Vol. 15, No. 2, Agustus, 2022 p-ISSN : 2087-040X DOI Issue : 10.46306/jbbe.v15i2 e-ISSN : 2721-7213
DOI Artikel :10.46306/jbbe.v15i2.233 703
PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN NON FISIK TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN
PROVINSI SUMATERA BARAT
Doni Marlius1, Iis Sholihat2
1,2Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi KBP
Email: [email protected], [email protected]
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of the physical and non physical work environment on the performance of Department of Archives and Library of West Sumatra Province. The method used in this research is quantitative research with descriptive approach. The population in this study were employees of Department of Archives and Library of West Sumatra Province amounting to 116 people.
The sample used was 116 people using saturated sampling technique. The data analysis technique is multiple linear regression. The results showed that: (1) Physical Environment has a positive and significant effect on Employees Perfomance of Department of Archives and Library of West Sumatra Province, (2) Non-physical Environment has a positive and significant effect on Employees Perfomance of Department of Archives and Library of West Sumatra Province.
Keyword : Physical Environment, Non-physical Environment, Employees Performance
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja fisik dan non fisik terhadap kinerja Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat yang berjumlah 116 orang. Sampel yang digunakan sebanyak 116 orang dengan menggunakan teknik saturated sampling. Teknik analisis data adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Lingkungan Fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap Perfomance Pegawai Departemen Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat, (2) Lingkungan Non fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap Perfomance Pegawai Departemen Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat.
Kata Kunci : Lingkungan Fisik, Lingkungan Non Fisik, Kinerja Karyawan
PENDAHULUAN
Pada globalisasi sekarang, setiap perusahaan diminta mempunyai manajemen yang baik.
Manajemen yang baik bisa meningkatkan efektivitas perusahaan sehingga dapat bersaing dengan perusahaan lainnya. Salah satu yang ditekankan perusahaan agar tercapai tujuannya yaitu menciptakan lingkungan kerja baik secara fisik maupun non fisik. Sebagaimana kesan dari pegawai tentang lingkungan kerja sehingga bisa memberikan penilaian yang beda dari segala aspek pada lingkungan kerja. Apabila pegawai dapat memberikan kesan yang baik, maka kinerja pegawai akan baik pula sebab dapat membuat dirinya lebih nyaman, sedangkan apabila kesan yang diberikan buruk, maka kinerja pegawai akan berkurang (Rahmawanti et al, 2014).
Salah satu yang ditekankan perusahaan agar tercapai tujuannya yaitu menciptakan lingkungan kerja baik secara fisik maupun non fisik. Sebagaimana kesan dari pegawai tentang lingkungan kerja sehingga bisa memberikan penilaian yang beda dari segala aspek pada lingkungan kerja. Apabila pegawai dapat memberikan kesan yang baik, maka kinerja pegawai akan baik pula sebab dapat membuat dirinya lebih nyaman, sedangkan apabila kesan yang diberikan buruk, maka kinerja pegawai akan berkurang (Rahmawanti et al, 2014).
Menurut Mangkunegara (2017) pengertian kinerja (performance) ialah hasil kerja secara mutu dan nilai yang diraih pegawai dalam menjalankan tugas sesuai tanggungjawab yang
Vol. 15, No. 2, Agustus, 2022 p-ISSN : 2087-040X DOI Issue : 10.46306/jbbe.v15i2 e-ISSN : 2721-7213
DOI Artikel :10.46306/jbbe.v15i2.233 704
diberikan. Sedangkan menurut Richard (2012) mengungkapkan kinerja ialah kemampuan organisasi mencapai tujuan dengan menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien (Khairandy & Elpanso, 2019).
Dalam lingkungan perusahaan, kinerja pegawai ialah hal utama yang diperhatikan karena sangat berpengaruh dengan hasil yang diraih diperusahaan itu sendiri. Kinerja pegawai bisa diartikan sejauh mana melakukan tugas serta tanggung jawab (Sunarsi et al., 2020). Kesuksesan kinerja suatu perusahaan bisa dilihat dari kinerja yang diraih pegawai, sebab itu perusahaan meminta agar pegawai menunjukkan unjuk kinerja yang optimal.
