• Tidak ada hasil yang ditemukan

2020 "Implementasi Yuridis Tentang Pelanggaran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "2020 "Implementasi Yuridis Tentang Pelanggaran"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI YURIDIS TENTANG PELANGGARAN LALU LINTAS OLEH MASYARAKAT

(Studi Kasus Kabupaten Banjar Tahun 2017-2019)

Aulia Ramadana

Fakultas Hukum, Universitas Islam Kalimantan Arsyad AL Banjari, Jl. Salak no. 44, Banjarbaru, 70713

E-mail : [email protected] ABSTRAK

AULIA RAMADANA. NPM. 16.81.0353. 2020 “ Implementasi Yuridis Tentang Pelanggaran Lalu Lintas Oleh Masyrakat (Studi kasus Kabupaaten Banjar Tahun 2017-2019)”. Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Islam Kalimantan. Pembimbing I Dr H. Maksum, SH,.

MH, Pembimbing II Dadin Eka Saputra, SH., M.Hum

Kata Kunci: Upaya Kepolisian, Penanggulangan, Pelanggaran Lalu Lintas Oleh Masyarakat.

Undang-Undang iNomor i22 iTahun i2009 itentang iLalu iLintas idan iAngkutan iJalan imenjadi

ipelopor ikeselamatan idalam iberlalu ilintas idengan imengutamakan idisiplin idalam iberkendara

idijalan iraya, ikhususnya ibagi ipara ipengemudi ikendaraan ibermotor ipribadi imaupun ikendaraan

iumum. iAkan itetapi ipada ikenyataan inya iterdapat ipelanggaran ilalu ilintas. iBerdasarkan iUndang-

Undang iNomor i22 iTahun i2009 itentang iLalu iLintas idan iAngkutan iJalan iPasal i81 iayat i2,

iseseorang ibaru idapat imemiliki iSurat iIzin iMengemudi i(SIM) ijika isudah iberumur i17 itahun.

iBerdasarkan iuraian itersebut iyang imenjadi ipokok ipermasalahan idalam iskripsi iini iadalah: (1)

Bagaimana penegakkan Hukum pelanggaran Lalu Lintas menurut Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. (2) Upaya apa yang dilakukan oleh pihak Poles Banjar dalam rangka penanggulangan Pelanggaran Lalu Lintas Tahun 2017-2019

Penelitian iini imenggunakan ipendekatan iYuridis iEmpiris idan ipendekatan iYuridis iEmpiris.

iNarasumber ipenelitian iterdiri idari iAnggota iSatuan iLalu iLintas iPOLRES iBANJAR. iAturan iyang

idimaksud iadalah iUndang-undang iyang itelah iditetapkan ioleh iNegara iyang iberlaku isecara isah

iyaitu iUndang-undang iNomor i22 iTahun i2009 itentang iLalu iLintas idan iAngkutan iJalan. iSatlantas

iPolres iBanjar iyang ibertanggung ijawab iatas ipelaksanaan itugas idan ikewajiban ikepada iKapolres

idan ibertugas imemberikan ibimbingan itehnis iatas ipelaksanaan ifungsi ilalu ilintas idilingkungan

ipolres.

Peningkatan ijumlah isepeda imotor idari itahun iketahun iterus imengalami ipenambahan

isehingga ihal itersebut imempengaruhi ikehidupan ilalu ilintas idan imenimbulkan ibeberpa

ipermasalahan iantara ilain isering iterjadi ikecelakaan iakibat ipelanggaran iLalu ilintas. iPermsalahan

idalam ipenelitian iini iadalah iuntuk imengetahui ifaktor-faktor iapa isaja iyang imenyebabkan

(2)

ipelanggaran iLalu iLintas ioleh ipengendara isepeda imotor idi iKabupaten iBanjar idan iupaya iapa

isajakah iyang itelah idilakukan iPolres iBanjar. iDalam imenanggulangi ipelanggaran ilalu ilintas.

