• Tidak ada hasil yang ditemukan

370cd-10.-bab-i.pdf - Smart Library UMRI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "370cd-10.-bab-i.pdf - Smart Library UMRI"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persalinan adalah proses pengeluaran (kelahiran) hasil konsepsi yang dapat hidup di luar uterus melalui vagina ke dunia luar. Proses tersebut dapat dikatakan normal atau spontan jika bayi yang dilahirkan berada pada posisi letak belakang kepala dan berlangsung tanpa bantuan alat-alat atau pertolongan serta tidak melukai ibu dan bayi (Sondakh, 2013).

Persalinan merupakan saat yang sangat dinanti - nantikan ibu hamil untuk dapat merasakan kebahagiaan yang didambakan. Namun bagi beberapa wanita, persalinan kadang diliputi oleh rasa takut dan cemas terhadap rasa nyeri saat persalinan (Prawirohardjo, 2010). Bobak (2010), menyatakan bahwa 85–90 Persen persalinan berlangsung dengan nyeri, dan hanya 10–15 Persen persalinan yang berlangsung tanpa rasa nyeri.

Association for the study of pain mendefinisikan bahwa nyeri dalam

persalinan merupakan pengalaman emosional dan sensori yang tidak menyenangkan yang muncul dari kerusakan jaringan secara aktual atau potensional yang menunjukkan adanya nyeri protektif bagi tubuh yang merupakan mekanisme protektif bagi tubuh dan menyebabkan individu bereaksi untuk menghilangkan rangsang nyeri tersebut (Judha, 2012).

Nyeri adalah proses alamiah dalam persalinan. apabila tidak diatasi dengan baik akan menimbulkan masalah lain. Rasa takut dan cemas yang

(2)

dirasakan ibu dapat menganggu kelancaran proses persalinan. Manajemen nyeri persalinan dapat diterapkan secara farmakologis dan nonfarmakologis.

Pendekatan secara non farmakologis tanpa penggunaan obat-obatan, sedangkan secara farmakologis melalui penggunaan obat-obatan. Manajemen nyeri non farmakologis lebih aman, sederhana dan tidak menimbulkan efek merugikan serta mengacu kepada asuhan sayang ibu, dibandingkan dengan metode farmakologi yang berpotensi mempunyai efek yang merugikan (Reeder dkk., 2011).

Penelitian Indrawati dan Retnawati (2011), di BPS Uut Maschon yang bertujuan untuk melihat metode nonfarmakologi yang digunakan perawat dalam mengurangi intensitas nyeri persalinan dan efeknya dengan 4 metode nonfarmakologi yang dilakukan pada responden diperolah hasil bahwa teknik pernapasan yaitu efek yang ditimbulkannya adalah nyeri ringan.dengan Teknik pengaturan posisi yaitu efek yang ditimbulkan nyeri sedang sebesar 20 (66,7%) orang, selanjutnya teknik massage yaitu efek yang ditimbulkan nyeri ringan sebesar 17 (56,7%) orang. Teknik konseling dengan efek yang ditimbulkan yaitu sebesar 25(83,3%) orang mengalami nyeri ringan. Dalam menghadapi proses persalinan tidak semua pasien bisa dengan tenang menghadapinya, oleh karena itu perawat harus bisa tanggap dalam memberikan asuhannya, untuk itu komunikasi sangat dibutuhkan. Komunikasi dalam keperawatan diketahui mengandung nilai pengobatan atau terapeutik yang tujuannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien, teknik komunikasi ini dikenal dengan komunikasi terapeutik.

(3)

Komunikasi terapeutik didefinisikan sebagai komunikasi yang direncanakan secara sadar, dimana tujuan utamanya adalah untuk kesembuhan pasien. Komunikasi terapeutik memiliki peranan yang penting dalam membantu seorang pasien dalam memecahkan masalah yang dihadapinya.

