• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS-GAMES-TOURNAMENTS) DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GERAK LURUS.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS-GAMES-TOURNAMENTS) DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GERAK LURUS."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPETGT (TEAMS-GAMES-TOURNAMENTS)DENGAN MENGGUNAKAN

MEDIA ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADAMATERI POKOK GERAK LURUSDI KELAS

VII SE MESTE R I I S MP N. 15 ME DAN T.P.2012/2013

Oleh:

SahrulHabibiNst 409421028

Program Studi PendidikanFisika

SKRIPSI

DiajukanUntukMemenuhiSyaratMemperolehGelar SarjanaPendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada ALLAH SWT Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan berkah-Nya yang memberikan hikmah kepada penulis

hingga penelitian ini dapat selesai tepat pada waktunya.

Skripsi berjudul “ Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

(Teams-Games-Tournament) Dengan Menggunakan Media Animasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada materi Pokok Gerak Lurus di Kelas VII Semester II SMP Negeri

15 Medan T.P 2012/2013”. Adapun skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak

Drs. Makmur Sirait, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Beliau telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal hingga akhir

penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga peneliti sampaikan kepada Bapak

Prof. Dr. Sahyar, M.Si, M.M, Dr. Nurdin Bukit, M.Si dan Bapak Drs. Rahmatsyah, M.Si sebagai dosen penguji I, II, III yang telah memberikan masukan dan saran-saran

mulai dari rencana penelitian sampai penyusunaan skripsi ini. Ucapan terima kasih

juga disampaikan kepada Bapak Drs. Japiten Banjarnahor, M.Pd, selaku dosen

Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan memotivasi penulis selama perkuliahan, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan FMIPA Unimed.

Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen serta Staf Pegawai Jurusan

Fisika yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Sangka

Harahap, M.M selaku kepala sekolah SMP Negeri 15 Medan, Ibu Bintang Sari

Rambe, S.Pd selaku guru bidang studi fisika yang telah banyak membantu dan membimbing penulis selama penelitian dan para guru serta staf administrasi yang

telah memberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis selama melakukan

(4)

v

Teristimewa penulis ucapkan terimakasih kepada kedua Ayahanda dan Ibunda tercinta yang terus memberikan motivasi dan doa serta kasih sayang yang tak pernah

henti, dan abang-kakak tersayang ( Hairani, Irwan, Marahasim, Mia Amalia,

Alimudin, dan Mewarni ) serta sanak keluarga yang senantiasa memberikan motivasi

dan doa yang tulus kepada penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED hingga

selesainya skripsi ini. Dan tak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada sahabat-sahabat penulis : Sartika, Lilys, Suci, Tika, Asnidar, dan Riwan Yusuf Lubis serta

rekan seperjuangan Fisika Dik 09 B serta sahabat-sahabat lainnya tak bisa disebutkan

satu persatu. Terakhir penulis ucapkan banyak terimakasih kepada seseorang yang telah menjadi penyemangat bagi penulis yaitu Siti Namora Hasibuan.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini,

untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca

untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dunia pendidikan.

Medan, Agustus 2013

Penulis,

(5)

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS-GAMES-TOURNAMENTS) DENGAN MENGGUNAKAN

MEDIA ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PO KO K GERAK L URUS

SAHRUL HABIBI NST (NIM 409421028) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Turnaments) terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Gerak Lurus di Kelas VII Semester II SMP N. 15 Medan.

Jenis penelitian ini adalahquasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP N. 15 Medan T.P. 2012/2013 dengan jumlah 5 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas dari 5 kelas secara acak yaitu kelas VII4 sebagai kelas eksperimen dan kelas VII5 sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen berjumlah 32 orang dan kelas kontrol berjumlah 32 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah 20 soal yang telah di validasi oleh dua orang dosen dan satu orang guru.

