BAB VI
KESIMPULAN & SARAN 6.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan analisis dan perancangan pada struktur gedung Citra Dream Yogyakarta, dapat diambil beberapa kesimpulan seperti yang tercantum di bawah ini :
1. Dimensi final komponen struktur yang digunakan mengalami perubahan dari dimensi yang diperoleh dari hasil estimasi, khusus untuk balok dan kolom. Dimensi komponen struktur final yang digunakan dalam proses perancangan struktur gedung Citra Dream Hotel Yogyakarta, adalah sebagai berikut :
1) Dimensi balok induk:
- BI 6400 mm2= 450x700 mm2 - BI 6000 mm2= 450x700 mm2 - BI 5800 mm2= 400x700 mm2 - BI 3200 mm2= 400x700 mm2 2) Dimensi balok anak:
- BI 6400 mm2=300x500 mm2 - BI 6000 mm2=300x500 mm2 - BI 5800 mm2=300x500 mm2 - BI 3200 mm2=250x400 mm2
3) Dimensi kolom yang digunakan adalah : - Kolom K1 750x750 mm2
6.1 Kesimpulan
Setelah dilakakakuukukan analisis dan perancangan papaadadd struktur gedung Citra
Dream Yogygyyakakakarta, dapat diammmbbibill bebebebeberaberarapapapakkesesimesimpulan sepeertrtiii yayy ng tercantum di bawah h inininii :
1
1. Diimememensnsnsii fiffinal kokokommmponen struktur yang digigunigununaka an mmmenenengagagalalami pperererubahan
da da
daririri ddimmenenensi yang diperoleh dari hasil estimasi, khuhuhususus s ununntututuk k k babb lok kk dan k
k
kololoommm. Dimensi komponen struktur final yang digunakakakan n dadaalalalam m m prprososeees
pe
peerancangan struktur gedung Citra Dream Hotel Yogyakakakartatata,, , adadadalahhh
s
sebagai berikut :
1) Dimensi balok induk:
- BI6444000000mmmmmm2===4450x700 mm2
- BI 6000 mm2= 450x0x0x7077 0 0 0 mmm2
- BI 5800 mm2= 400x700 mm2
-- BIBIBI323232000000mmmmm222=4440000x0x0x7070700 0 0 mmmmmm222 2)
2)
2) DiDimememennnsii balok anak:
- BI 6400 mm2=30000x500 mmmm2
- BI 6000 mm2=3000x0x0 500 mmmmm2
- Kolom K2 650x650 mm2 - Kolom K3 600x600 mm2
2. Digunakan pelat dua arah.Tebal plat untuk lantai gedung, tebal 130 mm dengan tulangan pokok P10-200 untuk daerah tumpuan dan lapangan arah x maupun arah y serta P8-200 untuk tulangan susut.
3. Digunakan pelat dua arah untuk pelat lantai atap, tebal 125 mm dengan tulangan pokok P10-200 untuk daerah tumpuan dan lapangan arah x maupun arah yserta P8-200 untuk tulangan susut.
4. Tangga Tipe II dengan tinggi 3,2 m menggunakan tulangan pada pelat tumpuan dan lapangan D13-50 serta P12-300 untuk tulangan susut
5. Balok bordes yang digunakan berdimensi 400x700 mm2, digunakan tulangan longitudinal tumpuan atas 4D19, bawah 4D19. Digunakan tulangan longitudinal lapangan atas 4D19, bawah 4D19. Digunakan tulangan geser 2P12-75 pada daerah tumpuan dan 2P12-150 pada daerah lapangan.
6. Balok indukyang digunakan berdimensi 400x700 mm2, digunakan tulangan longitudinal tumpuan atas 4D22, bawah 3D22. Digunakan tulangan longitudinal lapangan atas 3D22, bawah 3D22. Digunakan tulangan geser 2P12-50 pada daerah tumpuan dan 2P12-150 pada daerah lapangan.
7. Kolom C10 pada lantai 2 berdimensi 750x 750 mm2 dengan tinggi 4,9 m. Digunakan tulangan longitudinal 12D25, tulangan transversal 4D13-120 dengan tambahan 2D13 sebagai pengikat sepanjang lo, dan 4D13-120 dengan tambahan 2D13 sebagai pengikat di luar lo.
