• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN ULANG PERHITUNGAN PENULANGAN STRUKTUR BETON BERTULANG PADA GEDUNG BANK NTB SYARIAH MENGGUNAKAN METODE SNI 2847:2019

N/A
N/A
Hironimus Fatima

Academic year: 2023

Membagikan "TINJAUAN ULANG PERHITUNGAN PENULANGAN STRUKTUR BETON BERTULANG PADA GEDUNG BANK NTB SYARIAH MENGGUNAKAN METODE SNI 2847:2019"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN ULANG PERHITUNGAN PENULANGAN STRUKTUR BETON BERTULANG PADA GEDUNG BANK NTB SYARIAH MENGGUNAKAN

METODE SNI 2847:2019

1Zainuddin Husainy, 2Rizki Sucitra

1Fakultas Teknologi Lingkungan dan Mineral, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Teknologi Sumbawa, Indonesia

2PT. Raya Konsult, Quantity Surveyor, Sumbawa Besar, Indonesia [email protected]

[email protected] ABSTRACT

The Bank NTB Syariah KCP Alas - Sumbawa building is a building located in Alas District, Sumbawa Regency. Sumbawa is included in the moderate earthquake zone, for this reason, a recalculation of the structure of the 2-storey building of Bank NTB Syariah KCP Alas - Sumbawa takes into account the parameters of the earthquake force. The calculation of the 2-floor building structure of Bank NTB Syariah KCP Alas - Sumbawa aims to analyze the base shear force, internal force output, and reinforcement of the building structure. Structural modeling uses the help of the SAP2000 structural analysis program. The main structural dimensions used are the existing dimensions of the building, namely plates with a thickness of 12 cm and 10 cm, main beams 25×40 cm, joists 20×30 cm, columns K1 40×40 cm, K2 25×25 cm. From the structural analysis of the building location, it is included in KDS C so that the building is planned with a Special Moment Resisting Frame System (SRPMK). After manually designing the reinforcement, the dimensions of the main structural reinforcement of the building were obtained, namely several types of beams and sloofs with concrete quality fc' = 25 MPa or equivalent to K-300, including beams B1-400,600, B2- 250,500, B3-250,400, B4-200.300, B5-130.200, B6-200.400, B7150.200, S1-250.500, S2-200.300, S3-200.400 & S4-150.300. There are several types of plates, namely type S1 t=120 mm (2 layers of reinforcement), type S2 t=120 mm plate (1 layer of reinforcement), type S3 plate t=100 mm (2 layers of reinforcement).

Keywords: Structural analysis, reinforcement, building structure, SRPMK

ABSTRAK

Bangunan Bank NTB Syariah KCP Alas - Sumbawa merupakan bangunan gedung yang terletak di Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa. Sumbawa termasuk dalam zona gempa sedang, untuk itu dilakukan perhitungan ulang struktur gedung 2 lantai Bank NTB Syariah KCP Alas - Sumbawa dengan memperhitungkan parameter gaya gempa. Perhitungan Struktur Gedung 2 Lantai Bank NTB Syariah KCP Alas - Sumbawa ini bertujuan untuk menganalisa gaya geser dasar, output gaya dalam, dan penulangan struktur bangunan gedung. Pemodelan struktur menggunakan bantuan program analisa struktur SAP2000. Dimensi struktur utama yang digunakan adalah dimensi eksisting bangunan yaitu plat dengan tebal 12 cm dan 10 cm, balok induk 25×40 cm, balok anak 20×30 cm, kolom K1 40×40 cm, K2 25×25 cm. Dari analisa stuktur lokasi gedung termasuk dalam KDS C sehingga gedung direncanakan dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK). Setelah dilakukan desain penulangan secara manual didapat dimensi tulangan struktur utama gedung yaitu beberapa macam tipe balok dan sloof dengan mutu beton fc’ = 25 MPa atau setara dengan K-300, di antaranya adalah balok B1-400.600, B2-250.500, B3-250.400, B4-200.300, B5-130.200, B6-200.400, B7150.200, S1-250.500, S2-200.300, S3-200.400 & S4-150.300. Plat terdapat beberapa tipe, yaitu tipe S1 t=120 mm (tulangan 2 lapis), plat type S2 t=120 mm (tulangan 1 lapis), plat type S3 t=100 mm (tulangan 2 lapis).