Hasil pengujian pretes sebelum diberikan perlakuan yang berbeda, yaitu nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 31,41 dengan standar deviasi 11,79 dan nilai rata-rata pretes kelas kontrol 28,43 dengan standar deviasi 10,27. Pada pengujian data pretes kedua kelas diperoleh bahwa data kedua kelas berdistribusi normal dan homogen. Kemudian diberikan perlakuan yaitu kelas eksperimen dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Turnaments)dan kelas kontrol dengan model pembelajaran konvensional. Selama proses pembelajaran, nilai rata-rata aktivitas belajar siswa adalah 73,93 (Cukup Aktif). Setelah pembelajaran selesai diberikan, diperoleh postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 71,10 dengan standar deviasi 17,88 dan kelas kontrol 62,81 dengan standar deviasi 14,19. Pada pengujian normalitas dan homogenitas data postes diperoleh bahwa data kedua kelas berdistribusi normal dan homogen.

Dari hasil pengolahan data postes diperoleh bahwa ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran tipe TGT (Teams Games Turnaments) pada materi pokok Gerak Lurus di Kelas VII Semester II SMP N. 15 Medan T.P. 2012/2013.

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Tabel viii

Daftar Gambar ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3. Batasan Masalah 4

1.4. Rumusan Masalah 5

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Penelitian 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1. Kerangka Teoritis 7

2.1.1. Pengertian Belajar 7

2.1.2. Hasil Belajar 7

2.1.2.1. Ranah Kognitif 8

2.1.3. Aktivitas Belajar 9

2.1.4. Makna Mengajar 9

2.2. Pembelajaran Kooperatif 10

2.2.1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif 10 2.2.2. Ciri-Ciri Model Pembelajaran Kooperatif 12 2.2.3 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif 12 2.2.4. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT 13 2.2.4.1 Sintaks Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT 15 2.2.4.2. Ciri-Ciri Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT 16

2.3. Pembelajaran Media 19

2.3.1. Media 19

2.3.2. Animasi 21

2.3.2.1. Jenis-jenis Animasi 22

2.3.2.2. Manfaat Animasi 23

2.4. Materi Pelajaran 24

2.4.1. Pengertian Gerak 24

2.4.1.1.Jarak dan Perpindahan 24

2.4.1.2. Kecepatan dan Kelajuan 25

(7)

vii

2.4.1.6 Penerapan GLB dan GLBB 30

2.5. Kerangka Konseptual 31

2.6. Hipotesis 33

BAB III METODE PENELITIAN 34

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 34

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 34

3.2.1. Populasi Penelitian 34

3.2.2. Sampel Penelitian 34

3.3. Variabel Penelitian 34

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 34

3.4.1. Jenis Penelitian 34

3.4.2. Desain Penelitian 34

3.5. Prosedur Penelitian 35

3.6. Instrumen Penelitian 36

3.6.1. Tes Hasil Belajar 36

3.6.2 Lembar Observasi 37

3.7. Teknik Analisis Data 38

3.7.1. Menentukan Mean dan Simpangan Baku 38

3.7.2. Uji Normalitas 38

3.7.3. Uji Homogenitas 39

3.7.4. Pengujian Hipotesis 40

3.7.4.1 Uji t Dua Pihak 40

3.7.4.2 Uji t Satu Pihak 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 43

4.1 Hasil Penelitian 43

4.1.1 Pengolahan dan Analisa Data 43

4.1.2 Pengujian Analisa Data 44

4.1.2.1. Nilai Rata-Rata dan Simpangan Baku 44

4.1.2.2. Uji Normalitas Data 44

4.1.2.3 Uji Homogenitas Data 45

4.1.3. Uji Hipotesis Penelitian 45

4.1.4. Observasi 46

4.2. Pembahasan 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 53

5.1 Kesimpulan 53

5.2 Saran 53

DAFTAR PUSTAKA 56

(8)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Enam langkah utama (sintaks) dalam pembelajaran kooperatif 13 Tabel 2.2 Sintaks Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT 15 Tabel 3.1 Two Group Pretest-Postest Design 35 Tabel 3.2 Tabel spesifikasi tes hasil belajar pada materi pokok

Gerak Lurus 36

Tabel 3.3 Kriteria dan Persentase Nilai 38 Tabel 4.1 Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 43 Tabel 4.2 Data Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 44 Tabel 4.3 Nilai Rata-rata, Simpangan Baku dan Varians 44 Tabel 4.4 Uji Normalitas Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol 45

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Penempatan Pada Meja Turnament 18 Gambar 2.2 (a) Orang Berlari di Taman, Bergerak terhadap Pohon

