1
TAMAN EDUKASI SAMPAH TERPADU & AGROWISATA SEBAGAI INOVASI TPS3R BERBASIS WISATA
Strategi Pengurangan Sampah & Ekonomi Sirkuler Desa Ujungrusi Kecamatan Adiwerna Kab Tegal
RINGKASAN
Taman Edukasi Sampah & Agrowisata merupakan kolaborasi kelompok bank sampah , wanita tani, individu-individu peternak ayam, lele yang notabene sebagai potensi desa untuk kemudian bersinergi dalam meningkatkan nilai tambah sebagai pemasukan desa dalam skema destinasi wisata sekaligus sebagai upaya pengurangan sampah terpadu.
Langkah pertama dalam mewujudkan hal diatas pertama-tama adalah dengan sosialisasi pemilahan sampah ke masyarakat sembari membangun infrastruktur sarana-prasarana yang ada di komplek taman edukasi sampah & agrobisnis mulai dari Rumah Pilah, Depot Rongsok, Bilik Kreasi, Rumah Kompos, Rumah Magot, Rumah Cacing Sutra, Lab Eco Enzym, Taman Organik, Kolam Ikan, Kandang Ayam, Green house hingga Koperasi Bank Sampah. Dalam teknis operasional, sarana tersebut dikelola
Agar kondisi tersebut berjalan efisien dan efektif maka strategi yang di terapkan disini adalah dengan adaptasi teknologi dengan sistem aplikasi dan instrumen otomasi untuk mempercepat atau mempermudah proses di lini kegiatan. Layaknya pendekatan manfaktur, maka diharapkan bagi kegiatan pengolahan sampah & agrowisata dalam bentuk wisata desa dapat rapi, efisien, efektif dan berkembang.
Mengingat pengelolaan sampah harus sustain maka paradigma yang dipakai adalah profit oriented dimana nantinya taman edukasi sampah & agrowisata dapat mencetak laba maka hal utama yang dilakukan adalah melakukan akuisi calon pengunjung di segmen pelajar dengan cara kerjasama instansi sekolah dasar (SD) dengan integrasi kurikulum pelatihan Taman Edukasi Sampah & Agrowisata dengan kurikulum di sekolah di level masing-masing.
Dengan demikian logika ekonomi dan lingkungan dapat selaras dengan adanya Taman Edukasi Sampah Terpadu dapat berdampak positif pada lingkungan dan ekonomi dimana ditahun-tahun selanjutnya diharapkan terkelola sampah secara 100% dan bertambah profitnya.
2
DAFTAR ISI
Ringkasan 1
Daftar Isi 2
Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang 3
B. Rumusan Masalah 3
C. Tujuan (luaran) 3
Bab II. Uraian Teknis A. Profil Lokus 4
B. Profil Konsep Testa 5
C. Dukungan pemangku kepentingan/stakeholders 8
D. Komposisi Tim 9
E. Metode Pelaksanaan Kegiatan 10
F. Rencana kerja dan strategi implementasi pengembangan PUD 11
Bab IV. Penutup (lampiran) 12
3 A. Latar Belakang
BAB I. PENDAHULUAN
Kabupaten Tegal sebagaimana daerah di indonesia lain memilki kesamaan permasalahan klasik terkait sampah yakni menumpuknya jumlah sampah yang berdampak pada masalah turunan seperti penyakit yang timbul dari pencemaran lindi sampah, serta pencemaran melaui udara. Dari sisi ekonomi hal ini juga turut berdampak baik langsung seperti dari sisi biaya operasional seperti (honor supir truk sampah, bahan bakar, perawatan) semakin membengkak dimana jumlah armada pengangkutan sampah serta perawatan semakin bertambah. Akumulasi dari kondisi tersebut dapat berdampak pada ekonomi pariwisata yang kurang optimal. Data dari dinas lingkungan hidup kab Tegal yang dilansir dari website kab tegal menyatakan bahwa kondisi sampah Kab Tegal saat ini sudah kritis atau darurat sampah dimana TPA penujah dengan luasan sekitar 20 hektar sudah hampir penuh sedangkan belum ada lahan alternatif yang sesuai untuk TPA.
