MENARA DESTILASI
Teknik Kimia
Fakultas Teknik Industri
Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran” Yogyakarta
Oleh : Heni Anggorowati, S.T., M.Eng.
Referensi
1. Yaws, 1999, Chemical Properties Handbook, McGrow Hill 2. Smith, 2016, Chemical Process Design and Integration,
John Wiley & Sons, Ltd
3. Towler and Sinnott, 2007, Chemical Engineering Design, Butterwort-Heinemann
Distilasi
➢ Pemisahan senyawa – senyawa dalam campuran yang homogen
➢ Pemisahan senyawa dalam campuran homogen
memerlukan pembentukan fasa baru atau penambahan agen pemisah
➢ Pemisahan berdasarkan
perbedaan titik didih senyawa
➢ Menggunakan prinsip uap - cair
A , B
A
B
MENARA DESTILASI
Umpan (F)
Destilat (D)
Botom (B)
Umpan (F) C1,C2,C3,
x1, x2, x3,TF
Destilat Uap (DV)
Botom (B) Kondensor total
Kondensor parsial
Umpan (F) C1,C2, x1,
x2,TF
Umpan (F) C1,C2, x1,
x2,TF Botom (B)
C1,C2, x1B, x2B,TB Top product
(DT) C1,C2, x1DT,
x2DT, ,TDT
Destilat (D) C1,C2, x1D,
x2D, TD
Botom (B) C1,C2, x1B,
x2B,TB Steam
Seksi atas menara (Enricher)
Seksi bawah menara (Striper)
Umpan (F) C1,C2,C3,
x1, x2, x3,TF
Destilat (D) C1,C2,C3,
x1D, x2D, x3D,TD
Botom (B) C2,C3, x2B,
x3B,TB
QCD
QRB QF
QD
QB
QV
QD QR
QCD
QVB
QLB
QRB QB
NERACA MASSA TOTAL F = B + D
NERACA MASSA KOMPONEN
𝑋 𝐹𝑖 𝐹 = 𝑋 𝐵𝑖 B + 𝑋 𝐷𝑖 D
NERACA PANAS TOTAL 𝑄 𝑈𝑚𝑝𝑎𝑛 + 𝑄 𝑅𝑒𝑏𝑜𝑖𝑙𝑒𝑟 =
𝑄 𝐶𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛𝑠𝑜𝑟 + 𝑄 𝐷𝑖𝑠𝑡𝑖𝑙𝑎𝑡 + 𝑄 𝐵𝑜𝑡𝑡𝑜𝑚
KONDISI OPERASI (Suhu dan Tekanan)
Pendingin Pada Kondensor
a. Pendingin air
Usahakan memakai pendingin yang paling murah yaitu air sebagai pendingin
• Suhu air = suhu sekeliling ( 30 – 36
oC)
• ΔT yang diijinkan ( 6 – 20
oC) suhu air pendingin > 50
oC tidak
diperbolehkan karena dapat mengakibatkan
kerak sehingga transfer panasnya terganggu
b. Refrigeration
Refrigeration dipakai sebagai pendingin kondensor agar tekanan dan suhu operasi rendah, Pemakaian refrigerant di sesuaikan dengan suhu yang di
inginkan:
• Freon, NH3 dapat mencapai suhu sekitar – 20oC
• C3H8 ---“ --- – 30oC
• C3H6 ---“ --- – 35oC
• C3H4 ---“ --- – 100oC
• CH4 ---“ --- – 150oC
• MCR (multi component refrigerant)--- –162oC
• Δt yang diijinkan : 3 – 10oC.
c. Udara Pendingin
• Untuk daerah yang kekurangan air
• Cooler yang dipakai jenis fin-fan cooler
• Suhu udara pendingin = suhu sekeliling
• ∆𝑡 = 20 − 50𝑜𝐶
a. Pemanas fluid
Dalam rangka “ energi integrasi “ atau “ energi utilization “/penghematan energi
Δt =10 – 20oC b. Pemanas steam
paling banyak dipakai suhu tergantung tekanan, umumnya dipakai uap air jenuh yang akan keluar sebagai embunan
Δt = 10 – 60oC Pemanas/Reboiler
c. Api langsung
jarang digunakan karena pengendaliannya susah terutama pada bagian bawah/ Bottom. Perlu
furnace/dapur.
d. Hot oil (minyak pemanas).
Untuk suhu reboiler yang cukup tinggi minyak pemanas dipakai bila dibandingkan dengan
memakai uap air masih lebih murah atau di pabrik tersedia cukup dibandingkan dengan air.
