LAPORAN KEGIATAN PELAKSANAAN DAN PENGAWASAN PROGRAM SEKOLAH
TAHUN AJARAN 2021/2022
SMP MUHAMMADIYAH DAARUL ARQOM TULUNG
TAHUN 2023
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Kegiatan Pelaksanaan dan Pengawasan Program Sekolah:
1. Nama KS : Ismail Siddiqie, S.Ud 2. NIPM : 25081108830714-001 3. Pangkat/Golongan : Kepala Sekolah
4. NUPTK : -
5. Jenis Kelamin : Laki-laki
6. Tempat/tgl lahir : Klaten, 18-08-1983 7. Pendidikan : Sarjana Ushludin 8. Jabatan : Kepala Sekolah
Klaten, 19 Desember 2022 Kepala Sekolah
Ismail Siddiqie, S.Ud
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT, Alhamdulillah Penyusunan Laporan Kegiatan Pelaksanaan dan Kepala sekolahan Program Sekolah SMP Muh Daarul Arqom Tulung dapat diselesaikan pada awal tahun pembelajaran 2022/2023, walaupun masih jauh dari sempurna. Berdasarkan Surat Keputusan Menpan dan Reformasi Birokrasi No 21 Tahun 2010 Tetang Jabatan Fungsional Kepala sekolah Bab III pasal 7 (a) kewajiban kepala sekolah dalam melaksanakan tugasnya adalah menyusunan program kepala sekolahan, melaksanakan tugas kepala sekolah, melaksanakan evaluasi hasil pelaksanaan program kepala sekolah serta membimbing dan melatih profesional guru dan/atau kepala sekolah.
Program pembinaan berisi supervisi manajerial dan supervisi akademik Supervisi manajerial terkait dengan pembinaan kepala sekolah dalam pengelolaan sekolah melaksanakan 8 standar nasional pendidikan yaitu standar isi, standar sarana, standar pengelolaan, standar tenaga kependidikan, standar pembiayaan, Supervisi akademik terkait pembinaan terhadap guru dalam melaksanakan tugas pokoknya (merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran dan menilai hasil pembelajaran), yang terkait dalam pelaksanaan standar isi, standar proses, standar kompetensi kelulusan, standar tenaga pendidik dan standar penilaian.
Program Pemantauan Pelaksanaan 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan berisi program pelaksanaan pemantauan standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar penilaian.
Program Penilaian Kinerja Guru berisi penilaian kinerja guru berdasarkan kompetensi guru dalam melaksanakan tupoksinya. Program pembimbingan dan pelatihan profesional guru berisi program pembimbingan guru dalam meningkatkan kompetensinya dalam MGMP.
Agar pelaksanaan program kepala sekolah dapat bermakna dan berkesinambungan, maka diawali dengan identifikasi dan analisis hasil pelaksanaan program kepala sekolah tahun sebelumnya. Program kepala sekolah yang ditetapkan merupakan tindak lanjut hasil pelaksanaan program kepala sekolah periode tahun sebelumnya, yang dimasukkan ke dalam
Rencana Kepala Sekolah Akademik dan Rencana Kepala Sekolah Manajerial serta Program Semester (Promes) dilengkapi dengan instrumen pembinaan, pemantauan dan penilaian kinerja.
Semoga dengan tersusunnya program kepala sekolah ini dapat dijadikan pedoman pelaksanaan tugas pokok kepala sekolah dalam melaksanakan tugasnya yang terarah, terencana dan berkesinambungan.
Klaten, 19 Desember 2022 Kepala Sekolah
Ismail Siddiqie, S.Ud
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan UU RI No 20 tahun 2003 tentan Sistem Pendidikan Nasional, Bab II pasal 3 yang berisi tentang fungsi dan tujuan pendidikan.
Dinyatakan bahwa fungsi pendidikan yaitu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut, maka diperlukan pendidikan yang bermutu/berkualitas, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005 pasal 4 menyatakan bahwa pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan dilakukan melalui penetapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang merupakan kriteria minimal tentang sistim pendidikan di Indonesia.