2. Digunakan pelat dua arararahahah.TebalT l plalattt unununtuk lantai gedung, tebal 130 mm dengan tulannngagagan n pokok P10-200 untuk daerah h tututumpmm uan dan lapangan arah
x maupupupuun arah y serta P8P88---20200000untuununtutukk k tututulalaangnngana susut.
3. DDiDigunakan pepeelalalat t t duduuaa arahh unttukk pellatt llananantatataiii ataatataap, tebal 122555 mmm dengan tulalaangngngananan pppokokok PPP110-200 untuk daerah tum1 umumpupup an dddananan lllaapapangann arah x
ma ma
maupupupunnaaarrrah yserta P8-200 untuk tulangan susut. 4.
4.
4. TTTangngggga Tipe II dengan tinggi 3,2 m menggunakan tulalaangngn anann pppadada a a pepelalaat
tu
tuummpuan dan lapangan D13-50 serta P12-300 untuk tulangansssusututut
5. BBalok bordes yang digunakan berdimensi 400x700 mm22,, diigugunnakakakannn tulangan longitudinal tumpuan atas 4D19, bawah 4D19. DiDguunnnakann n
tu
longitudinal lapangan atasss 3D22, bawawah 3D22. Digunakan tulangan geser w
2P12-50 pada daerah tumppuauau n dan 222PPP12-150 pada daerah lapangan.
7. Kolom C10 pada lantai 2 beerdrr immeeensi 750x 750 mm2 dengan tinggi 4,9 m.
6.2 Saran
Berikut saran yang dapat diberikan penulis dari hasil penyusunan Tugas Akhir Perancangan Struktur Atas Gedung Citra Dream Yogyakarta, antara lain : 1. Estimasi dimensi perlu dilakukan pertama kali dalam merancang ukuran
elemen struktur dan dapat dijadikan pedoman awal untuk menentukan perubahan dimensi bila diperlukan.
2. Dalam melakukan analisis struktur dapat digunakan program bantu (software) seperti ETABS, SAP2000, dan spColumn untuk mempercepat proses analisis dan perhitungan struktur.
3. Perancangan struktur gedung saat ini harus mengikuti peraturan-peraturan terbaru yang ditetapkan oleh pemerintah
Akhir Perancangan Struktur AtAtAtasasas GGedung CiCiCitrtrtra aaDream Yogyakarta, antara lain :
1. Estimasi dimmmeenensi perlu dilakukan pertama kaliidadadalall m merancang ukuran
elemmenenen struktur dan dapapapat t dididjajajadidiikakakan nn pepep dododomam n awal untntukukuk menentukan p
perubahan didimemem nsnnsii biibla ddiiperlul kak n.
2.. DaDaalalalam m m mmem lakukuukakakan analisis struktur dapaaatt t didgunananakakakan n n prp ograammm bantu
( (
(sososoftftftwawarerere))) seperti ETABS, SAP2000, dan spColumns nn uuntnttukukuk mmmememempercrccepee at prosossees analisis dan perhitungan struktur.
3. 3
DAFTAR PUSTAKA
Arfiadi, Y.,2013, Struktur Beton II, Modul Kuliah Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta.
Arfiadi, Y dan Iman Satyarno, 2013, Perbandingan Spektra Desain Beberapa Kota Besar di Indonesia dalam SNI Gempa 2012 dan SNI Gempa 2002, Konferensi Nasional Teknik Sipil 7.
Asroni, A.,2010, Kolom, Pondasi dan Balok “ T ” Beton Bertulang Edisi Pertama Graha Ilmu, Yogyakarta
Desain Spektra Indonesia, diakses 14 Desember 2014
http://puskim.pu.go.id/Aplikasi/desain_spektra_indonesia_2011/
Ertiana, Priska, 2014, Perancangan Struktur Atas Gedung Apartemen 9 Lantai di Yogyakarta, Laporan Tugas Akhir Sarjana Strata Satu Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta
Ikawati, Meilisa Eva, 2014, Studi Komparasi Desain Bangunan Tahan Gempa Berdasarkan SNI 1726-2002 dan SNI 2847-2002 dengan SNI 03-1726-2012 dan RSNI 03-2847-201X, Laporan Tugas Akhir Sarjana Strata Satu Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta.
