• Tidak ada hasil yang ditemukan

394-Article Text-1273-1-10-20230908

N/A
N/A
Tito Adi Dharma

Academic year: 2023

Membagikan "394-Article Text-1273-1-10-20230908"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH BRAND FAMILIARITY TERHADAP BRAND CREDIBILITY

Seri Marianti1, Lingga Yuliana2

1,2Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Paramadina, Jakarta Email: 1[email protected], 2[email protected]

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Brand Familiarity terhadap Brand Credibility dengan studi kasus produk skincare dengan merek Scarlett. Belum ditemukan penelitian sebelumnya terkait variabel penelitian yang menguji korelasi antara brand familiarity terhadap brand credibility dengan studi kasus merek Scarlett. Deskriptif kuantitatif menjadi metode dalam penelitian ini.

Melibatkan 75 responden yang berdomisili di Kota Baturaja yang merupakan pengguna merek Scarlett baik pria maupun wanita. Teknik analisis data menggunakan Partial Least Square (PLS).

Menggunakan data primer yang disebar melalui Google Form dengan periode pengumpulan data Agustus 2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi pengaruh antara brand familiarity terhadap brand credibility. Kehadiran skincare scarlett sebagai brand lokal dapat dipertimbangkan kehandalan mereknya sehingga dapat menjadi pilihan masyarakat alih-alih menggunakan produk impor. Hal ini akan berdampak pada meningkatnya produk scarlett yang akan membantu perekonomian reseller dan pemilik skincare.

Kata kunci: Brand Credibility, Brand Familiarity, Skincare

Abstract

This study aims to analyze the influence of Brand Familiarity on Brand Credibility with a case study of skincare products with the Scarlett brand. No previous research has been found related to research variables that examine the correlation between brand familiarity to brand credibility with Scarlett's brand case study. Descriptive quantitative became the method in this study. Involving 75 respondents domiciled in Baturaja City who are users of the Scarlett brand, both men and women. Data analysis techniques using Partial Least Square (PLS). Using primary data disseminated through Google Forms with a data collection period of August 2023. The results showed that there was an influence between brand familiarity and brand credibility. The presence of scarlett skincare as a local brand can be considered for the reliability of the brand so that it can be the choice of the community instead of using imported products. This will have an impact on increasing scarlett products which will help the economy of resellers and skincare owners.

Keywords: Brand Credibility, Brand Familiarity, Skincare

PENDAHULUAN

Menurut Habibi & Kusumaningtyas (2023), kebutuhan masyarakat terhadap skincare meningkat sebagai akibat dari kepedulian terhadap kesehatan kulit. Kulit wajah yang cantik serta sehat merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam membantu menunjang penampilan (Williamson et al., 2023). Penggunaan produk skincare dikemukakan Kang et al.

(2022) menjadi salah satu upaya agar dapat menjaga, merawat dan mempertahankan kondisi kulit wajah yang sehat terutama agar terhindar dari permasalahan kulit wajah seperti kulit kusam, kulit berminyak dan berjerawat. Bukan hanya itu saja setiap wanita melakukan perawatan kulit wajah itu merupakan bentuk apresiasi kepedulian serta untuk menghargai diri sendiri dan orang lain (Kanagasingam et al., 2022).

Menjamurnya merek skincare impor yang masuk ke Indonesia menjadi ancaman pada sektor lokal (Isnawati et al., 2022). Ardisa et al. (2022) mengemukakan bahwa konsumen cenderung mengenal merek skincare impor karena terbatasnya merek lokal saat itu. Namun, melihat peluang akan potensi tumbuh permintaan masyarakat akan produk skincare menjadi angin segar dalam meraih peruntungan (Saini et al., 2022). Scarlett adalah brand kecantikan

(2)

lokal dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia yang didirikan pada 2017 oleh Felicya Angelista. Scarlett mengeluarkan berbagai jenis produk kecantikan yang berfokus untuk mencerahkan dan menjaga kesehatan kulit, tubuh, dan bagian wajah.