Salah satu dictum SNP (PP No 19 tahun 2005 pasal 39) yaitu pelaksana kepala sekolah pada pendidikan formal dilakukan oleh kepala sekolah satuan pendidikan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 74 tahun 2008 tentang guru pasal 15 ayat 4, kepala sekolah adalah guru yang diangkat dalam jabatan kepala sekolah satuan pendidikan berfungsi untuk melakukan tugas pembimbingan dan pelatihan profesional guru dan tugas kepala sekolah. Sedangkan berdasarkan permendiknas No 39 tahun 2009 tentang pemenuhan beban kerja guru dan kepala sekolah yaitu beban kerja kepala sekolah adalah 24 jam tatap muka perminggu, dengan rincian tugas sebagaimana diatur dalm pasal 4 yang menyatakan bahwa :
1. Pembimbingan dan Pelatihan Profesionalisme guru adalah :
a. Membimbing dan melatih profesionalisme guru dalam melaksanakan tugas pokok untuk merencanakan, melaksanakan dan menilai proses pembelajaran/pembimbingan, dan membina tenaga kependidikan lainnya, yaitu tenaga administrasi sekolah, tenaga laboratorium, tenaga perpustakaan, baik pada satuan pendidikan maupun melalui KKG/MGMP/MKKS atau bentuk
lain yang dapat meningkatkan kompetensi guru dan tenaga kependidikan lainnya.
b. Menilai kinerja guru dalam melaksanakan tugas pokok untuk merencanakan, melaksanakan, menilai proses pembelajaran/pembimbingan dan membina tenaga kependidikan lainnya pada satuan pendidikan.
2. Tugas Kepala sekolah adalah :
a. Mengawasi, memantau, mengolah dan melaporkan hasil pelaksanaan delapan (8) Standar Nasional Pendidikan (SNP) pada satuan pendidikan.
b. Membimbing satuan pendidikan untuk meningkatkan atau mmpertahankan kelayakan program dan/atau satuan pendidikan.
Berdasarkan Permendiknas No 12 tahun 2007 tentang kompetensi kepala sekolah, dinyatakan bahwa kepala sekolah profesional harus memiliki 6 (enam) kompetensi yakni: komptensi internal meliputi kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi penelitian dan pengembangan profesionalisme, sedangkan kompetensi eksternal meliputi komptensi Supervisi manajerial, Supervisi Akademik dan Evaluasi Pendidikan (tugas kepala sekolahan).
Dalam menjalankan kepala sekolah yang fungsinya sebagai supervisor, seorang kepala sekolah harus menjalankan dua macam supervisi yaitu supervisi manajerial dan supervisi akademik. Supervisi Manajerial pada dasarnya melakukan pembinaan/bimbingan kepada kepala sekolah dan seluruh staf sekolah dalam pengelolaan sekolah atau penyelenggaraan pendidikan di sekolah untuk meningkatkan kinerja sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan, pemantauan pelaksanaan delapan (8) SNP serta penilaian kinerja kepada kepala sekolah dan tenaga kependidikan lainnya pada satuan pendidikan. Supervisi Akademik erat kaitannya dengan melakukan pembinaan/bimbingan, pemantauan pelaksanaan delapan (8) SNP serta penilaian kinerja guru dalam meningkatkan pelaksanaan tupoksi guru, meningkatkan kualitas pembelajaran dan kualitas belajar siswa.
B. Fokus Masalah
Untuk mendeskripsikan berbagai permasalahan yang ditemukan dilapangan, maka penulis akan mendeskripsikan dahulu mengenai tugas
pokok kepala sekolah berdasarkan PerMenegPan No. 21 Tahun 2010 dan Permendikbud No. 143 Tahun 2014 dapat digambarkan pada bagan berikut ini.
Tugas pokok kepala sekolah sasarannya diarahkan kepada kedua komponen yaitu kinerja kepala sekolah dan kinerja guru. Kinerja kepala sekolah dititik beratkan pada bagaimana cara kepala sekolah dalam mengelola seluruh komponen yang ada di sekolah dalam rangka mencapai tujuan pendidikan apakah sudah sesuai dengan SNP ? Sementara kinerja guru dititik beratkan pada bagaimana kinerja guru dalam memahami tupoksinya dalam kegiatan pembelajaran sudahkah sesuai atau belum dengan tuntutan SNP.
Berpijak pada pembahasan diatas penulis dapat merumuskan berbagai permasalahan yang ditemuai di lapangan berkaitan dengan tugas pokok kepala sekolah. Permasalahan tersebut dibagi dalam dua kelompok yaitu kelompok akademik dan kelompok manajerial.
