• Tidak ada hasil yang ditemukan

7. PENERAPAN PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

N/A
N/A
Alara Krei

Academic year: 2025

Membagikan "7. PENERAPAN PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN

FILSAFAT PANCASILA

(2)
(3)

Sumber: Mukhtasar Syamsuddin (2020) FAKULTAS FILSAFAT,

UNIVERSITAS GADJAH MADA

PENERAPAN

FILSAFAT PANCASILA

Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 mengandung pokok-pokok pikiran yang meliputi suasana

kebatinan, cita-cita

hukum dan cita-cita moral bangsa Indonesia.

Pokok-pokok pikiran yang

bersumber dari Pancasila itulah yang dijabarkan ke dalam batang tubuh melalui pasal-pasal UUD NRI Tahun 1945. Keempat pokok pikiran tersebut adalah sebagai berikut;

1) Pokok pikiran pertama berintikan „Persatuan‟, yaitu;

“negara melindungi

segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan

berdasar atas persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial bagi

seluruh rakyat Indonesia”.

2) Pokok pikiran kedua berintikan

„Keadilan sosial‟, yaitu; “negara

hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat”.

3) Pokok pikiran ketiga berintikan „Kedaulatan rakyat‟, yaitu; “negara yang berkedaulatan rakyat, berdasar atas kerakyatan dan

permusyawaratan perwakilan”.

4) Pokok pikiran keempat berintikan „Ketuhanan Yang Maha Esa‟, yaitu;

“negara berdasar atas

Ketuhanan Yang Maha

Esa menurut dasar

kemanusiaan yang adil

dan beradab‟.

(4)

Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat

Memulihkan harga diri bangsa Indonesia sebagai bangsa yang merdeka dalam politik, yuridis, dan juga merdeka dalam

mengemukakan ide-ide

pemikirannya untuk kemajuan bangsa, baik secara materiil maupun spiritual.

Membangun alam pemikiran yang berakar dari nilai-nilai budaya bangsa Indonesia sendiri sehingga mampu dalam

menghadapi berbagai ideologi dunia.

Menjadi dasar pijakan untuk menghadapi tantangan globalisasi yang dapat

melunturkan semangat kebangsaan dan melemahkan sendi-sendi perekonomian ang berorientasi pada kesejahteraan rakyat banyak.

Menjadi way of life sekaligus way of thinking bangsa

Indonesia untuk menjaga

keseimbangan dan konsistensi antara tindakan dan pemikiran.

(5)

Bahaya yang ditimbulkan

kehidupan modern dewasa ini adalah ketidakseimbangan

antara cara bertindak dan cara berpikir sehingga menimbulkan kerusakan lingkungan dan

mental dari suatu bangsa.

Referensi

Dokumen terkait

Isi : Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk

Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia Merdeka yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan untuk

Kemudian daripada itu, untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan untuk memajukan

Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia Merdeka yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan untuk

Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia Merdeka yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan untuk

yurisdiksi Indonesia dengan tugas pokok, yaitu kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI dan melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari

Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia Merdeka yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan

Alinea keempat berbunyi : “Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan