RINGKASAN
AYOE INDRIA WINURI. Penerapan Uji F, Uji Quade dan Uji Friedman terhadap Pengamatan Hasil Uji Organoleptik (Applied of F Test, Qtiade Test and Friednion Test to Observation of Organoleptic Test).
Dibimbing ole11 AUNUDDIN dan AAM ALAMUDI.
Penelitian bidang teknologi pangan dan hasil pertanian banyak yang nlenggunakan uji organoleptik yang dilakukan ole11 panelis untuk menentukan nilai faktor mutu yang bersifat kualitatif. Data yang diperoleh dan' uji tersebut bempa skor yang lnempunyai skala ordinal yang biasanya diperlakukan sebagai suatu llasil percobaan dengan RAK dengan panelis sebagai kelompok. Dalam penelitian ini dicoba menelaah pengarutl transfonnasi terlladap data kualitatif, membandingkan analisis RAK data asal dengan data transforn~asi, mernbandingkan analisis RAK parametrik data transformasi dengan hasil uji Quade dan Friedman sebagai versi nonparamehk, serta ~nernbandingkan lrasil uji Quade dan Friedman. Sebagai kasus,
di
sini digunakan beberapa data llasil penelitian di LP-IPB yang menggunakan uji organoleptik dan data mentalmya mudall ditelusuri.PENERAPAN UJI F, UJI QUADE DAN UJI FRIEDMAN
TERHADAP PENGAMATAN HASIL UJI ORGANOLEPTIK
AYOE INDRIA
WINURI
JURUSAN STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
RINGKASAN
AYOE INDRIA WINURI. Penerapan Uji F, Uji Quade dan Uji Friedman terhadap Pengamatan Hasil Uji Organoleptik (Applied of F Test, Qtiade Test and Friednion Test to Observation of Organoleptic Test).
Dibimbing ole11 AUNUDDIN dan AAM ALAMUDI.
Penelitian bidang teknologi pangan dan hasil pertanian banyak yang nlenggunakan uji organoleptik yang dilakukan ole11 panelis untuk menentukan nilai faktor mutu yang bersifat kualitatif. Data yang diperoleh dan' uji tersebut bempa skor yang lnempunyai skala ordinal yang biasanya diperlakukan sebagai suatu llasil percobaan dengan RAK dengan panelis sebagai kelompok. Dalam penelitian ini dicoba menelaah pengarutl transfonnasi terlladap data kualitatif, membandingkan analisis RAK data asal dengan data transforn~asi, mernbandingkan analisis RAK parametrik data transformasi dengan hasil uji Quade dan Friedman sebagai versi nonparamehk, serta ~nernbandingkan lrasil uji Quade dan Friedman. Sebagai kasus,
di
sini digunakan beberapa data llasil penelitian di LP-IPB yang menggunakan uji organoleptik dan data mentalmya mudall ditelusuri.PENERAPAN UJI F, UJI QUADE DAN UJI FRIEDMAN
TERHADAP PENGAMATAN HASIL UJI ORGANOLEPTIK
AYOE
INDRIA WINURI
Skripsi
sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Sains
pada
Jurusan Statistika
JURUSAN STATISTIKA
PAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Judul : Uji I:. Uji Q u i ~ d c dan Uji I'ricdlniln tcrlladap Penganlaln~l I-lasil Uji Organoleptik N ~ I I I I ~ I : AYOC llidriik W ~ I I I I I . ~
NIII' : GO3496006
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Padang Sidempuan, Sumatera Utara pada tanggal 14 April 1978 sebagai anak ketiga dari lima bersaudara, dari Bapak H. R. Moelyawan dan Ibu Hj. Fatma Aira.
Pendidikan dasar sejak kelas satu sampai dengan pertengahan kelas lima SD, penulis selesaikan di SDN 8 Pariaman. Penulis melanjutkan SD di SDN 4 Majalengka dan lulus pada tahun 1990. Penulis menyelesaikan kelas 1 SMP di SMPN 1 Majalengka dan setelah itu dilanjutkan di SMPN 2 Bogor dan lulus pada tahun 1993. Pada tahun 1996 penulis lulus dari SMA Negeri 5 Bogor dan masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB pada Jumsan Statistika.
PRAKATA
Alhamdulillah, segala puji dan syukur hanya kepada Allah SWT yang selalu memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan dengan baik. Semoga shalawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya.
Penulis menghaturkan terilna kasih yang sebesar - besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan segala bantuan sehingga tulisan ini bisa terselesaikan, antara lain :
1. Bapak Dr. Ir. Aunuddin dan Bapak 11. Aam Alamudi M S . selaku dosen pembimbing atas segala perhatian, waktu, saran, arahan serta bimbingannya selama ini.
2. Papa dan Mama, k a k a k u Nuke dan Winny, adikku Ririen dan Ade, kakak iparku Ivan dan Yuli, keponakanku Nadya dan Nidya, dan keluarga besar almarhum kakek di Bukittinggi dan eyang R. Soedaryo atas segala doa, dukungan, cinta dan kasih sayangnya.
3. Untuk An, yang telah banyak memberi arti pada hidupku.
4. Dosen Jurusan Statistika FMIPA IPB, atas ilmu yang telah diajarkan.
5. Ibu Lina, Ibu Ony, Teh Neni dan staf LP-IPB lainnya, atas dukungan pengumpulan laporan hasil penelitian.
6 . Ibu Dedeh, Ibu Sulis, Ibu Markonah, Ibu Balgis dan Bang Sudin yang sangat membantu penulis. 7. Noor, Didah, Arif, Risma, Taufiq dan Eva, atas masukannya pada kolokium dan seminar.
8. Rina, Mella, Reny, Sri, Utami, Yusro, Farah, Firza, Eni G., Asih, Hanhan, Eka, 'Njoe, Dini, Faisal dan teman
-
teman STK'33 lainnya, atas segala bantuan, dorongan dan kebersamaannya.9. Kak Puji, Mbak Titi, Kak Putra dan STK'32 lainnya dan juga Yadi, Bram dan adik
-
adik tingkat lainnya.10. geluarga Hj. Maryam di CB 148 dan H. Rachmatdi B M atas do'a dan dorongannya. Penulis berharap semoga karya ilmiah ini dapat memberi manfaat.
Bogor, Agustus 2001
DAFTAR IS1
Halarnan
...
DAFTAR GAMBAR vi
...
...
DAFTAR TABEL
.
.
viDAFTAR LAMP PENDAHULUAN
Latar B Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA Penilaian Organolep
Pemeriksaan Asums
...
Transfomsi Data...
Uji Statistik Nonparametrik . ....
...
Uji Fnedman...
Uji Quade
BAHAN
DAN METODEBahan
...
Metode...
...
HASIL DAN PEMBAHASAN...
Transfomsi
dan
Pemeriksaan AsumsiPerbandingan Hasil Sidik Ragam Data Asal dan Data Hasii Transfomsi
...
...
Perbandingan Hasil Analisis Uji Paramehik
-
. dan Uji Nonparametrik...
Perbandingan Aasii Anaiisis VJI rnedman daniijiQuaae
...
.
.
...
Uji F, Uji Friedman dan Uji QuadeKESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR GAMBAR
Halaman
I. Histogram Nilai Rata-rata Skor terhadap Warna Roti Tawar dalam Berbagai Perlakuan
...
5 2. Histogram Nilai Rata-rata Skor terhadap Rasa Mie Rehidrasi dalam Berbagai Perlakuan...
5 3. Histogram Nilai Rata-rata Skor terhadap Aroma Mie Kering dalam Berbagai Perlakuan...
5DAFTAR TABEL
Halaman
1. Perbandingan Nilai-p Pengaruh Perlakuan Hasil Uji Parametrik dan
. .
...
Nonparametrik Penel~t~an 1 6
2. Perbandingan Nilai-p Pengaruh Perlakuan Hasil Uji Parametrik dan
. .
...
Nonparametrik Penel~ttan 2 6
3. Perbandingan Nilai-p Pengaruh Perlakuan Hasil Uji Parametrik dan
. .
...
Nonparametrik Penel~t~an 3 6
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Makro Minitab untuk Melakukan Uji Quade
...
10 2. Hasil Uji F terhadap Data Asal dan Transformasi serta Hasil Uji Nonparametrik(Uji Friedman dan Uji Quade) Peneiitian I
...
.
.
.
.
...
12 3. Hasil Uji F terhadap Data Asal dan Transformasi serta Hasil Uji Nonparametrik(Uji Friedman dan Uji Quade) Penelitian 2
...
13 4. Hasil Uji F terhadap Data Asal dan Transformasi serta Hasil Uji Nonparamehik(Uji Friedman dan Uji Quade) Penelitian 3 5. Pemeriksaan Asumsi Data Transformasi
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Latar Belalcang
Penelitian bidang teknologi pangan dan lusil perlanian banyak yang lnenggunakan uji organoleptik untuk ruenentukan nilai faktor mutu, yang bersifat kualitatif, seperti aroma, warna, dan rasa dari ballan olalm. Pengarnatannya dilakukan oleh panelis dengan memberi peringkat kesukaan.
Data yang diperoleh dari uji organoleptik adalah berupa skor yang mempunyai skala ordinal. Signifrkasi lasil nji ini kadang kala diuji dengan rnetode parametxik berdawkan model Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan panelis sebagai kelompok.
Uji F adalah statistik uji paramehik yang digunakan untuk membandingkan lebih dari dua perlakuan sekaligus dalam analisis ragam. Salali satu asumsi dalam uji F ini adalah bahwa data minimal berskala selang (Siegel, 1994). Apabila asnmsi
ini
tidak terpenuhi maka salah satu caramengatasinya adalah dengan hansformasi data. Namun apabiia masih belum memenuhi asumsi analisis ragam,
maka
hatus digunakancara
lain, yaitu analisis nonparametrik yangsesuai
dengan analisis ragam yang dimaksudkan (Sokal & Rohlf, 1981). Siegel (1994) menyebutkan bahwa analisis nonpammetrik lebih sesnai untuk diterapkan pada data yang mempunyai skala ordinaldan
nominal.-
L ujuanTujuan penelitian ini adalah melakukan kajian terhadap data lusil penelitian yang bersifat Iualitatif dari uji organoleptik, yaitu :
1. Melihat pengarul~ transformasi terhadap data kualitatif dengan membandingkan analisis
RAK data asal dan data transformasi.
2. Mernbandingkan hasil analisis data transformasi dengan hasil uji Qnade dan Friedman sebagai versi nonparametrik dari
analisis tersebut.
3. Menlbandingkan hasil nji Quade dan Friedman sehingga diketahui yang lebih baik untnk kasus-kasns penelitian di sini.
Dari penelitian ini dilmpkan diperoleh uji yang lebih baik untuk diterapkan terhadap peuball respon yang bersifat kualitatif dengan rancangan acak kelompok. Kasus penelitian yang digunakan addall beberapa kasns penelitian di LP-IPB yang menggunakan uji organoleptik yang data ~nentalmya dapat ditelusuri.
Penitaian Organoleptik
Penilaian dengan indera yang juga disebut penilaian organoleptik atau penilaian sensorik banyak digunakan untuk rnenilai mutu komoditi hasil pertanian dan makanan. Penilaian dengan cara ini banyak disenangi karena dapat dilaksanakan dengan cepat dan langsung. Dalam beberapa hal, p e ~ l a i a n dengan indera bahkan melebihi ketelitian alat yang paling sensitif (Soekarto, 1985).
Untuk melaksanakan suatu penilaian organoleptik diperlukan panelis yang bertugas menilai sifat atau mutu bahan berdasarkan kesan subjektifnya masing-masing. Penilaian cita rasa ini dilakukan dengan metode hedonik yang jeNs penilaiannya bisa dibuat berdasarkan skala kesukaan (hedonic scale test) (Nasoetion, 1980).
Salah satu cam pelaksanaan penilaian dengan skala kesukaan adalah dengan skala verbal (I~edonic rating test), misalnya berdasarkan sembilan tingkat skala kesukaan, yaitu amat sangat suka, sangat suka, suka, agak suka, n e d , agak tidak suka, tidak suka, sangat tidak suka, dan amat sangat tidak suka. Skala hedonik dapat diientangkan atau diciutkan menurut rentangan skala yang dikehendaki (Soekarto, 1985). Dalam analisis, skala hedonik dikodekan menurut skala numerik dengan angka menaik menurut tingkat
hS3UdcUl.
Pemeriksaan Asumsi Analisis Ragam Kesinfpulan yang diperoleh dari analisis ragam dapat berlaku secara
sah
apabila asumsi-asumsi yang mendasarinya terpenuhi. Asumsi-asumsi yang harus dipenuhi dalanl analisis ragam adalali (1) pengaruh perlakuan dan lingkungan bersifat aditif, (2) galat bersifat acak dan saling bebas, (3) ragarn galat homogen, dan (4) galat menyebar normal. Pelanggaran terhadap asumsi analisis ragam lnernpenganthi tamf signilikan dan sensitifitas ujinya (Steel et a1.,1997).Dengan pemenuhan asumsi yang lebih baik, F hitung akan cenderung lebih besar dibandingkan F hitung data asli yang tidak memenuhi asumsi. Kebalikannya, berlaku untuk nilai-p dan koefisien keragaman (KK). Namun demikian, peruhahan nilai-nilai tersebut biasanya tidak menghasilkan keputusan uji hipotesis analisis ragam yang berbeda. (Nantoro, 2000)
Transformasi Data
Transformasi data adalah pengubahan data dari suatu skala ke skala yang lain. Tujuan transformasi pada penelitian ini adalah untuk mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif yang berskala selang. Sebenarnya pada skor yang diamati ada suatu kekontinuan, walaupun skor a h a 1 yang diamati berupa kategori diskret (Siegel, 1994). Transformasi yang dipilih terhadap data berskala ordinal adalah transformasi yang tidak mengubah skala yaitu transformasi yang monoton (monotonic transformation) (Zanten, 1980).
Pemilihan transformasi yang sesuai dapat dilalrukan dengan pendekatan Box-Cox yang berbentuk Y'=(YP-l)/p untuk p # 0 dan ln(Y) untuk p = 0; p adalah parameter yang ditentukan berdasarkan data (Aunuddin, 1988). Menurut Box
& Tiao (1973), hasil transformasi dengan pendekatan Box-Cox bersifat monoton. Kriteria pemilihan p yang sesuai adalah dengan menentukan nilai p yang membuat nilai fungsi jumian ituaarar gaiai berdasarkan ira~&lriiasi
tersebut maksimum.
Uji Statistik Nonparametrik
Uji statistik nonparametrik adalah uji yang modelnya tidak menetapkan syarat-syarat mengenai parameter populasi yang merupakan sumber contoh. Asumsi-asumsi tertentu dikaitkan dengan sejumlah besar uji statistik nonparametrik yakni bahwa pengamatannya bebas dan bahwa peubah yang diteliti pada dasamya memiliki kontinuitas. Meskipun demikian, asumsi-asumsi ini lebih sedikit dan jauh lebih ringan dibandingkan asumsi-asumsi yang berkaitan dengan uji parametrik. Uji nonparametrik tidak menuntut pengukuran sekuat yang dituntut oleh uji parametrik. (Siegel, 1994)
Uji Friedman
Uji Friedman merupakan versi nonparametrik dari uji F atas data hasil percobaan dengan rancangan acak kelompok (Siegel, 1994). Hipotesis yang diuji dalam ha1 ini adalah :
H, : TI=T2=...=Tk
HI : Tidak semua T adalah sama
Statistik uji dalam uji Friedman adalah :
dengan derajat hebas k-I; k adalah jumlah perlakuan, b adalah jumlah blok, dan R ; adalah jumlah peringkat perlakuan ke-i. Apabila dijumpai peringkat yang sama, maka statistik ini dikoreksi yaitu dengan membagi
x~~
dengan suatu pembagi, P, yaitu :denean
-
Ti =
x,,
t l i h-
Z h tihti, adalah jumlah pengamatan yang sama pada blok ke-i dan h adalah indeks untuk menrineat
- -
pasangan yang sama dalam blok. Jika X2n hasil perhitungan lebih besar atau sama dengan nilai x2[b Ix.l maka Ha ditolak.Uji Quade
Quade (1979) mencoba membuat uji yang lebih kuat daripada uji Friedman. Metode Quade memberi lebih banyak informasi dalam contoh daripada uji Friedman yang tidak menimbang informasi antar blok (Iman et al, 1984).
Hipotesis yang diuji pada uji Quade sama dengan uji Friedman, yaihl :
H, : r 1 = 7 2 =
...=
TkHI : Tidak semua T adalah sama
Statistik uji yang digunakan dalam uji Quade adalah :
dengan
A , = b ( b + l ) ( Z b + l ) k ( k + l ) ( k - ! ) I 7 2
Jika ada peringkat yang sama,
Ho
ditolak. Sebaran F dalam ha1 ini adalah sebaran pendekatan untuk sebaran T I karena tabel yang pasti belum tersedia (Conover, 1980).BAHAN DAN METODE
BahanData yang digunakan adalah hasil penelitian di Lembaga Penelitian IPB (LP-IPB) yang mempakan data hasil pengamatan yang bersifat kualitatif dengan skala ordinal. Data tersebut diperoleh setelah menelaah 1228 laporan, dan yang dipilih ini adalah laporan penelitian yang menyertakan data mentabnya. Peneliti yang bersangkutan menggunakan uji Friedman untuk menguji signifikansi hasilnya. Adapun data tersebut adalah :
1. Karakterisasi Tepung dan Pati Jali (Coix lacryma-jobi, LINN) untuk Pengembangan Produk Makanan Bergizi (Sulaeman el al., 1993).
Perlakuan yang dicobakan adalah :
a) tingkat substitusi tepung jali terhadap terigu dalam 100 gr Roti Tawar. Tingkat substitusi tepung jali terdiri dari 4 taraf, yaitu :
TlJO = tingkat substitusi 0% T2J1 = tingkat substitusi 10% T3J2 = tingkat substitusi 20% T4J3 = tingkat substitusi 30%
-...
UJI organoiep~i~ diiakukan icriiadap warria, rasa, tekstur, dan aroma roti tawar.
b) tingkat substitusi tepung jali dalam mie kering dan mie rebus. Tingkat substitusi tepung jali pada masing-masing mie terdiri dari 5 taraf, yaitu :
M l JO = tingkat substitusi 0% M2J1 = tingkat substitusi 10% M3J2 = tingkat substitusi 20% M4J3 = tingkat substitusi 30% M5J4 = tingkat substitusi 40%
Uji organoleptik dilakukan terhadap warna, aroma, tekstur, dan rasa mie rebus; dan terliadap warna, aroma, dan tekstur mie kering.
c) tingkat substitusi tepung jali dalam biskuit. Tingkat substitusi tepung jali terdiri dari 6 taraf, yaitu :
TlJO = tingkat substitusi 0%
T2J1 = tingkat substitusi 20% T3J2 = tingkat substitusi 40% T4J3 = tingkat substitusi 60% T5J4 = tingkat substitusi 80%
T6J5 = tingkat substitusi 100%
Uji organoleptik dilakukan terhadap warna, aroma, tekstur, dan rasa biskuit.
Semua perlakuan di atas menggunakan 30 panelis.
2. Studi Karakteristik Fisik, Kimia, dan Fungsional Biji Teratai Putih (Nymphaea alba) dan Tepungnya, serta Pemanfaatannya sebagai Bahan Pangan Potensial (Sulaeman, 1993). Perlakuan pada penelitian ini adalah :
a) tingkat substitusi tepung "ghol" dalam pembuatan cake, yaitu :
TIGO = tingkat substitusi 0% T2G3 = tingkat substitusi 30% T3G4 = tingkat substitusi 40% T4G5 = tingkat substitusi 50% T5G6 = tingkat substitusi 60%
b) tingkat substitusi tepung "ghol" dalam pembuatan roti, yaitu :
TlGO = tingkat substitusi 0% T2G1 = tingkat substitusi 10% T3G2 = tingkat substitusi 20% T4G3 = tingkat substitusi 30% T5G4 = tingkat substitusi 40%
Uji organoleptik dilakukan terhadap rasa, warna, tekstur, aroma cake dan roti dengan 25 panelis.
3. Mempelajari Penggunaan Tepung Ubi Kayu (Manihot sp.) sebagai Bahan Substitusi Tepung Terigu dalam Pembuatan Mi Basah, Cookies da: %'-ti (?.<ar!iya:i, !??C>.
Tingkat substitusi tepung terigu dengan tepung singkong dalam pembuatan cookies dalam 6 taraf merupakan perlakuan, yaitu :
SO = tingkat substitusi 0% S1 = tingkat substitusi 20%
S2 = tingkat substitusi 40% S3 = tingkat substitusi 60% S4 = tingkat substitusi 80% S5 = tingkat substitusi 100%
Uji organoleptik dilakukan terhadap warna, aroma, rasa, dan kerenyahan cookies dengan 30 panelis.
Metode
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :
1. Melakukan transformasi terhadap data asal. 2. Memeriksa asumsi data hasil transformasi. 3. Melakukan analisis ragam menggunakan
RAK dengan panelis sebagai kelompok terhadap data asal dan data hasil hansformasi. 4. Melakukan pembandingan hasil sidik ragam
keragarnan data asal dan data sesudah transformasi.
5. Menlbandingkan kesimpulan dan ketelitian dari uji paranletrik (uji F) data transformasi dengan nji nonparametrik (uji Friedman dan uji Quade) berdasarkan nilai-p yang diperoleh. 6. Menlbandingkan kesi~npulan dan ketelitian
dari uji Friedman dan uji Quade berdasarkan nilai-p yang diperoleh.
HASIL DAN PEMBARASAN
Hasil transfonnasi data ordinal dengan pendekatan Box-Cox temyata mampu membuat semua data pada ketiga penelitian memenuhi asumsi kenormalan. Sedangkan asumsi kehomogenan dan keaditifan dilanggar oleh beberapa peubah, sehingga terhadap data tersebnt perln dilakukan transformasi nlang. Tetapi proses transformasi terhadap data yang tidak memennhi aslunsi tersebnt, belnm dapat membuat pemenuhan asumsi yang lebih baik.Disamping ada peubah yang tidak memenulu asumsi analisis ngarn, ternyata transformasi tidak
membnat keterandalan percobaan dan sensitifitas njinya menjadi lebih baik. Dari hasil transformasi, yang sesnai dengan penelitian Nantoro (2000) adalah bahtva transformasi tidak merubah kesimpulan yang diperoleh pada selurul~ peubah. -
r apenelitian iui, ~ ilai iersebui keiii-fin&rrn b e s i karena nilai-p dan F-hitung tidak banyak mengalami perubahan setelah data ditransformasi.
Peningkatan sensitifitas nji ditandai oleh peningkatan F-litung dan penurunan nilai-p. Dari seluruh peubah pada ketiga penelitiw lmya sebagian kecil peuball yang mengalami ha1 tersebut. F-llitung dan nilai-p peubah lainnya, ada yang tetap bahkan ada yang berubah tidak sesuai dengan yang dihampkan.
Penurunan nilai koefisien keragaman setelah data ditransfornlasi menunjukkan ketemdalan peicobaan yang lebih baik. Sedangkan pada penelitian ini ditunjukkan bahwa yang mengalami p e n m a n hanya dialami ole11 peubah yang melanggar asmnsi.
Nilai-p nji F tidak berbeda janh dengan uji Friedman dan Quade. Hal ini mengakibatkan tidak ada perbedaan kesimpulan antara nji F dan uji Friedman. Perbedaan kesimpulan pada taraf nyata 0.05, te qadi llanya antara uji F dan uji Quade yang dialani oleh sebagian kecil peubah. Nilai-p antara uji Friedman dan uji Quade terlladap data asal
tidak berbeda jauh, sehingga lnmpir selnua peubal~ menghasilkan kesimpulan yang sama pada taraf nyata 0.05. Dari penelitian ini belum diketahui uji nonparametrik mana yang lebiil baik karena lebih dari setengah peubah dari ketiga penelitian menghasilkan nilai-p yang sama dan juga tidak konsistennya uji dengan nilai-p terkecil dari setiap peubah.
Transformas dan Pemeriksaan Asumsi Disamping sebagai transformasi yang monoton, transfonnasi dengan pendekatan Box-Cox dipilih karena hasil transfonnasi yang diperoleh akan rne~nbuat data lebih mendekati asumsi normal dibandingkan data aslinya. Berbagai nilai parameter p
dari
pendekatan Box-Cox untuk ketigapenelitian dapat dilibat pada lampiran.
Dari pemeriksaan secan visual dengan plot galat, data hansformasi yang menunjukkan adanya penyimpangan terjadi pada penelitian 1 yaitu pada peubah lasa mie rehidrasi (Lampiran 8a)
dan
wama roti tawar (Lampiran 8b). Hal ini terjadi karena adanya pencilan. Pemeriksaan terhadap data yang menjadi pencilan tidak dapatdilakukan sehingga
data tersebnt tidak &pat dihilangkandari
pewamatan.
Pemeriksaan secan formal menunjukkan bahwa pelanggaran asumsi dilakukan oleh penbah pada penelitian 1, yaitn asumsi keaditifan oleh peubah wama roti tawar
dan
aroma mie kering, dan zslm.si kehomogenan dilang~ar oleh peubah rasa mie rehidrasi. Proses transformasi yang dilakukan terlndap peubah yang tidak memenuhi asumsi tersebut, ternyata tidak ~nemperbaiki pemenuhan asumsi dimana nilai-p pemeriksaan asumsi tidak ~nenunjukkan pernbahan.Terlibat disini baltwa transfomasi dengan pendekatan Box-Cox lnampu ~nembuat peubah- peubah pada ketiga penelitian tersebut memenuhi asu~nsi kenonnalan. Nilai-p pemeriksaan asumsi data transformasi ketiga penelitian disajikan masing-masing pada Lampiran 5, 6 dan 7.
Perbandingan Hasil Sidik Ragam Data Asal dun Data Hasil Transformasi
hanya 8 peubah yang r~~engalarni peningkatan
F-
rnenurut Sulaeman et a/ (1993), tidak terdapat lutung setelab data ditansformasi (33.3 %). Sisanya perbedaan yang nyata antam pengaruh tingkat mengalami F-lutung tetap ballkan ada yang t m penggunaan tepung jali terhadap rasa mie rehidrasi, setelah data ditransfonnasi. Dari sini juga terlihat yaitu masih dalam batas disukai panelis (nilai rata- bahwa F-lutung yang meningkat dilakukan oleh rata 4.9-
5.4).peubah yang memenulu asumsi analisis ragam.
Akibat dari peningkatan F-lutnng, nilai-p yang
1
Idiperoleh kemungkinan ada yaig lebih keci dibandingkan data sebelnm ditransformasi. Dan ini tentunya dilakukan ole11 peubali-peubah yang mengalami peningkatan F-liitung, yang pada penelitim 1 dilakukan oleh peubali aroma roti tawar, wama dan aroma biskuit, dan aroma cookies
pada penelitian 3. Temyata hanya ada 4 dari 24
ditaisfonnisi. -
-
Nilai koefisien kera~aman data transfomasi
I
Ipeubah (16.7 %) yang mengalami penurunan nilai- p. Selain keempat peubah tersebut, banyak peubah
yang diharapkan menjadi'iebih kecil dibandingkan data a d , temyata hanya dapat diwujndkan oleh sebagian kecil peubah yaitu
rasa
mie rehidrasi dan aroma mie kering pada penelitian 1. Sedan@kedua peubah ini adalah termasuk peubah yang tidak memenuhi asumsi. Niai koefisien keragaman peubah lain mengalami peningkatan yang cukup besar dibandingkan data a d , t e m s u k juga nilai koefisien keragaman dari peuball-peubah yang ~nengala~ni peningkatan F-llitung dan atau
p s z z ~ u -
zz&-
r -9% r- k&ga pene!$izc.~i
lnenunjukkan bahwa transformasi data tersebut tidak membuat keterandalan percobaan menjadi lebih baik. Dan perubahan F-Iutnng dan nilai-p yang tidak sesuai dengan yang d i p k a n menunjukkan bahwa transformasi juga tidak membnat kesensitifan uji meningkat.
Keseluruhan F-hitung, nilai-p dan koefisien keragaman data asal dan data lransformasi ketiga penelitian dapat diiihat masing-masing disajikan ~ a d a Lam~iran 2.3 dan 4.
. .
--
.
.-"-
. ."-
P r r l a k u n n
M I J O M Z J I M3J2 M 4 J 3 M 5 J 4
[image:14.605.301.505.162.319.2]P c r l n k u s n
I
lain meln~eroleh nilai-P tetaP bahkan ads beberapa ~ m b a r 1. Histogram Nilai ~ ~ t a - ~ a t a ~ k ~ r t ~ r h ~ d a ~ W- yang mengalami peningkatan nilai-p setelah data Roti ~ a w a r &lam Berbngni PcrlakuanGambar 2. Histogram Nilai Ratn-rala Skor t e h d a p Rnu Mie ?.ehi?nsi &!am Rcrhazai Perlakttnn
Dari Lampiran 2a terlihat bahwa peubah aroma ~nie k e ~ g memberikan perlakuan tingkat substitusi tepung jali yang tidak berbeda nyata. Hal ini sesuai dengan pemyataan Sulaeman et a1 (1993) dan juga didukung secara visual pada Gambar 3, yaitu aroma mie kering liasil penelitian pada se~nua taraf perlakuan disukai panelis.
