Kompetensi Penelitian dan Pengembangan Pengawas Sekolah/Madrasah Kompetensi penelitian dan pengembangan adalah kemarnpuan pengawas sekolah dalam merencanakan dan melaksanakan penelitian
pendidikan/pengawasan serta menggunakan hasil-hasilnya untuk kepentingan peningkatan mutu pendidikan.
wasmad December 5, 2021
Kompetensi pengawas
Kompetensi Penelitian dan Pengembangan Pengawas Sekolah atau Madrasah merupakan Salah satu dimensi kompetensi pengawas sekolah/madrasah berdasarkan Permendiknas No. 12 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Pengawas Sekolah/Madrasah.
Kelima kompetensi lainnya adalah supervisi akademik, supervisi manajerial, evaluasi pendidikan, kepribadian, dan sosial.
Pengertian Kompetensi Penelitian dan
Pengembangan Pengawas Sekolah atau
Madrasah
pendidikan/pengawasan serta menggunakan hasil-hasilnya untuk kepentingan peningkatan mutu pendidikan.
Kompetensi Inti Penelitian dan Pengembangan Pengawas
Dimensi kompetensi penelitian dan pengembangan terdiri atas 8 kompetensi inti yakni:
1. menguasai berbagai pendekatan, jenis dan metode penelitian dalam pendidikan.
2. menentukan masalah kepengawasan yang penting diteliti baik untuk keperluan tugas pengawasan maupun untuk pengembangan karir profesinya
3. menyusun proposal penelitian pendidikan baik penelitian kualitatif maupun penelitian kuantitatif
4. melaksanakan penelitian pendidikan untuk pemecahan masalah pendidikan dan perumusan kebijakan pendidikan yang bermanfaat bagi tugas pokok dan tanggungjawabnya
5. mengolah dan menganalisis data hasil penelitian pendidikan baik data kualitatif maupun data kuantitatif
6. menulis karya tulis ilmiah dalam bidang pendidikan dan kepengawasan dan memanfaatkannya untuk perbaikan mutu pendidikan
7. menyusun pedoman/panduan dan atau buku/modul yang diperlukan untuk melaksanakan tugas pengawasan
8. memberikan bimbingan kepada guru tentang penelitian tindakan kelas baik perencanaan maupun pelaksanaannya di sekolah.
Penelitian adalah kegiatan mengumpulkan, mengolah, menafsirkan dan menyimpulkan data dan informasi untuk memecahkan masalah praktis dan atau untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
Penelitian merupakan metode ilmiah yakni memecahkan masalah dengan
menggunakan logika berpikir yang didukung oleh data empiris. Logika berpikir terlihat dalam prosesnya dengan menempuh langkah-langkah yang sistematis mulai dari pengumpulan data, mengolah dan menafsirkan data, menguji data sampai menarik
kesimpulan. Data dikatakan empiris sebab menggambarkan apa yang terjadi di lapangan.
Materi yang perlu dikuasai Pengawas Sekolah dan Madrasah
Dalam kompetensi penelitian materi yang perlu dikuasai pengawas sekolah antara lain
pendekatan, metode dan jenis penelitian,
merencanakan dan melaksanakan penelitian,
mengolah dan menganalisis data,
menulis laporan hasil penelitian sebagai karya tulis ilmiah serta
memanfaatkan hasil-hasil penelitian.
Kompetensi penelitian bagi pengawas bermanfaat ganda yakni
manfaat untuk dirinya sendiri agar dapat menyusun karya tulis ilmiah (KTI) berbasis penelitian dan
manfaat untuk membina guru dan kepala sekolah dalam hal
merencanakan dan melaksanakan penelitian khususnya penelitian tindakan kelas (PTK) atau penelitian tindakan sekolah (PTS).
