• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA Mata Kuliah : Pancasila

N/A
N/A
LaiLa Afrianti

Academic year: 2023

Membagikan "MAKALAH PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA Mata Kuliah : Pancasila"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

“PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA”

Mata Kuliah : Pancasila

Dosen Pengampu : DR. Muhammad Karima Kaulan, M.Pd

DISUSUN OLEH :

Feny Sastia : (0306233153) Nurul Fadillah : (0306233177) Ros Aminah Hasibuan : (0306233163) Syahlila Nasywa Irawan : (0306233155) Zahra Humairoh Gajah : (0306233162)

Kelas : PGMI 6/SEMESTER I

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA 2023

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga dengan semangat yang ada penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pancasila Sebagai Dasar Negara”

ini dengan lancar. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta para pengikutnya.

Penulis mengucapkan Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan lancar. Penulis menyadari karya tulis ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Semoga dengan selesainya makalah ini dapat menambah pengetahuan kita tentang Pancasila Sebagai Dasar Negara.

Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kata sempurna baik secara materi maupun kepenulisannya. Namun, penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki serta dari buku dan artikel penunjang yang penulis pakai untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Maka dari itu dengan hati yang terbuka penulis menerima saran dan kritikan yang bersifat membangun untuk menyempurnakan makalah ini.

Semoga bermanfaat bagi kita semua.

Medan, 04 Oktober 2023

Penulis

(3)

DAFTAR ISI

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pancasila sebagai dasar negara berfungsi sebagai pokok pangkal bagi warga negara Indonesia dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara. Terdapat lima sila dalam Pancasila, setiap silanya memiliki nilai-nilai tersendiri. Nilai-nilai tersebut sekaligus sebagai jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia. Nilai Pancasila berkembang sebagai nilai dasar dan puncak budaya bangsa yang dirumuskan dan ditetapkan melalui pemikiran para tokoh bangsa sebagai dasar negara dan pandangan hidup.

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia merupakan sesuatu yang sangat bernilai. Pancasila sebagai pandangan hidup berisi konsep kehidupan yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia, sekaligus mengandung pemikiran ataupun gagasan yang mendasar mengenai tatanan kehidupan, sesuai dengan nilai- nilai Pancasila. Selain itu Pancasila digunakan sebagai petunjuk arah untuk melaksanakan kegiatan dalam segala bidang kehidupan, pandangan hidup inilah yang menjadikan suatu bangsa memiliki arah yang jelas.

Pandangan hidup menjadi sarana untuk mempersatukan bangsa Indonesia dan memberi petunjuk dalam mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan lahir dan batin dalam Masyarakat. Selain itu, juga pandangan hidup dapat menjaga kelangsungan dan kelestarian bangsa. Tanpa memiliki pandangan hidup, bangsa akan terombang-ambing dalam menghadapi persoalan. Pandangan hidup akan memberikan wawasan menyeluruh terhadap kehidupan. Dengan demikian Pancasila sebagai pandangan hidup wajib dilaksanakan oleh seluruh rakyat Indonesia. Pancasila harus dilaksanakan secara utuh dan konsekuen.

B. RUMUSAN MASALAH

(5)

Dari penjelasan sebagaimana latar belakang masalah diatas, Maka rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah:

1. Apa pengertian Negara 2. Apa tujuan Negara

3. Bagaimana pentingnya Pancasila Sebagai Dasar Negara 4. Bagaimana intisari nilai dalam Pancasila

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian dari Negara 2. Untuk mengetahui tujuan negara

3. Untuk mengetahui pentingnya Pancasila Sebagai Dasar Negara 4. Untuk mengetahui intisari nilai dalam pancasila

(6)

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian dan Tujuan Negara

1. Pengertian Negara

Istilah negara yang berasal dari bahasa Belanda dan Jerman adalah dari kata “Staat” sedangkan dalam bahasa Inggris yaitu “state”, sedangkan bahasa Perancis yaitu “Etat” sedangkan Itali yaitu “lo stato” yang kesemuanya memiliki arti adalah “status, kedudukan” Pada abad ke-16 kata-kata tersebut diartikan sebagai “kesatuan wilayah yang dikuasai”.

Kamus Besar Bahasa Indonesia di dalam nya diterangkan bahwa Negara adalah organisasi di suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyatnya, dapat pula Negara diartikan kelompok sosial yang menduduki wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasi di bawah lembaga politik dan pemerintah yang efektif, mempunyai kesatuan politik, berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya (KBBI Online 2023).

Menurut Roger H. Soltau: “Negara adalah alat (agency) atau wewenang (authorithy) yang mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama atas nama rakyat, Sedangkan Harold J. Laski mengungkapkan bahwa Negara adalah suatu masyarakat yang diintegrasikan karena mempunyai wewenang yang bersifat memaksa dan yang secara sah lebih agung daripada individu atau kelompok yang merupakan bagian dari masyarakat itu (Wasiyem, dkk, 2021).

