Sanitasi Industri dan Pengolahan Limbah
SANITASI INDUSTRI DAN PENGOLAHAN LIMBAH
Program Studi D3
Teknologi Hasil Pertanian UNS
SUMBER PENCEMARAN DALAM INDUSTRI
PANGAN
Jenis Kontaminasi
Jenis Kontaminasi
Mikrobiologis → bakteri, virus, dan kapang
Kimia → timbal (Pb), arsen (Ar), insektisida, rodentisida Fisik → perhiasan, sekrup, pasir
Alamiah → jamur
Kontaminan atau cemaran:
1.
2.
3.
4.
Sanitasi adalah usaha pencegahan penyakit dengan cara
menghilangkan atau mengatur faktor-faktor lingkungan yang berkaitan
dengan rantai perpindahan penyakit tersebut
Kontaminasi Mikrobiologis Kontaminasi
Mikrobiologis
Bakteri adalah suatu organisme (makhluk hidup) yang ukurannya sangat kecil sehingga hanya dapat dilihat di bawah mikroskop.
Bakteri pathogen = bakteri / kuman penyebab penyakit atau keracunan makanan
Perpindahannya, antara lain dari tubuh kita, bahan baku, mesin atau lingkungan sekitar makanan yang sedang diolah;
Pertumbuhannya dalam jumlah yang besar.
Bakteri-Bakteri patogen ini yang harus kita cegah:
1.
2.
ASAL BAKTERI
Makanan Manusia
Hewan dan Burung Tikus dan Serangga
Peralatan dan Permukaan Meja / Alas
PERTUMBUHAN BAKTERI
A SA L B A K TE R I
Bakteri dibentuk dari satu unit yang disebut sel, dan berkembang biak dengan membelah diri menjadi dua (binary fission).
PE R TU M B U H A N B A K TE R I
KONDISI
PERTUMBUHAN
lingkungan yang basah, lembab;
suplai makanan yang sesuai;
suhu optimum untuk organisme tertentu;
waktu yang cukup;
pH yang mendukung;
Oksigen (untuk kebanyakan bakteri)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
CA R A M EN IM B U LK A N PE N YA K I T
MENIMBULKAN CARA PENYAKIT
K O N D IS I PE R TU M U H A N
Infeksi
Intoksikasi
Salmonella sp.
Eschericia coli
Disebabkan oleh bakteri hidup di dalam makanan.
1.
2.
Staphylococus aureus Clostridium botulinum
Disebabkan oleh senyawa beracun (toksin)
1.
2.
BAGAIMANA BAKTERI MASUK KE DALAM
MAKANAN?
BAGAIMANA BAKTERI MASUK KE
DALAM MAKANAN?
Kontaminasi Kimia
Kontaminasi Kimia
Logam, dapat berasal dari bahan baku dan lingkungan yang tercemar, termasuk dari kemasan/pembungkus.
Mikotoksin, bahan kimia beracun yang diproduksi oleh beberapa jenis jamur
Racun tanaman, keracunan ini bisa terjadi karena kandungan asam sianida alami pada produk
Beberapa zat yang sering menimbulkan keracunan manusia adalah 1.
2.
3.
Logam Beracun Logam Beracun Logam Beracun
Lo ga m B er ac u n
Pencemaran Cd pada bahan pangan terjadi melalui lingkungan atau kegiatan industri, termasuk melalui penggunaan pupuktanaman, karena Cd dapat diserap oleh tanaman dan hewan laut
1.Kadmium (Cd)
Bahaya
Kadmium merupakan bahan kimia karsinogen dan racun kumulatif. Akumulasi Cd di ginjal
dapat berlanjut hingga usia 50-60 tahun, yang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan
seperti antara lain anemia, penurunan fungsi ginjal dan hati, serta perubahan komposisi
mineral pada tulang.
Jeroan olahan, batas maksimum Cd:
0,5 mg/kg
Daging olahan, batas maksimum Cd:
0,3 mg/kg
Ikan olahan, kekerangan (bivalve)
moluska olahan dan teripang olahan, udang olahan dan krustasea olahan lainnya, batas maksimum Cd: 0,1
mg/kg.
Batas Maksimum
Batas maksimum Cd pada pangan telah diatur dalam Peraturan Kepala Badan
POM No. HK.00.06.1.52.4011 Tahun 2009 tentang Penetapan Batas Maksimum
Cemaran Mikroba Dan Kimia Dalam Makanan, misalnya:
Logam Beracun Logam Beracun Logam Beracun
Lo ga m B er ac u n
Pencemaran Sn ditemukan pada produkpangan kaleng (buah, sayur, dan ikan), debu atau asap polusi industri. Pangan berlemak lebih mudah menyerap Sn.
2.Timah (Sn)
Pangan olahan yang diolah dengan proses panas dan dikemas dalam kaleng, max 250,0 mg/kg,
Daging olahan dalam kemasan kaleng, max 200,0 mg/kg,
Minuman dalam kemasan kaleng, max 150,0 mg/kg,
Pangan olahan yang tidak dikemas dalam kaleng, max 40,0 mg/kg.