ABSTRAK

AULIA RAMADANA. NPM. 16.81.0353. 2020 “ Juridical Implementation of Traffic Violations by the Community (Case Study of Kabupaaten Banjar, 2017-2019) ". Law Studies Program, Faculty of Law, Kalimantan Islamic University. Advisor I Dr H. Maksum, SH ,. MH, Advisor II Dadin Eka Saputra, SH., M.Hum

Keywords: Police Efforts, Handling, Traffic Violations by the Community.

Law Number 22 of 2009 concerning Road Traffic and Transportation is a pioneer in traffic safety by prioritizing discipline in road driving, especially for drivers of private motorized vehicles and public vehicles. However, in reality there are traffic violations. Based on Law Number 22 of 2009 concerning Road Traffic and Transportation Article 81 paragraph 2, a person can only have a driving license (SIM) if they are 17 years old. Based on the description, the main issues in this thesis are: (1) How to enforce the Law on Traffic violations according to the Law on Traffic and Road Transportation. (2) What efforts are carried out by the Banjar Poles in the context of overcoming Traffic Violations in 2017-2019

This research uses a Juridical Empirical approach and an Empirical Juridical approach.

Research resource persons consisted of members of the POLRES BANJAR Traffic Unit. The rule in question is the Law that has been established by the State which is valid legally, namely Law Number 22 Year 2009 concerning Road Traffic and Transportation. Satlantas Polres Banjar which is responsible for the implementation of duties and obligations to the Head of Police and is in charge of providing technical guidance on the implementation of traffic functions within the police area.

The increase in the number of motorbikes from year to year continues to increase so that it affects traffic life and causes several problems, including frequent accidents due to traffic violations. The problem in this research is to find out what factors cause traffic violations by motorcyclists in Banjar Regency and what efforts have been made by the Banjar Police. In tackling traffic violations.

PENDAHULUAN

Di iera iglobalisasi isaat iini imanusia idituntut iuntuk imempunyai imobilitas iyang itinggi, ikhususnya ipada idaerah iperkotaan iyang imasyarakatnya isetiap ihari iselalu ibepergian idari isatu

itempat iketempat ilain iuntuk imemenuhi ikebutuhan ihidupnya iseperti i ipergi ikekantor iuntuk ibekerja,

ipergi ike isekolah, ipergi itamasya idan ilain isebagainya. iBanyak ianggota imasyarakat imenggunakan

(3)

ijalur idarat i(jalan iraya) iuntuk imelakukan imobilitas inya ikarena ijalan iraya imerupakan ijalur

iperhubungan iyang iefektif imudah idan imurah idari ipada ijalur iperhubungan iair idan iudara.

Lalu ilintas idan iangkutan ijalan imempunyai iperan istrategis idalam imendukung

ipembangunan idan iintegrasi inasional isebagai ibagian idari iupaya imemajukan ikesejahteraan iumum

isebagaimana idiamanatkan ioleh iUndang-Undang iDasar iNegara iRepublik iIndonesia iTahun i1945.

iSebagai ibagian idari isistem itransportasi inasional, iLalu iLintas idan iAngkutan iJalan iharus

idikembangkan ipotensi idan iperannya iuntuk imewujudkan ikeamanan, ikesejahteraan, iketertiban

iberlalu ilintas idan iangkutan ijalan idalam irangka imendukung ipembangunan iekonomi idan

ipengembangan iilmu ipengetahuan idan iteknologi, iekonomi idaerah, iserta iakuntabilitas

ipenyelenggaraan iNegara.