1.anipirdn 2a ~ncmperlilmlkdn bal~wa peubali 1 5.6
ynng r~iclanggar asunlsi, yailu pe11b111 wnma roti 5.4 lawar incnunjukkan pcrlakwn Lingkt subs tit us^
2
tepung jali berbeda iiyara terl~adap data asal pcubah m 5.2tersebut. Sulae~nan el a1 (1993) ~ne~~yatakm ballwa
-
5 perlakuan yang berbcda dengan yang 1:iinnya A R adalah wama r0ti &war dengan tingkat substitusitepung jali 30 % V4J3) sekaligus memperoleli skor rata-rata terendah.
M1JO M2J1 M3J2 M4J3 M5J4 P c r l a k u a n
2a
juga memperlil'atkanper'akuan
Garnbar 3. Histogram Nilai Raln-rata Skor terhadap Aroma tingkat substitusi tepung jali berbeda nyata pada Mio Kering d a l m Berbagai PerlakuanPerbandingan Hasil Analisis Uji Parametrik dan Uji Nonparametrik
Hasil analisis uji parametrik yang dibandingkan adddl berasal dari data transfonnasi yang i~~emenuhi asuinsi. Tabel 1, Tabel 2 dan Tabel 3 nlenyajikan nilai-p pengad1 perlakuan uji F data wansfonnasi, uji Friedman dan uji Qnade untuk ketiga penelitian.
Tabsl 1 . Perbandingan Nilai-p Pcngaruh Perlakuan Hnsil Uji P m n ~ e v i k dnn Nanparamotrik Penelilia" 1
1
Uji P Data
I
.UjiI
UjiI
I
I
dh lTransformasi Fncdn~an QundeTerlihat bah~va nilai-p uji F tidak berbeda jauh dengan uji Friedman dan Quade. Kesimpulan uji F dengan uji Friedman pada ketiga penelitian sama, tetapi dengan uji Quade perbedaan kesimpulan tejadi pada peubah aroma roti tawar penelitian 1)
dan peubah aroma cookies penelitian 3).
Dari la1 tersebut diketahui balluna sedikit k e m u n g k ' i peneliti yang menggunakan uji F akan inenemukan kesunpulm yang berbeda dengan lasil uji nonparametrik. Tetapi dengan menggunakan uji nonparametrik, lasil yang diperolel~ akan lebih dipercaya mengingat penggunaan uji
F
terhadap data asal akan rnelanggar asumsi pada uji parametrik sedangkm uji F terlladap data transfonnasi dengan pendekatan Bos-Cox tidak me~nbuat pe~ngkatan sensitifitas ujidan
keterandalan percobaan.Perbandingan Basil Analisis Uji Friedman dan Uji Quade
Nilai-p yang diperolell dari uji Friedman
dan
uji Quade terhadap data asal tidak berbeda jauh sehingga hampu s e n m peubal~ menghasilkankesimpulan yang sama. Nilai-p kedua uji pada ketiga penelitian dapat dilihat masing-inasing pada Tabel 1, 2 dan 3. Perbedaan kesimpulan pada taraf nyata 0.05 dihasilkan ole11 2 peubal~ dari 27 peubah yng diamati pada ketiga penelitian (7.4 %) yaitu aroma roti tawar (penelitian 1) dan peubah aroma cookies (penelitian 3). Kesirnpuian pada taraf nyata 0.05 yang diisilkan kedua peubah tersebut adalah nyata pada uji Friedman dan tidak nyata pada uji Quade. Hal ini karena nilai-p uji Friedman lebih kecil daripada uji Quade pada kedua peubalt. Tetapi jika taraf nyatanya diganti menjadi 0.01 inaka tidak ada tejadi perbedaan kesi~upulan pada seluruh peubah pada ketiga penelitian, karena pada dasamya, besar nilai-p dari kedua uji sejalan.
Tabel 2 . Perbandinean Nilai-I, P e n m h Perlakuan Haril Uji
.
-
Ket. : .'Pengaruh Perlakuan TidakNyata plda a = 0.05
Tabel 3 . Perbandinga Nilai-p Pengaruh Perlakuan Hasil Uji
; a-a;, kn:< ---&--Ts ;1:i':!2F; 3
PerWaan nilai-p yang besar antara kedua uji diiasilkan oleh peubal~ yang menggunakan jumlall perlakuan terbanyak d a i ketiga penelitian, yaitu enam perlakuan. Peubah tersebut, adalah peubab wanla, aroma d m rasa biskuit pada penelitian 1 d m peubah aroma cookies pada penelitian 3.
Dari
keempat peuball tersebut, lmya peubah aroma biskuit dengan nilai-p uji Quade lebih kecil daripada uji Friedman. Sisanya menunjukkan nilai- p uji Friedman yang lebih kecil. Walaupun perbedaan nilai-p besar, kesimpulan yang berbeda lmya dilakukan ole11 peubah aroma cookies.Nilai-p pengamatan yang lainnya tidak berbeda jauh walaupun tejadi perbedaan kesimpulan pada peubah aroma roti tawar seperti telah dijelaskan di
-
Cmkies
a. Wama b. Aroma c. Rasa
d. Kerenyalml
Uji Uji
db
Ket. : "Pengmh Perlakuan TidakNyab pa& a a 0.05
5
5
5 5
U j i F B t a Penpmatan 0.000 0.035 0.000 0.000 Frifdnmn
Trpnsformasi Quade
[image:15.602.75.287.197.453.2] [image:15.602.304.510.283.480.2]atas. Sebagian besar peubah menglasilkan nilai-p yaug bisa dikatdai sanla untuk kedua uji, yaitu 0.000 yang berarti ada pengarul~ perlakuan. Peubah tersebut ada sebanyak 15 dari 27 peubali (55.5 %)
pada ketiga penelitian. Dari sisa peubah yaihl dengan nilai-p kedua uji pang besarnya tidak berbeda j a u l ~ uilai-p uji Friedman lebih kecil daripada uji Quade dihasikan oleh peuball aroma roti tawar dan rasa muie rehidrasi pada penelitian 1 d m selurull sisa peubah pada penelitian 2. Sedangkan peubah aroma dan tekstur mie rehidrasi, dan aroma mnie kering menglnsilkan nilai-p uji Quade lebih kecil daripada uji Friedman. Terlihat bahwa dengan melihat nilai-p tidak dapat diketatmi dengan pasti uji mana yang lebih baik. Hal
ini
dikarenakan banyak peubah (lebili dari 50 % peubah) menglnsilkan nilai-p kedua uji sania dan juga dari peubah dengan perbedaan nilai- p antara kedua uji tidak berbeda jauh, ada kalanya pada suatu pengamatan, nilai-p uji Friedman lebih kecil dibanding uji Quade. Dan bersamaan dengan itu, ada peubah dengan nilai-p uji Quade yang lebih kecil. Demikian pula halnya dengan peubah yang menghasilkan perbedaan nilai-p kedua uji besar.Uji F, Uji Friedman dan Uji Quade Persamaan antara uji Friedman
dan
uji Quade addall digunakannya peringkat di dalam blok. Uji Quade memberi lebih banyak informasi &lam centoh rlziperla ~vji Friedman karena meng-makm p e ~ g k a t antar blok dari range blok sehingga inforlnasi antar blok tidak diabaikan.Range adalah ukuran keraganm yang tidak bagus kecuali ketika jumlah perlakuan kecil. Menurut Cotlover (1980), uji Quade lebih baik digunakan jika jumlall perlakuan kurang dari lima d m uji Friedman untuk jumlah perlakuan lima atau lebili.
Penulilm penggunaan uji Friedman atau uji Quade perlu muempertimbangkan kelemahan dan keunggulan dari kedua uji tersebut disaniping keunggulan yang telah disebutkan di atas. Keunggulan lam dari uji Friedmuan adalall muudahnya penglutungan karena analisis RAK dengan nonparametrik yang terkenal adalali uji Friedman sehingga untuk melakukan analisis lebih lanjut telal~ tersedia sofhvare-nya. Tetapi kedua uji nonparametrik tersebut mnempunyai kelemahan dalarn statistik ujinya. Statistik uji Friedman berasal dani sebaran chi-square, yaitu penjulal~an dari kuadrat peubah acak normal baku
dari
jumldl peringkat setiap perlakuan dengan rataan b0;11)12 dan mgam bk(k+l)/l2.Untuk ukuran contoll besar (n
r
25), statistik uji Friedman menyebar mendekati sebaran chi-square (Hollander, 1973). Sebaran yang pasti dari statistik uji Quade belum tersedia tetapi untuk ukuran contoh besar, sebarannya mendekati sebaran F. Terlihat bahwa untuk ukuran contoll besar,sebaran statistik uji kedua uji nonparametrik tersebut muendekati sebam yang secara teori berasal dari data yang menyebar normal. Halini
sesuai dengan teorema limit pusaf sehingga untuk ukuran contoll besar, penggunaan uji parametrik tepat. Hal ini mnengakibatkan nilai-pdan
kesimpulan dari uji Friedman dan uji Quade tidak terlalu berbeda, bahkan banyak peubah yang memperoleh nilai-p kedua uji sama pada ketiga penelitian. Dan lal itu juga dialami oleh uji F parametrik terhadap datatransformasi dengan pendekatan Box-Cox.