(b) Orang Berlari di Atas Mesin Lari Fitness 24 Gambar 2.2. Lintasan yang Ditempuh Pejalan Kaki 25 Gambar 2.3. Kereta Api Bergerak di Rel yang Lurus 27 Gambar 2.4 Grafik Hubungan antara Jarak Terhadap Waktu pada GLB 27 Gambar 2.5 Hubungan Kecepatan (v) dan Waktu (t) pada GLB 28 Gambar 2.6 Grafik Hubungan antara V – t pada GLBB 29 Gambar 2.7 Grafik Hubungan Antara; (a) s – t, (b) v – t, (c) a – t pada

Gerak Lurus Berubah Beraturan 30

Gambar 2.8 Ticker Timer 30

(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I 58 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II 76

Lampiran 3 Soal Turnament 99

Lampiran 4 Format Kartu Turnament 102 Lampiran 5 Spesifikasi Soal Belajar Siswa 107 Lampiran 6 Soal-Soal instrumen penelitian 119 Lampiran 7 Lembar Rangkuman Skor Kelompok TGT 125 Lampiran 8 Lembar Skor Permainan TGT 129 Lampiran 9 Tabel Observasi Aktivitas Siswa 132 Lampiran 10 Pedoman Penilaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa 133 Lampiran 11 Data Mentah Skor dan Nilai Pretes Kelas Eksperimen

Data Mentah Skor dan Nilai Postes Kelas Eksperimen 134 Lampiran 12 Data Mentah Skor dan Nilai Pretes Kelas Kontrol

Data Mentah Skor dan Nilai Postes Kelas Kontrol 138 Lampiran 13 Data Nilai Pretes dan Postes Kelas Eksperimen 142 Lampiran 14 Data Nilai Pretes dan Postes Kelas Kontrol 144 Lampiran 15 Rata-rata dan Standar Deviasi 146 Lampiran 16 Uji Normalitas Data Pretes 149 Lampiran 17 Uji Normalitas Data Postes 151

Lampiran 18 Uji Homogenitas 153

Lampiran 19 Uji Hipotesis 156

Lampiran 20 Hasil Observer Aktivitas Siswa 162 Lampiran 21 Rekapitulasi Nilai Aktivitas Siswa 176 Lampiran 22 Hasil Perhitungan Aktivitas Siswa 180 Lampiran 23 Dokumentasi Penelitian 181 Lampiran 24 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors 185 Lampiran 25 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 186

(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kegiatan pembelajaran di sekolah adalah interaksi guru dengan siswa dalam mempelajari suatu materi pelajaran yang telah tersusun dalam suatu

kurikulum. Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran para guru disamping

menguasai bahan atau materi pelajaran perlu juga mengetahui bagaimana cara materi itu disampaikan dan bagaimana pula karakteristik siswa yang menerima

materi pelajaran tersebut. Namun kenyataannya mutu pendidikan di Indonesia

masih rendah. Hal ini terlihat jelas dari berbagai pemberitaan di media massa baik media catak maupun elektronika sering dikemukakan mutu pendidikan di

Indonesia masih rendah.

Rendahnya hasil belajar fisika yang diperoleh siswa mungkin disebabkan

kurang efektifnya pembelajaran yang digunakan oleh guru selalu sama sehingga menimbulkan kejenuhan pada diri siswa dan menyebabkan kegagalan guru dalam

menyampaikan materi pelajaran tersebut. Selain itu juga disebabkan berbagai hal

termasuk didalamnya faktor yang terdapat didalam diri siswa seperti sikap mereka terhadap fisika, dimana mereka beranggapan bahwa pelajaran fisika lebih sulit,

sehingga siswa lebih dahulu merasa jenuh sebelum mempelajarinya.

Dari hasil wawancara peneliti terhadap guru fisika di SMP Negeri 15 Medan, kegagalan guru dalam menyampaikan materi pelajaran bukan karena guru

kurang menguasai bahan, tetapi karena guru tidak tahu bagaimana cara

menyampaikan materi pelajaran tersebut dengan baik dan tepat sehingga siswa

dapat belajar dengan suasana yang menyenangkan dan juga mengasikkan. Maka guru perlu memiliki pengetahuan tentang pendekatan dan teknik – teknik

mengajar yang baik dan tepat sehingga kegiatan belajar yang efektif dan efesien

dapat berlangsung sesuai tujuan yang diharapkan.