Menurut Prof. Mr. Soenarko, Negara adalah organisasi masyarakat yang mempunyai daerah tertentu dimana kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebagai suatu kedaulatan, sedangkan Prof. Miriam Budiardjo memberikan pengertian Negara adalah organisasi dalam suatu wilayah dapat memaksakan kekuasaannya secara sah terhadap semua golongan kekuasaan lainnya yang dapat menetapkan tujuan-tujuan dari kehidupan bersama itu. Jadi Negara adalah sekumpulan orang yang menempati wilayah tertentu dan diorganisasi oleh pemerintah negara yang sah, yang umumnya mempunyai kedaulatan.

Negara di definisikan oleh Abyhara (2010) adalah suatu badan atau organisasi tertinggi yang mempunyai wewenang untuk mengatur segala hal-hal

(7)

yang berkaitan untuk kepentingan orang banyak serta mempunyai kewajiban- kewajiban untuk melindungi, menyejahterakan Masyarakat yang dinaunginya.

Sedangkan Budiarjo (1984) mendefinisikan negara sebagai suatu organisasi yang dalam suatu wilayah yang dapat memaksakan kekuasaan nya secara sah terhadap semua golongan dan yang dapat menetapkan tujuan-tujuan dari kehidupan bersama itu.

Pengertian Negara dapat ditinjau dari empat sudut yaitu:

1. Negara sebagai organisasi kekuasaan

Negara adalah alat masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur hubungan antara individu lainnya yang berada di dalam kehidupan masyarakat di suatu wilayah tersebut dan apa saja cara yang ditempuh untuk mewujudkan tujuan suatu negara.

2. Negara sebagai organisasi politik

Negara adalah asosiasi yang berfungsi memelihara ketertiban dalam masyarakat berdasarkan sistem hukum yang diselenggarakan oleh suatu pemerintah yang diberi kekuasaan memaksa. Dari sudut organisasi politik, negara merupakan integrasi dari kekuasaan politik atau merupakan organisasi pokok dari kekuasaan politik.

3. Negara sebagai organisasi kesusilaan

Negara merupakan penjelmaan dari keseluruhan individu. Maka ditinjau dari organisasi kesusilaan, negara dipandang sebagai organisasi yang berhak mengatur tata tertib dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, sementara manusia sebagai penghuninya tidak dapat berbuat semaunya sendiri.

4. Negara sebagai integrasi antara pemerintah dan rakyat

Negara sebagai kesatuan bangsa, individu dianggap sebagai bagian integral negara yang memiliki kedudukan dan fungsi untuk menjalankan negara.

Manusia hidup dalam suasana kerja sama, sekaligus suasana antagonis dan penuh pertentangan. Negara adalah organisasi yang dalam sesuatu wilayah dapat memaksakan kekuasaannya secara sah terhadap semua golongan kekuasaan itu.

Negara adalah organisasi kekuasaan yang berdaulat dengan tata pemerintahan

(8)

yang melaksanakan tata tertib atas orang-orang di daerah tertentu, dan memiliki kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyatnya.

2. Tujuan Negara

Menurut Diponolo (1975) negara adalah suatu organisasi kekuasaan yang berdaulat yang dengan tata tertib atas suatu umat di daerah tertentu.

Ditambahkannya bahwa terdapat tiga unsur yang menjadi syarat mutlak adanya suatu negara yaitu a). Unsur tempat, atau daerah, wilayah atau territorir, b) Unsur manusia, atau masyarakat, rakyat, c) Unsur organisasi, atau tata Kerjasama, atau tata pemerintahan. Ketiga unsur konstitutif. Selain unsur konstitutif ada juga unsur deklaratif, dalam hal ini pengakuan dari negara lain.

Halord J. Laski berpendapat bahwa tujuan negara adalah menciptakan keadaan yang rakyatnya dapat mencapai terkabulnya keinginan-keinginan secara maksimal. Negara harus memiliki fungsi sebagai berikut: 1. melaksanakan penertiban (law and order). Untuk mencapai tujuan bersama dan mencegah terjadinnya bentrokan-bentrokan dalam Masyarakat, negara harus melaksanakan penertiban atau negara bertindak sebagai stabilisator yang mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya. 2). Pertahanan, untuk menjaga kemungkinan dari serangan luar. 3). menegakkan keadilan, hal ini dilaksanakan melaui badan-badan pengadilan. (Budiardjo, 1984).

Bentuk negara, sistem pemerintahan, dan tujuan negara seperti apa yang ingin diwujudkan, serta bagaimana jalan atau cara mewujudkan tujuan negara tersebut, akan ditentukan oleh dasar negara yang dianut oleh negara yang bersangkutan. Dengan kata lain, dasar negara akan menentukan bentuk negara, bentuk dan sistem pemerintahan, dan tujuan negara yang ingin dicapai.