Gambar 1. Data Merek Skincare Terlaris di Indonesia periode 2021 Sumber: Angelia (2021)

Berdasarkan survei yang dilakukan pada periode Agustus 2021 oleh Angelia, diperoleh data bahwa merek Scarlett memperoleh persentase tertinggi dibandingkan pesaingnya. Dengan penjualan yang dinyatakan dalam persentase sebesar 18,9%, hal ini membuat Scarlett unggul dibandingkan pesaingnya seperti Vitaline dan Nivea. Hal ini mengindikasikan bahwa bisnis produk skincare menjadi primadona saat ini. Kemudahan bagi pemain baru masuk ke dalam pasar ini sangat tinggi dan siap bersaing dengan merek-merek yang telah eksis sebelumnya.

Salah satu faktor kunci yang dapat mempengaruhi persepsi konsumen terhadap sebuah produk adalah eratnya merek tersebut dalam benak pelanggan sehingga ketika keputusan pembelian dilakukan, maka hanya produk dari merek tersebut yang akan dibeli.

Brand Familiarity mencerminkan tingkat pengenalan dan kesadaran konsumen terhadap produk maupun merek. Konsumen cenderung lebih memilih merek yang sudah dikenal dan akrab baginya daripada yang tidak dikenal atau baru, kemudian dikaitkan dengan kualitas produk yang mampu menimbulkan niat beli kepada konsumen.

Di sisi lain, kepercayaan terhadap merek menjadi faktor penting lainnya dalam membentuk persepsi positif konsumen terhadap keputusan pembelian. Brand Credibility mencerminkan sejauh mana konsumen memandang suatu merek sebagai entitas yang dapat dipercaya, kredibel, dan mampu memenuhi janji yang diusungnya. Merek yang kredibel akan lebih mudah diterima dan dipercaya oleh konsumen, sehingga dapat membantu membangun hubungan yang lebih baik dengan konsumen dan meningkatkan loyalitas mereka.

(3)

Brand Familiarity mencerminkan pengalaman konsumen sebelumnya, baik langsung maupun tidak langsung, dengan merek tersebut. Konsumen memanfaatkan memori pengalaman merek ini, yang terdiri dari pengetahuan seseorang, untuk menentukan keakraban mereka dengan merek tertentu (Rhee & Jung, 2019). Brand Familiarity menurut Nuseir &

Elrefae (2022) sering dikaitkan dengan beberapa pengalaman terkait produk dan layanan konsumen. Seorang konsumen mungkin lebih suka membeli merek tertentu yang telah lama mereka gunakan daripada merek yang baru diperkenalkan di pasar (Joy et al. 2022). Yang pertama dapat dikaitkan dengan pengalaman dan keyakinan positif bahwa merek pasti memuaskan kebutuhan mereka (Jinliang et al., 2023). Brand Familiarity, masih memainkan peran penting dalam pengambilan dalam beberapa kasus (Treiblmaier & Garaus, 2023). Hal ini tentu saja terjadi di kelas produk di mana situasi penggunaan tidak memperhitungkan variasi pilihan yang besar (Heinemann, 2023). Selain itu, menurut Chan (2023) Brand Familiarity sering memandu dalam pengambilan pembelian.

Brand Familiarity mengurangi kebutuhan untuk pencarian informasi yang luas, dengan temuan peneliti bahwa konsumen cenderung menghabiskan lebih sedikit waktu untuk mencari informasi tentang merek yang dikenal daripada merek yang tidak dikenal (Ha et al., 2022). Konsumen menghabiskan banyak waktu untuk mencari informasi tentang produk tertentu dapat menciptakan kesan merek yang lebih dalam dengan konsumen, meningkatkan keakraban merek mereka (Shahid et al., 2022). Kecuali konsumen memiliki persepsi negatif tentang merek tertentu, biasanya tingkat keakraban merek yang tinggi menghasilkan perasaan kepuasan produk dan kepercayaan merek yang lebih besar (Khasbulloh & Suparna, 2022).

Brand Credibility menurut Tian et al. (2022) dianggap sebagai salah satu karakteristik merek yang paling penting. Ini didefinisikan sebagai kepercayaan yang dirasakan apakah suatu merek memiliki kemampuan, dedikasi, dan kemauan untuk terus memberikan apa yang telah dijanjikan (Majeed et al., 2022). Brand Credibility berasal dari sumber kredibilitas dan didefinisikan dalam konteks manajemen merek. Ini mewakili efek kumulatif dari aktivitas pemasaran perusahaan di masa lalu untuk menarik lebih banyak konsumen dan mempertahankannya lebih lama (Molinillo et al., 2022). Brand Credibility menurut Uzliawati et al. (2023) meminimalkan risiko dan menciptakan keyakinan dan kepercayaan dengan pelanggan. Ini memiliki pengaruh positif pada pertimbangan merek dan persepsi pilihan konsumen di masa depan (Mansoor & Paul, 2022). Ini secara signifikan berkaitan dengan emosi dan alasan dalam pengambilan keputusan konsumen (Joshi & Brahmi, 2023).

Selain itu, Brand Credibility seperti yang dikemukakan oleh Maroufkhani et al.

(2022) dapat menurunkan sensitivitas harga dan meningkatkan keinginan konsumen untuk melakukan pembelian. Ini memberikan pengaruh positif pada pembelian merek konsumen, baik secara langsung, maupun melalui kesadaran merek dan citra merek (Parris & Guzmán, 2023). Brand Credibility menurut Ali et al. (2022) menjamin rencana jangka panjang untuk menawarkan produk dan layanan kepada konsumen, dan mengembangkan kepuasan, komitmen loyalitas, dan komitmen berkelanjutan, yang selanjutnya menghasilkan kata positif dari mulut ke mulut. Brand Credibility dikemukakan Hussain et al. (2020) secara positif mempengaruhi (atau meningkatkan) manfaat lain yang diharapkan seperti nilai uang yang dirasakan, citra positif, penghematan biaya informasi, koneksi merek sendiri, aliansi merek, ekuitas merek, dan utilitas yang diharapkan konsumen, sambil mengurangi risiko yang dirasakan, biaya yang diharapkan, dan perilaku beralih ke merek lain.

Shamim dan Butt (2013) menunjukkan bahwa pengalaman dan pengetahuan konsumen akan mendukung untuk terbentuknya brand credibility. Hal ini bisa menciptakan rasa percaya konsumen kepada merek. Aspek kognitif konsumen menunjukkan informasi yang menjadi pertimbangan bagi konsumen untuk memiliki keyakinan dengan merek. Fauzan

(4)

et al. (2023) dalan penelitiannya menguji pengaruh brand familiarity terhadap brand credibility secara parsial dengan studi kasus skincare pria merek Kahf. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara brand familiarity terhadap brand credibility.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Brand Familiarity terhadap Brand Credibility dengan studi kasus produk skincare dengan merek Scarlett. Belum ditemukan penelitian sebelumnya terkait variabel penelitian yang menguji korelasi antara brand familiarity terhadap brand credibility dengan studi kasus merek Scarlett. Oleh karena itu, hal ini menjadi novelty dalam penelitian ini.

METODE

Penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif, teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Responden dalam penelitian ini merupakan pengguna skincare merek Scarlett. Data yang digunakan adalah data primer. Data primer berasal dari penyebaran kuesioner melalui google form dengan jumlah responden sebanyak 75 yang merupakan pengguna merek Scarlett yang berdomisili di Kota Baturaja. Teknik analisis data menggunakan Partial Least Square (PLS). Kuesioner dalam penelitian menggunakan bentuk pernyataan tertutup di seluruh bagian, kecuali pada bagian pertama kuesioner. Pertanyaan tertutup (closed-ended questions) adalah pertanyaan dengan jawaban-jawabannya telah dibatasi sehingga menjawab lebih terstruktur dengan menggunakan skala interval (interval scale), dan metode pengukuran menggunakan skala likert dengan menggunakan lima skala (Mustikasari et al., 2022). Pengumpulan data dilakukan pada Agustus 2023.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Demografi