Menurut Iman el a1 (1984), transformasi seluruh pengamatan menjadi peringkat dan mnenggunakan uji F parametrik terhadap data peringkat tersebut
akan
mnemberi lebih banyak informasi dibandingkan uji Friedman atau uji Quade.KESIMPULAN DAN SARAN
KesimpulanUntuk kasus dalam penefitian ini, transformasi atas data hasil uji organoleptik ternyata tidak selalu z.s:~h?t %x?!.'i$ia !&!: hnilr. P~nsfs
!.mSf~l-~.zsl
tidak selalu dapat membuat data menjadi memenulu asumsi keaditifan dan juga kehomuogenan ragam. Transfonnasi data dengan pendekatan Box-Cox tidak dapat meningkatkan kesensitifan uji dan keterandalan percobaan walaupun keputusan uji hipotesis yang diperoleh mungkin tidak berbeda.Hasil pengamatan kualitatif yang berskala ordinal, yang diolah dengan dua jenis uji nonparametrik dengan dasar Rancangan Acak Kelompok yaitu uji Friedman dan uji Quade ternyata tidak semuanya melnberikan lnsil pengujian yang sana pada taraf nyata 0.05. Berdasarkan nilai-p dari hasil penelitian yang dicoba dengan uji nonparametrik belum dapat diperoleh kesimpulan uji mana yang lebih baik.
Saran
niendapat perhatian, selingga analisis yang tepat dapal dibuat sesuai dala yang bersnngkutan.
DAFTAR PUSTAKA
Aunuddiu. 1988. Statistika : Rancanga17 don Analisis Data. Jurusan Statistika FMIPA IPB, Bogor.
Box, G. E. P. & G. C. Tiao. 1973. Bayesian I~ference in Statistical Analysis. Addison- Wesley Publisliing Company, Inc., New York. Conover, W.
J.
1980. Practical NonparantetricStatistics. 2nd edition. John Wiley & Sons, Inc., New York.
Bollandcr, M. & D. A. Wolfe. 1973.
Nonparantetric Statistical Methods. John Wilery & Sons, Inc., New York.
Iman, R
L,
S. C. Hora & W. J. Conover. 1984. Comparison of Asymptotically Dishibution- Free Procedures for the Analysis of Complete Blocks. Journal of the American Statistical Association, 79,674-685.Marliyati, S. A. 1990. Mempelajari Penggunaan Tepung Ubi Kayu (Manihof sp.) sebagai Bahan
"..L-I:r..: T"
-..-+
T^-:^. ,,..In... ,,,..,.,...n+nn hr:> U U D U L U D I i G p U i l 6 ln16U ULULUll I *IIIULIYLLY~ Basah, Cookies dan Roti. Laporan Akllir
Penelitian, Inslitut Pertanian Bogor. Bogor. Nantoro, P. 2000. Pemeriksaan Aslunsi Analisis
Ragam Data Percobaan. Skripsi. Jnrnsan Statistika FUIPA, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Nasoetion, A. 1980. Metode Penilaian Citarasa
I.
IPB, Departemen Ilmu Kesejaliteraan Keluarga Pertanian, Bogor.
Quade, D. 1979. Using Weighted Rankings in the Analysis of Complete Blocks with Additive Block Effects. Journal of the Anterican Statistical Association, 74, 680-683.
Sicgel, S. 1994. Statistik Nonparbntetrik untuk Ilnru - illnu Sosial. Terjemahan Zanzawi Suyuti dan Landung Simatnpang. PT. Granedia Pustaka Utama, Jakarta.
Snekarto, S. T. 1985. Penilaian Organoleptik untuk hdustri Pangan dun Hasil Pertanian.
Bluataxa Karya Aksara, Jakarta.
Soka1,RR & F.J.Rohlf. 1969. Biometry. The Principles and Practice of Statistics in Biological Research. W.H.Freeman and Co., New York.
Steel, RG.D., J.E.Torrie & D.A. Dicliey, 1997.
Principles and Procedures of Statistics : A Biornetrical Approach. McGraw-Hill. New York.
Sulaeman, A.
,
F. Anwar, Desnawati & R Sari- ningrum. 1993. Karakterisasi Tepungdan
Pati Jali (Coix lacry~naa-jobi LINN) untuk Pengem- banganProduk
Makanan Bergizi. Laporan Akllir Penelitian, Institut Pertanian Bogor. Bogor.Sulaeman, A. 1993. Studi Karakteristik Fisik, Kimia,
dan
Fungsional Biji Teratai Putih(Nyntphaea alba) dan Tepungnya serta Peman- faatannya sebagai Bahan Pangan Potensial. Laporan Akhir Penelitian, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Lanlpiran 1. Makro Minitab untuk Melakukan Uji Quade
macro
Quade Resp Perl Blok
mconstant nperl nblok np nb nr ~ncolumn resp per1 blok rresp noecho
let nr=count (resp) let np=count @erl) let nb=count (blok)
if (np=nb) and (np=nr) and (nb=nr)
call JUMLAH resp per1 blok nperl nblok np call UJIQUAD resp per1 blok nperl nblok note Analisis Ragam Data Asal
GLM resp=perl blok note Hasil Uji Friedman Friedman resp per1 blok else
note
note Maaf, uji Quade tidak dapat dilakukan note karena banyaknya baris perlakuan, blok note dan atau respon tidak sama.
note endif endmacro
macro
UJIQUAD resp per1 blok nperl nblok
mconstant i j nperl nblok r-rank ssp2 bl fp alpha mconstant tI kI k2 fl f2 nilaipl p-value al kons mco!l?mn resp per! blob vran".p q sp p s.!-s.nh!oli
VS
mcolumn mresp. I-mresp.nblok mrank. l- mrank.nblok
mmatrix ss mmresp noecho
call VEKMAT resp nperl nblok mmresp copy mmresp mresp. I-mresp.nblok do i=l:nblok
rank mresp.i mrank.i range mresp.i kons let vrange(i) =kons enddo
rank vrange q
let r-rank=(nperl+ l)/Z do i=l :nperl
do j=l :nblok
let s.j(i)=qo)*(mrank.j(i)-r-rank)
enddo enddo
copy s.1-s.nblok ss
call MATVEK ss nperl nblok vs let al=SSQ(vs)
RSUM s. 1-s.nblok sp
let sspZ=SSQ(sp) let bl=sspZ/nblok if al=bl set p I :nperl end
mult PO) by ~(2)...by p(nperl),fp let alpha=(l/fp)**(nblok-1)
note Titik berada di daerah kritik dengan note Nilai P =
prin alpha if alpha<O.OI
note Kesimpulan : Tolak HO pada alpha 1% else
note Kesimpulan : Terima HO pada alpha 1% endif
if alpba<0.05
note Kesimpulan : Tolak HO pada alpba 5% else
note Kesimpulan : Terima HO pada alpba 5% endif
else
let tl=((nblok-l)*bl)/(al-bl)
let kl=nperl-l
let k2=(nblok-l)*(nperl-1) invcdf 0.99 [fl];
F kl k2.
invcdf 0.95
[El;
li!
u.
cdf tl nilaipl; F kl k2.let p-value=l -nilaip 1
note Nilai P dan Statistik Uji Quade print p-value tl
if p-value<O.Ol
note Kesimpulan : Tolak HO pada alpha 1% else
note Kesimpulan : Terima HO pada alpha 1% endif
if p-value<O.Oj
note Kesimpulan : Tolak HO pada alpha 5% else
note Kesilnpulan : Terima HO pada alpha 5% endif
Lampiran 1. (Lanjutan) macro
JUMLAH resp per1 blok nperl nblok np mconstant i j nperl nblok np
mcolumn vperl vblok per1 blok resp noecho
let j=l do i=l:np
if i=l
let vperl(i)=perl(i) let j=j+l
else
if perl(i)operl(i- I) let vperl(i)=perl(i) letj=j+l
endif endif
enddo
let nperl=count(vperl) let i=l
leij=l
while i<=(np/nperl)
'
let vblok(i)=blok(i) let i=i+lendwhile
let nblok=count(vblok) endmacro
macro
!n_qTVEK mmzt %per! %h!& vcli mconstant i j nperl nblok
mcolumn mat.1-mat.nblok vek mmatrix mmat
noecho
copy mmat mat.1-mat.nblok do i=l :nperl
do j=l:nblok
let vek(((i-l)*nblok)+j)=mat.j(i)
enddo enddo endmacro
macro
VEKMAT vek nperl nblok mmat mconstant i j nperl nblok mcolulnn mat.1-mat.nblok vek mmairix mmat
noecho
do j=l:nblok
let mat.j(i)=vek((nblok*(i-l))+j)
enddo enddo
Lampiran 2. Hasil Uji F terhadap Data Asal dan Transformasi serta Hasil Uji Nonparametrik (Uji Friedlnan dan Uji Quade) Penelitian 1
a. Hasil Uji F dan Koefisien Keragaman (KK) Data Asal dan Transformasi serta Nilai Parameter p Transformasi
b. Hasil Uji Friedman dan Uji Quade
' Derajat ' Uji Miedman I Uji Quade Pengamatan Bebas
Lampiran 3. Hasil Uji F terhadap Data Asal dan Transformasi serta 1-lasil Uji Nonparametrik (Uji Friedman dan Uji Quade) Penelitian 2
a. Hasil Uji F dan Koefisien Keragaman (KK) Data Asal dan Transfol.masi serta Nilai Parameter p Transformasi
Roti
a.