Undang-undang iNomor i22 iTahun i2009 iTentang iLalu iLintas idan iAngkutan iJalan i(UU

iLAJ) imerupakan isuatu iaturan iyang imengatur ipara ipengendara ibermotor idalam iberkendara idi

ijalan iraya. iSalah isatu iisi iUU itersebut iadalah ibahwa isetiap ipengendara iyang imengendarai

ikendaraan ibermotor idijalan iraya iharus idilengkapi idengan iSurat iIzin iMengemudi i(SIM).1

Kondisi iketidaksiapan ipengemudi idalam iberkendara imemungkinkan iterjadinya

ikecelakaan iyang idapat imembahayakan ikeselamatan ipengguna ijalan ilainnya, iselain ipenyebab-

penyebab ikecelakaan ilalu ilintas iyang itelah idiuraikan idi iatas, iterjadinya ikecelakaan ilalu ilintas idi

ijalan iraya ijuga idipengaruhi ioleh ifaktor iusia ipengemudi iitu isendiri. iKenyataan iyang isering

iditemui isehari-hari iadalah imasih ibanyak ipengemudi iyang ibelum isiap imental. iPengemudi itersebut

isaling imendahului itanpa imemperdulikan ikeselamatan ibaik ibagi idirinya isendiri imaupun iorang

ilain. iKecelakaan ilalu ilintas iyang iterjadi ipada idasarnya idapat idihindari i iapabila ipengguna ijalan

imampu iberperilaku idisiplin, isopan idan isaling imenghormati ipada isaat iberkendara.

1http://proposal-skripsi-muti,html, diakses pada tanggal 03 juli 2020. Pukul 09.30 WITA.

(4)

Pembinanan idan ipenegakan idisiplin i iberlalu ilintas idi ijalan, imemerlukan isuatu iaturan ihukum iyang

itegas, iserta imampu imencangkup iseluruh ipenegakan ipelanggaran iyang iterjadi, iagar ipelanggaran

itersebut idapat iditindak isecara itegas i iserta idapat idi iupayakan ipencegahan isebelum iterjadinya

ipelanggaran itersebut. iPada iumumnya ipermasalahan ipelanggaran ilalu ilintas isering idi ialami ioleh

isetiap idaerah idi iIndonesia, ihal itersebut idapat idi ibuktikan idengan iadanya iindikasi iangka

ikecelakan ilalu ilintas iyang isering imeningkat idi isetiap itahunya. iPerkembangan itransportasi ilalu

ilintas i

METODE PENELITIAN

Penelitian ihukum iyang imerupakan isuatu ikegiatan iilmiah, iyang idi idsari ioleh imetode

isitematika idan ipemikiran-pemikiran itertentu iyang ibertujuan iuntuk imempelajari isatu iatau

ibeberapa igejala ihukum itertentu ibeserta idengan ibagaimana icara imeenganalisisnya. iUntuk

imemperoler i idata idalam isuatu ipenelitian idiperlukan isuatu imetode itertentu isehingga ihasil

ipenelitian idapat isesuai idengan iyang idiharapkan idan idata iyang idiperoleh iadalah iakurat idapat

idipertanggung ijawabkan ikebenarannya.

Pendekatan imasalah iyang iakan idigunakan idalam ipenelitian iini iadalah imenggunakan

ipendekatan iyuridis inormtif idan ipendekatan iyuridis iempiris. iUntuk iitu idiperlukan ipenelitian iyang

imerupakan isuatu irencana ipokok idalam ipengembangan iilmu ipengetahuan. iPendekatan iyuridis

inormatif iyaitu ipendekatan iyang idilakukan iberdasarkan ibahan ihukum iutama, imenelaah ibeberapa

ihal-hal iyang ibersifat iteoritis iyang imenyangkut iasas iasas ihukum, ikonsepsi ihukum, ipandangan

idoktrin-doktrin ihukum, iperaturan ihukum iserta isistem ihukum iyang iberkenan idengan iskripsi iyang

isedang idi ibahas iatau idi ipergunakan idata isekunder idiantara inya iialah iasas-asas, ikaidah, inorma,

idan iaturan ihukum iyang iterdapat idalam iperaturan iperundang-undangan idan iperaturan ilainnya.

iPendekatan iini idikenal idengan ipendekatan ikepustakaan. iPendekatan ikepustakaan iadalah imetode

(5)

iatau icara iyang idipergunakan ididalam ipenelitian ihukum iyang idilakukan idengan icara imeneliti

ibahan ipustaka iyang iada.