Kinerja pegawai yakni tahap berhasilnya pegawai melaksanakan tugas dan tanggungjawab. Mathis & Jackson (2015) menyatakan kinerja pada asasnya ialah apa yang dikerjakan serta apa yang tidak dikerjakan. Kinerja pegawai mempengaruhi berapa banyak pegawai peran serta pada organisasi (Samsuddin, 2018). Berikut ini kondisi kinerja pegawai Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat:
Tabel 1
Penilaian Kinerja Pegawai Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2022
Tahu n
Pengelompokan Jumlah Pegawai Berdasarkan Skala Hasil Penilaian Kinerja
Rata- rata Nilai Kuran
g
Cukup Bai k
Memuaska n
Sangat Memuaskan
2018 9% - - - 63% 31%
2019 9% 3% - 3% 62% 19%
2020 3% - 3% - 50% 15%
Sumber: Data primer yang diolah, 2022
Berdasarkan tabel diatas, bisa dilihat bahwa skala penilaian kinerja masih di bawah target kinerja dimana bisa dilihat dari rata-rata nilai tahun 2019 dan 2020 belum memenuhi target.
Target yang ditetapkan oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat setiap tahunnya adalah 20%.
Lingkungan kerja memberi pengaruh pada kinerja pegawai. Hal ini dibuktikan oleh Norianggono et al. (2014), bahwa lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik berpengaruh pada kinerja pegawai secara signifikan.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
Apakah lingkungan kerja fisik berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat dan apakah lingkungan kerja non fisik berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat.
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk Mengetahui pengaruh lingkungan kerja fisik terhadap kinerja pegawai pada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat dan mengetahui pengaruh lingkungan kerja non fisik terhadap kinerja pegawai pada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat.
Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik terhadap Kinerja Pegawai
Menurut Nitisemito (2001) Lingkungan kerja ialah bagian faktor cukup berpengaruh pada pekerjaan yang dikerjakan pegawai. Lingkungan kerja terasa nyaman memicu pegawai bersemangat bekerja, dan hal ini memberi pengaruh baik pada kinerjanya. Dan sebaliknya, lingkungan kerja yang memunculkan resiko atau tidak membantu dalam melaksanakan tugas yang diberikan akan berakibat penurunan semangat kerja, kemungkinan dengan ini mengakibatkan kesalahan dalam tugas dan menurunnya daya produksi. Lingkungan fisik yang nyaman dan aman sungguh berpengaruh terhadap kinerja pegawai.
Rastana et al. (2021) meneliti tentang Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kinerja Pegawai pada Badan Keuangan Daerah di Kabupaten Tabanan. Berdasarkan hasil
Vol. 15, No. 2, Agustus, 2022 p-ISSN : 2087-040X DOI Issue : 10.46306/jbbe.v15i2 e-ISSN : 2721-7213
DOI Artikel :10.46306/jbbe.v15i2.233 705
analisis ditemukan lingkungan kerja fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.
Hardianti et al. (2021) meneliti dengan judul Kajian Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bank Sumut Pusat Medan. Berdasarkan penelitian dengan menggunakan 83 orang responden, diketahui lingkungan kerja fisik berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja dengan t hitung > t tabel.
Panggabean et al. (2021) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kinerja Karyawan Selama Pandemi Covid 19 PT Toba Pulp Lestari Tbk Sektor Aek Nauli, diketahui lingkungan kerja fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dengan responden sebanyak 100 orang.
H1 : Lingkungan kerja fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.
Pengaruh Lingkungan Kerja Non Fisik terhadap Kinerja Pegawai
Sedarmayanti (2012) mendefinisikan lingkungan kerja non fisik sebagai keadaan di dalam sebuah pekerjaan berkaitan dengan hubungan kerja dengan atasan, hubungan kerja sesama rekan kerja, maupun hubungan kerja dengan bawahan. Pendapat lainnya dikemukakan oleh Nitisemito (2002), lingkungan kerja non fisik perusahaan seharusnya dapat mencerminkan kondisi yang mampu mendukung kerjasama dengan atasan, bawahan, atau jabatan yang sama di perusahaan.
Fitriani et al. (2019) dengan judul Lingkungan Kerja Fisik, Lingkungan Kerja Non Fisik, dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Guru SMK Negeri 1 Manokwari. Hasil penelitian menyatakan lingkungan kerja non fisik juga mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja dimana t hitung besar dari t tabel.