1. Permasalahan dalam bidang Akademik
Permasalahan dalam bidang akademik berhubungan dengan aspek pembinaan/pembimbingan dan pengembangan kompetensi guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran dan pengembangan Profesionalisme guru. Adapun permasalahan yang ditemukan di lapangan antara lain:
a. Guru belum mengetahui dan memahami tupoksinya yang baru sesui dengan PP No 74 tahun 2008 tentang guru dan Permendinas No 39 tahun 2009 tentang pemenuhan beban kerja guru.
b. Guru belum memahami tentang Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM)
c. Masih banyak Guru belum mengetahui tentang kompetensi yang harus dimilikinya. (Permendikbud No 16 tahun 2007)
d. Guru belum mengetahui bagaimana pola pembelajaraan dalam IKM.
e. Masih Banyak guru yang belum bisa membuat dan mengembangkan silabus. Silabus kebanyakan buatan orang lain hanya di copy paste saja dari tahun ke tahun. (Standar Proses) f. Masih banyak guru yang belum bisa membuat dan
mengembangkan RPP sendiri. RPP hanya copy paste saja dari tahun ke tahun. (Standar Proses)
g. Masih banyak guru yang belum melaksanakan penilaian sesuai Standar Penilaian (Standar Penilaian)
h. Setiap Guru mata pelajaran belum melaksankan penilaian Ahklak Mulia dan Kepribadian (Standar Penilaian )
2. Permasalahan dalam bidang Manajerial
Permasalahan di bidang manajerial tentu erat kaitannya dengan peningkatan efektifitas dan efesiensi pengelolaan sekolah yang dilakukan oleh kepala sekolah dan stafnya sebagai pemeran edukator, manajer, administrator, supervisor, leader, innovator dan motivator. Permasalahan tersebut mencakup masalah perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan, penilaian dan pengembangan. Permasalahan dalam bidang manajerial yang ditemukan di lapangan masih relatif lemahnya kemampuan kepala sekolah dalam mengimplementasikan kompetensi yang dimilikinya, yaitu komptensi sosial, kompetensi kepribadian, komeptensi supervisi, komptensi manjerial dan komptensi kewirausahaan.
Adapun permasalahan yang ditemukan secara spesifik di lapangan antara lain :
a. Masih lemahnya / tidak ada supervisi kepala sekolah terhadap guru dan tindak lanjutnya. (Standar Isi)
b. Dalam pembuatan IKM tidak melalui tahapan pengembangan IKM dan guru tidak dilibatkan. (Standar isi)
c. Isi IKM bersifat Umum tidak membuat program yang sebenarnya.
(Standar isi)
d. Tidak ada program terperinci peningkatan mutu lulusan setiap kelompok mata pelajaran dari lima kelompok mata pelajaran.
(Standar Kompetensi Kelulusan)
e. Standar Sarana sebagian tidak sesuai dengan SNP antara lain:
f. Ruang perpustakaan g. Mushola
h. Lapangan olah raga i. Tempat parkir
j. Pola pembelajaran yang dilakukan guru tidak menunjukan
perubahan sesuai dengan pola pembelajaran IKM. (Standar Proses)
k. Permasalahan-permasalahan tersebut harus ditemukan pemecahannya. Berbagai macam metode dan tekhnik yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam mengatasi permasalahan harus dilakukan.
C. Tujuan Kepala Sekolah
1. Tujuan kepala sekolah di bidang akademik adalah:
a. Meningkatkan pemahaman kompetensi guru terutama kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional (Tupoksi guru, Kompetensi guru, pemahaman Kurikulum).
b. Meningkatkan kemampuan guru dalam pengimplementasian Standar Isi. Standar Proses, Standar kompetensi kelulusan dan Standar Penilaian (Pola Pembelajaran IKM, pengembangan silabus dan RPP, Pengembangan Penilaian, Pengembangan bahan ajar dan penulisan butir soal)
c. Meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ).
2. Tujuan kepala sekolah di bidang manajerial adalah:
a. Peningkatan pemahaman dan pengimplementasian kompetensi yang dimilik oleh kepala sekolah dalam melaksanakan tugasnya sehari- hari untuk Mencapai Standar Nasional pendidikan (SNP).
b. Memantau pengimplementasian 8 SNP di sekolah yang berhubungan dengan Kepala Sekolah dan Tenaga kependidikan Lainnya.