Sedangkan ipendektan iyuridis iempiris idilakukan idengan imenelaah ihukum idalam ikenyataan

iberdasarkan ifakta iyang idi idapat isecara iobjek idi ilapangan ibaik iberupa idata, iinformasi, idan

ipendapat iyang ididasarkan ipada iidentifiksi ihukum idan iefektifitas ihukum, iyang ididapat imelalui

iwawancara idengan iakademi iyang iberkompeten iterkait idengan imasalah iyang ipenulis iangkat

idalam ipenelitian iini. i

Data idilihat idari isumbernya idibedakan iantara idata iyang idipeoleh ilangsung idari imasyarakat

idan idari ibahan ipustaka. iAdapun idi idalam imendapatkan idata iatau ijawaban iyang itepat ididalam

imembahas iskripsi iini, iserta isesuai idengan ipendekatan imasalah iyang idigunakan idi idalam

ipenelitian iini imaaka ijenis idata iyang idigunakan ididalam ipenelitian iini idibedakan imenjadi idua

iyaitu idata iprimer idan idata isekunder: iData iprimer iadalah idata iyang idiperoleh isecara ilangsung idari

ilapangan ipenelitian idengan icara i imelakukan iwawancara idengan inarasumber iuntuk imendapatkan

idata iyang idiperlukan idalam ipenelitian. iData itambahan iyang idiperoleh idari isebagai isumber

ihukum iyang iberhubungan idengan ipenelitian idata isekunder iyang idigunakan idalam ipenelitian iini

iadalah: iBahan ihukum isekunder iadalah ibahan ihukum iyang imendukung ibahan ihukum iprimer iyaitu

idata istatistik ikriminal ipelanggaran ilalu ilintas idari isebelum idan isesudah iditerapkannya imetode

iSMS iGate iaway iBahan iHukum iTersier iyaitu ibahan ihukum iyang imemberi ipetunjuk idan

ipenjelasan iterhadap ibahan ihukum idan ibahan ihukum isekunder iseperti iteori iatau ipendapat ipara

iahli iyang itercantum idalam iberbagai ireferensi iatau iliteratur ibuku-buku ihukum iserta idokumen

iyang iberhubungan idengan imasalah-masalah ipenelitian.

(6)

Pengolahan data dilakukan untuk mempermudah analisis data yang telah diperoleh sesuai dengan permasalahan yang diteliti.Adapun pengolahan data yang dimaksud melalui tahapan sebagai berikut :

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Penegakan Hukum Lalu Lintas Menurut Undang-Undang No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Penegakan ihukum ilalu ilintas imerupakan isalah isatu idari ifungsi ilalu ilintas iyang imempunyai

iperanan iagar iperundang-undangan ilalu ilintas iditaati ioleh isetiap ipemakai ijalan. iPada idasarnya

ikegiatan ipenegakan ihukum ilalu ilintas idapat idikelompokkan imenjadi idua ibagian iyaitu ipenegakan

ihukum ilalu ilintas ibidang ipreventif iyang imeliputi ikegiatan-kegiatan ipengaturan ilalu ilintas,

ipenjagaan ilalu ilintas, ipengawalan ilalu ilintas idan ipatroli ilalu ilintas, idimana idalam ipelaksanaanya

ikegiatan-kegiatan itersebut imerupakan isuatu isistem ikeamanan ilalu ilintas iyang iantara isatu isub

isistem idengan isub isistem ilainya itidak idapat idi ipisah-pisahkan. i iPenegakan ihukum ilalu ilintas

ibidang irepresif imeliputi ipenindakan ipelanggaran idan ipenyidikan ikecelakaan ilalu ilintas, iadapun

itugas-tugas ipenindakan ipelanggaran ihukum ilalu ilintas imeliputi ipenindakan isecara iedukatif iyaitu

