Keluaran suatu sistem yang diumpankan kembali ke sistem sebagai masukan disebut umpan balik. Bentley adalah "Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menyelidiki dan mengevaluasi dengan cepat setiap masalah, peluang, dan penugasan yang teridentifikasi sehubungan dengan urgensi, visibilitas, manfaat nyata, dan prioritas." Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk memperoleh informasi terkait permasalahan yang terjadi. Kegiatan ini bertujuan untuk menentukan ruang lingkup dan batasan sistem dan proyek yang akan dilaksanakan, hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Jeffrey L Whitten, dan L.
Bentley yaitu “Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menentukan batasan sistem dan proyek.”. Bentley menyatakan, “Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengembangkan jadwal proyek awal dan alokasi sumber daya.” Bentley menyatakan, “Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendapatkan semua persetujuan yang diperlukan untuk melanjutkan proyek, dan untuk mengkomunikasikan proyek dan tujuannya kepada semua personel.” Berdasarkan pernyataan tersebut, kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan semua persetujuan yang diperlukan untuk melanjutkan proyek dan mengkomunikasikan proyek serta tujuannya kepada semua pihak yang terlibat.
Bentley Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengkomunikasikan proyek dan tujuannya kepada semua staf. Fase definisi merupakan fase kegiatan untuk menjawab pertanyaan tentang apa yang dibutuhkan dan diinginkan pengguna dari sistem baru. Bentley Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menentukan secara umum kebutuhan bisnis untuk sistem informasi yang baru atau yang ditingkatkan.
Tujuan Bentley dalam memprioritaskan aktivitas persyaratan bisnis adalah untuk memprioritaskan persyaratan bisnis untuk sistem baru.” Aktivitas ini dapat dimulai bersama dengan aktivitas fase definisi lainnya.
Perancangan Sistem (System Design)
Setelah definisi dibuat, maka dapat ditentukan kebutuhan sistem sehingga rencana dan ruang lingkup proyek yang telah ditentukan sebelumnya dapat diubah. Kegiatan ini dimulai dengan penyelesaian awal model sistem, penemuan prototipe dan penentuan prioritas kebutuhan bisnis.
Tahap Perancangan Sistem
Tahap konfigurasi bertujuan untuk mendapatkan kandidat solusi sistem baru dan rekomendasi sistem target yang akan dirancang dan diimplementasikan. Setelah kebutuhan bisnis ditentukan dalam fase definisi analisis sistem, kandidat solusi alternatif harus diidentifikasi untuk memenuhi kebutuhan atau persyaratan bisnis. Jeffrey Whitten berpendapat bahwa: "Tujuan dari aktivitas Tentukan Solusi Kandidat adalah untuk mengidentifikasi solusi kandidat alternatif untuk kebutuhan bisnis yang ditentukan."
Kegiatan ini diawali dengan persetujuan dari pemilik sistem untuk melanjutkan proyek hingga perancangan sistem. Matriks adalah alat yang berguna untuk secara efektif memperoleh, mengatur, dan mengkomunikasikan fitur-fitur untuk solusi kandidat. Jeffrey Whitten berpendapat bahwa: “Tujuan dari kegiatan Analisis Kelayakan Solusi Alternatif adalah untuk mengevaluasi kandidat solusi alternatif menurut kelayakan ekonomi, operasional, teknis dan jadwalnya.”
Metode pencarian fakta digunakan untuk memperoleh fakta biaya, pendapat, dan lebih banyak lagi tentang kandidat dari berbagai sumber. Rekomendasi untuk solusi sistem disampaikan setelah analisis kelayakan kandidat solusi yang ada. Jeffrey Whitten menyatakan bahwa: "Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memilih kandidat solusi untuk direkomendasikan."
Masukan utama untuk kegiatan ini mencakup rencana proyek, perkiraan ruang lingkup, kandidat solusi, dan penyelesaian analisis kelayakan. Berdasarkan hasil proposal, maka dikembangkan perubahan usulan persyaratan desain untuk komponen sistem baru. Jeffrey Whitten menyatakan bahwa: “Tujuan menganalisis dan mendistribusikan data adalah untuk mengembangkan model data yang baik – model yang sederhana dan tidak mubazir.
Tujuan dari aktivitas Analyze and Distribute Processes adalah menganalisis dan mendistribusikan proses sistem untuk memenuhi kebutuhan jaringan sistem yang baru." Jeffrey Whitten menegaskan, "Tujuan dari aktivitas Design Database adalah untuk menyiapkan spesifikasi desain teknis untuk database yang akan dapat beradaptasi dengan kebutuhan dan perluasan di masa depan.” Setelah database dirancang dan memungkinkan pembuatan prototipe, perancang sistem dapat bekerja sama dengan pengguna sistem untuk mengembangkan spesifikasi input dan output.
Metode Perancangan Sistem
PENELITIAN TERDAHULU
Untuk memperlancar kegiatan pengumpulan, pengelolaan dan pendistribusian zakat, panitia amil zakat Masjid Agung Beitul Qadim membagi tugasnya dengan membuat pos-pos amil. Namun dalam proses kegiatan tertentu, data harus terorganisir dengan baik, terkontrol dan dapat dipantau dalam proses pencatatannya. Sehingga aplikasi zakat dapat digunakan sebanyak postingan amil yang dibuat dan dapat dihubungkan satu sama lain.
Organisasi zakat ini mengelola berbagai data dana zakat mulai dari data kewajiban membayar zakat, data kewajiban menerima zakat hingga berbagai data. Namun sayangnya, mayoritas lembaga zakat masih mengelola data tersebut secara manual sehingga menyebabkan pemanfaatan dana zakat kurang maksimal dan tidak menjangkau banyak kalangan. Selain itu, pelaporan dana zakat yang dilakukan secara manual juga rawan kesalahan, padahal pelaporan di sini harusnya bisa diakses oleh setiap masyarakat karena yang dikelola di sini adalah dana masyarakat.
Ika Susanti 2012 perancangan sistem informasi zakat online pada lembaga amil zakat cabang Sukoharjo, infaq dan shodaqoh muhammadiyah (lazisme). Solusi yang diusulkan adalah dengan membangun sistem informasi zakat online yang dapat meningkatkan potensi lembaga. 2010 Perancangan dan pengembangan sistem informasi penyaluran dana zakat kepada Mustahiku (studi kasus: Lazis Ar-rahman – Aisyiyah).
Setiap melakukan proses penyaluran dana zakat, diperlukan suatu sistem yang sesuai agar tidak terjadi kesalahan.