem PengelolaanTerbukanya pangsa pasar baru melalui MEA

- Peraturan Menristek Dikti Nomor 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional PendidikanTinggi sebagai acuan STMIK Jabar dalam penyelenggaraan Pendidikan Tinggi.

- Pertumbuhan Ilmu pengetahuan dan teknologi mendukung proses aktivitas tridharma perguruan tinggi yang sesuai dengan visi, misi, tujuan, dan sasaran STMIK Jabar.

(10)

134 (4) Standar penilaian,

- Pengelolaan nilai akhir bagi dosen sudah difasilitasi dengan sistem secara real time, tinggal mengoptimalkan dalam penggunaannya oleh Dosen.

- Pengembangan dan perbaikan sistem akademik terus dilakukan secara kontinue.

- Penambahan kapasitas insprastruktur internet, perlatan laboratorium terus meningkat.

(5) Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan,

- Tersedianya kesempatan pelatihan dan afiliasi dengan pihak eksternal untuk meningkatkan keahlian dosen dan tenaga kependidikan terkait penguasaan teknologiinformasi.

- Peluang kerjasama dengan lembaga pemerintah dan atau swasta - Banyaknya tawaran beasiswa studi lanjut

(6) Standar sarana prasarana,

- Hibah pemerintah untuk peningkatan sarana prasarana.

- Dana CSR perusahaan Swasta / BUMN

- Skema koneksi internet yang masih bisa ditingkatkan dengan Service Level Aggreement(SLA) yang mendekati 100%

(7) Standar pengelolaan,

- Perkembangan ICT in education (Information Communication Technologies) yang digunakan dalam dunia pendidikan mendukung pengelolaan manajemen institusi pendidikan tinggi yang makin efektif dan efisien

- UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Permen No 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi memberi peluang kepada STMIK Jabar dalam mengelola.

- Tersedianya kesempatan untuk membuka unit bisnis sebagai sarana income generating bagi STMIK Jabar.

- Kepercayaan masyarakat (8) Standar pembiayaan

- Peluang untuk mendapatkan beasiswa yang dapat dimanfaatkan mahasiswa untuk menanggulangi masalah ekonomi.

(11)

135 - Terdapat peluang mendapatkan hibah kompetisi kegiatan Tridharma (pendidikan, penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat) dari pihak eksternal.

- Tersedianya anggaran pemerintah bidang Pendidikan melalui program hibah pengembangan sarana prasarana Perguruan Tinggi.

Ancaman (Threat)

(1) Standar Kompetensi Lulusan,

- Tuntutan kualitas profesional lapangan kerja yang lebih tinggi.

- Persaingan lulusan untuk bekerjameningkat.

- Pola pikir masyarakat yang cenderung memilih perguruan tinggi tidak komprehensip hanya ditinjau secara fisik.

- Pengaruh globalisasi menuntut STMIK Jabar agar bisa menghasilkan lulusan yangberkualitas sehingga mampu bersaing dalam pasar kerja lokal maupun internasional.

(2) Standar Isi,

- Kemajuan teknologi yang tidak bisa diprediksi. Hal ini harus bisa diatasi melalui penyesuaian kurikulum yang fleksibel.

- Penyesuaian budget sebagai bentuk konsekuensi yang harus disiapkan terhadap penyesuaian kurikulum.

(3) Standar Proses,

- Perkembangan regulasi sistem monitoring Pendidikan Tinggi dengan pemanfaatan teknologi tinggi seperti forlap misalnya serta perkembangan kompetitor, berpotensi mempengaruhi capaian indikator yang sudah ditetapkan menjadi tidak sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan.

- Kondisi perekonomian masyarakat yang belum stabil berpengaruh pada penentuan skala prioritas masyarakat yang lebih mendahulukan bekerja dari pada pendidikan tinggi sehingga akan menghambat terhadap pencapaian visi, misi dan tujuan STMIK Jabar.

- Penetuan kualifikasi persyaratan kerja yang semakin tinggi dan dinamis sehingga akanmenghambat terhadap pencapaian visi, misi dan tujuan STMIK Jabar.

(12)

136 - Banyak Perguruan Tinggi lain baik negeri maupun swasta yang berada

di dalam atau di luarKota Bandung (4) Standar penilaian,

- Perkembangan teknologi yang semakin meningkat, sehingga pengelolaan penilaian harus sudah menggunakan teknologi yang sangat cepat baik dalam distribusi penyampaian kepada mahasiswa dari dosen, dan akademik

(5) Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan,

- Regulasi pemerintah yang membuka lowongan bagi dosen dari luar negeri dan STMIKJabar belum siap memenuhi regulasi tersebut.

- Kemajuan teknologi yang berepengaruh terhadap menurunnya produktivitas kinerjakaryawan STMIK Jabar.