Tidak sedikit program untuk mengatasi hal diatas namun tidak sedikit yang berjalan lambat, menghabiskan anggaran dan bahkan mati tidak berjalan. Memang ada beberapa solusi skala masif dan besar untuk mengatasi permasalahan sampah yakni dengan pembangunan PLTSA (pembangkit listrik tenaga sampah) dan inseneretator namun hal ini diperlukan dana triliunan rupiah. Besarnya investasi tersebut tentu akan menjadi pilihan sulit bagi pemerintah dengan keterbatasan anggaran dan banyaknya volume sampah yang tidak sebanding.
Adapun kondisi sampah di desa ujungrusi sebagai bagian penyumbang sampah di Kab Tegal saat ini belum memiliki pengolahan sampah sedangkan produksi sampah di Desa ujungrusi berkisar 2 ton perhari. Dari kondisi inilah kami dari Bumdes ujungrusi mengajukan gagasan pengelolaan sampah terintegrasi agrowisata berbasis teknologi. Konsep agrowisata kami usulkan mengingat potensi yang ada seperti pertanian dan peternakan yang dapat menjadi rantai ekonomi dengan produk olahan sampah sebagai pakan. Adapun berbasis teknologi menjadi aspek penting dalam katalisator sehingga efisien dan efektif dalam proses pengolahan sampah dan pengelolaan agrowisata sehingga membantu keberlanjutan program.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana menyelesaikan masalah sampah secara berkelanjutan dalam skema ekonomi wisata?
C. Tujuan (luaran) C.1 Tujuan Utama
a. Mengurangi sampah hingga 10% tahun 2022 dan 100% pada tahun 2031 b. Meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat desa
C.2 Tujuan Jangka Panjang
a. Membantu pemerintah mengurangi timbunan sampah tanpa efek lingkungan (polusi) b. Menciptakan sikap masyarakat yang peduli lingkungan
c. Memudahkan guru dalam memberikan pemahaman terhadap siswa melalui pengamatan dan praktik langsung
4
BAB II URAIAN TEKNIS
A. Profil Lokus
1. Nama Desa : Ujungrusi
2. Kecamatan : Adiwerna
3. Luas Desa : 102.828 Ha 4. Curah hujan : 2,060 Mm 5. Jumlah bulan hujan : 6 Bulan 6. Suhu rata-rata harian : 25-35 Celsius 7. Tinggi tempat : 10 mdl
8. Bentangan wilayah : Dataran rendah 9. Batas-batas Desa :
➢
Sebelah Timur : Desa Tembok Banjaran dan Tembok Lor
➢
Sebelah Barat : Desa Pagedangan dan Harjosari Lo
➢
Sebelah Utara : Desa Adiwerna dan Pesarean
➢
Sebelah Selatan : Desa Harjosari Lor dan Harjosari Kidul 10. Jumlah penduduk :10.025 orang
a. Karyawan Swasta : 555 orang
b. Pegawai Negeri Sipil : 87 orang
c. TNI/Polri : 677 orang
d. Wiraswasta : 370 orang
e. Pedagang : 1.593 orang
f. Petani / Pekebun : 5 orang
g. Buruh Tani : 2 orang
h. Peternak : 66 orang
i. Pertukangan : 185 orang
j. Jasa : 15 orang
k. Pensiunan : 27 orang
l. Purnawirawan : 6 orang
m. Buruh harian lepas : 925 orang
Jumlah : 4.515 orang
11.
Kondisi eksisting pengelolaan sampah Desa UjungrusiBerdasarkan data pengamatan di desa Ujungrusi, pada tahun 2020 terdapat setidaknya tiap harinya, dilakukan 5 ritase pengangkutan sampah yang dilakukan oleh 3 orang pengangkut dengan tiap ritasinya menggunakan gerobak berkapasitas 2 m3. Dari hasil pengambilan contoh dan pengukuran, dapat disimpulkan bahwa besar timbulan sampah berkisar tiap harinya setengah ton sampah dengan 60% berupa sampah organik (35% sisa makanan; 8% kertas; 2%
kayu; 5% kain; 7% karet; 3% lain-lain) dan 40% sampah anorganik (10% logam; 5% kaca;
5% elektronik, 20% lain-lain).