Strategi yang paling sering digunakan untuk mengaktifkan siswa adalah

dengan melibatkan siswa dalam diskusi dalam seluruh kelas. Tetapi strategi ini

(12)

2

berpartisipasi. Kebanyakan siswa terpaku menjadi penonton sementara arena kelas dikuasai oleh hanya segelintir siswa.

Suasana kelas perlu direncanakan dan dibangun sedemikian rupa, sehingga

siswa mendapatkan kesempatan untuk berintekrasi satu sama lain. Dalam interaksi

ini. Siswa akan membentuk komunitas yang memungkinkan mereka untuk mencintai proses belajar dan mencintai satu sama lain. Dalam suasana belajar

yang penuh dengan persaingan dan pengisolasian siswa, sikap dan hubungan yang

negatif akan terbentuk dan mematikan semangat siswa. Suasana seperti ini akan menghambat pembentukan pengetahuan secara aktif. Oleh karena itu, guru perlu

menciptakan suasana belajar yang sedemikian rupa, sehingga siwa bekerja sama

secara gotong royong.

Ironisnya, model pembelajaran Cooperatif Learning belum banyak

diterapkan dalam pendidikan walaupun orang Indonesia sangat sangat

membanggakan sifat gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat. Padahal

siswa yang bekerja sama dalam situasi pembelajaran kooperatif didorong dan dikehendaki untuk bekerja sama pada suatu tugas bersama dan mereka

mengkoordinasikan usahanya untuk menyelesaikan tugasnya.

Slavin menelaah penelitian dan melaporkan bahwa 45 penelitian telah dilaksanakan antara tahun 1972 sampai dengan tahun 1986, menyelidiki pengaruh

pembelajaran kooperatif terhadap hasil belajar. Dari 45 laporan tersebut, 37

diantaranya menunjukkan hasil belajar akademik yang signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak menggunakan model pembelajaran. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa teknik-teknik pembelajaran kooperatif lebih

unggul dalam meningkatkan hasil belajar dibandingkan pengalaman-pengalaman

belajar individual atau kompetitif (Ibrahim dkk, 2000:16). Salah satu teknik kooperatif yang diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar

siswa adalah teknik TGTdimana model pembelajaran kooperatif tipe TGTadalah

suatu pendekatan yang menyebabkan kelompok kecil selama kegiatan belajar mengajar bekerja sama sebagai suatu tim untuk memecahkan masalah,

(13)

3

Keunggulan pembelajaran tipe TGT adalah bekerja sama dalam kelompok, dan menentukan keberhasilan kelompok bergantung pada keberhasilan individu

sehingga setiap anggota kelompok tidak bisa bergantung pada anggota lain. Setiap

siswa mendapat kesempatan yang sama untuk menunjang timnya untuk mendapat

nilai yang maksimum sehingga termotivasi untuk belajar. Dengan demikian setiap individu merasa mendapat tugas dan tanggung jawab sendiri-sendiri, sehingga

tujuan pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk belajar bermakna dapat tercapai.

Penelitian yang terkait tentang Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT telah dilakukan oleh Said (2009) yaitu “Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe TGT (Teams-Games-Tournament)Terhadap Hasil Belajar Siswa

Pada materi Pokok Besaran Dan Satuan di Kelas X Semester I SMA Negeri 17 Medan”. Hasil dari penelitian tersebut diperoleh bahwa siswa setelah

menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TGT terdapat peningkatan skor hasil

belajar fisika siswa, dimana skor (pada siklus I) sebesar 15% dan (Pada siklus II)

sebesar 48% dan (pada siklus III) sebesar 83%.

Dalam penelitian Said, pada saat menerapkan model kooperatif tipe TGT

soal turnamen yang digunakan adalah sebanyak 25 soal. Sehingga waktu dalam

melakukan turnamen terlalu banyak dibandingkan dalam guru menyajikan imformasi pelajaran. Maka dari itu peneliti memberikan soal yang lebih sedikit

berjumlah 20 soal, dimana dalam melakukan turnamen soal yang digunakan harus

relevan dan memiliki jawaban yang tidak terlalu panjang. Disamping itu penulis juga ingin melihat aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.