Sumber: Permendiknas No. 12 Tahun Standar Kualifikasi dan Kompetensi Pengawas Sekolah/Madrasah
Kompetensi Sosial Pengawas Sekolah dan Madrasah
Kompetensi Sosial Pengawas Sekolah/Madrasah adalah kemampuan pengawas sekolah dalam membina hubungan dengan berbagai pihak serta aktif dalam kegiatan organisasi profesi pengawas
Kompetensi pengawas
Kompetensi Sosial Pengawas Sekolah atau Madrasah merupakan Salah satu dimensi kompetensi pengawas sekolah/madrasah berdasarkan Permendiknas No. 12 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Pengawas Sekolah/Madrasah.
Kelima kompetensi lainnya adalah supervisi akademik, supervisi manajerial, evaluasi pendidikan, Penelitian dan Pengembangan, dan kepribadian.
Pengertian Kompetensi Sosial Pengawas Sekolah atau Madrasah
Kompetensi Sosial Pengawas Sekolah/Madrasah kemampuan pengawas sekolah dalam membina hubungan dengan berbagai pihak serta aktif dalam kegiatan organisasi profesi pengawas.
Kompetensi sosial mengindikasikan dua keterampilan yang harus dimiliki pengawas yakni
keterampilan berkomunikasi baik lisan atau tulisan termasuk keterampilan bergaul dan
keterampilan bekerja dengan orang lain baik secara individu maupun secara kelompok/ organisasi.
Kompetensi Inti Sosial Pengawas
Berdasarkan Permendiknas No. 12 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi dan
Kompetensi Pengawas sekolah/madrasah. Kompetensi Sosial terdiri dari 2 kompetensi inti, yaitu
Bekerja sama dengan berbagai pihak dalam rangka meningkatkan kualitas diri untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Aktif dalam kegiatan asosiasi pengawas satuan pendidikan.
Regulasi:
o Permendiknas No. 12 Tahun 2007 Standar Kualifikasi dan Kompetensi Pengawas Sekolah/Madrasah
Kompetensi Supervisi Manajerial Pengawas Sekolah/Madrasah Kompetensi supervisi manajerial adalah kemampuan pengawas
sekolah/madrasah dalam melaksanakan pengawasan manajerial yakni
menilai dan membina kepala sekolah dan tenaga kependidikan lain yang ada di sekolah dalam mempertinggi kualitas pengelolaan dan administrasi
sekolah.
Kompetensi pengawas
Kompetensi Supervisi Manajerial merupakan Salah satu dimensi kompetensi pengawas sekolah/madrasah berdasarkan Permendiknas No. 12 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Pengawas Sekolah/Madrasah.
Kelima kompetensi lainnya adalah supervisi akademik, evaluasi pendidikan, penelitian dan pengembangan, kepribadian, dan sosial.
Pengertian Kompetensi Supervisi Manajerial Pengawas
Kompetensi supervisi manajerial adalah kemampuan pengawas sekolah/madrasah dalam melaksanakan pengawasan manajerial yakni menilai dan membina kepala sekolah dan tenaga kependidikan lain yang ada di sekolah dalam mempertinggi kualitas pengelolaan dan administrasi sekolah.
Kompetensi Inti Supervisi Manajerial Pengawas
Dimensi Kompetensi Supervisi Manajerial terdiri dari 8 kompetensi inti, yaitu
1. menguasai pengetahuan tentang metode, teknik dan prinsip-prinsip supervisi dalam meningkatkan mutu pendidikan
2. menguasai teknik menyusun program pengawasan berdasarkan visi, misi, tujuan dan program pendidikan sekolah binaan
3. menyusun metode kerja dan instrumen yang diperlukan untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi pengawasan di sekolah binaannya.
