Bagaimana kedisiplinan santri dalam mengikuti kegiatan pengajian di Pondok Pesantren Al-Barokah Siman Ponorogo. Untuk menjelaskan kedisiplinan santri dalam mengikuti kegiatan pengajian di Pondok Pesantren Al-Barokah Siman Ponorogo.
Analisis Data
Penarikan kesimpulan adalah analisis data yang berlangsung baik pada saat maupun setelah pengumpulan data untuk menarik kesimpulan yang dapat menggambarkan pola-pola yang muncul. Pada fase interpretasi menggunakan teknik pengumpulan data dengan grand view question, analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis domain pada fase fokus analisis taksonomi.
Teknik Pengecekan Keabsahan Data
Bandingkan apa yang orang katakan tentang situasi penelitian dengan apa yang mereka katakan sepanjang waktu.
Sistematika Pembahasan
Membahas: gambaran umum Pondok Pesantren Al-Barokah Siman Ponorogo yang meliputi sejarah singkat berdirinya, letak geografis, visi, misi dan tujuan, serta sarana dan prasarana, serta menggambarkan peningkatan kedisiplinan santri di Al-Barokah Pondok Pesantren Siman Ponorogo. Membahas: analisis kedisiplinan santri dalam mengikuti kegiatan pengajian dan tindakan pengasuh dalam meningkatkan kedisiplinan santri melalui pendekatan kolektif dan individual di Pondok Pesantren Al-Barokah Siman Ponorogo.
Kedisiplinan
- Pengertian Disiplin
- Unsur-Unsur Disiplin
- Bentuk-Bentuk Disiplin a. Disiplin Preventif
- Cara Menumbuhkan Disiplin
- Faktor-Faktor yang Mempengruhi Disiplin
Orang tua dan guru adalah pemimpin dan anak adalah siswa yang belajar darinya bagaimana menjalani hidup yang berujung pada kehidupan yang bermanfaat dan bahagia. Orang tua harus bekerja sama dengan anak-anak mereka untuk mendorong antusiasme mereka untuk mengembangkan visi tentang apa yang ingin mereka capai. Orang tua harus mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mendisiplinkan anak-anak mereka setiap kali mereka melakukan kesalahan.
Namun, orang tua sebaiknya mengendalikan emosinya setiap kali berbicara dengan anak yang melanggar aturan. Orang tua juga harus menunjukkan kepedulian dan perhatian yang besar kepada anaknya setelah mendisiplinkannya. Dengan demikian, mereka meyakini bahwa kedisiplinan yang dilakukan orang tua merupakan salah satu bukti kasih sayang orang tua terhadap anaknya.
Orang tua hendaknya memberikan kesempatan kepada anak untuk mengevaluasi peraturan atau pedoman yang ditetapkan di rumah. Jika ada aturan yang tidak disukai anak, misalnya karena sanksinya terlalu berat, sebaiknya orang tua melakukan kompromi. Terkadang orang tua juga perlu memberikan kebebasan pada anak untuk memilih sendiri sanksi disiplinnya.
Sebab jika orang tua menyuruh anaknya melampaui batas, itu adalah perbuatan salah yang dilarang agama. Faktanya, jika perlu, orang tua akan kembali menyenangkan anak-anak mereka, terlepas dari apakah mereka menganggap peraturan itu memberatkan atau tidak.
Telaah Hasil Penelitian Terahulu
Dari penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Muttaqin Abu Madiyan dapat disimpulkan bahwa upaya penanaman nilai kedisiplinan dalam kegiatan makesta yang dilakukan PC. Dari penelitian yang dilakukan Wahid Abdillah dapat disimpulkan bahwa pimpinan berupaya menegakkan kedisiplinan dalam beribadah dengan mewajibkan fardlu shalat berjamaah dan juga sunnah shalat. Sementara itu, keberadaan pendeta yang patut diteladani dan tempat ibadah yang nyaman di dekat asrama menjadi faktor pendukung dalam upaya menegakkan disiplin keagamaan.
Upaya pimpinan dalam menegakkan disiplin salat antara lain tidak hadirnya salat berjamaah dan hukuman berupa denda. Upaya Qism Al-Amn dalam meningkatkan kedisiplinan santri di Pondok Pesantren Darul Huda Mayak Tonatan Ponorogo Tahun Pelajaran 2002-2003. Dari penelitian yang dilakukan Siti Aisyah dapat disimpulkan bahwa profil disiplin sudah terstruktur dengan baik dan kriteria pelanggarannya ada 3 yaitu ringan, sedang, dan berat.
Upaya Qism Al-Amn dalam meningkatkan kedisiplinan siswi ada 4 cara yaitu dengan pendekatan umum, hukuman dan bimbingan. 48 Siti Aisyah, Qism Al-Amn Upaya Meningkatkan Disiplin Santri di Pondok Pesantren Darul Huda Mayak Tonatan Ponorogo Ponorogo Tahun Pelajaran. Upaya Qism Al-Amn dalam meningkatkan kedisiplinan santri di Pondok Pesantren Darul Huda Mayak Tonatan Ponorogo.