Imran, I., 2013, Perancangan Struktur Beton Berdasarkan SNI Beton Terbaru (RSNI 2847-201X), Short Course HAKI Komda Yogyakarta 21 Juni 2013, Yogyakarta
Indarto, H., 2005, Buku Ajar Mekanika Getaran dan Rekayasa Gempa, Jurusan Teknik Sipil Universitas Diponegoro, Semarang
Kusuma, Gideon dan W.C.Vis,1993,a, Dasar-Dasar Perencanaan Beton Bertulang, Erlangga Jakarta
McCormac, Jack C., 2005,Desain Beton Bertulang Edisi Kelima Jilid I, Gelora Aksara Pratama, Bandung
McCormac, Jack C., 2005,Desain Beton Bertulang Edisi Kelima Jilid II, Gelora Aksara Pratama, Bandung
Purwono, R., 2005, Perencanaan Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa, ITS Press, Surabaya
Riza, M. M., 2013, Aplikasi Perencanaan Struktur Gedung Dengan ETABS, Yogyakarta
Arfiadi, Y dan Iman Saaatytytyararno, 2013, Perbbanndididingngngan Spektra Desain Beberapa Kota Besar dddii i IInIndod nesia dalam SNI Gempa 2020201211 dan SNI Gempa 2002, Jaayyya Yogyakarta, Yogyakarta
Ik
Ikkaaawattiii, Meilisa Eva, 2014, Studi Komparasi Desain Bangunan Taaahan n GeGGempmppaaa Berdasarkan SNI 03-1726-2002 dan SNI 03-2847-2002 dengggan SNI 0003- -1726-2012 dan RSNI 03-2847-201X, Laporan Tugas Akhir Sarrjrjana StStStrataaa Satu Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta.
Kusuma, GiGiGidededeon dan W.C.Vis,199993,33a, Dasasasar-Dasar PerencanaaanananBBBeteteton Bertulang, Erlangga Jakarta
McCormac, Jack C., 2005,Desaininin Beton Beere tulang Edisi Kelima Jilid I, GeloraII Aksara Pratama, Bandung
Sudjati, Johanes Januar, 2013, Praktik Perancangan Bangunan Gedung, Modul Kuliah Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Versi 2.0, Yogyakarta.
Sub Panitia Teknis Bahan, Sain, Struktur, dan Konstruksi Bangunan, 2012, Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung (RSNI 03-2847-201X), Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.
Sub Panitia Teknis Bahan, Sain, Struktur, dan Konstruksi Bangunan, 2012, Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedun g (SNI 03-1726-2012), Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.
Wigroho, H. Y., 2006, Analisis dan Desain Struktur Menggunakan ETABS Versi 8.4.5,Bahan Ajar Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta.
Sub Panitia Teknis Bahan,n,n, SSSaiain, Stri t ukuktututurr,r, dan Konstruksi Bangunan, 2012, Persyaratan Betototonnn StSruktural untuk Banangugugunann n Gedung (RSNI 03-2847-201X), Badaaann n SStandarisasi Nasional, Jakarta.
Sub Paaanninititia TeknissBBBahahahanann, Sain, StStruktktur, ddan nKoKoKonsnsnstrtrtrukuku si Bangunan,n,n, 2012, Tata Cara PPPerererene caanan anan KKetetetahahahanananananan GGGememempapapa uuntukk StruktuSS tuur r BaBB ngunnananan Gedung daan n n NoNoNon nn Geduduunnn g (SNI 03-1726-2012), BadBBada an SSStatatandndndarararisi asi NNaNasional, Ja
Ja Jakakakartrtrta.a.
Wiigrgrgroohoho,o,o HH.. YYY., 2006, Analisis dan Desain Struktur Menggunnnakaka an EEETATATABSBB VVereersi 8.4.4.555,Bahan Ajar Program Studi Teknik Sipil FakultasTTTekeke nik nikk UnUnUniiviverersitataas At