• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYAJIAN DATA UNIVARIAT: TABEL FREKUENSI & GRAFIK

N/A
N/A
Nararia Ratnanindya

Academic year: 2023

Membagikan "PENYAJIAN DATA UNIVARIAT: TABEL FREKUENSI & GRAFIK"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

PENYAJIAN DATA UNIVARIAT

TABEL FREKUENSI & GRAFIK

PENGANTAR STATISTIK SOSIAL - MATERI 3 Slide Pengajaran untuk Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia (2023/2024)

(2)

KEGUNAAN PENYAJIAN DATA

untuk menggambarkan karakteristik dari data pengamatan.

EASY to READ &

membantu melihat pola

data Dalam

bentuk tabel/grafik Pengolahan,

pengorgani- sasian, dan penyajian

data Berkaitan

dengan statistik deskriptif

Nilai Data Pemusatan

Data Persebaran Data

Membedakan nilai: tinggi –

rendah

(3)

CONTOH PENYAJIAN DATA

1995 2015

0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00

Angka Partisipasi Sekolah Indonesia 1994 – 2015

Angka Partisipasi Sekolah (APS) 7-12 th Angka Partisipasi Sekolah (APS) 13-15 th Angka Partisipasi Sekolah (APS) 16-18 th Angka Partisipasi Sekolah (APS) 19-24 th

Sumber: data diolah dari https://www.bps.go.id/

(4)

Penyajian data sangat tergantung pada jenis data yang disajikan.

Apakah data yang ingin disajikan adalah Data Kuantitatif atau Data Kualitatif.

Untuk Data Kuantitatif, penyajian data yang dapat kita lakukan adalah:

1. Tabel Distribusi Frekuensi 2. Histogram

3. Poligon 4. Ogive

5. Diagram Batang Daun (Steam dan Leaf Diagram) 6. Diagram Kotak Baris (Box Plot)

Untuk data Kualitatif, penyajian data yang dapat kita lakukan adalah : 7. Tabel Distribusi Frekuensi

8. Grafik Batang (Bar Graph) 9. Diagram Lingkaran (Pie Chart)

(5)

Macam-Macam

Teknik Penyajian Data

(6)

1. TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI

Digunakan untuk mengkategorisasi/klasifikasi data ke dalam kelas-kelas tertentu

Dapat digunakan untuk dua jenis data

Data tunggal

Data kelompok

Hanya memiliki nilai tunggal dan belum dikelompokkan ke dalam

kelas interval

Memiliki interval di antara dua nilai

(7)

1.A. Tabel Distribusi Frekuensi pada Data Tunggal

Partai Kasus

PDIP 157

Golkar 113

PAN 41

PKB 34

PKPI 5

PBB 9

Gerindra 20

PPP 21

Hanura 13

Demokrat 47

PKS 4

Total 464

PARTAI TERLIBAT KORUPSI

Periode 2002 - 2014

Sumber : KPK Watch

Kelengkapan Tabel/Grafik:

1. Judul 2. Isi Tabel 3. Sumber

(8)

1.B. Tabel Distribusi Frekuensi pada Data Kelompok

Berat Badan (kg) Jumlah Mahasiswa

41 – 50 98

51 – 60 159

61 – 70 111

71 – 80 100

81 – 90 83

91 – 100 9

Total 560

Data Berat Badan Mahasiswa Aktif FISIP UI

Sumber: Data Fiktif

Angkatan 2017

(9)

Langkah-Langkah Membuat Distribusi Frekuensi Data Kelompok

91 85 84 79 80

87 96 75 86 104

95 71 105 90 77

122 80 100 93 108

98 69 99 95 90

110 109 94 100 103

112 90 90 98 89

1. Menentukan Range (R) Range =

= (nilai terbesar+0,5) – (nilai terkecil-0,5) = (122+0,5) – (69 – 0,5)

= 54 Skor IQ pada 35 mahasiswa

3. Menentukan Panjang Kelas (I)

= 54/7

= 7,71 dibulatkan menjadi 8

2. Menentukan Banyak Kelas (K) Banyak Kelas = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 35

= 1 + 3,3 (1,54)

= 1 + 5,09

= 6,09 dibulatkan menjadi 7

(10)

4. Membuat tabel distribusi frekuensi dimulai dari nilai terkecil (69) dan disesuaikan dengan hasil perhitungan banyak kelas (7) dan panjang kelas (8) yang telah dihitungkan pada langkah sebelumnya.