Rasa b. Wama c. Tekstur d. Aromab. Hasil Uji Friedman dan Uji Quade I
1.5 1.5 1
Pengamatan
4 4 4 4
Derajat Bebas
(db)
Uji Friedman
I
Uji Quade 5.981.81 10.71
8.33
2
x
hi, P-ValW
0.000 0.134 0.000 0.000
P-Val 15.80 26.10 23.30 22.50
5.98 1.76 10.95
8.33
0.000 0.144 0.000 0.000
L a n ~ p i r a n 4. Hasil Uji F terhadap Data Asal dan Transformasi serta 1-lasil Uji Nonpara~netrik (Uji Friedman dan Uji Quade) Penelitian 3
Hasil Uji F dan Koefisien Keragaman (KK) Data Asal dan Transformasi serta Nilai Parameter p Transformasi
b. Hasil Uji Friedman dan Uji Quade
Pengamatan
Derajat Bebas
(d b)
Uji Friedman
I
Uji QuadeLampiran 5. Pemeriksaan Asumsi Data Transfor~nasi Penelitian 1
Pengamatan
... - .. -.
a.Warna b. Rasa c. Tekstur
I Roti Tawar
I
I
1 INilai-P
Aditif
I
HomogenI
Normald. Aroma
~ e ~ u t u s a n '
0.004
1
0.6321
>0.15 0.5141
0.8901
>0.15 0.1771
0.5881
>0.150.446
1
0.8271
>0.151
A, H, N ...... ....
a. Warna b. Aroma c. Tekstur d. Rasa
4. Biskuit
c. Tekstur
TH = Tidak Homogen, TN = TidakNormal
TA, H, N A, H,
N
A, H,N
7 Mie Rehidrasi
I
I
I
I3.Mie K e r i ~ g a.Warna b. Aroma c. Tekstur
0.261 0.992 0.902 0.595
0.401 0.000 0.708
0.547 0.819 0.821 0.005
>0.15 20.15 >0.15 >0.15
A, H,
N
A, H,N
A, H,N
A, TH, N0.420 0.023 0.846
>0.15 >0.15 >0.15
A, H,
N
TA, H, NLampiran 6 . Pemeriksaan Asumsi Data Transformasi Penelitian 2
TH = Tidak Hornogen, TN = Tidak Normal
Lampiran 7. Pemeriksaan Asumsi Data Transformasi Penelitian 3 Pengamatan
Cookies
0.855 0.028 A, H,
N
Cake
I
I
1
1
Nilai-P
Aditif
I
Homogen/
NormalPengamatan
~ e ~ u t u s a n ~
Nilai-P
Plot Galat
7
Lampiran 8. Plot galat untuk data transformasi Penelitian 1 yang tidak memenuhi asumsi analisis ragam(a) Respon Rasa Mie Rehidrasi (b) Respon Warna Roti Tawar
Plot Kenormalan Galat Plot KenormaIan Galat
Plot Sisaan terhadap Rataan Perlakuan
I
-
-
3
/.+'
#.
P ,<',
2 rn
ci
".
.-./-''
..
-
. . .
4 . -I
rn Smn
0,1 ...
*
....*.... ...I D 2.m 206 2,o
Rataan Perlakcan
;ri
....
- ...#
...*.
2 0E .
%
....
2
.,
....
...
4 . .I
NamaiSmie
Plot Galat
Lampiran 8. (Lanjutan)
(c) Respon Arotna Mie Kering
Plot Kenormalan Galat
m
I
Normal SEoreI
Plot Galat
index
Plot Sisaan terhadap Rataan Perlakuan
P
PENERAPAN UJI F, UJI QUADE DAN UJI FRIEDMAN
TERHADAP PENGAMATAN HASIL UJI ORGANOLEPTIK
AYOE INDRIA
WINURI
JURUSAN STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Latar Belalcang
Penelitian bidang teknologi pangan dan lusil perlanian banyak yang lnenggunakan uji organoleptik untuk ruenentukan nilai faktor mutu, yang bersifat kualitatif, seperti aroma, warna, dan rasa dari ballan olalm. Pengarnatannya dilakukan oleh panelis dengan memberi peringkat kesukaan.
Data yang diperoleh dari uji organoleptik adalah berupa skor yang mempunyai skala ordinal. Signifrkasi lasil nji ini kadang kala diuji dengan rnetode parametxik berdawkan model Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan panelis sebagai kelompok.
Uji F adalah statistik uji paramehik yang digunakan untuk membandingkan lebih dari dua perlakuan sekaligus dalam analisis ragam. Salali satu asumsi dalam uji F ini adalah bahwa data minimal berskala selang (Siegel, 1994). Apabila asnmsi
ini
tidak terpenuhi maka salah satu caramengatasinya adalah dengan hansformasi data. Namun apabiia masih belum memenuhi asumsi analisis ragam,
maka
hatus digunakancara
lain, yaitu analisis nonparametrik yangsesuai
dengan analisis ragam yang dimaksudkan (Sokal & Rohlf, 1981). Siegel (1994) menyebutkan bahwa analisis nonpammetrik lebih sesnai untuk diterapkan pada data yang mempunyai skala ordinaldan
nominal.-
L ujuanTujuan penelitian ini adalah melakukan kajian terhadap data lusil penelitian yang bersifat Iualitatif dari uji organoleptik, yaitu :
1. Melihat pengarul~ transformasi terhadap data kualitatif dengan membandingkan analisis
RAK data asal dan data transformasi.
2. Mernbandingkan hasil analisis data transformasi dengan hasil uji Qnade dan Friedman sebagai versi nonparametrik dari
analisis tersebut.
3. Menlbandingkan hasil nji Quade dan Friedman sehingga diketahui yang lebih baik untnk kasus-kasns penelitian di sini.
Dari penelitian ini dilmpkan diperoleh uji yang lebih baik untuk diterapkan terhadap peuball respon yang bersifat kualitatif dengan rancangan acak kelompok. Kasus penelitian yang digunakan addall beberapa kasns penelitian di LP-IPB yang menggunakan uji organoleptik yang data ~nentalmya dapat ditelusuri.
Penitaian Organoleptik
Penilaian dengan indera yang juga disebut penilaian organoleptik atau penilaian sensorik banyak digunakan untuk rnenilai mutu komoditi hasil pertanian dan makanan. Penilaian dengan cara ini banyak disenangi karena dapat dilaksanakan dengan cepat dan langsung. Dalam beberapa hal, p e ~ l a i a n dengan indera bahkan melebihi ketelitian alat yang paling sensitif (Soekarto, 1985).
Untuk melaksanakan suatu penilaian organoleptik diperlukan panelis yang bertugas menilai sifat atau mutu bahan berdasarkan kesan subjektifnya masing-masing. Penilaian cita rasa ini dilakukan dengan metode hedonik yang jeNs penilaiannya bisa dibuat berdasarkan skala kesukaan (hedonic scale test) (Nasoetion, 1980).
Salah satu cam pelaksanaan penilaian dengan skala kesukaan adalah dengan skala verbal (I~edonic rating test), misalnya berdasarkan sembilan tingkat skala kesukaan, yaitu amat sangat suka, sangat suka, suka, agak suka, n e d , agak tidak suka, tidak suka, sangat tidak suka, dan amat sangat tidak suka. Skala hedonik dapat diientangkan atau diciutkan menurut rentangan skala yang dikehendaki (Soekarto, 1985). Dalam analisis, skala hedonik dikodekan menurut skala numerik dengan angka menaik menurut tingkat
hS3UdcUl.
Pemeriksaan Asumsi Analisis Ragam Kesinfpulan yang diperoleh dari analisis ragam dapat berlaku secara
sah
apabila asumsi-asumsi yang mendasarinya terpenuhi. Asumsi-asumsi yang harus dipenuhi dalanl analisis ragam adalali (1) pengaruh perlakuan dan lingkungan bersifat aditif, (2) galat bersifat acak dan saling bebas, (3) ragarn galat homogen, dan (4) galat menyebar normal. Pelanggaran terhadap asumsi analisis ragam lnernpenganthi tamf signilikan dan sensitifitas ujinya (Steel et a1.,1997).PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Latar Belalcang
Penelitian bidang teknologi pangan dan lusil perlanian banyak yang lnenggunakan uji organoleptik untuk ruenentukan nilai faktor mutu, yang bersifat kualitatif, seperti aroma, warna, dan rasa dari ballan olalm. Pengarnatannya dilakukan oleh panelis dengan memberi peringkat kesukaan.
Data yang diperoleh dari uji organoleptik adalah berupa skor yang mempunyai skala ordinal. Signifrkasi lasil nji ini kadang kala diuji dengan rnetode parametxik berdawkan model Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan panelis sebagai kelompok.
Uji F adalah statistik uji paramehik yang digunakan untuk membandingkan lebih dari dua perlakuan sekaligus dalam analisis ragam. Salali satu asumsi dalam uji F ini adalah bahwa data minimal berskala selang (Siegel, 1994). Apabila asnmsi
ini
tidak terpenuhi maka salah satu caramengatasinya adalah dengan hansformasi data. Namun apabiia masih belum memenuhi asumsi analisis ragam,
maka
hatus digunakancara
lain, yaitu analisis nonparametrik yangsesuai
dengan analisis ragam yang dimaksudkan (Sokal & Rohlf, 1981). Siegel (1994) menyebutkan bahwa analisis nonpammetrik lebih sesnai untuk diterapkan pada data yang mempunyai skala ordinaldan
nominal.-
L ujuanTujuan penelitian ini adalah melakukan kajian terhadap data lusil penelitian yang bersifat Iualitatif dari uji organoleptik, yaitu :
1. Melihat pengarul~ transformasi terhadap data kualitatif dengan membandingkan analisis
RAK data asal dan data transformasi.
2. Mernbandingkan hasil analisis data transformasi dengan hasil uji Qnade dan Friedman sebagai versi nonparametrik dari
analisis tersebut.
3. Menlbandingkan hasil nji Quade dan Friedman sehingga diketahui yang lebih baik untnk kasus-kasns penelitian di sini.
Dari penelitian ini dilmpkan diperoleh uji yang lebih baik untuk diterapkan terhadap peuball respon yang bersifat kualitatif dengan rancangan acak kelompok. Kasus penelitian yang digunakan addall beberapa kasns penelitian di LP-IPB yang menggunakan uji organoleptik yang data ~nentalmya dapat ditelusuri.