Dari masalah yang dikemukakan diatas, maka perlu dikembangkan media

pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan bekerja sama, menemukan sesuatu untuk dirinya dan saling mendiskusikan

masalah dengan teman-temannya. Dalam konteks saling tukar pengetahuan,

mengajukan dan menjawab pertanyaan, komunikasi interaktif antara sesama siswa, antara siswa dengan guru, memecahkan masalah dan mengerjakan tugas

bersama merupakan strategi pokok dalam pembelajaran. Pengalaman bekerja

(14)

4

sekaligus memberikan wawasan pada dunia nyata bahwa untuk menyelesaikan suatu tugas akan lebih berhasil secara bersama-sama dengan membentuk tim

misalnya bentuk kelompok belajar.

Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti ingin melakukan penelitian

yang berjudul“ Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams-Games-Tournament) Dengan Menggunakan Media Animasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada materi Pokok Gerak Lurus di Kelas VII Semester II SMP Negeri 15 Medan ''

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah adalah:

1. Kurangnya kemampuan siswa dalam memahami dan menerapkan

konsep fisika dengan benar.

2. Kerjasama antar siswa dalam pembelajaran fisika masih kurang. 3. Model pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi.

4. Guru masih belum mampu mengoptimalkan dalam menggunakan Media

melalui proses pembelajaran.

1.3 Batasan Masalah

Karena luasnya permasalahan dan keterbatasan kemampuan, waktu dan biaya maka peneliti perlu membuat batasan masalah dalam penelitian ini. Adapun

yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII Semester II SMP N.15 Medan

T.P. 2012/2013 yang dibatasi dua kelas yaitu (kelas VII4 ) dan (kelas VII5).

2. Model pembelajaran yang digunakan adalah Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe TGT.

3. Media yang digunakan adalah dengan Animasi Power Point.

(15)

5

1.4 Rumusan Masalah

Untuk memperjelas permasalahan penelitian ini, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe TGT pada materi pokok Gerak Lurus di Kelas VII Semester II SMP N. 15 Medan?

2. Bagaimana aktivitas belajar siswa menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe TGT pada materi pokok Gerak Lurus di Kelas VII Semester II SMP N. 15 Medan?

3. Apakah ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran kooperatif tipe

TGT terhadap hasil belajar fisika pada materi pokok Gerak Lurus di Kelas VII Semester II SMP N. 15 Medan?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan model kooperatif tipe

TGT pada materi pokok Gerak Lurus di Kelas VII Semester II SMP N. 15

Medan.

2. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa menggunakan model kooperatif

tipe TGT pada materi pokok Gerak Lurus di Kelas VII Semester II SMP

N. 15 Medan.

3. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan model kooperatif tipe TGT

terhadap hasil belajar fisika pada materi pokok Gerak Lurus di Kelas VII

(16)

6

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini

adalah:

1. Sebagai informasi mengenai pengaruh Model pembelajaran kooperatif tipe

TGT pada materi Pokok Gerak Lurus.

2. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru bidang studi untuk

mempertimbangakan penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

TGT dengan menggunakan media dalam proses belajar mengajar.

3. Bagi peneliti, dapat lebih memperdalam pengetahuan mengenai Model

Pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk dapat diterapkan dimasa yang

akan datang.

4. Sebagai bahan perbandingan dan referensi bagi penelitian selanjutnya

(17)

54

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian, perhitungan data, dan pengujian hipotesis, maka diperoleh beberapa kesimpulan antara lain sebagai berikut :

1. Nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 15 Medan yang

diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Turnaments)adalah 71,10.

2. Aktivitas siswa kelas VII SMP Negeri 15 Medan pada saat diajarkan

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Turnaments) dengan nilai rata-rata 73,93 (Cukup Aktif).

3. Ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran kooperatif tipe TGT

(Teams Games Turnaments) terhadap hasil belajar siswa pada materi

pokok Gerak Lurus di kelas VII semester II SMP Negeri 15 Medan T.P. 2012/2013.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti

mempunyai beberapa saran :

1. Bagi para peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model

pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Turnaments) agar memberikan arahan dan aturan sebelum memulai pembelajaran.