4. teknik menyusun laporan hasil-hasil pengawasan dan
menindaklanjutinya untuk perbaikan program pengawasan berikutnya pada sekolah binaannya
5. membina kepala sekolah dalam pengelolaan dan administrasi satuan pendidikan berdasarkan manajemen peningkatan mutu pendidikan di sekolah
6. membina kepala sekolah dan guru dalam melaksanakan bimbingan konseling di sekolah
7. mendorong guru dan kepala sekolah dalam merefleksikan hasil-hasil yang dicapainya untuk menemukan ke-lebihan dan kekurangan dalam melaksanakan tugas pokoknya
8. memantau pelaksanaan standar nasional pendidikan dan memanfaatkan hasil-hasilnya untuk membantu kepala sekolah mempersiapkan akreditasi sekolahnya.`
Sasaran supervisi manajerial tidak hanya kepala sekolah/madrasah, tapi termasuk guru dan tenaga kependidikan lainnya, seperti laboran, dan pustakawan.
Materi Penunjang Pelaksanaan Supervisi Manajerial
Agar pelaksanaan supervisi manajerial bisa berjalan dengan baik, pengawas madrasah perlu memahami hal berikut:
Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah/madrasah yang terkait langsung dengan Standar administrasi dan pengelolaan sekolah (Permendiknas No. 13 Tahun 2007)
Program dan kegiatan bimbingan konseling di sekolah/madrasah
Teori, konsep serta prinsip tentang metode dan teknik supervisi pendidikan
Penyusunan program dan praktek pengawasan manajerial.
Sumber: Permendiknas No. 12 Tahun 2007 Standar Kualifikasi dan Kompetensi Pengawas Sekolah/Madrasah
Kompetensi Kepribadian Pengawas Sekolah dan madrasah
Kompetensi kepribadian pengawas sekolah/madrasah adalah kemampuan dalam menampilkan dirinya yang bertanggung jawab, kreatif, rasa ingin tahu dan motivasi dalam bekerja
Kompetensi pengawas
Kompetensi Kepribadian Pengawas Sekolah atau Madrasah merupakan Salah satu dimensi kompetensi pengawas sekolah/madrasah berdasarkan Permendiknas No. 12 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Pengawas Sekolah/Madrasah.
Bahkan Kompetensi Kepribadian dan Sosial menjadi kompetensi yang ada di guru dan kepala madrasah.
Kelima kompetensi lainnya adalah supervisi akademik, supervisi manajerial, evaluasi pendidikan, Penelitian dan Pengembangan, dan sosial.
Pengertian Kompetensi Kepribadian Pengawas Sekolah
Kompetensi kepribadian pengawas sekolah/madrasah adalah kemampuan pengawas sekolah dalam menampilkan dirinya atau performance diri sebagai pribadi yang:
1. bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas pokoknya 2. kreatif dalam bekerja dan memecahkan masalah
3. ingin tahu hal-hal baru tentang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
4. memiliki motivasi kerja dan bisa memotivasi orang lain dalam bekerja
Makna dari kompetensi kepribadian sebagaimana dikemukakan di atas adalah sikap dan perilaku yang ditampilkan pengawas madrasah dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya mengandung empat karakteristik di atas. Artinya pribadi pengawas sekolah harus tampil beda dengan sosok pribadi yang lain dalam hal tanggung jawab, kreatifitas, rasa ingin tahu dan motivasi dalam bekerja. Sosok pribadi tersebut
diharapkan menjadi kebiasaan dalam perilakunya.
Intinya pengawas diharapkan memiliki 4 karakter yang dapat mendukung pelaksanaan kepengawasan. Keempat karakter tersebut adalah
Tanggung Jawab
o Pengawas memiliki tanggung jawab terhadap tugas dan profesinya.
Kreatif
o Pengawas kreatif dibutuhkan oleh satuan pendidikan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas
Rasa Ingin Tahu
o Pengawas perlu memiliki rasa ingin tahu tentang 3 hal yaitu pendidikan dan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Motivasi Diri
o Pengawas mampu memotivasi diri juga memotivasi guru dan tenaga kependidikan di satuan pendidikan
Kompetensi Inti Kepribadian Pengawas
Berdasarkan Permendiknas No. 12 Tahun 2007 Standar Kualifikasi dan Kompetensi Pengawas Sekolah/Madrasah, Kompetensi Inti Kepribadian pengawas sekolah terdiri dari 4, yaitu
1. Memiliki tanggung jawab sebagai pengawas satuan pendidikan.
2. Kreatif dalam bekerja dan memecahkan masalah baik yang berkaitan dengan kehidupan pribadinya maupun tugas-tugas jabatannya.