Penitaian Organoleptik
Penilaian dengan indera yang juga disebut penilaian organoleptik atau penilaian sensorik banyak digunakan untuk rnenilai mutu komoditi hasil pertanian dan makanan. Penilaian dengan cara ini banyak disenangi karena dapat dilaksanakan dengan cepat dan langsung. Dalam beberapa hal, p e ~ l a i a n dengan indera bahkan melebihi ketelitian alat yang paling sensitif (Soekarto, 1985).
Untuk melaksanakan suatu penilaian organoleptik diperlukan panelis yang bertugas menilai sifat atau mutu bahan berdasarkan kesan subjektifnya masing-masing. Penilaian cita rasa ini dilakukan dengan metode hedonik yang jeNs penilaiannya bisa dibuat berdasarkan skala kesukaan (hedonic scale test) (Nasoetion, 1980).
Salah satu cam pelaksanaan penilaian dengan skala kesukaan adalah dengan skala verbal (I~edonic rating test), misalnya berdasarkan sembilan tingkat skala kesukaan, yaitu amat sangat suka, sangat suka, suka, agak suka, n e d , agak tidak suka, tidak suka, sangat tidak suka, dan amat sangat tidak suka. Skala hedonik dapat diientangkan atau diciutkan menurut rentangan skala yang dikehendaki (Soekarto, 1985). Dalam analisis, skala hedonik dikodekan menurut skala numerik dengan angka menaik menurut tingkat
hS3UdcUl.
Pemeriksaan Asumsi Analisis Ragam Kesinfpulan yang diperoleh dari analisis ragam dapat berlaku secara
sah
apabila asumsi-asumsi yang mendasarinya terpenuhi. Asumsi-asumsi yang harus dipenuhi dalanl analisis ragam adalali (1) pengaruh perlakuan dan lingkungan bersifat aditif, (2) galat bersifat acak dan saling bebas, (3) ragarn galat homogen, dan (4) galat menyebar normal. Pelanggaran terhadap asumsi analisis ragam lnernpenganthi tamf signilikan dan sensitifitas ujinya (Steel et a1.,1997).Dengan pemenuhan asumsi yang lebih baik, F hitung akan cenderung lebih besar dibandingkan F hitung data asli yang tidak memenuhi asumsi. Kebalikannya, berlaku untuk nilai-p dan koefisien keragaman (KK). Namun demikian, peruhahan nilai-nilai tersebut biasanya tidak menghasilkan keputusan uji hipotesis analisis ragam yang berbeda. (Nantoro, 2000)
Transformasi Data
Transformasi data adalah pengubahan data dari suatu skala ke skala yang lain. Tujuan transformasi pada penelitian ini adalah untuk mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif yang berskala selang. Sebenarnya pada skor yang diamati ada suatu kekontinuan, walaupun skor a h a 1 yang diamati berupa kategori diskret (Siegel, 1994). Transformasi yang dipilih terhadap data berskala ordinal adalah transformasi yang tidak mengubah skala yaitu transformasi yang monoton (monotonic transformation) (Zanten, 1980).
Pemilihan transformasi yang sesuai dapat dilalrukan dengan pendekatan Box-Cox yang berbentuk Y'=(YP-l)/p untuk p # 0 dan ln(Y) untuk p = 0; p adalah parameter yang ditentukan berdasarkan data (Aunuddin, 1988). Menurut Box
& Tiao (1973), hasil transformasi dengan pendekatan Box-Cox bersifat monoton. Kriteria pemilihan p yang sesuai adalah dengan menentukan nilai p yang membuat nilai fungsi jumian ituaarar gaiai berdasarkan ira~&lriiasi
tersebut maksimum.
Uji Statistik Nonparametrik
Uji statistik nonparametrik adalah uji yang modelnya tidak menetapkan syarat-syarat mengenai parameter populasi yang merupakan sumber contoh. Asumsi-asumsi tertentu dikaitkan dengan sejumlah besar uji statistik nonparametrik yakni bahwa pengamatannya bebas dan bahwa peubah yang diteliti pada dasamya memiliki kontinuitas. Meskipun demikian, asumsi-asumsi ini lebih sedikit dan jauh lebih ringan dibandingkan asumsi-asumsi yang berkaitan dengan uji parametrik. Uji nonparametrik tidak menuntut pengukuran sekuat yang dituntut oleh uji parametrik. (Siegel, 1994)
Uji Friedman
Uji Friedman merupakan versi nonparametrik dari uji F atas data hasil percobaan dengan rancangan acak kelompok (Siegel, 1994). Hipotesis yang diuji dalam ha1 ini adalah :
H, : TI=T2=...=Tk
HI : Tidak semua T adalah sama
Statistik uji dalam uji Friedman adalah :
dengan derajat hebas k-I; k adalah jumlah perlakuan, b adalah jumlah blok, dan R ; adalah jumlah peringkat perlakuan ke-i. Apabila dijumpai peringkat yang sama, maka statistik ini dikoreksi yaitu dengan membagi
x~~
dengan suatu pembagi, P, yaitu :denean
-
Ti =
x,,
t l i h-
Z h tihti, adalah jumlah pengamatan yang sama pada blok ke-i dan h adalah indeks untuk menrineat
- -
pasangan yang sama dalam blok. Jika X2n hasil perhitungan lebih besar atau sama dengan nilai x2[b Ix.l maka Ha ditolak.Uji Quade
Quade (1979) mencoba membuat uji yang lebih kuat daripada uji Friedman. Metode Quade memberi lebih banyak informasi dalam contoh daripada uji Friedman yang tidak menimbang informasi antar blok (Iman et al, 1984).
Hipotesis yang diuji pada uji Quade sama dengan uji Friedman, yaihl :
H, : r 1 = 7 2 =
...=
TkHI : Tidak semua T adalah sama
Statistik uji yang digunakan dalam uji Quade adalah :
dengan
A , = b ( b + l ) ( Z b + l ) k ( k + l ) ( k - ! ) I 7 2
Jika ada peringkat yang sama,
Ho
ditolak. Sebaran F dalam ha1 ini adalah sebaran pendekatan untuk sebaran T I karena tabel yang pasti belum tersedia (Conover, 1980).BAHAN DAN METODE
BahanData yang digunakan adalah hasil penelitian di Lembaga Penelitian IPB (LP-IPB) yang mempakan data hasil pengamatan yang bersifat kualitatif dengan skala ordinal. Data tersebut diperoleh setelah menelaah 1228 laporan, dan yang dipilih ini adalah laporan penelitian yang menyertakan data mentabnya. Peneliti yang bersangkutan menggunakan uji Friedman untuk menguji signifikansi hasilnya. Adapun data tersebut adalah :
1. Karakterisasi Tepung dan Pati Jali (Coix lacryma-jobi, LINN) untuk Pengembangan Produk Makanan Bergizi (Sulaeman el al., 1993).
Perlakuan yang dicobakan adalah :
a) tingkat substitusi tepung jali terhadap terigu dalam 100 gr Roti Tawar. Tingkat substitusi tepung jali terdiri dari 4 taraf, yaitu :
TlJO = tingkat substitusi 0% T2J1 = tingkat substitusi 10% T3J2 = tingkat substitusi 20% T4J3 = tingkat substitusi 30%
-...
UJI organoiep~i~ diiakukan icriiadap warria, rasa, tekstur, dan aroma roti tawar.
b) tingkat substitusi tepung jali dalam mie kering dan mie rebus. Tingkat substitusi tepung jali pada masing-masing mie terdiri dari 5 taraf, yaitu :
M l JO = tingkat substitusi 0% M2J1 = tingkat substitusi 10% M3J2 = tingkat substitusi 20% M4J3 = tingkat substitusi 30% M5J4 = tingkat substitusi 40%
Uji organoleptik dilakukan terhadap warna, aroma, tekstur, dan rasa mie rebus; dan terliadap warna, aroma, dan tekstur mie kering.
c) tingkat substitusi tepung jali dalam biskuit. Tingkat substitusi tepung jali terdiri dari 6 taraf, yaitu :
TlJO = tingkat substitusi 0%
T2J1 = tingkat substitusi 20% T3J2 = tingkat substitusi 40% T4J3 = tingkat substitusi 60% T5J4 = tingkat substitusi 80%
T6J5 = tingkat substitusi 100%
Uji organoleptik dilakukan terhadap warna, aroma, tekstur, dan rasa biskuit.
Semua perlakuan di atas menggunakan 30 panelis.
2. Studi Karakteristik Fisik, Kimia, dan Fungsional Biji Teratai Putih (Nymphaea alba) dan Tepungnya, serta Pemanfaatannya sebagai Bahan Pangan Potensial (Sulaeman, 1993). Perlakuan pada penelitian ini adalah :
a) tingkat substitusi tepung "ghol" dalam pembuatan cake, yaitu :
TIGO = tingkat substitusi 0% T2G3 = tingkat substitusi 30% T3G4 = tingkat substitusi 40% T4G5 = tingkat substitusi 50% T5G6 = tingkat substitusi 60%
b) tingkat substitusi tepung "ghol" dalam pembuatan roti, yaitu :
TlGO = tingkat substitusi 0% T2G1 = tingkat substitusi 10% T3G2 = tingkat substitusi 20% T4G3 = tingkat substitusi 30% T5G4 = tingkat substitusi 40%
Uji organoleptik dilakukan terhadap rasa, warna, tekstur, aroma cake dan roti dengan 25 panelis.
3. Mempelajari Penggunaan Tepung Ubi Kayu (Manihot sp.) sebagai Bahan Substitusi Tepung Terigu dalam Pembuatan Mi Basah, Cookies da: %'-ti (?.<ar!iya:i, !??C>.