D. Target Program dan Perkiraan Hasil serta Kendala
No Jenis Kegiatan Target Pencapaian Kendala Tindak Lanjut A Pengembangan
Kompetensi Lulusan 1. Rata-rata Nilai UN
≥ 7 Tercapai
2. Bidang Olahraga
Berprestasi
3. Bidang Seni budaya
Menciptaka n karya B Pengembangan
Kurikulum (Standar Isi) 1. Review KTSP
Terlaksana 2. Beban
belajar peserta didik
Maksimal 40 jam pelajaran/
minggu
38 jam pelajaran/
minggu 3.
Pengemban gan muatan lokal
Terlaksana 100%
4. Kalender akademik
Memiliki Kalender pendidikan tiap tahun
100%
5. Buku referensi guru
Semua guru memiliki buku referensi Min 2 buku
60% Belum
memiliki cukup anggaran pengadaan buku 6. Buku
referensi peserta didik
Setiap anak memiliki buku referensi/
mata pelajaran
40% Belum
memiliki cukup anggaran pengadaan buku 7. Buku
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Setiap peserta didik memiliki
100%
C Pengembangan Proses
Pembelajaran
1. Perangkat pembelajara n
100% 75% Belum
maksimal
Memaksimalka n pemanfaatan daya yang ada 2. Rombangan
belajar
3 rombel, 1 rombel maks. 25 peserta didik
1 rombel Sekolahnya masih baru
Menjaring calon peserta didik di wilayah kec.
Tulung dan sekitarnya 3. Buku teks
pelajaran
Memiliki - 4. Pengelolaam
pembelajara n
Semua guru menguasai TIK
100%
5. Supervisi kunjungan kelas
Semua guru Satu minggu satu guru
-
D Pengembangan Sistem
Penilaian 1. Instrumen
penilaian
100% 75% Kemampua
n guru belum optimal
Pembimbingan guru
2. Ulangan Harian
100% 75% Peserta
didik kurang motivasi belajar
Pembimbingan guru
3. UTS 100% 75% Motivasi
dan
kemmapuan dasar peserta didik masih rendah
Memaksimalka n bimbingan
4. UAS 100% 85% Motivasi
dan
kemmapuan dasar
Memaksimalka n bimbingan
peserta didik masih rendah
5. US 100% - Belum
memiliki kelas IX
6. UN 100% - Belum
memiliki kelas IX 7. Perbaikan
dan
pengayaan
100% 85% Padatnya
jadwal sehingga pengayaan tidak selalu dilaksanaka n di sekolah
Menggunakan tugas
terstruktur, tugas mandiri, dan tugas tidak terstruktur E Pengembangan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan 1.
Implementa si 10 budaya malu
Semua warga sekolah dapat melaksanak annya
85%
dipatuhi
Kurangnya kesadaran bagi beberapa warga sekolah
Pembinaan secara rutin dan pemberian motivasi
2. Budaya dan etos kerja
Disiplin dan mentalitas tinggi
85% Masih ada pegawai yang belum sepenuhnya mematuhi aturan kerja
Pembinaan secara rutin
3. Kompetensi pedagogik dan
profesional guru
Tinggi dan sesuai
70 % Kompetensi guru masih kurang
Mengadakan pelatihan dan pembimbingan
4. Kompetensi manajerial Kepala Sekolah
Sesuai dengan kompetensi
85% Banyaknya
kompetensi yang harus dikuasai
Mengikuti kegiatan KKKS, studi referensi,
Kepala Sekolah
studi banding ke sekolah lain F Pengembangan
Sarana dan Prasarana 1. Rasio kelas
dengan rombel
Rasio 1:1 1 ruang untuk 1 rombel 2. Ruang
Kepala Sekolah
Minimal luasnya 12 m2
Belum ada Belum mampu mengadakan secara swadaya
Ruang KS bersama dengan ruang guru
3. Ruang Guru Minimal luasnya 56 m2
Adanya 48 m2
Belum semua usulan di realisasi
Memanfaatkan ruangan yang ada secara maksimal 4. Ruang UKS Minimal
luasnya 16 m2
- Belum
memiliki ruangab UKS tersendiri
Masih
menggunakan ruang guru yang disekat
5. Ruang Perpustakaa n
Minimal luas 48 m2
Belum ada ruang tersendiri
Buku yang ada belum lengkap
Masih
menggunakan ruang kepala sekolah yang disekat 6. Mushola Minimal
