PENERAPAN
FILSAFAT PANCASILA
Sumber: Mukhtasar Syamsuddin (2020) FAKULTAS FILSAFAT,
UNIVERSITAS GADJAH MADA
PENERAPAN
FILSAFAT PANCASILA
Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 mengandung pokok-pokok pikiran yang meliputi suasana
kebatinan, cita-cita
hukum dan cita-cita moral bangsa Indonesia.
Pokok-pokok pikiran yang
bersumber dari Pancasila itulah yang dijabarkan ke dalam batang tubuh melalui pasal-pasal UUD NRI Tahun 1945. Keempat pokok pikiran tersebut adalah sebagai berikut;
1) Pokok pikiran pertama berintikan „Persatuan‟, yaitu;
“negara melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan
berdasar atas persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia”.
2) Pokok pikiran kedua berintikan
„Keadilan sosial‟, yaitu; “negara
hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat”.
3) Pokok pikiran ketiga berintikan „Kedaulatan rakyat‟, yaitu; “negara yang berkedaulatan rakyat, berdasar atas kerakyatan dan
permusyawaratan perwakilan”.
4) Pokok pikiran keempat berintikan „Ketuhanan Yang Maha Esa‟, yaitu;
“negara berdasar atas
Ketuhanan Yang Maha
Esa menurut dasar
kemanusiaan yang adil
dan beradab‟.
Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Memulihkan harga diri bangsa Indonesia sebagai bangsa yang merdeka dalam politik, yuridis, dan juga merdeka dalam
mengemukakan ide-ide
pemikirannya untuk kemajuan bangsa, baik secara materiil maupun spiritual.
Membangun alam pemikiran yang berakar dari nilai-nilai budaya bangsa Indonesia sendiri sehingga mampu dalam
menghadapi berbagai ideologi dunia.
Menjadi dasar pijakan untuk menghadapi tantangan globalisasi yang dapat
melunturkan semangat kebangsaan dan melemahkan sendi-sendi perekonomian ang berorientasi pada kesejahteraan rakyat banyak.
Menjadi way of life sekaligus way of thinking bangsa
Indonesia untuk menjaga
keseimbangan dan konsistensi antara tindakan dan pemikiran.