Data Umum
- Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Al-Barokah
- Visi, Misi, Tujuan
- Letak Geografis
- Sarana Prasarana
- Keadaan Santri dan Ustadz
- Jadwal Kegiatan Santri
Dan saat ini Pondok Pesantren Al-Barokah mempunyai 100 santri yang terbagi menjadi santri SMA dan SMA.49. Sebagaimana lembaga pendidikan lainnya, Pondok Pesantren Al-Barokah mempunyai visi dan misi dalam pengembangannya. Dari ayat diatas dapat diartikan bahwa visi Pondok Pesantren Al-Barokah adalah taat kepada Allah SWT, taat kepada Rasulullah, taat kepada Uli Al-Amri.
Tujuan yang ingin dicapai Pondok Pesantren Al-Barokah adalah menghasilkan santri yang bertaqwa kepada Allah SWT, mengikuti ajaran Nabi dan menaati perintah Uli Al-Amri (pemimpin) dalam kehidupan sehari-hari.50. Hasil yang diperoleh peneliti menunjukkan bahwa lokasi Pondok Pesantren Al-Barokah berada di wilayah Kabupaten Ponorogo. Sarana dan prasarana yang ada di Pondok Pesantren Al-Barokah belum sepenuhnya memadai untuk menjalankan segala aktivitas santri sehari-hari, karena berbagai sarana dan prasarana masih perlu ditambah.53.
Keadaan santri di Pondok Pesantren Al-Barokah tahun pelajaran 2015/2016 berjumlah 400 santri yang terbagi atas 100 santri asrama dan 300 santri non residen. Sedangkan ustadz di Pondok Pesantren Al-Barokah berjumlah 11 orang yang semuanya berasal dari daerah Ponorogo.54. Dalam kesehariannya para santri Pondok Pesantren Al-Barokah disibukkan dengan berbagai kegiatan yang terbagi menjadi empat jenis, antara lain kegiatan sehari-hari, kegiatan mingguan, kegiatan bulanan, dan kegiatan tahunan.
Data Khusus
Data Kedisiplinan Santri dalam Mengikuti Kegiatan Pengajian Kitab
Selain itu, banyaknya kegiatan mengaji yang harus diikuti oleh siswa tidak menutup kemungkinan ada sebagian siswa yang merasa terbebani dengan peraturan yang telah ditetapkan. Ada sebagian yang tidak mengikuti pengajian karena ada kegiatan di luar pesantren yang bertepatan dengan pengajian, misalnya ada kegiatan tambahan di kampus atau di sekolah. Selain itu, ada pula santri yang tidak mengikuti kegiatan pengajian karena pulang dan terlambat pulang ke pesantren.
Biasanya alasan santri tidak mengikuti mengaji karena ada kegiatan di luar pesantren yang diadakan pada waktu yang bersamaan. Imam Suyono diatas, kurang disiplinnya siswa juga terlihat pada saat akan dimulainya pembacaan kitab, masih adanya siswa yang tidur di kamarnya. Ada juga sebagian santri yang tidak ikut membaca kitab karena keluar dari pesantren, misalnya di warnet, di warung makan, pulang tanpa izin pengasuhnya, dan lain-lain, padahal sebenarnya tidak demikian. penting jika dibandingkan dengan keutamaan dan manfaat menghadiri pembacaan kitab tersebut.
Minggu malam pukul Pukul 19.45 peneliti melakukan observasi di Pondok Pesantren Al-Barokah mengenai kedisiplinan santri dalam mengikuti kegiatan membaca kitab. Berbagai permasalahan kedisiplinan santri di Pondok Pesantren Al-Barokah dalam mengikuti kegiatan baca kitab di atas tentunya sangat berpengaruh terhadap keberhasilan santri dalam mencari ilmu di Pondok Pesantren. Keberhasilan tersebut tidak akan mereka raih kecuali mereka dapat berperilaku disiplin dengan mengikuti kegiatan baca kitab di pondok pesantren.
Data Tindakan yang Dilakukan Pengasuh dalam Mendisiplinkan Santri
Kedisiplinan yang meningkat akan menjadikan santri lebih teratur dan disiplin dalam mengikuti berbagai kegiatan di pesantren, salah satunya kegiatan membaca kitab. Pondok Pesantren Al-Barokah merupakan salah satu pondok pesantren yang berusaha mengembangkan nilai kesadaran pada santrinya untuk disiplin mengikuti kegiatan membaca kitab. Selain itu Mbah Kyai juga biasa mengajar (memberi nasehat) kepada santri yang kurang disiplin dalam mengaji.