- Perguruan tinggi negeri membuka program studi baru yang satu rumpun dengan STMIKJabar sementara animo masyarakat terhadap perguruan tinggi negeri lebih besar

(6) Standar sarana prasarana,

- Persaingan mendapatkan dana hibah dan dana CSR - Bencana alam

- Lahan di perkotaan terbatas dan mahal

- Kecepatan perkembangan teknologi IT atau siklus pergantian sarana yang cepat.

(7) Standar pengelolaan,

- Perguruan tinggi lain senantiasa meningkatkan mutu pendidikan tanpa disadari olehSTMIK Jabar.

- Perguruan tinggi lain senantiasa meningkatkan tatakelola tanpa disadari oleh STMIK

(8) Standar pembiayaan,

- Banyak perguruan tinggi yang sejenis baik di dalam dan luar kota Bandung yang sudah memiliki kualitas baik dengan pembiayaan yang tidak jauh berbeda besarannya dengan STMIK Jabar.

- Regulasi pemerintah khususnya Dana Operasional Mahasiswa (DOM) yang selalu meningkat besaran biaya dari tahun ke tahun yang belum bisa terpenuhi secara maksimal oleh STMIK Jabar.

(13)

137 Tabel 2 Hasil Matrik Analisis SWOT

INTERNAL

KEKUATAN (STRENGTH)

Memiliki kurikulum sesuai tuntutan dunia kerja

Rata-rata IPK sangat baik (3,27)

Student body terus meningkat (5 tahun terakhir rata-rata 8% per tahun)

Memiliki 7 UKM

Kedalaman mater pelajaran sesuai KKNI (silabus)

Komitmen kehadiran dosen tinggi (rata-rata 85%)

Rata-rata IPK meningkat dari T sebelumnya

Aturan Penilaian sudah Jelas

Memiliki Sistem Informasi Akademik

Semua dosen tetap memiliki background keilmuan yang linier dengan prodi dan 2 orang sudah tersertifikasi

Rasio dosen SI dengan mahasiswa 1:14

Lokasi yang strategis dengan bangunan 4 lantai

Jaringan internet yang menjangkau seluruh area kampus

Sarana pendukung yang ada 95%

dalam kondisi baik

Memiliki SOP yang lengkap untuk seluruh kegiatan

Telah menjalin kerjasama baik dalam maupun luar negeri

Pengelolaan keuangan secara terprogram, transparan

KELEMAHAN (WEAKNESS)

Kiprah mahasiswa di event baik lokal maupun nasional masih minim

Kualitas input mahasiswa masih beragam karena seleksi mahasiswa baru baru sekedar seleksi administrasi

Kesulitan pembaruan database alumni

Belum memiliki satuan penjaminan mutu internal

Fasilitas untuk mendukung kreativitas mahasiswa belum memadai

Karya akademik mahasiswa blm ada yang terpublikasi secara ilmiah

Kesadaran dosen untuk menyusun SAP masih rendah

Software yang digunakan selain yang free license masih ilegal

Suasana akademik terfokus pada proses belajar mengajar. Untuk penelitian dan pengabdian masih sedikit

Ketimpangan jumlah mahasiswa antar program studi

Tingkat kehadiran dosen belum 100%

Fasilitas kelas belum lengkap (proyektor masih mobile)

Seluruh kegiatan layanan belum tersertifikasi ISO

Dosen tetap dengan jabatan lektor kepala dan guru besar belum ada.

Masih terdapat dosen tetap yang tidak aktif (piktif)

Dosen tetap tersertifikasi masih rendah

Rasio dosen tetap IF dengan mahasiswa tidak memenuhi standar (1:37)

Belum ada laboran yang memiliki sertifikat kompetensi

Keterlibatan dosen dalam organisasi profesi masih rendah

Sarana dan Prasarana belum lengkap, seperti proyektor, ruang dosen, ruang UKM

Belum memiliki DRC (Disaster Recovery Center)

Gedung goyang (tidak stabil)

Tidak ada audit internal

Outcume hasil kerjasama belum optimal (0.10%?)

(14)

138

INTERNAL

KEKUATAN (STRENGTH) KELEMAHAN (WEAKNESS)

Akreditasi masih C

Pelaksanaan program kerja belum optimal (55%)

Pendapatan terbatas dan tidak sesuai target RPP (85%)

Target mahasiswa baru tidak memenuhi target (75%)

EKSTERNAL

PELUANG (OPPORTUNITY)

Adanya berbagai event kompetisi antar mahasiswa dalam berbagai level

Terbentuknya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)

Tersedianya Sertifikasi profesional seperti MOS, Oracle yang bisa diakses

Memasuki Era Industri 4.0

KKNI sebagai landasan penyusuna kurikulum

Adanya Penyelenggara pelatihan, workshop, atau kunjungan ilmiah

Tersedianya organisasi APTIKOM

Perkembangan bidang keilmuan yang cepat

Kerjasama antar institusi

Dana hibah dari pemerintah atau swasta

Kesempatan memperoleh beasiswa

Pembuatan unit bisnis

ANCAMAN (THREAT)

Tuntutan kualitas profesional lapangan kerja yang lebih tinggi.