Dengan memiliki keterampilan dalam berkomunikasi terapeutik, perawat diharapkan akan lebih mudah menjalin hubungan saling percaya dengan klien sehingga akan lebih efektif dalam mencapai tujuan asuhan keperawatan yang diterapkan (Taufik dan Juliane, 2010).

Komunikasi terapeutik dapat memberikan dampak terapeutik dengan mempercepat proses kesembuhan pasien. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam komunikasi dengan ibu melahirkan antara lain: menjalin hubungan yang mengenakkan dengan pasien (rapport), hadir mendampingi klien selama persalinan, mendengarkan keluhan-keluhan pesien selama proses persalinan, memberikan sentuhan dalam pendampingan pasien, memberikan informasi tentang kemajuan persalinan, memandu persalinan, mengadakan kontak fisik dengan pasien, memberi pujian kepada pasien atas usaha yang telah dilakukannya dan memberi ucapan selamat atas kelahiran bayinya (Adriana, 2012).

Pentingnya komunikasi terapeutik dalam menurunkan rasa nyeri yang ditimbulkan oleh persalinan sangat diperlukan, oleh karena itu perawat dalam persalinan harus bisa membantu menimbulkan rasa percaya diri, karena bila pasien itu sendiri grogi atau gugup dalam persalinannya baik fisik ataupun

(4)

mental belum siap maka timbul rasa ketakutan sehingga rasa nyeri akan semakin bertambah (Kartono, 1992).

Berdasarkan survey awal yang telah di lakukan oleh penelitian pada tanggal 30 Agustus – 1 September 2018 dengan menggunakan lembar observasi dari hasil pengukuran tingkat nyeri sebelum dilakukan komunikasi terapeutik Di RSIA Eria Bunda Pekanbaru, Pada 10 responden ibu yang yang melahirkan . terdapat 2 responden (20%) pasien dengan skalanya 4 (agak mengganggu), 4 responden (40%) pasien di skala nyeri 6 (mengganggu aktifitas), 4 responden (40%) pasien di skalanya 8 (sangat mengganggu).

Dari uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh komunikasi terapeutik terhadap intensitas nyeri persalinan di RSIA Eria Bunda Pekanbaru.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian adalah apakah ada pengaruh komunikasi terapeutik terhadap intensitas nyeri persalinan di RSIA Eria Bunda Pekanbaru.

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh komunikasi terapeutik terhadap intensitas nyeri persalinan di RSIA Eria Bunda Pekanbaru.

(5)

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui intensitas nyeri sebelum dilakukan komunikasi terapeutik di RSIA Eria Bunda Pekanbaru.

b. Untuk mengetahui intensitas nyeri sesudah dilakukan komunikasi terapeutik di RSIA Eria Bunda Pekanbaru.

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Responden

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu intervensi untuk mengurangi intensitas nyeri ibu selama proses persalinan.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Dijadikan sebagai referensi dan memberikan informasi tambahan sehingga dapat meningkatkan pengetahuan bagi peserta didik.

3. Bagi Tempat Penelitian

Diharapkan dapat menambah wacana perawat dalam memberikan komunikasi terapeutik yang efektif bagi ibu bersalin khususnya dalam pengurangan nyeri persalinan.

4. Bagi Penelitian Keperawatan

Menambah pengetahuan dan wawasan bagi peneliti mengenai pengaruh komunikasi terapeutik dengan intensitas nyeri persalinan.

Referensi

Dokumen terkait

76 nu nnriluiouas aC.t 25.08 ,{a:?rl1o.1141l?noflgtllasn?la1:'llJnu!rl?1tJlll,lun r'ruru as nu finriluiounv t+.8s r6onnuriutfinnr':lu:rflrani tra;nrrlfi!r06 druru lz nu finr{Juiouov

The manuscripts focus on the subthemes related to accessing extracurricular learning practices, innovative assessment approaches, e-learning assessment, assessment related to graduate