imelakukan ipenindakan iterhadap ipelanggaran ilalu ilintas isecara isimpatik idengan imemberikan

iteguran iatau iperingatan iterhadap ipelanggar ilalu ilintas, isedangkan ipenindakan isecara iyuridis

idapat idiartikan isebagai ipenindakan ipelanggaran ilalu ilintas isecara ihukum iyang imeliputi

ipenindakan idengan imenggunakan itilang iyaitu ikhusus iterhadap i28 ijenis ipelanggaran itertentu

isebagaimana itertera idalam iblangko itilang idan ipenindakan idengan imenggunakan iBerita iAcara

iSingkat/Sumir/Tipiring iserta ipenindakan iyang idilakukan idengan imenggunakan iBerita iAcara

iBiasa, ihal itersebut idigunakan iterhadap ipelanggaran iyang imemiliki ibobot inilai isangat ibesar.2

2https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/8570/ANDA%20TALGA%20SETIAWAN%20GUL TOM.pdf?sequence=1&isAllowed=y di akses 08 agustus PKL. 19.06 WITA

(7)

B. Konsep Penegakan Hukum

Ada beberapa pengertian tentang penegakan hukum. Berikut ini akan diuraikan beberapa pengertian tentang penegakan hukum yaitu:

1. Arti penegakan hukum secara makro, yaitu upaya untuk menegakkan asas negara hukum di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, menjadi hukum sebagai aturan main dan kaidah tertinggi untuk mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam arti hukum sebagai panutan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

2. Arti penegakan hukum secara mikro, yaitu upaya negara untuk mendorong, memaksa masyarakat untuk mentaati aturan hukum yang berlaku dan penerapan kaidah-kaidah hukum yang abstrak terhadap kasuskasus pelanggaran hukum kongkrit yang terjadi dalam masyarakat.

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum Lalu Lintas

Semenjak idilahirkan idi idunia, imanusia itelah imempunyai ihasrat iuntuk ihidup isecara iteratur. iHasrat iuntuk ihidup isecara iteratur itersebut idipunyai isejak ilahir idan iselalu iberkembang idi

idalam ipergaulan ihidupnya. iNamun, iapa iyang idianggap iteratur ioleh iseseorang, ibelum itentu

idianggap iteratur ijuga ioleh ipihak ilainya. iOleh ikarena iitu imaka i70 imanusia isebagai imahluk iyang

isenantiasa ihidup ibersama idengan isesamanya, imemerlukan iperangkat.

Masalah pokok penegakan hukum sebenarnya terletak pada faktor-faktor yang mempengaruhinya.Faktor-faktor tersebut mempunyai arti yang netral, sehingga dampak positif atau negatif terletak pada isi faktor-faktor tersebut. Faktor-faktor tersebut, adalah sebagai berikut:

1. Faktor hukumnya sendiri, dibatasi pada undang-undang saja.

2. Faktor penegak hukum, yakni pihak-pihak yang membentuk maupun menerapkan hukum.

3. Faktor sarana atau fasilitas yang mendukung penegakan hukum.

18ibid

(8)

4. Faktor masyarakat, yakni lingkungan di mana hukum tersebut berlaku atau diterapkan.

5. Faktor kebudayaan, yakni sebagai hasil karya, cipta, dan rasa yang didasarkan pada karsa manusia di dalam pergaulan hidup. 3

b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2012 Tentang Kendaraan Bermotor Di Jalan

Bahwa agar pelaksaan pemeriksaan kendaraan bermotor dijalan sebagaimana dimaksud dalam pasal 264, ipasal i269, ipasal i270, ipasal i271, idan ipasal i272 iUndang-undang iNomor i22 iTahun

i2009 itentang iLalu iLintas idan iAngkutan iJalan iberdaya iguna idan iberhasil iguna, ioptimal, iserta

iefektif idan iefesien idan iuntuk imendorong iterciptanya ikepatuhan idan ibudaya iberlalu ilintas, iperlu

imenetapkan iperaturan ipemerintah itentang icara ipemeriksaan ikendaraan ibermotor idijalan idan

ipenindakan ipelanggaran iLalu iLintas idan iAngkutan iJalan.