Persaingan lulusan untuk bekerja meningkat.

Kepercayaan masyarakat.

Kemajuan teknologi yang tidak bisa diprediksi

regulasi pengelolaan Pendidikan Tinggi yang terus berubah

Kondisi perekonomian masyarakat yang belum stabil

Perguruan Tinggi lain baik negeri maupun swasta

Bencana alam

Lahan di perkotaan terbatas dan mahal

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan menggunakan metode SWOT pada STMIK Jabar, maka dapat disimpulkan bahwa STMIK Jabar telah memenuhi beberapa standar pendidikan tinggi memiliki kekuatan (strength) sebanyak 17 faktor, kelemahan (weakness) sebanyak 28 faktor, peluang (opportunity) sebanyak 12 faktor, dan ancaman (threat) sebanyak 9 faktor, sehingga hasil dari analisis STMIK Jabar memiliki kelemahan paling banyak dibandingkan dengan kekuatan.

Peluang sebanyak 12 faktor lebih besar dari ancaman menjadi kekuatan baru dalam merumuskan strategi untuk mengurangi kelemahan yang masih jauh dari pada kekuatan. Manajemen pada STMIK Jabar harus membuat perencanaan strategis untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang masih jauh dari pada kekuatan tetapi STMIK Jabar memiliki peluang-peluang untuk dapat dijadikan strategi-strategi baru dalam menghadapi persaingan.

(15)

139 Daftar Pustaka

Hermanto, Reca Elyarni. 2016. Analisis SWOT Terhadap Strategi Pemasaran Layanan SAP Express pada PT. SAP. Jurnal Metris, 17 (2016): 81 – 88.

Noor Syamsudin. 2014. Penerapan Analisis SWOT Dalam Menentukan Strategi Pemasaran Daihatsu Luxio di Malang. Jurnal INTEKNA, Tahun XIV, No.

2, Nopember 2014 : 102 – 209.

Rangkuti, F. 2005. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Retowati Nurcahyani Dewi. 2011. Analisis CSF, SWOT, dan TOWS Studi Kasus:

PT Intan Parawira Klaten. Jurnal Buana Informatika, Volume 2, Nomor 1, Januari 2011: 31-37.

Sulistyo Agung, 2017 “Analisis Marketing 3.0 Pada Perusahaan PT. Radio Suara Usaha Indrakila (Kr Radio 107,2 Fm) Yogyakarta”, Prosiding Seminar Nasional Publikasi Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas uhammadiyah Semarang, September 12-19.

Wicaksono Arie. 2018. Strategi Pemasaran dengan menggunakan Analisis SWOT Tanpa Skala Industri Pada PT X di Jakarta. Jurnal Manajemen Industri dan Logistik – Vol. 1 No. 2, November 2018.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam mengembangkan kurikulum pada tingkat daerah yang tertinggal tidak lepas dari adanya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang merupakan kelanjutan yang harus dibuat guru

Asosiasi Energi New Mexico, Amerika Serikat menjelaskankan bahwa pemanasan global adalah peningkatan suhu atau temperatur rata-rata di permukaan bumi akibat efek rumah kaca, efek rumah

Hasil Validasi oleh Ahli Media Aspek Penilaian Jumlah Skor Rerata Skor Tampilan Penggunaan Manfaat 68 14 15 4,8 4,7 5,0 Total 95 Rata-rata 4,75 Persentase 95%

Data hasil penelusuran digital menyebutkan bahwa wilayah yang memiliki peternakan sarang burung walet berada di Kabupaten Lampung Tengah, Analisis SWOT Berdasarkan data Badan

Nilai rata-rata mean pada variabel nilai perusahaan sebesar 73,1617 dengan deviasi standar 0,7275 yang memiliki arti bahwa nilai deviasi standar lebih besar dari nilai rata-rata mean

Pada perusahaan sub Sektor Pariwisata, Restoran dan Hotel dari tahun 2018- 2020 rata-rata mengalami penurunan pada Sales Growth dan Profitabilitas yang disebabkan oleh Kondisi pandemi

Hasil diameter pada kontrol positif chloramphenicol memberikan diameter zona hambat dengan rata-rata adalah 8,48 mm, sedangkan pada kontrol negatif DMSO tidak menghasilkan zona

Berikut hasil validasi uji coba produk yang melibatkan 10 orang siswa/i: Xi rata − rata aspek media = ∑X n = 35,3 8 = 4,4 Dari perhitungan di atas menunjukkan hasil skor untuk uji