Panggabean et al. (2021) berjudul Pengaruh Lingkungan Non Fisik Terhadap Kinerja Karyawan Selama Pandemi Covid 19 PT Toba Pulp Lestari Tbk Sektor Aek Nauli.
Berdasarkan penelitian dengan menggunakan 100 orang responden, hasil penelitian menyimpulkan lingkungan kerja non fisik memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Putra (2019) dengan judul Lingkungan Kerja Non Fisik Terhadap Kinerja Karyawan pada PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) Cabang Medan memperlihatkan variabel lingkungan kerja non fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan terlihat dari t hitung (2,957) lebih besar dari t tabel (1,998).
H2 : Lingkungan kerja non fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.
METODE PENELITIAN
Penelitian yang dipilih adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Objek penelitian dilakukan pada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat.
Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan pegawai di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat yang berjumlah 116 orang. Teknik sampel yang dilakukan adalah teknik nonprobability sampling yaitu sampling jenuh, semua populasi dijadikan sampel (Sugiyono, 2015).
Defenisi Operasional Variabel
Ada dua variabel bebas pada penelitian yaitu lingkungan kerja fisik (X1), lingkungan kerja non fisik (X2) dan kinerja pegawai sebagai variabel terikat (Y).
Tabel 2
Defenisi Operasional Variabel
Vol. 15, No. 2, Agustus, 2022 p-ISSN : 2087-040X DOI Issue : 10.46306/jbbe.v15i2 e-ISSN : 2721-7213
DOI Artikel :10.46306/jbbe.v15i2.233 706
No Variabel Definisi Indikator Sumber
1 Lingkungan Kerja Fisik (X1)
Kondisi fisik yang ada di sekitar yang dapat
mempengaruhi kinerja pegawai.
a. Tata ruang yang efisien
b. Penerangan yang memadai c. Warna ruangan
yang nyaman dilihat
d. Ventilasi ruangan yang memadai e. Tingkat
kebisingan di tempat
Tanjaya (2019)
2 Lingkungan Kerja Non Fisik (X2)
Kondisi yang berkaitan dengan hubungan
pegawai yang dapat
mempengaruhi kinerja pegawai
a. Pemimpin mendengarkan saran/ide bawahan b. Pemimpin
mengayomi para bawahan c. Hubungan
antara pegawai harmonis
Tanjaya (2019)
3 Kinerja Pegawai (Y)
Hasil kerja yang diraih seseorang atau sekelompok yang sesuai dengan tugas dan tanggung jawab.
a. Kualitas b. Kuantitas c. Pelaksanaan
tugas
Mangkunegara (2017)
Teknik Analisis Data Uji Validitas
Pengujian validitas berguna melihat keabsahan kuesioner penelitian. Validitas sebuah kuesioner apabila mampu mendeskripsikan dan mengungkapkan apa yang hendak diukur (Ghozali, 2016). Dasar analisis guna memverifikasi keefektifannya ialah Jika r hitung > r tabel maka item pernyataan tersebut valid dan Jika r hitung < r tabel maka item pernyataan tersebut tidak valid.
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah pengukuran terhadap kemampuan atau konsistensi alat ukur (kuesioner). Kuesioner dapat dianggap reliabel atau dapat dipercaya jika memberikan konsistensi ketika diukur pada setiap titik waktu. Uji reliabilitas untuk dilakukan menggunakan uji cronbach's alpha. Item pernyataan dikatakan reliabel jika nilai cronbach alpha > 0,7 (Ghozali, 2016).
Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas
Berdasarkan Ghozali (2016), pengujian normalitas berguna untuk memeriksa apakah variabel independen dan/atau dependen berdistribusi normal. Pengujian ini memakai uji One
Vol. 15, No. 2, Agustus, 2022 p-ISSN : 2087-040X DOI Issue : 10.46306/jbbe.v15i2 e-ISSN : 2721-7213
DOI Artikel :10.46306/jbbe.v15i2.233 707
Sample Kolmogorov Smirnov dengan memakai standar signifikansi diatas 5%. Data yang memiliki signifikansi > 0,05, dinyatakan berdistribusi normal. Sebaliknya, data yang memiliki signifikansi < 0,05 tersebut tidak berdistribusi normal.