E. Hambatan-hambatan yang dilakukan Oleh Polisi Dalam Menanggulangi Pelanggaan Hukum Bidang Lalu Lintas

Dalam dasar pertimbangan iUndang-undang iNomor i22 iTahun i2009 itentang iLalu ilintas idan

iangkutan ijalan, idisebutkan ibahwa ilalu ilintas idan iangkutan ijalan isebagai ibagian idari isistem

itransportasi inasional iharus idikembangkan ipotensi idan iperanya iuntuk imewujudkan ikemanan,

ikeselamatan, iketertiban, idan ikelancaran iberlalu ilintas idan iangkutan ijalan idalam irangka

imendukung ipembangunan iekonomi idan pengembangan wilayah Dalam pasal Undang-undang

Nomor 22 Tahun 2009 disebutkan, bahwa Lalu Lintas dan Angkutan Jalan diselenggarakan dengan tujuan :

3 ibid

(9)

a. Terwujudnya pelayanan lalu lintas yang aman, selamat, tertib, lancar dan terpadu dengan modal angkutan lain untuk mendukung perekonomian nasional, memajukan kesejahteraan umum, memperkukuh persatuan bangsa, serta mampu menjunjung tinggi martabat bangsa.

b. Terwujudnya etika berlalu lintas dan budaya bangsa.

c. Terwujudnya penegakkan hukum dan kepstian hukum bagi masyarakat. Meskipun sudah ada produk hukum seperti itu, yang merupkan pembaharuan dari produk hukum sebelumnya, akan tetapi berbagai hambatan masih ditemui aparat kepolisian dalam menjalankan tugasnya dilapangan.

F. Faktor Hambatan Pelanggaran Lalu Lintas Oleh pengendara Sepeda Motor Di Kabupaten Banjar

Pelanggaran iLalu iLintas ioleh isepeda imotor idi iKabupaten iBanjar iada itiga, iyaitu ifaktor

imanusia, ifaktor ikendaraan, idan ifaktor ijalan iraya. iFaktor imanusia imeliputi iperilaku idan

ipengetahun itentang iberkendara idijalan iraya. iFaktor imanusia imerupakan ifaktor iyang ipaling

itertinggi iyang imenyebabkan iterjadinya ipelanggaran ilalu ilintas. iHal iini idapat idiketahui idari

ibagaimana icara ipengendara isepeda imotor imembuat iSIM, ikebanyakan imereka imebuat iSIM

idengan icara imembeli ipada iorang idalam i(oknum iPolisi) idan itidak imembuat iSIM idengan ijalan

iyang isudh iditentukan, iselain idari icra imebuat iSIM ihal ilain ijuga idapat idiketahui idri iminimnya

ipengetahuan itentang iundang-undang ilalu ilintas.

(10)

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan Rumusan Masalah dan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan dalam bab di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Kendala iyang idihadapi idilapangan iadalah ipada ipelaksanaan iUndang-Undang iNomor i22

iTahun i2009 iyaitu ipada isanksi idimana isanksi itersebut idimana imasih iterdapat ipilihan iatau

ikurungan iatau idenda isehingga imasyarakat iyang imelakukan ipelanggaran ilalu ilintas ilebih

imemilh ibayar idenda isehingga itidak iada iefek ijera ibagi isipelanggar. iKendala iyang idihadapi

iPolisi iLalu iLintas idalam ipenanggulangan ipelanggaran ilalu ilintas ioleh ipengendara isepeda

imotor idi iKabupaten iBanjar iyang ikurang imemadai, ipersonil iPolisi ilalu ilintas ibanyak iyang

ikurang imenjalankan iprofesional idan ijuga ijumlah iyang ibelum icukup imemadai.