Demografi responden dalam penelitian ini merupakan masyarakat yang berdomisili di Indonesia dan menggunakan produk merek Scarlett dengan rentang usia 15-55, dengan responden 62% perempuan dan 38% laki-laki responden mengetahui merek Scarlett 58% dari sosial media, 23% dari teman ,7% dari iklan dan 2% dari Brosur. Demografi usia responden paling besar dengan rentang usia 15-25 tahun sebesar 75%, usia 26-35 tahun sebesar 21%, usia 36-45 sebesar 4%. Berdasarkan jenis pekerjaan dimana responden yang berstatus sebagai pelajar 30,3%, karyawan 32,9%, pengusaha 3,9%, pekerja kontrak 1,3%, admin1,3%, ibu rumah tangga 1,3% dan tidak bekerja 1,3%. Angka setiap bulan yang di keluarkan responden untuk berbelanja skincare yaitu <100.000 sebesar 15,8%, 100.000-250.000 sebesar 57,9%, 251.000-500.000 sebesar 23,7%, 551.000-750.000 sebesar 2,6%.

Hasil Uji Validitas

Tabel 1 mendeskripsikan hasil uji validitas yang tersaji sebagai berikut.

Tabel 1. Uji Validitas

Variable Indicator Faktor

Loading

(5)

Brand Credibility BC1 0,932

BC2 0,95

BC3 0,897

BC4 0,929

Brand Familiarity BF1 0,866

BF2 0,905

BF3 0,788

BF4 0,888

BF5 0,762

BF6 0,732

Sumber: Data diolah (2023)

Berdasarkan dari nilai AVE yang diperoleh, nilai pada masing-masing variabel atas 0,5 sehingga setiap variabel dinyatakan valid. Nilai AVE tertinggi terdapat pada variabel Brand Credibility dengan nilai 0,86. Nilai AVE yang terendah terdapat pada variabel Brand Familiarity dengan nilai 0,683.

Tabel 2. Average Variance Extracted

Variable Average Variance Extracted (AVE)

Brand Credibility 0,86

Brand Familiarity 0,683

Sumber: Data diolah (2023) Hasil uji Reliabilitas

setelah melakukan pengujian validasi, selanjutnya dilakukan pengujian reliabilitas yang hasilnya dapat di lihat di tabel 3. Uji instrumen penelitian selanjutnya adalah uji reliabilitas dengan menggunakan SmartPLS dengan prosedur PLS-Algoritma. Nilai Cronbach Alpha dan Composite Reliability diperoleh untuk uji reliabilitas pada masing-masing variabel.

Instrumen penelitian ini dapat diandalkan atau reliabel karena hasil jawaban responden dianggap konsisten.

Tabel 3. Uji Reliabilitas

Cronbach's Alpha rho_A Composite Reliability

Brand Credibilitas 0,945 0,947 0,961

Brand Familiarity 0,906 0,914 0,928

Sumber: Data diolah (2023)

Hasil Uji Hipotesis

Berdasarkan hasil hipotesis yang tersaji pada tabel 4. Dinyatakan bahwa keseluruhan hasil pengujian hipotesis didukung.

Tabel 4. Uji Hipotesis

(6)

Original Sample

(O)

Sample Mean

(M)

Standard Deviatio

n (STDEV)

T Statistics (|O/STDEV|

)

P Value

s

Hasil Hipotesis Brand Familiarity-> Brand

Credibility

0,8 0,804 0,065 12,21 0 Didukung

Penelitian ini memperlihatkan Nilai p values adalah 0 yaitu menunjukkan bahwa nilai p < 0,05 memberikan kesimpulan bahwa Brand Familiarity berpengaruh secara signifikan pada Brand Credibility. Berdasarkan uraian berikut, dapat diartikan bahwa Hipotesis 1 terdukung.