5 B. Profil Konsep TESTA
Taman edukasi Sampah dan Agrobisnis di meliputi sejumlah petak, bilik atau disini kami menyebutkan sebagai “rumah” untuk mempermudah penamaan. Dalam prosesnya masing masing petak saling bekerjasama satu sama lain layaknya rantai pasokan yang mengolah sampah dari timbunan menjadi produk olahan hingga bernilai jual baik langsung maupun tidak langsung.
Adapun untuk ruangan,bilik atau spot yang tidak disebutkan disini bukan berarti tidak berkontribusi namun memiliki kontribusi secara tidak langsung yakni menambah daya Tarik bagi pengunjung.
Gambar 1 : denah Taman Edukasi Sampah& Agribisnis di desa ujungrusi
Alur pengolahan Sampah di taman Edukasi Sampah & Agribisnis 1. Rumah Pilah sebagai Gerbang Pilah Sampah
Pengumpulan sampah dari rumah menuju TPST ujungrusi dilakukan setiap hari untuk menghindari bau sampah organik yang lekas busuk agar segera dipilah (diproses).
Disini terdapat tiga skenario pemilahan yakni:
a. pemilahan sampah jenis anorganik khusus rongsok untuk kemudian disimpan di Bilik Depot Rongsok untuk dijual melalui Koperasi Bank Sampah. Adapun sampah yang kurang memiliki nilai jual namun dapat diolah menjad barang kreasi dapat digunakan untuk membuat aneka kerajinan di Bilik Kreasi oleh para siswa pelajar yang sedang kunjungan
6
atau tugas sekolah yang kemudian jika layak jual bisa ditempatkan di Butik Sampah yang juga dikelola koperasi bank sampah. Namun jika kurang layak jual maka barang kerajinan tersebut dapat digunakan untuk merchandise atau hadiah lomba untuk pengunjung agar tidak terjadi penumpukan.
b. Pemilahan sampah jenis organik yang kemudian untuk dikembangkan menjadi pupuk di Lab eco enzyim (ruang penampungan) lalu magot di Rumah Magot dan cacing di Rumah Cacing yang kemudian baik magot ataupun cacing dapat menjadi pakan bergizi bagi Ikan Lele dan Ayam. Adapun sampah organik hasil dari magot,cacing, kotoran ayam pada akhirnya juga dapat digunakan sebagai varian pupuk yang menyuburkan tanaman, baik di pot, greenhouse atau ditaman organik dan taman edukasi serta menjadi pengisi lubang Biopori.
c. Pemilahan sampah jenis residu
Untuk sampah jenis ini adalah jenis sampah yang benar-benar secara nilai tidak dapat digunakan atau belum menemukan teknik pengolahan sehingga perlu dipindahkan ke TPA.
2. Depot sampah rongsok
Sampah rongsok didapat dari pemilahan sampah warga untuk dipindahkan ke depot rongsok atau gudang sampah untuk menampung sampah yang memiliki nilai jual sepeti kertas, plastik, kaca, dan logam. Kebutuhan luas lahan untuk gudang sampah adalah 25 m2 . Petugas di gudang sampah direncanakan sebanyak 2 orang yang bertugas memilah dan mengatur penyimpanan sampah dengan estimasi 1-2 jam perhari. Adapun dari jumlah rata-rata bulanan dari rongsok berkisar 2-3 juta rupiah dengan kisaran rentang harga dan kuantitas sebagai berikut:
No Barang rongsok Harga per Kg/unit Jumlah kisaran minimal Rongsok/bulan
1 ale2 4000 20-50 Kg
2 pet bersih 3000 20-50 Kg
3 gelas putih 4500 20-50 Kg
4 ember campur 2000 20-50 Kg
5 ember hitam HD 3000 20-50 Kg
6 TOP 5500 5500 20-50 Kg
7 alumunium 13.000 20-50 Kg
8 karung 1.200 20-50 Kg
9 Botol OTK 300 20-50 Kg
10 Botol OTB 1000 20-50 Kg
11 Botol kecap 1500 20-50 Kg
12 Botol ABC 150 20-50 Kg
13 TV rusak 10000 0-5 unit
14 Galon bekas 1500 0-5 unit
Jumlah Rp.999.000-
Rp.2.489.500
3. Bilik Kreasi
Adalah ruangan di TPST yang menjadi wahana ajang kreasi baik individu ataupun kelompok dalam sebuah komunitas masyarakat umum atau pelajar untuk mengolah sampah
7
menjadi kerajinan yang memiliki nilai lebih. Hal ini menjadi sarana pembelajaran kreativitas anak sekaligus memupuk peduli lingkungan akan bahaya sampah. Secara teknis bilik kreasi nantinya menjadi tempat para pengunjung untuk mencoba meniru atau berimajinasi terhadap kreasi dari sampah, misalnya celengan, ningkai, hiasan lampu, bunga dan lainya yang terbuat dari sampah.