Kata Kunci: Analisa struktur, penulangan, struktur bangunan gedung, SRPMK

(2)

LATARBELAKANG

Bank NTB Syariah KCP Alas - Sumbawa merupakan bank yang terletak di Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa. Berdasarkan SNI 1726-2019, Sumbawa termasuk dalam zona gempa sedang sehingga mengharuskan perencanaan pembangunan gedung memperhitungkan parameter gempa agar dapat mengantisipasi terjadinya kerugian yang diakibatka gempa. Bangunan yang tinggi akan menimbulkan beban horizontal yang besar ketika terjadi gempa. Hal ini terjadi karena semakin tinggi bangunan, maka semakin besar pula lengan momen dari massa bangunan terhadap pondasi bangunan.

Untuk itu, pada penelitian ini dilakukan perhitungan ulang struktur gedung 2 lantai tersebut dengan memperhitungkan parameter gaya gempa di Kota Sumbawa menggunakan acuan SNI 17262019.

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:

1. Menguasai dasar dan tahapan dalam perhitungan struktur bangunan gedung.

2. Melakukan analisis gaya-gaya dalam menggunkan program analisa struktur.

3. Mengolah hasil gaya-gaya dalam ke dalam perencanaan beton bertulang.

4. Merencanakan banguan gedung sesuai dengan standar yang berlaku. Adapun standar yang digunakan dalam perhitungan adalah:

a. SNI 2847-2019, Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung.

b. SNI 1727-2013, Beban Minimum untuk Perencanaan Bangunan Gedung dan Struktur Lain.

c. SNI 1726-2019, Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung.

METODEPENELITIANDANPUSTAKA

Adapun data fisik dari gedung ini adalah sebagai berikut:

• Struktur : Beton Bertulang

• Jumlah Lantai : 2

• Panjang Bangunan : 26 m

• Lebar Bangunan : 15 m

• Tinggi Lantai Dasar : 4,00 m

• Tinggi Lantai 2 : 3,50 m

• Tinggi Atap : 2,30 m Tinggi total bangunan: 9,80 m

Spesifikasi material bangunan yang digunakan adalah sebagai berikut:

Mutu beton bangunan (f’c) : 25 MPa Mutu baja deform (fy) : 400 MPa Mutu baja polos (fy) : 240 MPa

Dimensi struktur utama yang digunakan adalah dimensi eksisting bangunan kemudian dilakukan pengecekan terlebih dahulu apakah dimensi tersebut memenuhi persyaratan dimensi minimum dengan berpedoman pada SNI 2847-2019.

Struktur dianalisis terhadap beban-beban yang bekerja pada struktur utama gedung meliputi beban hidup, beban mati, beban gempa dan beban angin. Penentuan beban hidup, beban mati dan beban angin mengacu pada SNI 1727-2013 sedangkan beban gempa

(3)

mengacu pada SNI 1726-2019. Kemudian beban-beban tersebut digunakan dalam beberapa kombinasi pembebanan yang mengacu pada SNI 2847 2019.

Analisis struktur dilakukan secara tiga dimensi menggunakan program analisa struktur SAP 2000 dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Penentuan spesifikasi material yang digunakan.