Pengaruh Brand Familiarity terhadap Brand Credibility

Hipotesis penelitian menunjukkan bahwa brand familiarity memiliki pengaruh terhadap brand credibility. Hal ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Sha dan Butt (2013) dan bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Fauzan et al. (2023).

Responden dalam penelitian ini sebagian besar selain mengenal merek Scarlett, juga mengenal siapa figur dibalik kesuksesan brand tersebut. Brand Scarlett menjadi primadona pecinta skincare di Indonesia, karena melakukan pemasaran yang sangat masif baik secara offline maupun online. Tidak jarang, promosi melibatkan influencer sehingga banyak segmen masyarakat akan mengenal dengan baik merek ini.

Scarlett dengan formulasi yang dikhususkan untuk memberikan hasil cerah di kulit diklaim sebagian besar responden sangat sesuai dengan penggunaan kata whitening pada kemasannya. Harga yang terjangkau, merek yang dipercaya mutu serta keamanannya menambah kesan bahwa brand scarlett sangat kredibel dimata konsumen. Kemudian, target responden dari Scarlett tidak hanya pada wanita namun juga pria sehingga membuat merek ini dapat diterima secara universal. Mengenal suatu merek dengan baik seperti konsumen mengetahui Scarlett, akan berdampak pada kredibilitas dari merek yang membuatnya semakin dikenal dan siap bersaing dengan para pesaing di industri yang sama.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil dan diskusi maka dapat disimpulkan bahwa terjadi pengaruh antara brand familiarity terhadap brand credibility. Implikasi manajerial dalam penelitian ini dimana merek scarlett sebagai skincare lokal mampu bersaing dengan merek skincare sejenisnya. Kehadiran skincare scarlett sebagai brand lokal dapat dipertimbangkan kehandalan mereknya sehingga dapat menjadi pilihan masyarakat alih-alih menggunakan produk impor. Hal ini akan berdampak pada meningkatnya produk scarlett yang akan membantu perekonomian reseller dan pemilik skincare. Penelitian ini memiliki keterbatasan, saran untuk penelitian selanjutnya yaitu menganalisis pengaruh brand signature terhadap brand familiarity.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, R., Wahyu, F. R. M., Darmawan, D., Retnowati, E., & Lestari, U. P. (2022). Effect of Electronic Word of Mouth, Perceived Service Quality and Perceived Usefulness on Alibaba's Customer Commitment. Journal of Business and Economics Research (JBE), 3(2), 232-237.

(7)

Angelia, D. (2021, Desember 28). Tren Produk Kecantikan di Indonesia Tahun 2021.

Retrieved Juli 31, 2023, from

https://www.goodnewsfromindonesia.id/2021/12/28/mengintip-tren-produk- kecantikan-di-indonesia-tahun-2021

Ardisa, C., Rohman, F., & Puspaningrum, A. (2022). Country of origin and perceived quality in mediating the influence of consumer ethnocentrism on purchase intention. Jurnal Aplikasi Manajemen, 20(3), 563-577.

Chan, F. F. Y. (2023). A Systematic Analysis of Non-accidental Visual-Spatial Properties in Chinese Brand Names and Their Esthetic Associations. Journal of Global Marketing, 1-17.

Fauzan, R., Priantono, T. D., & Yuliana, L. (2023). Pengaruh Brand Familiarity Dan Perceived Quality Terhadap Brand Credibility. Jurnal Cahaya Mandalika ISSN 2721- 4796 (online), 4(2), 844-855.

Ha, Q. A., Pham, P. N. N., & Le, L. H. (2022). What facilitate people to do charity? The impact of brand anthropomorphism, brand familiarity and brand trust on charity support intention. International Review on Public and Nonprofit Marketing, 19(4), 835-859.