190m2
Belum ada ruang tersendiri
Dana sekolah masih minim
Masih
menggunakan ruang
laboratorium yang disekat 7. Rasio WC/
KM dengan rombel
Rasio 1:30 Rasio 1: 20
8. Pagar keliling sekolah
Memiliki Sudah ada
9. Talud dan pagar pengaman
Memiliki Sudah ada
10. lapangan Upacara
Memiliki Sudah ada halaman depan sekolah 11. Lapangan
Olahraga
Memiliki dan memadai
Memanfaat kan
halaman sekolah dan lapangan belakang sekolah 12. Dapur
sekolah
Representat if
Belum ada Dana sekolah masih minim
Menggunakan belakang ruang guru
13. Kantin sekolah (koperasi)
Bersih dan memadai
Mengguna kan ruang kosong samping tangga lt. 2
Belum memiliki dana
Memanfaatkan ruang yang ada secara maksimal
14. Pengadaan alat
Olahraga
Sepak bola, kasti, matras, pemukul dan rompi TS, lengkap
Bola Dana
sekolah masih minim
Melengkapi secara bertahap
15. Pengadaan alat
kesenian
Peralatan seni musik, seni rupa, dan drum band
Belum memiliki
Dana sekolah masih minim
Melengkapi secara bertahap
16. Pengadaan sarana KBM
Media/ alat peraga pembelajar an
50% Dana
sekolah masih minim
Melengkapi secara prioritas
17.
Pemelihara an halaman
100%
terawat
50% Kurangnya
kesadaran warga sekolah
Selalu piket dan membersihkan secara berkala 18. Pengadaan
alat kantor
Printer, Komputer, telepon
Kurang telepon
Dana terbatas
Telepon masih menggunakan telepon seluler G Pembinaan
Kesiswaan dan Ekstrakurikuler
1. Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)
Jumlah peserta didik 30
13 per kelas
Sekolah masih baru
Memaksimalka n sosialisasi di sekolah-sekolah wilayah Tulung dan sekitarnya 2. Tata tertib
peserta didik
Semua peserta didik mematuhi peraturan sekolah
80% Kurangnya
kesadaran peserta didik dalam mematuhi peraturan sekolah
Pembiasaan secara rutin dan berkala
3.
Pemberday aan
kepramukaa n/ HW
Mengikuti seluruh event HW yang ada
90% Padatnya
kegiatan sekolah yang ada
Mengatur jadwal kegiatan di luar sekolah dengan
maksimal 4. Lomba
siswa berprestasi
Mengikuti seluruh lomba
50% Pembinaan
untuk lomba belum intensif
Mengoptimalka n pembinaan lomba yang diikuti 5. Beasiswa
dan bantuan peserta didik miskin
100%
terpenuhi
Kurang maksimal
Minimnya dana yang dimiliki sekolah
Penambahan kerjasama dengan lembaga sosial yang ada 6.
Penghargaa n peserta didik berprestasi
100% Memberi
penghargaa n ketika kenaikan kelas
Minimnya dana yang dimiliki
Menambahkan anggaran tiap tahun
7. Popda dan pekan seni
Selalu bisa berpartisipa si
Belum maksimal
Kurangnya pembinaan dan latihan
Pembinaan dan pelatihan lebih intensif
H Pendidikan Karakter dan Budaya Klaten
1. Pengamalan keagamaan dan akhlak mulia
Pengamala n agama dan norma di sekolah tinggi
80% Keteladanan guru masih kurang
Pembiasaan dan keteladanan dari KS dan guru
2. Penanaman disiplin dan budaya tertib
100% 80% Kurangnya
kesadaran kedisiplinan dalam setiap hal
Pembiasaan dan keteladanan secara terus menerus 3. Budaya
hidup bersih
Lingkunga n bersih
80% Budaya
hidup sehat dan bersih masih rendah
Pembinaan, keteladanan, pembiasaan, dan reward 4. Keindahan
dan kerindanga n sekolah
Taman dan pohon peneduh
Belum maksimal
Dana sekolah belum mencukupi
Penambahan secara bertahap
5. Keamanan dan
kenyamana n belajar
Ada pagar pengaman dan gerbang
Sudah ada
6.Kekeluargaa n
Akrab dan harmonis
80% Beberapa
warga sekolah masih belum optimal
Pembinaan dan kebiasaan