Imam Suyono sebagai wali dalam meningkatkan kedisiplinan santri antara lain berkeliling asrama santri,70 menyambut santri yang belum datang dan memberikan penyuluhan kepada santri yang belum disiplin. Begitu pula dengan metode yang dipilih para wali untuk meningkatkan kedisiplinan santri di Pondok Pesantren Al-Barokah. Peningkatan kedisiplinan santri di lingkungan Pondok Pesantren Al-Barokah mempunyai tujuan yang baik yaitu memungkinkan kedisiplinan santri dalam segala aktivitas yang telah ditentukan khususnya dalam mengaji.
Kendala dalam meningkatkan kedisiplinan siswa khususnya dalam membaca kitab adalah terkadang mereka enggan karena sama-sama sudah dewasa. Sesuai dengan hasil yang ditemukan peneliti diatas, khususnya pada peningkatan kedisiplinan santri dalam mengikuti kegiatan pembacaan kitab di Pondok Pesantren Al-Barokah, kedisiplinan santri dalam mengikuti kegiatan pembacaan kitab masih kurang. Namun tindakan para wali tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya perilaku disiplin, terutama dalam memantau pembacaan kitab.
ANALISIS DATA
Analisis Kedisiplinan Santri dalam Mengikuti Kegiatan Pengajian Kitab
Mereka tidak menghadiri pembacaan kitab karena warung, pulang tanpa izin, tidur di kamar, bersembunyi di balik gubuk, mengikuti kegiatan di luar pesantren. Berbagai permasalahan kedisiplinan dalam kegiatan pengajian di atas tentunya mempunyai pengaruh yang besar terhadap keberhasilan santri dalam mencari ilmu di pesantren. Faktor internal yang menyebabkan siswa tidak berperilaku disiplin adalah siswa tersebut tidak sadar akan pentingnya mengikuti kegiatan pembacaan buku.
Tidak mengikuti karena sedang tidur di kamar menunjukkan bahwa mereka tidak mempunyai kesadaran akan pentingnya mengaji. Jika mereka menyadari dan memahami bahwa sebenarnya ilmu agama itu penting, maka dengan sendirinya mereka akan berperilaku disiplin dan semangat mengikuti bacaan kitab tersebut dan mereka tidak akan melakukan hal-hal tersebut. Sedangkan faktor eksternal yang mendorong mahasiswa tidak disiplin dalam mengikuti resital buku adalah karena ada kegiatan lain di luar asrama yang bertepatan dengan kegiatan resital buku, misalnya mengikuti kegiatan organisasi di kampus.
Selain itu, kepergian dari pesantren juga menjadi faktor eksternal yaitu tidak disiplinnya santri dalam mengikuti pengajian. Tentu saja mereka bisa meluangkan waktu untuk beraktivitas di luar pesantren tanpa harus meninggalkan pengajian. Dari data yang tersaji di atas terlihat bahwa Pondok Pesantren Al-Barokah mempunyai jadwal kegiatan yang mengorganisir seluruh santrinya untuk mengikuti segala kegiatan khususnya mengaji.
Analisis Tindakan Pengasuh dalam Meningkatkan Kedisiplinan Santri
Peningkatan kedisiplinan dengan pendekatan kolektif sebagai bentuk aksi langsung yang dilakukan oleh penyedia layanan kesehatan, antara lain dengan melakukan patroli keliling untuk membangunkan dan mendisiplinkan siswa yang belum berangkat ke tempat pengajian. Namun ketika ada siswa yang sangat sulit untuk dinasihati dan dibimbing, beliau segera mengambil tindakan terakhir dengan memanggil sendiri siswa tersebut ke ndalem (seberang petugas). Beliau tidak menggunakan hukuman fisik bagi siswa yang tidak disiplin, dan tidak memberikan reward kepada siswa yang berperilaku disiplin sesuai teori disiplin kuratif.
Sedangkan pendekatan individual meliputi penyuluhan dan pemanggilan siswa yang tidak disiplin dalam ndalem (menghadap pengasuh) secara langsung. Kenyataannya, masih ada siswa yang tidak menunjukkan perilaku disiplin setelah menerapkan pendekatan tersebut. Demikian pula pemberian penghargaan kepada siswa yang disiplin sangat penting dalam upaya meningkatkan kedisiplinan.
Dengan memberikan reward kepada siswa yang sudah berperilaku disiplin, barangkali siswa lain yang belum disiplin akan terpacu untuk lebih meningkatkan kedisiplinannya dengan mengikuti segala kegiatan khususnya pembacaan kitab. Disiplin preventif hanya dapat diterapkan pada siswa yang pada dasarnya mempunyai niat serius untuk mengikuti pengajian dan sadar bahwa kegiatan tersebut penting untuk diikutinya. Sementara bagi sebagian siswa yang belum mengetahui akan hal tersebut. tentu saja tidak berusaha meningkatkan kedisiplinan mereka.
PENUTUP
Kesimpulan
Saran