Unit pengukuran (unit of measurement) adalah ukuran terkecil di antara skor dalam suatu kumpulan data.

69, 76, 77, 84, 85, 92, dst. merupakan batas kelas.

Nilai 69, 77, 85, 93, 101, 109,117 disebut batas bawah, sedangkan

76, 84, 92, 100, 108, 116, 124 merupakan batas atas.

Contoh: berat badan apabila menggunakan unit pengukuran 1 kg, maka kelas bisa dibuat sebagai berikut 40 – 49; 50 – 59; 60 – 69; dst. Namun, jika berat badan

menggunakan unit pengukuran 0,1 kg, maka kelas dapat dibuat menjadi 40,0 – 49,9;

50,0 – 59,9; dst. sehingga apabila terdapat berat badan 47,3 kg maka dapat masuk ke dalam salah satu kelas. Pada data skor IQ di atas, unit pengukurannya adalah 1.

IQ Frekuensi (f)

69 - 76 3

77 - 84 5

85 - 92 9

93 - 100 10

101 - 108 4

109 - 116 3

117 - 124 1

Total 35

(11)

• Tabel distribusi frekuensi untuk data kelompok dapat dibuat lebih detail sehingga tidak hanya terdiri atas kategori dan frekuensi

• Untuk tabel distribusi frekuensi yang lebih detail

disajikan pula nilai tengah kelas, frekuensi relatif,

frekuensi mutlak kumulatif, frekuensi relatif kumulatif

(12)

Nilai Kinerja  

Nilai Tengah

Frekuensi Mutlak

Frekuensi Kumulatif Frekuensi Relatif (%)

Frekuensi Relatif Kumulatif

Positif Negatif Positif Negatif

26-35 30,5 3 3 50  6% 6% 100%

36-45 40, 5 5 8 47 10% 16% 94%

46-55 50,5 7 15 42 14% 30% 84%

56-65 60,5 7 22 35 14% 44% 70%

66-75 70,5 17 39 28 34% 78% 56%

76-85 80,5 7 46 11 14% 92% 22%

86-95 90,5 4 50 4 8% 100% 8%

Total    50 100%    

Tabel Penilaian Kinerja Karyawan PT ABC

Sumber: Data Fiktif

(13)

Dalam melihat distribusi frekuensi data kelompok, juga perlu diperhatikan batas nyata kelas (real limits).

Batas nyata kelas terletak pada pertengahan antara batas kelas tabel yang berdekatan, yaitu setengah dari unit pengukuran di bawah batas kelas tabel, dan setengah dari unit pengukuran di atas batas kelas tabel.

Contoh batas nyata dari kelas 26-35 adalah 25,5 (26 dikurangi setengah unit pengukuran) dan 35,5 (35 ditambah setengah unit pengukuran). Sehingga kelas dengan batas kelas nyata adalah 25,5 – 35,5

Batas nyata kelas akan berguna untuk pembuatan grafik

yang akan dibahas pada bagian selanjutnya.

(14)

Nilai Kinerja  

Nilai Tengah

Frekuensi Mutlak

Frekuensi Kumulatif Frekuensi Relatif (%)

Frekuensi Relatif Kumulatif

Positif Negatif Positif Negatif

25,5-35,5 30,5 3 3 50  6% 6% 100%

35,5-45,5 40, 5 5 8 47 10% 16% 94%

45,5-55,5 50,5 7 15 42 14% 30% 84%

55,5-65,5 60,5 7 22 35 14% 44% 70%

65,5-75,5 70,5 17 39 28 34% 78% 56%

75,5-85,5 80,5 7 46 11 14% 92% 22%

85,5-95,5 90,5 4 50 4 8% 100% 8%

Total    50 100%    

Berikut adalah contoh Tabel Distribusi Frekuensi dengan Batas Kelas Nyata

Tabel Penilaian Kinerja Karyawan PT ABC

Sumber: Data Fiktif

(15)

2. GRAPHIC & CHART

Penyajian data visual digunakan agar lebih mudah dipahami dan bertujuan untuk menekankan impresi tertentu dari suatu kelompok kasus yang khas.

Diagram Batang (bar chart)

Garis/Poligon

(line chart) Ogive

Batang Daun Kotak Garis (box plot)

Lingkaran (pie chart)

(16)

2.A. GRAFIK LINGKARAN (PIE CHART)

Grafik lingkaran atau pie chart merupakan bentuk diagram

lingkaran yang dibagi berdasarkan besaran kategori atau kelasnya.