Uji Multikolinieritas
Pengujian multikolinearitas menguji ada atau tidaknya korelasi erat pada variabel bebas penelitian pada persamaan regresi penelitian. Jika terjadi multikolinearitas, variabel independen dapat menjelaskan kesamaan varians dari estimasi variabel dependen. Cara mendeteksinya dengan melihat perluasan toleransi dan koefisien variasi. Dari pedoman regresi yang diungkapkan Ghozali (2016), digunakan jika variabel bebas terbebas dari kejadian multikolinearitas harus memiliki nilai VIF < 10 dan toleransi diatas 0,1.
Uji Heteroskedastisitas
Ungkapan Ghozali (2016), tentang uji heteroskedastisitas adalah melihat ada atau tidaknya ketidaksamaan varians pada residual dari hasil pengamatan. Model regresi yang dikatakan baik apabila terhindar dari gejala heteroskedastisitas. Cara mendeteksinya adalah dengan melakukan uji glejser, dimana pengujiannya ini dilakukan dengan meregresi nilai absolut residual pada seluruh variabel bebas. Jika variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap tingkat kepercayaan variabel dependen (karena signifikansinya dinyatakan dengan probabilitas diatas 5%), maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Uji Analisis Regresi Linier Berganda
Uji regresi dilakukan selain mengukur pengaruh variabel bebas dengan terikat, penelitian juga memperlihatkan arah pengaruh variabel tersebut (Ghozali, 2016), dengan rumus, yaitu:
Y = a + b1X1 + b2X2 + e Di mana:
Y = Kinerja Pegawai
a = konstanta, nilai Y sebesar a, ketika X = 0 b1, b2 = Koefisien masing-masing variabel X1 = Variabel lingkungan kerja fisik X2 = Variabel lingkungan kerja non fisik e = standar error
HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Validitas
Uji validitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur yang dipergunakan untuk mengukur apa yang diukur. Pengambilan keputusan berdasarkan pada nilai rhitung (Corrected Item-Total Correlation) > rtabel sebesar 0,182, untuk df = 116-2 =
114 ο‘= 0,05 maka item/ pertanyaan tersebut valid dan sebaliknya.
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas variabel lingkungan kerja fisik dengan 10 item pernyataan dapat dilihat pada tabel 3 sebagai berikut:
Tabel 3
Hasil Uji Validitas Variabel Lingkungan Kerja Fisik (X1) Butir Nilai Corrected Item Total
Correlation / rhitung
rtabel Kriteria
X1.1 0,463 0,182 Valid
X1.2 0,733 0,182 Valid
X1.3 0,736 0,182 Valid
X1.4 0,763 0,182 Valid
X1.5 0,746 0,182 Valid
X1.6 0,730 0,182 Valid
Vol. 15, No. 2, Agustus, 2022 p-ISSN : 2087-040X DOI Issue : 10.46306/jbbe.v15i2 e-ISSN : 2721-7213
DOI Artikel :10.46306/jbbe.v15i2.233 708
X1.7 0,638 0,182 Valid
X1.8 0,718 0,182 Valid
X1.9 0,554 0,182 Valid
X1.10 0,509 0,182 Valid
Sumber data : Hasil jawaban responden yang diolah, 2022
Berdasarkan Tabel 3, maka dapat dilihat bahwa seluruh pertanyaan untuk variabel lingkungan kerja fisik memiliki status valid, karena nilai rhitung (Corrected Item-Total Correlation) > rtabel sebesar 0,182.
Uji Reliabilitas
Pengukuran uji reliabilitas dilakukan menggunakan uji cronbach's alpha. Item pernyataan dikatakan reliabel jika nilai cronbach alpha > 0,7. Jika nilai cronbach alpha < 0,7 dikatakan tidak reliabel.
Tabel 4
Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Cronbach
Alpha
Rule of thumb
Keterangan
Lingkungan kerja fisik 0,904 0,7 Reliabel
Lingkungan kerja non fisik 0,860 0,7 Reliabel
Kinerja pegawai 0,922 0,7 Reliabel
Sumber data : Hasil jawaban responden yang diolah, 2022
Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh nilai cronbach alpha variabel lingkungan kerja fisik sebesar 0,904, variabel lingkungan kerja non fisik sebesar 0,860, dan variabel kinerja pegawai sebesar 0,922, lebih besar dari nilai rule of thumb yang ditentukan yaitu sebesar 0,7.