3. Memiliki rasa ingin tahu akan hal-hal baru tentang pendidikan dan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang menunjang tugas pokok dan tanggungjawabnya.
Regulasi:
o Permendiknas No. 12 Tahun 2007 Standar Kualifikasi dan Kompetensi Pengawas Sekolah/Madrasah
Kompetensi Evaluasi Pendidikan Pengawas Sekolah/Madrasah
Kompetensi Evaluasi Pendidikan adalah kemampuan pengawas sekolah dalam kegiatan mengumpulkan, mengolah, menafsirkan dan menyimpulkan data dan informasi untuk menentukan tingkat keberhasilan pendidikan
wasmad December 5, 2021
Kompetensi pengawas
Kompetensi Evaluasi Pendidikan adalah salah satu dimensi kompetensi dari 6 standar kompetensi pengawas sekolah/madrasah yang telah diatur oleh Permendiknas No. 12 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Pengawas Sekolah/Madrasah Kelima kompetensi lainnya adalah supervisi akademik, supervisi manajerial, penelitian dan pengembangan, kepribadian, dan sosial.
Pengertian Kompetensi Kompetensi Evaluasi Pendidikan
Kompetensi Evaluasi Pendidikan adalah kemampuan pengawas sekolah dalam kegiatan mengumpulkan, mengolah, menafsirkan dan menyimpulkan data dan informasi untuk menentukan tingkat keberhasilan pendidikan
Kompetensi Inti Kompetensi Evaluasi Pendidikan Pengawas Sekolah
Dimensi kompetensi evaluasi pendidikan terdiri atas 5 kompetensi inti yakni:
1. menyusun kriteria dan indikator keberhasilan pembelajaran/bimbingan 2. membimbing guru dalam menentukan aspek-aspek yang penting
dinilai dalam pembelajaran/bimbingan
3. menilai kinerja kepala sekolah, guru dan staf sekolah dalam melaksanakan tugas pokok dan tanggungjawabnya dalam meningkatkan mutu pendidikan
4. memantau pelaksanaan pembelajaran/bimbingan dan hasil belajar siswa serta menganalisisnya untuk perbaikan mutu
pembelajaran/bimbingan
5. membina guru dalam memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran/ bimbingan
6. mengolah dan menganalisis data hasil penilaian kinerja kepala sekolah, guru dan staf sekolah
Materi Evaluasi Pendidikan
Secara umum, Kompetensi Evaluasi Pendidikan yang perlu dikuasai oleh pengawas sekolah/ madrasah yaitu
Penilaian pembelajaran mulai dari menyusun indikator penilaian, kisi- kisi soal, melaksanakan penilaian, mengolah hasil penilaian, serta menindaklanjuti hasil penilaian.
Penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah, guru, dan tenaga
kependidikan. Kompetensi yang dimulai dari penyusunan aspek-aspek yang dinilai, menyusun indikator kinerja, melaksanakan penilaian kinerja, mengolah hasil penilaian kinerja, serta menganalisis hasil penilaian kinerja.
kementerian agama dikenal dengan nama Penilaian Kinerja Kepala Madrasah (PKKM).