2. Penentuan dimensi struktur utama, meliputi kolom, balok, plat dan tangga.

3. Pemodelan struktur elemen kolom, balok, plat dan tangga.

4. Penentuaan beban yang bekerja dan kombinasi pembebanan.

5. Analisis gaya-gaya dalam.

Gambar 1. Diagram Alir Perencanaan Gedung

HASILDANPEMBAHASAN 1. Preliminary Design

Gambar 2. Denah Plat

Perencanaan awal ketebalan plat menggunakan rumus ketebalan minumim plat pada Tabel 7.3.1.1 SNI 2847-2019 untuk desain plat satu arah, Tabel 8.3.1.1 dan Tabel 8.3.1.2

(4)

SNI 2847-2019 untuk desain plat 2 arah. Ketebalan plat lantai ditampilkan dalam bentuk tabelaris sebagai berikut:

Tabel 1. Dimensi Plat

Section Plat dua arah hmin

(mm)

hterpakai

(mm)

S1 97.34 120

S2 119.11 120

S3 70.56 100

Gambar 3. Denah Balok

Perencanaan awal dimensi balok menggunakan rumus tinggi minimum balok pada Tabel 9.3.1.1 SNI 2847-2019. Dimensi balok ditampilkan dalam bentuk tabelaris sebagai berikut:

Tabel 2. Dimensi Balok

Section

Dimensi terpakai h (mm) b (mm)

BI-1 600 400

BI-2 500 250

BI-3 400 250

BI-4 300 200

BI-5 200 130

BI-6 400 200

Gambar 4. Pembebanan Pada Kolom

(5)

Dimensi awal kolom dihitung berdasarkan SNI 2847-2019 Pasal 22.4. Dimensi kolom ditampilkan dalam bentuk tabelaris sebagai berikut:

Tabel 3. Dimensi Kolom Dimensi pakai

h (mm) b (mm)

K1 400 400

K2 250 250

Section

B. Analisa Struktur

Pemodelan struktur dilakukan dengan program analisa struktur SAP2000 yang ditunjukkan pada gambar berikut:

Gambar 8. Rencana Pemodelan struktur gedung 2 lantai Bank NTB Syariah KCP Alas - Sumbawa

Komponen beban yang bekerja pada struktur meliputi beban vertical berupa beban mati dan beban hidup serta beban horizontal berupa beban gempa dan beban angin.

Beban Mati

Meliputi berat sendiri elemen struktur, dan beban mati tambahan berupa beban plat lantai, beban dinding, beban tangga, dan beban lift.

Beban Hidup

Disesuaikan dengan fungsi lantai yang mengacu pada SNI 1727-2013 sebagai berikut:

a. Lantai atap = 0,96 k𝑁⁄𝑚2 b. Lantai ruang serba guna = 4,79 k𝑁⁄𝑚2 c. Lantai ruang serba guna = 2,4 k𝑁⁄𝑚2

Beban Gempa

(6)

Beban gempa dinamik menggunakan respon spektrum.

Gambar 9. Kurva Respon Spektrum

Beban Angin

Berdasarkan SNI 1727-2013 Pasal 27.1.5 tekanan angin yang digunakan dalam perhitungan adalah 0,77 kN/m2 dikali luas dinding bangunan gedung.

a. Beban angin dari arah depan Beban angin tekan, P = 6,142 kN Beban angin hisap, P = 3,839 kN

b. Beban angin dari arah samping Beban angin tekan, P = 4,822 kN Beban angin hisap, P = 2,674 kN

Komponen tersebut kemudian dihitung dengan beberapa kombinasi pembebanan sebagai berikut:

U = 1,4D

U = 1,2D + 1,6L + 0,5 (Lr atau S atau R)

U = 1,2D + 1,6 (Lr atau S atau R) + (L atau 0,5 W) U = 1,2D + 1,0W + L + 0,5 (Lr atau S atau R) U = 1,2D + 1,0E + L + 0,2S

U = 0,9D + 1,0W U = 0,9D + 1,0E

C. Hasil Perencanaan Stuktur

Plat

Struktur plat dimodelkan sebagai elemen shell yang diatur (automesh) maksimum 1m

× 1m. Struktur plat dimodelkan sebagai diafragma kaku dan tidak memiliki ketidakberaturan horizontal.