Maka seluruh variabel dalam penelitian ini dinyatakan reliabel.
Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas
Pengujian normalitas dalam model regresi untuk memeriksa apakah variabel independen dan/atau dependen berdistribusi normal. Uji ini dilakukan dengan One Sample Kolmogorov Smirnov, dimana jika signifikansi > 0,05 data tersebut dinyatakan berdistribusi normal.
Sebaliknya, jika hasil Kolmogorov-Smirnov untuk sampel menunjukkan nilai signifikan < 0,05 tersebut tidak berdistribusi normal. Hasil pengujian normalitas dapat dilihat pada tabel 5 di bawah ini:
Tabel 5
Hasil Uji Normalitas
Unstandardized Residual
N 116
Normal Parametersa,b Mean 2,0082227
Std. Deviation 2,84282159
Most Extreme Differences
Absolute ,104
Positive ,104
Negative -,063
Kolmogorov-Smirnov Z 1,118
Asymp. Sig. (2-tailed) ,164
Sumber data : Hasil jawaban responden yang diolah, 2022
Dari tabel 5 diatas dapat dilihat dengan jelas, dari hasil normalitas tersebut variabel lingkungan kerja fisik, lingkungan kerja non fisik dan kinerja pegawai memiliki nilai asymp.sig (2 tailed) sebesar 0,164 > 0,05. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa seluruh variabel dalam
Vol. 15, No. 2, Agustus, 2022 p-ISSN : 2087-040X DOI Issue : 10.46306/jbbe.v15i2 e-ISSN : 2721-7213
DOI Artikel :10.46306/jbbe.v15i2.233 709
penelitian ini berdistribusi normal, dengan demikian asumsi klasik tentang data berdistribusi normal telah dipenuhi.
Uji Multikolinearitas
Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan melihat perluasan toleransi dan koefisien variasi. Pedoman regresi terbebas dari multikolinearitas harus memiliki nilai VIF < 10 dan toleransi lebih besar dari 0,1. Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil yang terlihat pada tabel 6 dibawah ini:
Tabel 6
Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Collinearity Statistics
Tolerance VIF
Lingkungan kerja fisik 0,657 1,522
Lingkungan kerja non fisik 0,657 1,522
Sumber data : Hasil jawaban responden yang diolah, 2022
Pada Tabel 6 terlihat bahwa masing-masing variabel independen yang digunakan telah memiliki nilai tolerance diatas 0,10. Sedangkan nilai Variance Inflation Factor (VIF) dibawah 10 sehingga dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik telah terbebas dari gejala multikolinearitas sehingga tahapan pengolahan data lebih lanjut dapat segera dilaksanakan.
Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan uji glejser. Uji ini dilakukan melalui peregresian nilai absolut residual semua variabel bebas. Jika variabel independen berpengaruh signifikan terhadap tingkat kepercayaan variabel dependen (karena signifikansinya dinyatakan dengan probabilitas diatas 5%), maka terdapat indikasi heteroskedastisitas. Hasil pengujian dapat dlihat pada tabel 7 berikut ini:
Tabel 7 Uji Glejser
Variabel Sig.
Lingkungan kerja fisik 0,296
Lingkungan kerja non fisik 0,073
Sumber data : Hasil jawaban responden yang diolah, 2022
Dari tabel 7 di atas dapat dilihat bahwa lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik memiliki nilai signifikansi di atas 0,05 jadi dapat disimpulkan bahwa semua variabel tidak terjadi heteroskedastisitas.