Perlu ketepatan skala untuk membagi lingkaran ke dalam komposisi yang

proporsional karena perlu diperhitungkan bahwa satu lingkaran penuh bersudut 360 derajat.

Mengetahui data dalam sudut derajat = (n/N) x 360°

Single = 50 % 

50% dari 20 =10

= n/N x 3600

= 10/20 x 360° = 180°

(17)

Tingkat Keyakinan Publik Terhadap Perbaikan Kondisi Ekonomi (n=1200)

Yakin; 60.92%

Tidak yakin; 30.33%

Tidak tahu/tidak jawab; 8.75%

Sumber : Kompas, 21 Oktober 2015

Yakin 731

Tidak yakin 364

Tidak tahu/tidak jawab 105

1200

(18)

Namun, apabila kategorinya lebih banyak (biasanya lebih dari 4 atau 5 kategori), penggunaan bar chart lebih cocok

dari pada pie chart.

Suku asal aceh Batak

nias Melayu

Minangkabau Suku asal Jambi

Suku asal Sumatera Selatan Suku asal Lampung Suku asal Sumatera Lainnya Betawi

Suku asal Banten Sunda

Jawa Cirebon

Madura Bali

Sasak Suku nusa Tenggara Barat lainnya

Suku asal nusa Tenggara Timur dayak

Banjar Suku asal Kalimantan lainnya

Makassar Bugis

Minahasa gorontalo

Suku asal Sulawesi lainnya Suku asal Maluku

Suku asal Papua Cina

Asing/Luar negeri

Sumber: Data dimodifikasi dari sp2010.bps.go.id.

(19)

2.B. DIAGRAM BATANG (BAR CHART)

Digunakan untuk data kualitatif.

Kategori dijabarkan pada

sumbu X;

frekuensi (atau persentase) pada

sumbu Y.

Berguna untuk memperlihatkan atau menekankan perbedaan nilai dari suatu kategori. Jarak antar batang berfungsi untuk menunjukkan data

bersifat kategori.

(20)
(21)

2.C. HISTOGRAM

Mirip dengan diagram batang, namun digunakan untuk data kuantitatif yang berskala INTERVAL dan/atau RASIO.

Pada histogram, tidak ada jarak di antara batang kelas.

Karena merupakan suatu rangkaian.

Ingat penggunaan nilai dari batas

nyata kelas

(22)

2.D. POLIGON/GARIS (LINE CHART)

mirip dengan Histogram namun menggunakan titik (dot) yang dihubungkan melalui garis.

Poligon dapat digunakan untuk memvisualisasikan distribusi frekuensi

data tunggal ataupun data

kelompok.

1 jam0 2 jam 3 jam 4 jam 5 jam

6 12

18 Waktu yang dihabiskan dalam

Menggunakan Internet (n=100)

(23)

Untuk data kelompok, puncak dari setiap batang (titik) merujuk pada nilai tengah dari tiap kelas (pada sumbu absis).

Perhatikan tahapan berikut ini :

1.) 2.)

3.) 4.)

(24)

Poligon juga dapat digunakan untuk

memperlihatkan rangkaian tren/kecenderungan

dalam kurun waktu tertentu

(25)

2.E. OGIVE

Ogive menggunakan tabel distribusi frekuensi kumulatif sebagai acuan.

Bentuknya tidak naik turun seperti grafik

garis/poligon tapi cenderung naik atau turun secara gradual sesuai dengan frekuensi

kumulatif yang positif

atau negatif.

(26)

Nilai Kinerja  

Frekuensi Mutlak

Frekuensi Kumulatif Positif Negatif

26-35 3 3 50

36-45 5 8 47

46-55 7 15 42

56-65 7 22 35

66-75 17 39 28

76-85 7 46 11

86-95 4 50 4

Total  50

Pada ogive yang digunakan dasar pada sumbu absis merupakan batas kelas,

dan frekuensi pada sumbu ordinat.