Bilik Kreasi
Dari aspek analisa usaha nantinya penggunaan bilik kreasi sebagai wadah pelaihan yang terintegasi dengan kurikulum siswa SD-hingga SMA dengan tarif yang terjangkau. Adapun mengingat keterbatasan waktu dalam penyusunan proposal ini maka kami baru mendapatkan pangsa pasar kunjungan siswa di sekitar desa ujungrusi kec Adiwerna Kab Tegal. Kedepan jika proposal ini terwujud maka direncanakan melebarkan target pasar untuk kunjungan di bilik kreasi di sekitar kecamatan Adiwerna. Pada operasionalnya nantinya bilik kreasi dipandu oleh satu orang dengan waktu yang telah disepakati antara rombongan dengan pengelola bumdes ini.
8 4. Butik Sampah
Merupakan toko yang menjual dari produk yang dihasilkan dari bilik kreasi yang layak dijual. Adapun sasaran disini adalah instansi pemerintah atau swasta yang memiliki komitem pelestarian lingkungan serta masyarakat umum yang berminat. Adapun jika barang yang satu taun tidak laku maka dapat dijadikan sebagai hadiah pada even yang diselenggarakan oleh desa misalnya 17 agustus dsb.
5. Rumah Cacing Sutra
Cacing sutra merupakan hewan jenis cacing dengan ukuran panjang kira-kira maksimal 1 cm dengan diameter 0.5-1 mm. Cacing sutra dipilih sebagai bagian dari TPST dikarenakan kemampuan bertahan hidup dan sifat pengurainya (detritivor) terhadap sampah yang cukup baik dimana 1 kilogram cacing dapat untuk menghabiskan 5 Kg sampah (5 siklus hidup).
Cacing Sutera banyak digunakan sebagai pakan alami yang bermutu tinggi, diantaranya untuk pakan budidaya pembesaran ikan air tawar, seperti pakan untuk budidaya belut, pakan alami bagi yang budidaya lele, pakan buat budidaya ikan cupang, pakan budidaya udang (lobster), pakan alami budidaya gurame, dan pakan-pakan budidaya pemijahan ikan-ikan air tawar lainnya.
Dari sisi analisa usaha, cacing sutra bersama magot memiliki porsi yang strategis dalam suplai pakan untuk budidaya ikan lele dan ayam di beberapa rumah warga didalam dan diluar desa ujungrusi. Jika usaha peternak lele di desa ujungrusi sekitar 10.000-20.000 ekor lele dimana dalam tiga bulan dapat menghabiskan 1.000 takar cacing sutra dengan 1 takar berkisa 10.000 maka pendapatan berkisar Rp.10.000.000/3 bulan atau Rp. 40.000.000/tahun
6. Rumah Magot
Magot dalam berbagai studi literatur membuktikan telah menjadi andalan dalam pengelolan sampah organik yang teruji. Oleh karenanya di TPST atau taman agobisnis dan edukasi sampah magot memiliki bobot paling tinggi baik dari sisi pelatihan maupun dari produksi. Hal ini dapat pahami mengingat dari pengalaman aktivis pegiat sampah & petenrnak magot di kab tegal didapati 1 Kg magot dapat menghabiskan 10Kg sampah organik.