Batas Maksimum
Batas maksimum Sn pada pangan telah diatur dalam Peraturan Kepala Badan
POM No. HK.00.06.1.52.4011 Tahun 2009 tentang Penetapan Batas Maksimum
Cemaran Mikroba Dan Kimia Dalam Makanan, misalnya:
Bahaya
Timah merupakan bahan kimia yang disebut sebagai mineral beracun ringan (mildly toxic mineral). Konsumsi pangan yang
mengandung Sn berlebihan dapat
menyebabkan iritasi saluran pencernaan yang ditandai dengan gejala muntah, diare,
kelelahan dan sakit kepala.
Logam Beracun Logam Beracun Logam Beracun
Lo ga m B er ac u n
Terjadi melalui lingkungan seperti polusi asap kendaraan dari bahan bakar bertimbal, debu, udara, air minum, dan cat usang. Timbalmerupakan logam yang sangat beracun, dapat masuk ke dalam tubuh melalui
pernafasan dan pangan.
3.Timbal (Pb)
Daging olahan, sirup, batas maksimum Pb: 1,0 mg/kg
Buah olahan dan sayur olahan,
Produk bakeri, Udang olahan dan krustasea olahan lainnya, batas maksimum Pb: 0,5 mg/kg
Serealia dan produk serealia, dan ikan olahan, batas maksimum Pb: 0,3
mg/kg
Batas Maksimum
Batas maksimum Pb pada pangan telah diatur dalam Peraturan Kepala Badan
POM No. HK.00.06.1.52.4011 Tahun 2009 tentang Penetapan Batas Maksimum
Cemaran Mikroba Dan Kimia Dalam Makanan, misalnya:
Bahaya
Konsumsi Pb dalam jumlah banyak secara langsung menyebabkan kerusakan jaringan, termasuk kerusakan jaringan mukosal. Semua sel-sel yang sedang aktif berkembang sensitif terhadap Pb. Selain itu, Pb juga dapat
merusak syaraf.
Mikotoksin Mikotoksin Mikotoksin
M ik ot ok si n
Pada umumnya, mikotoksin bersifat stabil dan tahan terhadap panas, sehingga dapat bertahan pada produk olahan bahan pangan. Cara untuk mereduksi mikotoksin
antara lain menggunakan senyawa basa dan suhu tinggi secara bersamaan.
Mikotoksin adalah hasil metabolit sekunder yang
bersifat toksik yang diproduksi oleh berbagai jenis kapang (jamur mikro).
Aflatoksin
Aflatoksin merupakan mikotoksin yang diproduksi oleh antara lain Aspergillus flavus dan Aspergillus parasiticus. Aflatoksin yang paling sering dijumpai adalah aflatoksin B1, B2, G1 dan G2, dan yang paling toksik adalah aflatoksin B1.
Mikotoksin Mikotoksin Mikotoksin
M ik ot ok si n
Sumber
Kapang penyebab aflatoksin mudah tumbuh pada bahan pangan seperti
sereal, kacang-kacangan, jagung, rempah- rempah, dan kopra. Selain itu susu dapat juga tercemar oleh aflatoksin M1 dan M2.
Aflatoksin
Bahaya
Aflatoksin B1 merupakan bahan kimia
karsinogen (penyebab kanker). aflatoksin adalah sebagai penyebab mutagenik
(perubahan gen), teratotegik (kerusakan pada fetus) dan karsinogenik (penyebab kanker)
Produk olahan kacang-kacangan dan produk olahan jagung, batas maksimum aflatoksin B1: 15
mcg/kg dan aflatoksin total: 20 mcg/kg.
Batas Maksimum
Batas maksimum pada pangan telah diatur dalam Peraturan Kepala Badan POM No. HK.00.06.1.52.4011 Tahun 2009 tentang Penetapan Batas
Maksimum Cemaran Mikroba dan Kimia dalam Makanan, misalnya:
Racun Tanaman Racun Tanaman Racun Tanaman
Racun Tanaman
Racun tanaman yang banyak menimbulkan masalah dalam keamanan pangan adalah asam sianida (HCN).
Bahaya
Asam sianida sangat mudah masuk ke dalam sistem pencernaan dan sangat cepat berdifusi pada jaringan ke dalam sistem pencernaan, sehingga HCN pada dapat menimbulkan gangguan kesehatan, seperti mual, muntah, sakit kepala,
penyempitan saluran pernafasan, bahkan dapat menimbulkan kematian.
Sumber
Asam sianida terdapat pada singkong dan rebung. Kandungan HCN pada singkong atau rebung yang berasa pahit lebih tinggi dibandingkan pada singkong atau rebung tidak pahit.
Racun Tanaman Racun Tanaman Racun Tanaman
R ac u n T an am an
Kadar Sianida berdasarkan Variasi Waktu Penyimpanan SingkongSumber: Lumbantobing, et al., (2019)
Selisih Kadar Asam Sianida pada Ubi Kayu serelah Perendaman NaHCO3 20%
Sumber: Triana, et al., (2018)