Penilaian kinerja dilaksanakan setiap tahun di akhir tahu anggaran, yaitu di
pertengahan bulan November. Bagi Guru dan Kepala sekolah yang berstatus PNS, Hasil penilaian kinerja menjadi salah satu komponen yang masuk dalam Sasaran kinerja pegawai. SKP menjadi yang menjadi dasar dikeluarkanya PPKPNS (Penilaian Prestasi Kerja Pegawas Negeri Sipil)
Sumber: Permendiknas No. 12 Tahun Standar Kualifikasi dan Kompetensi Pengawas Sekolah/Madrasah
Kompetensi Supervisi Akademik Pengawas Sekolah/Madrasah
Kompetensi Supervisi Akademik pengawas sekolah/madrasah adalah
kemampuan pengawas sekolah dalam melaksanakan pengawasan akademik yakni menilai dan membina guru dalam rangka mempertinggi kualitas proses pembelajaran yang dilaksanakannya, agar berdampak terhadap kualitas hasil belajar siswa.
wasmad December 5, 2021
Kompetensi pengawas
Kompetensi supervisi Akademik adalah salah satu dimensi kompetensi dari 6 standar kompetensi pengawas sekolah/madrasah yang telah diatur oleh Permendiknas No. 12 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Pengawas Sekolah/Madrasah.
Kelima kompetensi lainnya adalah supervisi manajerial, evaluasi pendidikan, penelitian dan pengembangan, kepribadian, dan sosial.
Pengertian Kompetensi Supervisi Akademik Pengawas Sekolah/Madrasah
Kompetensi Supervisi Akademik pengawas sekolah/madrasah adalah kemampuan pengawas sekolah dalam melaksanakan pengawasan akademik yakni menilai dan membina guru dalam rangka mempertinggi kualitas proses pembelajaran yang dilaksanakannya, agar berdampak terhadap kualitas hasil belajar siswa.
Kompetensi Inti Supervisi Akademik Pengawas Sekolah
Pada Dimensi Kompetensi Supervisi Akademik dinyatakan bahwa pengawas harus memiliki 8 kompetensi sebagai berikut:
1. Memahami konsep, prinsip, teori dasar, karakteristik, dan
kecenderungan perkembangan tiap bidang pengembangan atau mata pelajaran.
2. Memahami konsep, prinsip, teori/teknologi, karakteristik, dan
kecenderungan perkembangan proses pembelajaran/bimbingan tiap bidang pengembangan atau mata pelajaran.
3. Membimbing guru dalam menyusun silabus tiap bidang
pengembangan atau mata pelajaran berlandaskan standar isi, standar kompetensi dan kompetensi dasar, dan prinsip-prinsip pengembangan KTSP.
mengembangkan berbagai potensi siswa melalui bidang pengembangan atau mata pelajaran
5. dan Membimbing guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk tiap bidang pengembangan atau mata pelajaran d
6. Membimbing guru dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran/bimbingan (di kelas, laboratorium, dan/atau di lapangan) untuk mengembangkan potensi siswa pada tiap bidang
pengembangan atau mata pelajaran.
7. Membimbing guru dalam mengelola, merawat, mengembangkan dan menggunakan media pendidikan dan fasilitas pembelajaran/bimbingan tiap bidang pengembangan di atau mata pelajaran
8. Memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi untuk pembelajaran/bimbingan tiap bidang pengembangan atau mata pelajaran.
Materi untuk penunjang pelaksanaan Supervisi Akademik Pengawas
Sasaran dari Dimensi Kompetensi supervisi akademik adalah adalah guru. Dimana Pengawas madrasah diharapkan memiliki kemampuan dalam membina guru agar dapat meningkatkan mutu proses pembelajaran.
Sehingga materi pembinaannya terkait langsung dengan proses pembelajaran yaitu
menentukan materi pokok dalam proses pembelajaran,
menyusun silabus dan RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran),
pemilihan strategi/metode/teknik pembelajaran yang sesuai dengan karaktekrisitk peserta didik,
penggunaan media dan teknologi informasi dalam pembelajaran,
menyusun perencanaan, pelaksanaan, dan pengolahan nilai proses dan hasil pembelajaran serta
melaksanakan penelitian tindakan kelas,
Proses pembelajaran yang dikembangkan mengacu kepada 4 standar nasional pendidikan, yaitu
Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
Standar Isi (SI)
Standar Proses
Standar Penilaian
Sumber: Permendiknas No. 12 Tahun 2007