Dari analisa usaha magot dengan target konsumen peternak ayam di ujungrusi sekitar 1.000 ekor maka tiap bulan dapat disuplai magot sebanyak 1.000 Kg. Sehingga apabila tiap 1 Kg magot diharga dengan kisaran termurah yakni Rp.5000 maka tiap bulan bumdes mendapatkan omset Rp.5.000.000. Selain untuk kebutuhan diluar bumdes, magot juga dapat digunakan untuk ternak di lingkungan TPST (taman agrobisnis & edukasi sampah). Singkatnya perhitungan tersebut jika dilihat dari aspek wisata skema ini menjadi daya Tarik bagi para pensiunan ataupun wirausaha untuk belajar dan bersinergi dengan bumdes ujungrusi.
7. Lab Ecoenzym
Eco Enzyme pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Rosukon Poompanvong yang merupakan pendiri Asosiasi Pertanian Organik Thailand. Gagasan proyek ini adalah untuk mengolah enzim dari sampah organik yang biasanya kita buang ke dalam tong sampah sebagai pembersih organik.
9
Eco-enzyme adalah hasil dari fermentasi limbah dapur organik seperti ampas buah dan sayuran, gula (gula coklat, gula merah atau gula tebu), dan air. Dari sisi output, hasil dari Lab Eco Enzym digunakan sebagai pupuk tanaman di lingkungan taman agobisnis & edukasi sampah atau TPST ujungrusi.
C. Dukungan pemangku kepentingan/stakeholders
Dalam menyukseskan rencana program ini kami bekerjasama dengan pihak, diataranya:
1. Pihak Civitas Akademik Universitas Bhamada
Universitas Bhamada yang berada di Kota Slawi, Kabupaten Tegal ini berkomitmen terhadap pengembangan program bumdes ujungrusi terkait tempat pengolahan sampah teritegrasi dengan agrowisata. Komitmen tersebut tertuang dalam surat pernyataan yang terlampir di bagian lampiran 1 proposal ini. Adapun komitmen tersebut berupa pengikutsertaan kunjungan sebagai calon “customer” taman edukasi sampah & agrowisata.
Selain itu kerjasama dengan universitas Bhamada juga sekaligus menjadi ajang penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh para mahasiswa dalam rangka program kreativitas mahasiswa (PKM Dikti) bumdes ujungrusi dapat berkembang selain dari omset kunjungan yakni kontribusi penelitian mahasiswa.
2. Perusahaan pengembang aplikasi dan otomatisasi industri CV Sindea Gama Multi Sindesa merupakan perusahaan yang berada di kabupaten tegal yang telah memiliki pengalaman dalam bidang otomatisasi berbasis aplikasi untuk memudahkan pekerjaan.
Salah satu lini produk dari sindesa adalah terkait dengan aplikasi ERP atau Enterprise Resource Planning. ERP adalah suatu model sistem informasi yang memungkinkan organisasi untuk meng-otomasi dan meng-integrasikan proses-proses bisnis utamanya.
Adapun komitmen dari sindesa terhadap bumdes ujungrusi adalah kesediaanya untuk memberikan paket harga diskon/terjangkau terkait pengadaan aplikasi ERP dan paket aplikasi lainya yang tercantum dalam proposal ini di bab II poin C (profil teknologi &
inovasi). Komitmen lain yang juga penting kami sampaikan disini adalah adanya maintenance gratis selama 3 tahun dengan aplikasi dan alat yang disediakan sindesa untuk kemajuan bumdes agar cepat berkembang.
10 Firman Hidayat
slamet Wahyudi ,SIP,MM
koordinator
Nurkhayati
Nely Fatmawati,
S.pd Yanti
Herdiyanti Ria Sari
Dewi,A.Md Nur azizah
divisi bank sampah divisi agrowisata
divisi marketing
auditor internal
Sekretaris Keuangan
Direktur Bumdes
D. Komposisi Tim
Manjemen tim yang diterapkan dalam jajaran manajemen berjumlah 7 orang termasuk direktur bumdes yang dalam hal selaku penanggungjawb utama dan Pembina. Koordinator membawahi 4 orang dimana masing-masing memiliki peran terkait operasional. Untuk mendukung manajemen yang profesional dan akuntabel di bentuklah auditor internal yang bergunsi mengevaluasi kinerja dan keuangan agar menjadi evaluasi dalam pengembangan capaian tim.