Uji Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi berganda digunankan untuk mengetahui koefisien regresi dari variabel independent dan bagaimana arah pengaruhnya terhadap variabel dependent, dapat dilihat dari analisis data regresi berganda yang diperoleh dengan menggunakan program SPSS Versi 23 seperti pada tabel berikut ini:
Tabel 8
Hasil Regresi Linier Berganda Variabel Penelitian
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 12,559 2,455 5,116 ,000
Vol. 15, No. 2, Agustus, 2022 p-ISSN : 2087-040X DOI Issue : 10.46306/jbbe.v15i2 e-ISSN : 2721-7213
DOI Artikel :10.46306/jbbe.v15i2.233 710
Lingkungan Kerja Fisik
,386 ,074 ,414 5,184 ,000
Lingkungan Kerja Non Fisik
,492 ,098 ,400 4,997 ,000
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
Sumber data : Hasil jawaban responden yang diolah, 2022
Berdasarkan hasil regresi dari Tabel 8 diatas, maka dapat ditentukan persamaan regresi linear berganda dalam penelitian ini sebagai berikut:
Y= 12,559 + 0,386 X1 + 0,492 X2 + e
Interprestasi atas persamaan regresi yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Konstanta sebesar 12,559 menyatakan bahwa jika variabel lingkungan kerja fisik (X1) danlingkungan kerja non fisik (X2) dianggap konstan atau diabaikan, maka kinerja pegawai (Y) sebesar 12,559.
Koefisien regresi lingkungan kerja fisik (X1) adalah 0,384 artinya jika lingkungan kerja fisik mengalami peningkatan 1 satuan, maka kinerja pegawai akan mengalami peningkatkan sebesar 0,386, demikian pula dalam keadaan sebaliknya dengan asumsi lingkungan kerja non fisik adalah konstan.
Koefisien regresi lingkungan kerja non fisik (X2) adalah 0,492 artinya jika lingkungan kerja non fisik mengalami peningkatan 1 satuan, maka kinerja pegawai akan mengalami peningkatkan sebesar 0,492, demikian pula dalam keadaan sebaliknya dengan asumsi lingkungan kerja fisik adalah konstan.
Uji Hipotesis
Uji t (Secara Parsial)
Uji t merupakan uji dimana pengujian tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah suatu hipotesis tersebut diterima maupun ditolak. Suatu hipotesis diterima apabila t hitung β₯ t tabel, dengan nilai taraf signifikansi (p-value) di bawah 0,05 maka hipotesis diterima, sebaliknya jika taraf signifikansi hasil hitung lebih besar dari 0,05 maka hipotesis ditolak.
Tabel 9 Hasil Pengujian t
Model thitung ttabel Sig. Keterangan Lingkungan kerja fisik (X1) 5,184 1,981 0,000 H1 diterima Lingkungan kerja non fisik
(X2)
4,997 1,981 0,000 H2 diterima Sumber data : Hasil jawaban responden yang diolah, 2022
Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil sebagai berikut:
Dari penelitian koefisien regresi sebesar 0,386, dan nilai thitung > ttabel (5,184 > 1,981) dengan signifikansi 0,000 < ο‘ 0,05, maka H1 diterima. Dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.
Hasil penelitian koefisien regresi sebesar 0,492, dan nilai thitung > ttabel (4,997 > 1,981) dengan signifikansi 0,000 < ο‘ 0,05, maka H2 diterima. Dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja non fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.
PEMBAHASAN
Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kinerja Pegawai
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama (H1), diperoleh hasil bahwa lingkungan kerja fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat. Peningkatan kinerja pegawai dipengaruhi oleh
Vol. 15, No. 2, Agustus, 2022 p-ISSN : 2087-040X DOI Issue : 10.46306/jbbe.v15i2 e-ISSN : 2721-7213
DOI Artikel :10.46306/jbbe.v15i2.233 711
lingkungan kerja fisik. Artinya, pegawai sangat memperhatikan tata ruang, penerangan, warna ruangan kerja, ventilasi udara dan kebisingan dalam aktivitas pekerjaannya.
Keterkaitan lingkungan kerja fisik terhadap kinerja pegawai menurut Pratama (2016) yaitu lingkungan kerja yang baik, fasilitas yang memadai, dan tempat kerja yang kondusif, akan mendorong pegawai untuk bekerja dengan baik, namun sebaliknya kondisi lingkungan kerja fisik yang kurang baik berdampak pula kurang baik terhadap kinerja pegawai, pegawai yang merasa kurang nyaman dengan kondisi lingkungan kerja dan ketidaktersedianya fasilitas kerja yang memadai cenderung menurunkan kinerja pegawai.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Hardianti et al. (2021), yang menyatakan bahwa lingkungan kerja fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Rastana et al. (2021) menyatakan bahwa lingkungan kerja fisik memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Sama halnya dengan penelitian Panggabean et al. (2021) menyatakan bahwa lingkungan kerja fisik mampu mempengaruhi kinerja pegawai secara positif dan signifkan.