Data Penilaian Kinerja Karyawan PT ABC

Kurang Dari (positif) Lebih dari (negatif)

Tanda Frekuen

si

Kumulat if

Tanda Frekuen

si

Kumulat if

<35,5 3 >25,5 50

<45,5 8 >35,5 47

<55,5 15 >45,5 42

<65,5 22 >55,5 35

<75,5 39 >65,5 28

<85,5 46 >75,5 11

<95,5 50 >85,5 4

25,5 35,5 45,5 55,5 65,5 75,5 85,5 95,5

0 10 20 30 40 50 60

0 3

8

15

22

39

46

50 50

47

42

35

28

11

4

0 Kumulatif Positif Kumulatif Negatif

(27)

2.F. BATANG DAUN (steam and leaf diagram)

Grafik batang daun dapat lebih memperjelas penggolongan data daripada histogram, karena dapat menampilkan nilai-nilai aslinya

 Pada histogram data digolongkan dalam sebuah kategori berdasarkan batasan nilai, jadi untuk melihat data aslinya

seringkali harus melihat kembali catatan data awal.

Dengan batang daun, dapat terlihat pengelompokan data dan juga tampilan nilai asli data. Untuk menggunakan interval kelas pada histogram, digunakan konsep batang untuk menampilkan nilainya

dan apabila nilainya masih lebih maka dituliskan kemudian di

sebelah kanannya sehingga menjadi daun.

(28)

Data: 12, 45, 36, 24, 16, 22, 33, 49, 52, 11, 29, 40, 39, 53, 19, 20

Batang menunjukkan angka puluhan pada tiap data Daun menunjukkkan angka satuan pada tiap data

Pada batang daun, di sisi kiri merupakan hasil awal, kemudian angka pada bagian daun diurutkan dari yang terkecil sehingga terlihat pada batang daun seperti pada batang daun di sisi kanan

Batang Daun Batang Daun

0   0  

1 2 6 1 9 1 1 2 6 9

2 4 2 9 0 2 0 2 4 9

3 6 3 9 3 3 6 9

4 5 9 0 4 0 5 9

5 2 3 5 2 3

(29)

Untuk data ratusan, maka diagram batang dan daun dapat dibuat sebagai berikut :

150, 155, 135, 134, 122, 110, 112, 137, 144, 122, 143, 152, 137, 119, 126, 122, 146, 158

Batang Daun 0

11 0 2 9

12 2 2 6 2 13 5 4 7 7

14 4 3 6

15 0 5 2 8

Batang Daun 0

11 0 2 9

12 2 2 2 6 13 4 5 7 7

14 3 4 6

15 0 2 5 8

Batang menunjukkan angka ratusan dan puluhan dari data Daun menunjukkan angka satuan dari data

Dapat menyajikan penyebaran data  kecenderungan memusat atau menyebar atau nilai mana yang paling sering muncul dan jarang muncul.

(30)

2.G. KOTAK GARIS (BOX PLOT)

Kotak garis (box plot) didapatkan dari hasil pencarian 5 nilai, yaitu: nilai minimum, nilai kuartil bawah, median (nilai tengah), nilai kuartil atas dan

nilai maksimum.

Nilai kuartil berarti nilai perempatan, dimana untuk mendapatkannya maka data harus diurutkan dari nilai terkecil hingga terbesar.

Kuartil bawah merupakan nilai 25% dari seluruh gugus data.

• Nilai median merupakan nilai 50% dari gugus data.

Kuartil atas merupakan nilai 75% dari keseluruhan data.

Batas nilai minimum dan maksimum kemudian ditentukan dengan

menggunakan pendekatan Turkey atau ditentukan dengan nilai observasi terkecil (minimum) dan terbesar (maksimum)

Fungsi dari diagram kotak garis atau box plot adalah untuk menunjukkan pusat data

beserta distribusinya. Boxplot juga dapat digunakan untuk membandingkan lebih dari satu distribusi data dengan cepat  RANGE NILAI

(31)

Nilai Ujian Tengah Semester Pengantar Statistik Sosial

Kelas C Kelas B Kelas A Nilai maksimal

Kuartil 3 (75 %)

Kuartil 2 (50%) (nilai Median) Kuartil 1 (25%)

Nilai minimal

BOX PLOT

Contoh penggunaan box plot

(32)

Sekian dan Selamat

Mengerjakan Latihan

...

Gambar

TABEL FREKUENSI &amp; GRAFIK
1. Tabel Distribusi Frekuensi 2. Histogram
1. TABEL DISTRIBUSI  FREKUENSI
Tabel Penilaian Kinerja Karyawan PT ABC
+4

Referensi

Dokumen terkait

Penyajian Data Data dari hasil penelitian ini akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi yang disertai dengan narasi untuk memperoleh gambaran pengetahuan gizi dan