2. Bagi para peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model

pembelajaran kooperatif tipe TGT(Teams Games Turnaments)lebih lanjut agar menggunakan waktu seefektif mungkin

3. Bagi para peneliti selanjutnya yang ingin menggunakan media Flash

dalam pembelajaran sebaiknya menggunakan layar di kelas agar kualitas animasi dan gambar lebih jelas atau melakukan pembelajaran di

(18)

55

4. Bagi para peneliti selajutnya diharapkan tetap menggunakan media yang menarik agar dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa,

seperti media animasi dengan adobe Flash, C++, 3D Max dan lain-lain.

5. Bagi para peneliti selanjutnya yang ingin meneliti dengan model yang

(19)

56

DAFTAR PUSTAKA .

Arikunto, S., (2010),Prosedur Penelitian, Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta.

Arsyad, A. (2009),Media Pembelajaran, Penerbit : Rajawali Pers. Jakarta.

Forum Tentor, (2008), Kupas Tuntas 1001 Soal Fisika SMP, Penerbit Pustaka Widyatama, Jakarta.

Ibrahim, Muslimin., (2000),Pembelajaran Kooperatif, Grasindo, Surabaya.

Isjoni, (2009).,Cooperative Learning, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Lie, A., (2008), Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning Di Ruang-Ruang Kelas, Penerbit PT Grasindo, Jakarta.

Nasution, Said. S, (2009), “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams-Games-Tournament) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada materi Pokok Besaran Dan Satuan di Kelas X Semester I SMA Negeri 17 Medan” tahun ajaran 2009/2010, Jurusan Fisika FMIPA, Unimed, Medan.

Purwanto, M. Ngalim, (2009),Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Rahmat., (2007), Pembelajaran-Kooperatif-Tipe-TGT-teams-games-tournaments, http:/suhadinet.wordpress.com

Rosdiana, A. Bakar., (2008), Pendidikan Suatu Pengantar, Penerbit Citapustaka Media, Bandung.

Sagala, Syaiful., (2009), Konsep Dan Makna Pembelajaran, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Sardiman, (2008), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit, PT Raja Grafindo Persada.

Setiawan, B. (2008), Tips dan Trik Microsoft Office 2007. Penerbit: Media kita Jakarta.

Slameto, (2010),Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta.

Slavin., (2008),Pembelajaran-Kooperatif-Tipe-Teams-Games-Tournaments-TGT, http://ipotes.wordpress.com.

(20)

57

Sudjana,. (2005).Metode Statistika. Penerbit, Tarsito, Bandung

Sudjana, N.,(2005), Penilaian Hasil Proses Mengajar, Penerbit PT Rosdakarya, Bandung.

Tim Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2012), Buku Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa dan Standar Operasional (SOP) Kepembimbingan Skripsi Program Studi Pendidikan, FMIPA Unimed; Medan.

Trianto., (2007), Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik,Penerbit Prestasi Pustaka, Jakarta.

Usman, U., (2010),Menjadi Guru Profesional,Penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung.

Gambar

Tabel 2.1Enam langkah utama (sintaks) dalam pembelajaran kooperatif
Gambar 2.1Penempatan Pada Meja Turnament
Tabel Observasi Aktivitas Siswa

Referensi

Dokumen terkait

[r]

though the crime occurred when they were in a dreamlike state... • Once the initial shock of the crime has worn off, victims may experience other emotions such as anger,

POLITEKNIK UNIVf, RSITAS NNDAIAS

Jika dilihat dari data masukan dan struktur algoritma setiap metode, CNN LeNet 5 memiliki arsitektur yang cukup baik karna dapat menangkap setiap piksel masukan

Dengan tinggal selama beberapa waktu di Rumah Betang Buntoi maka kehidupan keseharian masyarakat Dayak Ngaju d i desa Buntoi ini dapat diamati secara lebih

(5) Guru kurang menguasai kelas sehingga anak yang kurang aktif tidak dapat diperhatikan. Rendahnya hasil belajar bahasa Jawa juga tercermin dari hasil belajar bahasa

Hal ini disebabkan pada Pulau Pramuka jenis lamun yang ditemukan memiliki morfologi tubuh yang lebih besar dan penutupan yang lebih tinggi dibandingkan dengan Pulau Kelapa

Satpam Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) masih menggunakan absensi dengan sistem tanda tangan yang dibuat manual dan data yang berkaitan juga menggunakan