Tingkat substitusi tepung terigu dengan tepung singkong dalam pembuatan cookies dalam 6 taraf merupakan perlakuan, yaitu :
SO = tingkat substitusi 0% S1 = tingkat substitusi 20%
S2 = tingkat substitusi 40% S3 = tingkat substitusi 60% S4 = tingkat substitusi 80% S5 = tingkat substitusi 100%
Uji organoleptik dilakukan terhadap warna, aroma, rasa, dan kerenyahan cookies dengan 30 panelis.
Metode
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :
1. Melakukan transformasi terhadap data asal. 2. Memeriksa asumsi data hasil transformasi. 3. Melakukan analisis ragam menggunakan
RAK dengan panelis sebagai kelompok terhadap data asal dan data hasil hansformasi. 4. Melakukan pembandingan hasil sidik ragam
Ho
ditolak. Sebaran F dalam ha1 ini adalah sebaran pendekatan untuk sebaran T I karena tabel yang pasti belum tersedia (Conover, 1980).BAHAN DAN METODE
BahanData yang digunakan adalah hasil penelitian di Lembaga Penelitian IPB (LP-IPB) yang mempakan data hasil pengamatan yang bersifat kualitatif dengan skala ordinal. Data tersebut diperoleh setelah menelaah 1228 laporan, dan yang dipilih ini adalah laporan penelitian yang menyertakan data mentabnya. Peneliti yang bersangkutan menggunakan uji Friedman untuk menguji signifikansi hasilnya. Adapun data tersebut adalah :
1. Karakterisasi Tepung dan Pati Jali (Coix lacryma-jobi, LINN) untuk Pengembangan Produk Makanan Bergizi (Sulaeman el al., 1993).
Perlakuan yang dicobakan adalah :
a) tingkat substitusi tepung jali terhadap terigu dalam 100 gr Roti Tawar. Tingkat substitusi tepung jali terdiri dari 4 taraf, yaitu :
TlJO = tingkat substitusi 0% T2J1 = tingkat substitusi 10% T3J2 = tingkat substitusi 20% T4J3 = tingkat substitusi 30%
-...
UJI organoiep~i~ diiakukan icriiadap warria, rasa, tekstur, dan aroma roti tawar.
b) tingkat substitusi tepung jali dalam mie kering dan mie rebus. Tingkat substitusi tepung jali pada masing-masing mie terdiri dari 5 taraf, yaitu :
M l JO = tingkat substitusi 0% M2J1 = tingkat substitusi 10% M3J2 = tingkat substitusi 20% M4J3 = tingkat substitusi 30% M5J4 = tingkat substitusi 40%
Uji organoleptik dilakukan terhadap warna, aroma, tekstur, dan rasa mie rebus; dan terliadap warna, aroma, dan tekstur mie kering.
c) tingkat substitusi tepung jali dalam biskuit. Tingkat substitusi tepung jali terdiri dari 6 taraf, yaitu :
TlJO = tingkat substitusi 0%
T2J1 = tingkat substitusi 20% T3J2 = tingkat substitusi 40% T4J3 = tingkat substitusi 60% T5J4 = tingkat substitusi 80%
T6J5 = tingkat substitusi 100%
Uji organoleptik dilakukan terhadap warna, aroma, tekstur, dan rasa biskuit.
Semua perlakuan di atas menggunakan 30 panelis.
2. Studi Karakteristik Fisik, Kimia, dan Fungsional Biji Teratai Putih (Nymphaea alba) dan Tepungnya, serta Pemanfaatannya sebagai Bahan Pangan Potensial (Sulaeman, 1993). Perlakuan pada penelitian ini adalah :
a) tingkat substitusi tepung "ghol" dalam pembuatan cake, yaitu :
TIGO = tingkat substitusi 0% T2G3 = tingkat substitusi 30% T3G4 = tingkat substitusi 40% T4G5 = tingkat substitusi 50% T5G6 = tingkat substitusi 60%
b) tingkat substitusi tepung "ghol" dalam pembuatan roti, yaitu :
TlGO = tingkat substitusi 0% T2G1 = tingkat substitusi 10% T3G2 = tingkat substitusi 20% T4G3 = tingkat substitusi 30% T5G4 = tingkat substitusi 40%
Uji organoleptik dilakukan terhadap rasa, warna, tekstur, aroma cake dan roti dengan 25 panelis.
3. Mempelajari Penggunaan Tepung Ubi Kayu (Manihot sp.) sebagai Bahan Substitusi Tepung Terigu dalam Pembuatan Mi Basah, Cookies da: %'-ti (?.<ar!iya:i, !??C>.
Tingkat substitusi tepung terigu dengan tepung singkong dalam pembuatan cookies dalam 6 taraf merupakan perlakuan, yaitu :
SO = tingkat substitusi 0% S1 = tingkat substitusi 20%
S2 = tingkat substitusi 40% S3 = tingkat substitusi 60% S4 = tingkat substitusi 80% S5 = tingkat substitusi 100%
Uji organoleptik dilakukan terhadap warna, aroma, rasa, dan kerenyahan cookies dengan 30 panelis.
Metode
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :
1. Melakukan transformasi terhadap data asal. 2. Memeriksa asumsi data hasil transformasi. 3. Melakukan analisis ragam menggunakan
RAK dengan panelis sebagai kelompok terhadap data asal dan data hasil hansformasi. 4. Melakukan pembandingan hasil sidik ragam
keragarnan data asal dan data sesudah transformasi.
5. Menlbandingkan kesimpulan dan ketelitian dari uji paranletrik (uji F) data transformasi dengan nji nonparametrik (uji Friedman dan uji Quade) berdasarkan nilai-p yang diperoleh. 6. Menlbandingkan kesi~npulan dan ketelitian
dari uji Friedman dan uji Quade berdasarkan nilai-p yang diperoleh.
HASIL DAN PEMBARASAN
Hasil transfonnasi data ordinal dengan pendekatan Box-Cox temyata mampu membuat semua data pada ketiga penelitian memenuhi asumsi kenormalan. Sedangkan asumsi kehomogenan dan keaditifan dilanggar oleh beberapa peubah, sehingga terhadap data tersebnt perln dilakukan transformasi nlang. Tetapi proses transformasi terhadap data yang tidak memennhi aslunsi tersebnt, belnm dapat membuat pemenuhan asumsi yang lebih baik.Disamping ada peubah yang tidak memenulu asumsi analisis ngarn, ternyata transformasi tidak
membnat keterandalan percobaan dan sensitifitas njinya menjadi lebih baik. Dari hasil transformasi, yang sesnai dengan penelitian Nantoro (2000) adalah bahtva transformasi tidak merubah kesimpulan yang diperoleh pada selurul~ peubah. -
r apenelitian iui, ~ ilai iersebui keiii-fin&rrn b e s i karena nilai-p dan F-hitung tidak banyak mengalami perubahan setelah data ditransformasi.
Peningkatan sensitifitas nji ditandai oleh peningkatan F-litung dan penurunan nilai-p. Dari seluruh peubah pada ketiga penelitiw lmya sebagian kecil peuball yang mengalami ha1 tersebut. F-llitung dan nilai-p peubah lainnya, ada yang tetap bahkan ada yang berubah tidak sesuai dengan yang dihampkan.
Penurunan nilai koefisien keragaman setelah data ditransfornlasi menunjukkan ketemdalan peicobaan yang lebih baik. Sedangkan pada penelitian ini ditunjukkan bahwa yang mengalami p e n m a n hanya dialami ole11 peubah yang melanggar asmnsi.
Nilai-p nji F tidak berbeda janh dengan uji Friedman dan Quade. Hal ini mengakibatkan tidak ada perbedaan kesimpulan antara nji F dan uji Friedman. Perbedaan kesimpulan pada taraf nyata 0.05, te qadi llanya antara uji F dan uji Quade yang dialani oleh sebagian kecil peubah. Nilai-p antara uji Friedman dan uji Quade terlladap data asal
tidak berbeda jauh, sehingga lnmpir selnua peubal~ menghasilkan kesimpulan yang sama pada taraf nyata 0.05. Dari penelitian ini belum diketahui uji nonparametrik mana yang lebiil baik karena lebih dari setengah peubah dari ketiga penelitian menghasilkan nilai-p yang sama dan juga tidak konsistennya uji dengan nilai-p terkecil dari setiap peubah.
Transformas dan Pemeriksaan Asumsi Disamping sebagai transformasi yang monoton, transfonnasi dengan pendekatan Box-Cox dipilih karena hasil transfonnasi yang diperoleh akan rne~nbuat data lebih mendekati asumsi normal dibandingkan data aslinya. Berbagai nilai parameter p
dari
pendekatan Box-Cox untuk ketigapenelitian dapat dilibat pada lampiran.
Dari pemeriksaan secan visual dengan plot galat, data hansformasi yang menunjukkan adanya penyimpangan terjadi pada penelitian 1 yaitu pada peubah lasa mie rehidrasi (Lampiran 8a)
dan
wama roti tawar (Lampiran 8b). Hal ini terjadi karena adanya pencilan. Pemeriksaan terhadap data yang menjadi pencilan tidak dapatdilakukan sehingga
data tersebnt tidak &pat dihilangkandari
pewamatan.
Pemeriksaan secan formal menunjukkan bahwa pelanggaran asumsi dilakukan oleh penbah pada penelitian 1, yaitn asumsi keaditifan oleh peubah wama roti tawar
dan
aroma mie kering, dan zslm.si kehomogenan dilang~ar oleh peubah rasa mie rehidrasi. Proses transformasi yang dilakukan terlndap peubah yang tidak memenuhi asumsi tersebut, ternyata tidak ~nemperbaiki pemenuhan asumsi dimana nilai-p pemeriksaan asumsi tidak ~nenunjukkan pernbahan.Terlibat disini baltwa transfomasi dengan pendekatan Box-Cox lnampu ~nembuat peubah- peubah pada ketiga penelitian tersebut memenuhi asu~nsi kenonnalan. Nilai-p pemeriksaan asumsi data transformasi ketiga pene