Habibi, M., & Kusumaningtyas, K. (2023). Customer Experience Analysis Skincare Products Through Social Media Data Using Topic Modeling and Sentiment Analysis. JOURNAL OF SCIENCE AND APPLIED ENGINEERING, 6(1), 1-9.

Heinemann, G. (2023). Business Systems and Benchmarks in e-Commerce. In The new online trade: Business models, business systems and benchmarks in e-commerce (pp.

261-401). Wiesbaden: Springer Fachmedien Wiesbaden.

Hussain, S., Melewar, T. C., Priporas, C. V., Foroudi, P., & Dennis, C. (2020). Examining the effects of celebrity trust on advertising credibility, brand credibility and corporate credibility. Journal of Business Research, 109, 472-488.

Islam, T., Khan, M., Ghaffar, A., Wang, Y., Mubarik, M. S., Ali, I. H., ... & Sharma, A.

(2023). Does CSR influence sustained competitive advantage and behavioral outcomes? An empirical study in the hospitality sector. Journal of Global Scholars of Marketing Science, 33(1), 107-132.

Isnawati, S., Bangsa, J., Siswati, A., Jayanti, F., & Tantra, A. (2022, August). The Existence of Online Business by Ngudi Waluyo University Students Due to the Covid-19 Pandemic. In Proceedings of the 2nd International Conference on Law, Social Science, Economics, and Education, ICLSSEE 2022, 16 April 2022, Semarang, Indonesia.

Jinliang, W., Chau, K. Y., Baei, F., Moslehpour, M., Nguyen, K. L., & Nguyen, T. T. H.

(2023). Integrated perspective of eco-innovation, green branding, and sustainable product: a case of an emerging economy. Economic Research-Ekonomska Istraživanja, 36(3), 2196690.

Joshi, M., & Brahmi, M. S. (2023). A mediation-based analysis of emotional intelligence effect on cognition and consumer decision-making. International Journal of Public Sector Performance Management, 12(1-2), 223-251.

Joy, A., Zhu, Y., Peña, C., & Brouard, M. (2022). Digital future of luxury brands: Metaverse, digital fashion, and non‐fungible tokens. Strategic change, 31(3), 337-343.

Kanagasingam, D., Norman, M., & Hurd, L. (2022). ‘It's not just to treat everybody the same’: A social justice framework for caring for larger patients in healthcare practice. Sociology of Health & Illness, 44(6), 899-918.

(8)

Kang, S. Y., Um, J. Y., Chung, B. Y., Lee, S. Y., Park, J. S., Kim, J. C., ... & Kim, H. O.

(2022). Moisturizer in patients with inflammatory skin diseases. Medicina, 58(7), 888.

Khasbulloh, A. H. K., & Suparna, G. (2022). Effect of Perceived Risk and Perceived Value on Customer Loyalty through Customer Satisfaction as Intervening Variables on Bukalapak Users. European Journal of Business and Management Research, 7(4), 22- 28.

Majeed, M., Azumah, S. B., & Asare, C. (2022). Drivers of green brand equity and green purchase intention in emerging markets. Green Marketing in Emerging Economies: A Communications Perspective, 143-165.

Mansoor, M., & Paul, J. (2022). Consumers' choice behavior: An interactive effect of expected eudaimonic well‐being and green altruism. Business Strategy and the Environment, 31(1), 94-109.

Maroufkhani, P., Asadi, S., Ghobakhloo, M., Jannesari, M. T., & Ismail, W. K. W. (2022).

How do interactive voice assistants build brands' loyalty?. Technological Forecasting and Social Change, 183, 121870.

Molinillo, S., Japutra, A., & Ekinci, Y. (2022). Building brand credibility: The role of involvement, identification, reputation and attachment. Journal of Retailing and Consumer Services, 64, 102819.

Moslehpour, M., Yin Chau, K., Du, L., Qiu, R., Lin, C. Y., & Batbayar, B. (2023). Predictors of green purchase intention toward eco-innovation and green products: evidence from Taiwan. Economic research-Ekonomska istraživanja, 36(2).