Pengaruh Lingkungan Kerja Non Fisik Terhadap Kinerja Pegawai
Hasil pengujian hipotesis kedua (H2) diperoleh bahwa lingkungan kerja non fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat. Unsur-unsur lingkungan non fisik yang ada di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat yang dirasakan pegawai sudah cukup baik artinya pegawai merasa pimpinan belum mendengarkan saran/ide dari pegawai, pegawai merasa pimpinan belum mengayomi para bawahan dan hubungan dengan rekan kerja masih belum harmonis.
Korelasi antara lingkungan kerja non fisik dengan kinerja pegawai didukung oleh pendapat Wursanto dalam Bukit (2021), bahwa lingkungan kerja non fisik pada dasarnya memiliki tujuan untuk membentuk sikap positif pegawai yang dapat mendukung pelaksanaan kerja yang membuat tujuan organisasi tercapai.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Fitriani et al. (2019), bahwa lingkungan kerja non fisik memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Penelitian ini juga sejalan dengan Putra (2019), menyatakan bahwa lingkungan kerja non fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Sama halnya dengan penelitian Panggabean et al. (2021) menyatakan bahwa lingkungan kerja non fisik mampu mempengaruhi kinerja pegawai secara positif dan signifkan.
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka kesimpulan yang dapat diberikan adalah Lingkungan kerja fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat. Artinya, semakin baik lingkungan kerja fisik, maka kinerja pegawai semakin meningkat. Dan lingkungan kerja non fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat. Artinya, semakin baik lingkungan kerja non fisik, maka kinerja pegawai semakin meningkat.
UCAPAN TERIMA KASIH
Peneliti mengucapkan terimakasih kepada Ketua STIE βKBPβ Padang ibu Aminar Sutra Dewi, SE, M.Si, Bapak Doni Marlius, SE, MM selaku dosen pembimbing dan pihak Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Vol. 15, No. 2, Agustus, 2022 p-ISSN : 2087-040X DOI Issue : 10.46306/jbbe.v15i2 e-ISSN : 2721-7213
DOI Artikel :10.46306/jbbe.v15i2.233 712
Bahri, Saiful, M. (2018). Pengaruh Kepemimpinan, Lingungan Kerja, Budaya Organisasi dan Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja Yang Berimplikasi terhadap Kinerja Dosen. CV.
Jakad Publishing.
Bukit, N. (2021). Pengaruh Lingkungan Kerja Non-Fisik terhadap Kinerja Karyawan pada PT Karya Anugerah Bersama Permai (PT. KABP). Tapanuli Journal, 3(2), 307β313.
Fahmi, I. (2018). Manajemen Kinerja Teori dan Aplikasi. Penerbit Alfabeta Bandung.
Fitriani, D., Nurlaela, N., & Sudarwadi, D. (2019). Lingkungan Kerja Fisik, Lingkungan Kerja Non Fisik, dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Guru SMK Negeri 1 Manokwari.
Cakrawala Management Business Journal, 1(1), 119. https://doi.org/10.30862/cm- bj.v1i1.8.
Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 23. Universitas Diponegoro.
Hardianti, S., Sinto, & Nurβainun. (2021). Kajian Lingkungan Kerja Fisik dan Non Fisik terhadap Kinerja Pegawai pada PT Bank Sumut Pusat Medan. Jurnal Bonanza, 1(1), 129β
142.
Hendri, E. (2012). Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Ddan Non Fisik Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada PT. Asuransi Wahana Tata Cabang Palembang. Jurnal Media Wahana Ekonomika, 9(3), 1β16.
Khairandy, R. M. A., & Elpanso, E. (2019). Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik dan Non Fisik Terhadap Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan. Global Competitive Advantage, 21(1), 1β8.
Kinasih, I. A. S., Muchsin, S., & Sekarsari, R. W. (2021). Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik dan Kompetensi terhadap Kinerja Pegawai (Studi Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kab . Malang). Jurnal Respon Publik, 15(2), 13β22.
Mangkunegara, A. A. A. P. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Remaja Rosdakarya.
Mangkunegara, A. P. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Rosda.
Mathis, R. L., & Jackson, J. H. (2015). Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi 9). Jakarta:
Salemba Empat.