E. Lembaga Pengelola
Lembaga pengelola program pengelolaan sampah terintegrasi agrowisata yang termanifes dalam taman edukasi sampah & agrowisata adalah badan usaha desa ujungrusi yang saat ini di jabat oleh direktur yang bernama Bapak Firman Hidayat. Didalam struktur bumdes memiliki 2 unit kegiatan usaha yakni Bank Sampah dan Kelompok Wanita Tani yang mana nantinya dua unit ini akan berkolaborasi mengelola taman edukasi sampah dan agrowisata di TPST yang telah disediakan.
F. Metode Pelaksanaan Kegiatan
WAKTU & TAHAPAN SASARAN STRATEGI ALAT
(minggu 1)
Pembangunan Pondasi Dasar Organiasasi
Pembuatan insentif berbasis kinerja
• Pelatihan ISO 9001
• Pengadaan aplikasi balance score card/e- kinerja
Perbaikan & Peningkatan manajemen
Perbaikan kontinyu Jobdesk
& SOP (minggu 2)
Sosialiasi Masyarakat dengan metode FGD
• Sosialisasi perdes
• Sosialisasi tata pilah sampah dari rumah
• Motivasi peduli lingkungan
• Aspirasi terkait lingkungan
Yotube, medsos, rembug warga
11 (minggu ke 1-5)
Pembangunan Infrastruktur bangunan
Pengerjaan bangunan dengan sistem kerja tukang matrix dan monitoring rutin tiap bangunan
Papan agenda ceklist &
dokumentasi & survey evaluasi kepuasan (minggu ke 6)
Pembangunan Infrastruktur Alat & Apliksi Tepat Guna
Pemasangan alat:
• Conveyor mini
• Sensor tetas magot
• Ph meter otomatis
• Mesin pencacah otomatis
• Aplikasi bank sampah
• pompa panel surya sensor kelembaban tanah
• Pakan ayam & lele otomatis
(minggu ke 3)
Pembangunan Infrastruktur Marketing
Membuat even festival Olimpiade Sampah untuk Pelajar
Pembangunan media sosial Email blasting, instagram blasting, fanspage Pembuatan konten Youtube
peduli lingkungan Pelaksanaan CRM
(setiap ada kunjungan siswa)
Mengukur perubahan sikap &
valuasi training
Evaluasi kirk Patrick terhadap siswa (bekerjasama dg guru)
G. Tabel Rencana Rencana Kerja/Strategi
Minggu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Rapat internal Sosialisasi Pembangunan:
Rumah Pilah Rumah kompos Depot Rongsok Greenhouse Magot
Taman Organik Kandang Ayam Rumah Cacing Bipori
Koperasi Bank Sampah
Bilik Kreasi Butik Sampah
12 Tes
Aplikasi/otomasi Visitasi sekolah Audit Keuangan Audit Kinerja Marketing via medsos
Maintenance/ser vis rutin
Rencana Jangka Panjang
Tahun Target
Pengurangan Sampah
Strategi Aksi
2030 100% Pengembangan unit usaha mengolah 100%
sampah recycle
2029 100% Prouksi masal sampah residu
2028 100% Riset oleh sampah residu kerjasama universitas
2027 100% Pengembangan pertanian & ternak
2026 100% Inisiasi bumdes university (riset & pelatihan) 2025 100% Insiasi sinergi antar desa kab Tegal
2024 80% Agenda Olimpiade & Festival Sampah 2023 50% Sosialisasi/promosi pelajar & umum level
Kabupaten
2022 30% Sosialisasi/promosi pelajar & umum level kecamatan
2021 10% Pembangunan TPST “Taman Edukasi
Sampah & Agrowisata”
13