Mustikasari, M., Rusfianti, S., & Yuliana, L. (2022). Pengaruh Brand Signature Dan Brand Familiarity Terhadap Brand Attitude. Jurnal Ilmu Manajemen, 41-50.

Nuseir, M., & Elrefae, G. (2022). The effects of facilitating conditions, customer experience and brand loyalty on customer-based brand equity through social media marketing. International Journal of Data and Network Science, 6(3), 875-884.

Parris, D. L., & Guzmán, F. (2023). Evolving brand boundaries and expectations: looking back on brand equity, brand loyalty, and brand image research to move forward. Journal of Product & Brand Management, 32(2), 191-234.

Rhee, E. S., & Jung, W. S. (2019). Brand familiarity as a moderating factor in the ad and brand attitude relationship and advertising appeals. Journal of Marketing Communications, 25(6), 571-585.

Saini, G., Budhwar, V., & Choudhary, M. (2022). Review on people’s trust on home use medical devices during COVID-19 pandemic in India. Health and Technology, 12(2), 527-546.

Shamim, A. & Mohsin Butt, M. (2013). A critical model of brand experience consequences.

Asia Pacific Journal of Marketing and Logistics, 25 (1), 102-117.

Tian, S., Tao, W., Hong, C., & Tsai, W. H. S. (2022). Meaning transfer in celebrity endorsement and co-branding: meaning valence, association type, and brand awareness. International journal of advertising, 41(6), 1017-1037.

Treiblmaier, H., & Garaus, M. (2023). Using blockchain to signal quality in the food supply chain: The impact on consumer purchase intentions and the moderating effect of brand familiarity. International Journal of Information Management, 68, 102514.

Uzliawati, L., Kalbuana, N., Budyastuti, T., Budiharjo, R., Kusiyah, K., & Ahalik, A. (2023).

The power of sustainability, corporate governance, and millennial leadership:

Exploring the impact on company reputation. Uncertain Supply Chain Management, 11(3), 1275-1288.

(9)

Williamson, S. N., Seewoodhary, R., & Watkinson, S. (2023, February). Chapter 3: The Psychosocial Impact of Ocular Disease on Body Image. In Ocular disease and sight loss: Meeting psychosocial needs (pp. 35-56). Cham: Springer International Publishing.

Referensi

Dokumen terkait

Pada dasarnya secara makro peran ekonomi Islam dalam menciptakan keadilan ekonomi di Indonesia dapat diharapkan melalui aplikasi kebijakan ekonomi dalam ekonomi

Pengaruh Perceived Quality Terhadap Brand Loyalty Melalui Mediasi Brand dan Brand Trust Studi pada Brand Restoran McDonal’s di Kota Malang : Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol.. Jakarta:

Kemampuan Pengelolaan Manajemen Mutu Terhadap Hasil Kerja Diukur dari Standar QPASS Studi Kasus : Proyek Arandra Residence Anggoro Wahyu Fitri Suryani, Dwi Dinariana Fakultas

"Efek Washback Ujian Nasional Subyek Bahasa Inggris Pada Tingkat Sekolah Menengah Pertama SMP di Indonesia", Tadbir : Jurnal Studi Manajemen Pendidikan, 2020 Publication

PENUTUP Kesimpulan yang dapat diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan dengan judul “Peran Brand Love Dalam Memoderasi Pengaruh Brand Satisfaction dan Brand Trust Pada

Maka peneliti menerangkan hipotesis berikut: H1 Bukti Fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen di PT Pegadaian Outlet Kedaton di Bandar Lampung H2 Empati

Praktikum Rangkaian Seri Percobaan Pertama Percobaan kedua dari rangkaian seri dengan menggunakan 2 buah baterai 3 Volt dan 1 buah lampu 2,5 Watt, maka ketika sakelar dinyalakan maka

KEYWORDS Digital Marketing, Accessibility, Interactivity, Entertainment, Credibility, Irritation, Informativeness, Search Engine Optimization SEO and Product Sales, MSMEs.. This