Nitisemito. (2002). Manajemen Personalia. PT Bumi Aksara Bandung.
Norianggono, Y. C. P., Hamid, D., & Ruhana, I. (2014). Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik dan Non Fisik Terhadap Kinerja Karyawan (studi pada Karyawan PT. Telkomsel Area III Jawa-Bali Nusra di Surabaya). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 8(2), 1β10.
Panggabean, D., Rangguti, D. A., Damanik, H., Bestary, R., Elisabeth, S. G., & Angelia, B.
(2021). Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik, Lingkungan Kerja Non Fisik dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Selama Pandemi Covid-19 PT Toba Pulp Lestari Tbk Sektor Aek Nauli. 10(03), 633β644.
Pratama, A. N. (2016). Pengaruh Lingkungan Kerja dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT. Razer Brother [Universitas Negeri Yogyakarta]. In Program Studi Manajemen.
Putra, M. W. (2019). Analisis Kompetensi, Lingkungan Kerja Fisik dan Lingkungan Kerja Non Fisik Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Pelayanan Nasional Indonesia (Persero) Cabang Medan. In Fakultas Sains. Universitas Pembangunan Panca Budi.
Rahmawanti, N. P., Swasto, B., & Prasetya, A. (2014). Jurnal Administrasi Bisnis.
Rastana, I. M. S., Mahayasa, I. G. A., & Premayani, N. W. W. (2021). Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai pada Badan Keuangan Daerah di Kabupaten Tabanan. Widya Amrita: Jurnal Manajemen, Kewirausahaan Dan
Pariwisata, 1(3), 834β843.
https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/widyaamrita/article/view/1403
Vol. 15, No. 2, Agustus, 2022 p-ISSN : 2087-040X DOI Issue : 10.46306/jbbe.v15i2 e-ISSN : 2721-7213
DOI Artikel :10.46306/jbbe.v15i2.233 713
Richard, L. D. (2012). Manajemen. Erlangga.
Riduwan. (2015). Dasar-Dasar Statistika. Alfabeta.
Riniwati, H. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. UB Press Malang.
Rivalita, C., & Ferdian, A. (2020). Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Dan Lingkungan Kerja Non Fisik Terhadap Kinerja Pegawai Outsource Cleaning Service Di Universitas Telkom.
Jurnal Mitra Manajemen, 4(4), 509β522. https://doi.org/10.52160/ejmm.v4i4.361 Robbins, S. ., & Judge, T. A. (2015). Perilaku Organisasi. Salemba Empat.
Samsuddin, H. (2018). Kinerja Pegawai. Edisi Pertama Indomedia Pustaka Sidoarjo.
Sangki, R. (2014). Lingkungan Kerja, Budaya Kerja dan Semangat Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Ousourcing Pada Grapari Telkomsel Manado. EMBA, 2(3).
Santoso, S. (2016). Panduan Lengkap SPSS Versi 23. Elekmedia Computindo.
Sedarmayanti. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Birokrasi Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Rafika Aditama.
Sedarmayanti. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia Reformasi Birokrasi Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Rafika Aditama Bandung.
Setyosari, P. (2013). Metode Penelitian dan Pengembangan (Edisi Keempat). 145.
Simamora, H. W., Hamid, D., & Prasetya, A. (2016). Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik dan Non Fisik Terhadap Motivasi Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Hotel Atria &
Konferensi Malang). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 31(1), 158β166.
Sinambela, L. P. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Bumi Aksara.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif DAN R&D. (14th ed.). Alfabeta.
Sugiyono. (2015). Manajemen Penelitian dan Pengembangan. Penerbit Alfabeta.
Suhariadi, F. (2019). Manajemen Sumber Daya Manusia. Airlangga University Press Surabaya.
Sunarsi, D., Wijoyo, H., Prasada, D., & Andi, D. (2020). Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan.
Sunyoto, D. (2015). Manajemen dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (1st ed.). CAPS.
Tanjaya, D. D. (2019). Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik dan Lingkungan Kerja Non Fisik Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Produksi PT. Wira internusa Niaga β Bandung (studi pada Karyawan di Bagian Produksi PT. Wira Internusa Niaga). In Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Stan Indonesia Mandiri Bandung.
Widodo. (2015). Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia. Pustaka Belajar.