Δt = 20 – 60 OC
Untuk Menentukan Suhu dan Tekanan Operasi pada Kesetimbangan Fasa Berlaku Hukum Roult Dalton
Keterangan :
• 𝐾𝑖 = konstanta kesetimbangan uap cair
• 𝑥𝑖, 𝑦𝑖 = 𝑚𝑜𝑙 𝑓𝑟𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝑖
• 𝑝𝑡 = 𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚
• 𝑝𝑖𝑜 = 𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑢𝑎𝑝 𝑚𝑢𝑟𝑛𝑖 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝑖
• Pada Titik Didih : σ 𝑦𝑖 = σ 𝐾𝑖. 𝑥𝑖 = 1
• Pada titik embun : σ 𝑥𝑖 = σ𝑦𝑖
𝐾𝑖 = 1
𝐾𝑖 = 𝑦𝑖
𝑥𝑖
Suhu dan Tekanan Operasi
Hukum Roult : 𝑝𝑖= 𝑥𝑖. 𝑝𝑖𝑜 atau 𝑥𝑖= 𝑝𝑖
𝑝𝑖𝑜
Hukum Dalton : 𝑦𝑖 = 𝑝𝑖
𝑝𝑡
Sehingga : 𝐾𝑖 = 𝑝𝑖𝑜
𝑝𝑡
Menentukan Suhu dan Tekanan Operasi
Dalam mentukan suhu dan tekanan operasi perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : campurannya terjadi azeotrop atau tidak, zat-zat dalam campuran mudah terpolarisasi atau tidak.
• Kondisi operasi atas harus jauh dibawah titik kritis contoh : Tc, oK Tc, oC Pc, atm
C3H8 370 97 42,0
n-C4H10 425 152 37,5
dari suhu kritisnya bisa digunakan air sebagai pendingin kondensor, air pendingin yang tersedia 35oC = 95oF, suhu hasil atas dicoba 120oF (Δt = 25oF ≈ 13,89oC) masuk range.
• Kondisi operasi atas pada suhu 120𝑜𝐹, trial P sehingga σ 𝑥𝑖 = 1
• Kondisi operasi bawah p seluruh menara dianggap sama, trial suhu sehingga σ 𝑦𝑖 = 1
Daftar Kondisi Kritis Beberapa Senyawa Organik
Nama Formula Tc (K) Pc (atm)
Etilene 𝐶2𝐻4 283,1 50,5
Etana 𝐶2𝐻6 305,43 48,2
Propilen 𝐶3𝐻6 365,1 45,4
Propana 𝐶3𝐻8 369,9 42,01
i-Butana 𝐶4𝐻10 408,1 36,0
n-Butana 𝐶4𝐻10 425,2 37,47
i-Pentana 𝐶5𝐻12 461,0 32,9
n-Pentana 𝐶5𝐻12 469,8 33,31
n-Hexana 𝐶6𝐻14 507,9 29,92
n-Heptana 𝐶7𝐻16 540,16 27,01 ……. dst
Contoh :
1. Suatu menara distilasi digunakan untuk memisahkan campuran senyawa hidrokarbon sebanyak 1000
lbmol/jam, terdiri dari (% mol) n-butana 60%, n-pentana 25% dan n-heksana 15%, ingin dipisahkan n-butana
dengan kemurnian 99%, umpan masuk menara pada bubble point, tentukan :
a. Kondisi operasi Menara
b. Jumlah plate minimum dan teoritis
c. Jumlah Plate actual jika efisiensi plate 60 % d. Letak umpan
e. Diameter Menara
Jawab : D
Neraca massa : n-C4 = 99%= 594
n-C5 = 1% = 6
F =1000 lbmol/j = 600
n-C4 = 60% = 600 n-C5 = 25% = 250 n-C6 = 15% = 150
B
n-C4 = 6 = 1,5%
n-C5 = 244 = 61 % n-C6 = 150 = 37,5%
= 400
a. Kondisi Operasi Menara : Kondisi operasi atas :
Untuk n-C4 dilihat dari Tc nya = 425 K = 152𝑜𝐶 dapat digunakan air sebagai pendingin.
Air pendingin suhunya 30𝑜𝐶, ∆𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑖𝑗𝑖𝑛𝑘𝑎𝑛 (6 𝑠𝑑 20𝑜𝐶 ), maka dipilih suhu atas = 30 + 10 = 40𝑜𝐶
Digunakan kondensor total pada titik embun (dew point) sehingga σ 𝑥 = 1, 𝑥 = 𝑦
𝐾
Pada T = 40𝑜𝐶, di trial P = …. , sehingga σ 𝑥 = 1, Komponen Fraksi Y K, P= 360 Kpa 𝑥 = 𝑦
𝐾
n-C4 0,99 1,01 0,98
n-C5 0,01 0, 33 0.03
1,01
Kondisi operasi bawah : pada bubble point ( ttk didih)
Tekanan diseluruh Menara dianggap sama
Maka P = 360 Kpa, trial T sehingga σ 𝑦 = 1, 𝑦 = 𝑘𝑥 Komponen Fraksi x K, T= 90𝑜𝐶, 𝑦 = 𝑘𝑥
n-C4 0,015 2,8 0,042
n-C5 0,61 1,25 0,7625
n-C6 0,375 0,52 0,195 0,9995
Kondisi Operasi Umpan pada bubble point ( ttk didih) Tekanan diseluruh Menara dianggap sama
Maka P = 360 Kpa, trial T sehingga σ 𝑦 = 1, 𝑦 = 𝑘𝑥 Komponen Fraksi x K, T= 95𝑜𝐶, 𝑦 = 𝑘𝑥
n-C4 0,60 1,42 0,852
n-C5 0,25 0,48 0,120
n-C6 0,15 0,19 0,028 1,000 Jadi kondisi operasi : suhu Tekanan
Atas 40𝑜𝐶, 360 Kpa
Umpan 55𝑜𝐶 360 Kpa
Bawah 95𝑜𝐶, 360 Kpa