• Tidak ada hasil yang ditemukan

6.2.1. Saran Teoritis 1.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "6.2.1. Saran Teoritis 1."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

60 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini diterima yakni terdapat peran family resilience terhadap kualitas hidup pada remaja miskin (dimensi kesehatan fisik, dimensi psikologis, dimensi hubungan sosial, dan dimensi lingkungan). Artinya, ketika remaja miskin memiliki family resilience yang tinggi maka akan membuat kualitas hidupnya meningkat.

Agama Islam juga sepakat bahwa family resilience berperan secara signifikan terhadap kualitas hidup pada remaja miskin. Keluarga dengan family resilience yang tinggi akan memaknai kesulitan sebagai ujian dan percaya bahwa akan ada kemudahan dibalik kesulitan sehingga keluarga mampu menemukan solusi yang tepat dalam menghadapi setiap ujian yang diberikan oleh Allah SWT.

6.2. Saran

6.2.1. Saran Teoritis

1. Pada penelitian selanjutnya hendaknya fokus pada faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kualitas hidup remaja, seperti faktor budaya, dukungan sosial dan spiritualitas.

2. Pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan indikator kemiskinan lain, terkait kondisi tempat tinggal sebagai kriteria kemiskinan sesuai dengan pedoman yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS), dan tidak hanya mengandalkan self report dari perspektif anak tetapi dari perspektif orang tua juga.

3. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan family resilience perlu diukur berdasarkan perspektif beberapa anggota keluarga (multiperspektif) agar lebih akurat.

6.2.2. Saran Praktis

1. Untuk keluarga dari remaja miskin, diharapkan agar dapat memenuhi fungsi yang diharapkan, meliputi rasa memiliki, dukungan sosial, komunikasi yang

(2)

61 baik serta saling mendukung satu sama lain antar anggota keluarga sehingga akan berpengaruh pada kualitas hidup remaja.

2. Bagi guru bimbingan konseling (BK) atau sekolah dapat memberikan psikoedukasi kepada orang tua murid, khususnya yang berasal dari keluarga miskin mengenai pentingnya untuk menjadi keluarga yang mempunyai kemampuan untuk bangkit kembali dari kesulitan dan menjadi lebih kuat serta mampu mengambil pelajaran dari kesulitan yang dihadapi, sehingga dapat mempengaruhi kualitas hidup keluarga.

3. Bagi LSM, Psikolog dan Pekerja Sosial penting adanya untuk menyelenggarakan pelatihan, konseling atau program yang dapat meningkatkan family resilience sehingga kualitas hidup pada remaja miskin dapat meningkat pula. Selain itu dapat menfasilitasi remaja miskin agar dapat mengunjungi psikolog jika memiliki konflik dengan keluarganya, sehingga dapat membantu peningkatan kualitas hidup remaja miskin tersebut.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan guru bimbingan konseling (BK) mengatakan bahwa ada satu siswa yang dikeluarkan dari sekolah, namun dari pihak orang

Hendaknya sekolah memberikan dukungan terhadap pelaksanaan bimbingan konseling di sekolah terutama bimbingan kelompok dapat berjalan dengan efektif melalui pengadaan

Sekolah hendaknya memberikan sosialiasi atau penyuluhan bagi orang tua serta anak-anak muridnya, mengenai pentingnya menjaga kesehatan tubuh dengan menu-menu makanan yang sehat

Implikasi dalam penelitian ini adalah pentingnya pemberian layanan bimbingan dan konseling sosial di sekolah seperti layanan informasi tentang cara bergaul yang baik,

Hendaknya selalu berpartisipasi dalam pelaksanaan layanan bimbingan konseling khususnya bimbingan belajar dalam upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang

Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan guru bimbingan konseling (BK) mengatakan bahwa ada satu siswa yang dikeluarkan dari sekolah, namun dari pihak orang

SIMPULAN Disekolah SMA NEGERI 1 STABAT guru bk sudah hampr sepenuhnya menerapkan teknik –teknik bimbingan dan konseling dalam menangani berbagai macam masalah yang dihadapi oleh

Bimbingan dan konseling merupakan upaya proaktif dan sistematik untuk mengembangkan individu secara