(7)

Program analisa struktur yang digunakan tidak menyediakan output desain tulangan untuk plat, tetapi hanya mengeluarkan hasil berupa gaya dalam yang akan digunakan untuk desain penulangan secara manual.

Langkah-langkah perencanaan tulangan plat lantai adalah sebagai berikut:

Mengeluarkan output berupa gaya dalam pada program analisa struktur

Mengolah gaya dalam berupa momen

Menghitung rasio tulangan seimbang, mininum dan maksimum

Menghitung dan menentukan rasio tulangan yang akan digunakan

Menghitung luas tulangan konvensional yang diperlukan

Konversi luas tulangan konvensional perlu ke tulangan wiremesh perlu

Menentukan tulangan wiremesh yang akan digunakan dengan mengontrol luas tulangan wiremesh perlu terhadap tulangan wiremesh aktual

Menentukan panjang penyaluran tulangan wiremesh

Rekapitulasi desain tulangan plat ditampilkan dalam bentuk tabelaris sebagai berikut:

Tabel 5. Rekapitulasi Desain Tulangan Plat

Section Lokasi Wiremesh

Tumpuan D10-200

Lapangan D10-200

Tumpuan D10-200

Lapangan D10-200

S2 D10-100

S1 S2

Balok

Dalam pemodelan program analisa struktur, momen inersia penampang balok

direduksi sebesar 0,35. Pada daerah pertemuan antara balok dan kolom, faktor kekakuan yang digunakan adalah 0,5 yang berarti struktur tidak kaku atau bergoyang.

Program analisa struktur yang digunakan tidak menyediakan output desain tulangan untuk balok, tetapi hanya mengeluarkan hasil berupa gaya dalam yang akan digunakan untuk desain penulangan secara manual.

Rekapitulasi desain tulangan balok ditampilkan dalam bentuk tabelaris sebagai berikut:

Tabel 6. Rekapitulasi Desain Tulangan Balok

(8)

Atas Bawah

3Ø10-100 3Ø10-150 Ø10-100 Ø10-150 Ø10-100 Ø10-150

5D13 2D13 Ø10-100

3D13 5D13 Ø10-150

4D16 4D16 2D16

B 4 Tumpuan

Lapangan 2D10

B 1 Tumpuan

Lapangan 8D16 4D16 4D16 6D16 4D16

B 2 Tumpuan

Lapangan 6D16 4D16 2D16 4D16 2D16

B 3 Tumpuan

Lapangan 6D16 2D16

Section Lokasi Tulangan Lentur Tulangan Geser

Tulangan Torsi

Kolom

Dalam pemodelan program analisa struktur, momen inersia penampang kolom direduksi sebesar 0,70. Pada daerah pertemuan antara balok dan kolom, faktor

kekakuan yang digunakan adalah 0,5 yang berarti struktur tidak kaku atau bergoyang.

Program analisa struktur yang digunakan tidak menyediakan output desain

tulangan untuk kolom, tetapi hanya mengeluarkan hasil berupa gaya dalam yang akan digunakan untuk desain penulangan secara manual.

Rekapitulasi desain tulangan kolom ditampilkan dalam bentuk tabelaris sebagai berikut:

Tabel 7. Rekapitulasi Desain Tulangan Balok Kode

Kolom

Tulangan Longitudinal

Rasio Tulangan

Tulangan Sengkang

K1 12 D16 1,266 Ø10-150

K2 8 D16 1,360 Ø10-150

4. Kesimpulan dan Saran A. Kesimpulan

Setelah dilakukan analisis dan perencanaan pada struktur gedung 8 lantai Bank NTB Syariah KCP Alas - Sumbawa ini, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Lokasi gedung termasuk dalam Kategori Desain Seismik E (KDS E), sehingga gedung direncanakan dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK)

2. Dimensi komponen-komponen struktur yang diperoleh adalah sebagai berikut:

a. Tebal plat lantai:

Plat tebal 120 mm

Plat tebal 100 mm

b. Dimensi balok terdiri dari:

Balok 400 × 600 mm

Balok 250 × 500 mm

Balok 250 × 400 mm

Balok 200 × 300 mm

Balok 200 × 130 mm

(9)

Balok 200 × 400 mm c. Dimensi kolom terdiri dari:

Kolom 400 × 400 mm

Kolom 250 × 250 mm B. Saran

Setelah penulis menyelesaikan makalah ini, saran yang dapat penulis berikan antara lain:

1. Sebelum menggunakan program analisa struktur sebaiknya pahami dulu dasar-dasar ilmu statika, agar dapat mengoreksi hasil output dari program meskipun belum benar- benar memahami cara kerja program analisa struktur tersebut.

2. Dalam merencanakan struktur bangunan gedung gunakanlah peraturan-peraturan yang terbaru sebagai pedoman.

3. Dalam merencanakan suatu struktur bangunan gedung sebaiknya memililiki data yang lengkap seperti gambar arsitektural gedung dan data tanah agar mudah dalam merencanakan struktur bangunan tersebut.

(10)

Daftar Pustaka

Badan Standarisasi Nasional. 2013. Beban Minimum untuk Perencanaan Bangunan Gedung dan Struktur Lain (SNI 1727-2013). Jakarta.

Badan Standarisasi Nasional. 2019. Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung (SNI 2847-2019). Jakarta.

Badan Standarisasi Nasional. 2019. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung (SNI 1726-2019). Jakarta.

American Society of Civil Engineering (ASCE 7-10, 2010). Minimun Design Loads for Buildings and Other Structure. Restorn: Virginia 20191

Building Code Requirement for Structural Concrete (ACI 318- 08) and Commentary.

2008. Famington Hills.

Departemen Pekerjaan Umum. (1971). Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBBI).

Bandung: Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum.

Imran, Iswandi, Fajar Hendrik. (2014). Perencanaan Lanjut Struktur Beton Bertulang.

Bandung: ITB

Nasution, Amrinsyah. (2010). Analisis dan Desain Struktur Beton Bertulang. Bandung:

ITB.

Wang, Chu-Kia, C. Salmon. Disain Beton Bertulang Jilid 1. Jakarta: Erlangga

Referensi

Dokumen terkait

STUDI PERENCANAAN STRUKTUR ATAS GEDUNG PARKIR BALAIKOTA DEPOK MENGGUNAKAN STRUKTUR BETON BERTULANG BERDASARKAN SNI 2847:2013 adalah hasil karya sendiri, dan dalam naskah ini

Hasil perencanaan struktur yang 2 roleh pada tugas akhir ini berupa momen, gaya aksial, dan gaya geser yang akan digunakan untuk merencanakan jumlah, jarak dan dimensi

struktur beton bertulang tahan gempa dengan sistem rangka pemikul momen. khusus berdasarkan “Tata cara perencanaan ketahanan

Gaya dalam balok dari ETABS akan digunakan untuk menghitung jumlah tulangan lentur dan geser untuk balok dan kolom secara manual dengan menggunakan Mathcad yang hasilnya

Perencanaan dan analisis pada perhitungan pelat lantai bisa dilakukan secara manual. Namun pada perhitungan secara manual memiliki resiko kekeliruan pada langkah atau

Hasil perencanaan struktur yang diperoleh pada tugas akhir ini berupa momen, gaya aksial, dan gaya geser yang akan digunakan untuk merencanakan jumlah, jarak dan dimensi

Pada model struktur awal ini telah dilakukan analisis struktur dengan menggunakan software ETABS sehingga dihasilkan output berupa estimasi dimensi dan tinggi

Pendetailan Tulangan Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa Sesuai Dengan SNI-03-2847-2002 39 Sugito Liono Untuk sambungan kolom dengan balok transfer disarankan menggunakan