2. Upaya ipenanggulangan iyang idilakukan ioleh ipihak ikepolisian idalam imenangulangi

ipelanggaran iterhadap ipengguna ilampu istrobe idan isirine ipada ikendaraan ibermotor iyang idapat

idilaksanakan idengan iupaya ipenanggulangan iyang idilakukan ioleh ipihak ikepolisian idalam

imenanggulangi ipelanggaran iterhadap ipengguna ilampu istrobe idan isirine ipada ikendaraan

ibemotor iyang idapat idlaksanakan idengan icara-cara iyaitu i: iupaya iRepresif i(pencegahan), idan

iupaya irepresif i(tindakan). iUpaya-upaya itersebut iharus ikeseimbangan idengan iadanya

isosialisasi ikepada imasyarakat idan imeningkatkan ikesadaran imasing-masing iindividu iagar

imengurangi iadanya ipelanggaran-pelanggaran iyang idilakukan ioleh ikedua ibelah ipihak.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut:

(11)

1. Perlu idi iadakan ipenegakkan ihukum iyang itegas iterhadap ipelanggaran ilalu ilintas iyang

iberpotensi iterhadap ikecelakaan ilalu ilintas. iDan iprasarana ilalu ilintas iyang imendukung

ikeselamatan ilalu ilintas idan idisiplin ibagi ipemakai ijalan.

2. Masyarakat idiharapkan iberperan iaktif idalm iupaya imembantu ipihak ikepolisian iuntuk

imeminimalisir iterjadinya ipelanggaran ilalu ilintas. iSeperti imengendarai isepeda imotor

idengan imemakai ihelm, imembawa iSIM, idan iSTNK, isepeda imotor idigunakan ihanya idua

iorang. iBagi ipenegak ihukum ikhususnya ianggota iSatlantas idiharapkan iuntuk imempunyai

ikualitas ietika idan imoral iyang ibaik. iprofesionalisme idalam ipengembangan itugas idan idapat

imewujudkan ikinerja iyang ibaik isecara iterkoordinasi idalam ihal imenanggulagi iPelanggaran

iLalu iLintas.

Ke depannya diharapkan ketentuan yang mengatur mengenai sanksi dalam BAB XX Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 bagi pelanggar lalu lintas perlu direvisi dengan penerapan sanksi kumulatif antara kurungan dan denda sehingga masyarakat yang melanggar lalu lintas atas dikenai sanksi kurungan dan denda agar menimbulkan denda agar menimbulkan efek jera bagi pelanggar dan juga perlu direvisi kembali mengenai uang denda akibat melanggar lalu lintas yang dapat dititipkan kepada oknum kepolisian karena hal tersebut rawan dari tindakan penyelewengan.

DAFTAR PUSTAKA

Bhuana Ilmu Populer, Himpunan Peraturan perundang-undangan Republik Indonesia, (Tim Redaksi BIP,2017), hal 171

Kesindo Utama, surbaya, 2013, Lalu Lintas dan Angkutan Jalan & Peraturan Pemerintah RI tentang kendaraan, Nomor 55 Tahun 2012, hlm. 155

(12)

Tim Redaksi, 2019, 2019, Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,Yogyakarta: Laksana, hlm 289 http://proposal-skripsi-muti.html,

http://id.wikipedia.org/wiki/arah_lalu_lintas

https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/8570/ANDA%20TALGA%20SETIAW AN%20GULTOM.pdf?sequence=1

https://kelashukum.com/2019/10/24/unsur-unsur-tindak-pidana/

Referensi

Dokumen terkait

Fungsi idari irelay idifferensial iadalah iuntuk imengamankan itrafo idari igangguan ihubung isingkat iyang iterjadi ididalam idaerah ipengamanan itrafo irelay

iDalam ikerangka iitu, iteisme proses isangat ipercaya bahwa isuatu idunia iyang ibaik iadalah imungkin idan iyang iperlu dilakukan iadalah imenemukan apa iyang idiberikan iTuhan,