Tujuan terakhir setiap negara ialah penciptaan kebahagiaan bagi rakyatnya, serta semaksimal mungkin menjadikan rakyatnya berkembang serta bebas menyelenggarakan daya ciptanya, bukan malah sebaliknya digunakan untuk menyiksa, menyengsarakan, menindas, memenjarakan, atau bahkan membunuh rakyat. Bahwa ini jugalah yang menjadi tujuan Negara Republik Indonesia sebagaimana yang termuat dalam pembahasan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu:

(9)

“untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial” dengan berdasarkan kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah dalam permusyawaratan perwakilan serta dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

B. Pentingnya Pancasila Sebagai Dasar Negara

Secara etimologis, istilah dasar negara maknanya identik dengan istilah grundnorm (norma dasar), rechtsidee (cita hukum), staatsidee (cita negara), philosophische grondslag (dasar filsafat negara). Banyaknya istilah Dasar Negara bersifat universal, dalam arti setiap negara memiliki dasar negara. Secara terminologis dasar negara berarti landasan dan sumber dalam membentuk dan menyelenggarakan Negara, dapat pula diartikan sebagai sumber dari segala sumber hukum negara.

Pancasila sebagai dasar negara yang sebagaimana terdapat dalam Alinea keempat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang kelahirannya di tempa dalam proses kebangsaan Indonesia. Peneguhan Pancasila sebagai dasar negara sebagaimana terdapat pada pembukaan, juga ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 12 tahun 2011 tentang Pembentukan Perundang-undangan bahwa Pancasila merupakansumber dari segala sumber hukum negara, yaitu sesuai dengan pembukaan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945, bahwa Pancasila ditempatkan sebagai dasar dan ideologi negara serta sekaligus dasar filosofis bangsa dan negara sehingga setiap materi muatan peraturan perundang- undangan tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

Pancasila sebagai dasar negara sering juga disebut sebagai philosophische Grondslag dari negara, ideologi negara. Dalam hal tersebut, Pancasila digunakan sebagai dasar mengatur pemerintah negara. Atau dengan kata lain, Pancasila

(10)

digunakan sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan negara (Darmodiharjo, 1991). Bentuk negara, sistem pemerintahan, dan tujuan negara seperti apa yang ingin diwujudkan, serta bagaimana jalan/cara mewujudkan tujuan Negara tersebut, akan ditentukan oleh dasar negara yang dianut negara yang bersangkutan. Dengan kata lain, dasar negara akan menentukan bentuk negara, bentuk dan sistem pemerintahan, dan tujuan negara yang ingin dicapai, serta jalan apa yang ditempuh untuk mewujudkan tujuan suatu negara.

Indonesia hidup di dalam berbagai keberagaman, baik itu suku, bangsa, budaya, dan agama. dari semuanya itu, Indonesia berdiri dalam suatu keutuhan.

Menjadi kesatuan dan bersatu di dalam persatuan yang kokoh di bawah naungan Pancasila dan semboyannya, Bhineka Tunggal Ika. Pancasila membuat Indonesia tetap teguh dan Bersatu di dalam keberagaman budaya. dan menjadikan Pancasila sebagai dasar kebudayaan yang menyatukan budaya dengan yang lain. Karena ikatan yang satu itulah Pancasila menjadi inspirasi berbagai macam kebudayaan yang ada di Indonesia.

Pancasila merupakan pandangan hidup dan kepribadian bangsa yang nilai- nilainya bersifat nasional yang mendasari kebudayaan bangsa, maka nilai-nilai tersebut merupakan wujud dari aspirasi (cita-cita hidup bangsa). Dengan Pancasila, perpecahan bangsa Indonesia akan mudah dihindari karena pandangan Pancasila bertumpu pada pola hidup yang berdasarkan keseimbangan, keselarasan, dan keserasian sehingga perbedaan apapun yang ada dapat dibina menjadi suatu pola kehidupan yang dinamis, penuh dengan keanekaragaman yang berada dalam satu keseragaman yang kokoh. (Muzayin, 1992, 16).

C. Intisari Nilai dalam Sila Pancasila

Pancasila adalah Dasar Kesatuan Negara Republik Indonesia. Lahirnya Pancasila menjadi sebuah tonggak sejarah bangsa Indonesia yang tidak akan pernah dilupakan. Pancasila merupakan konsep ideologis, landasan kebangsaan serta metode hidup bangsa Indonesia, yang wajib dipimpin oleh bangsa indonesia untuk menata kehidupan bermasyarakat, berbangsa, serta bernegara sehingga cita- cita bangsa bisa terwujud (Fatma Ulfatun, 2021:204).

(11)

Pancasila dianggap sebagai sesuatu yang sakralyang setiap warganya harus hafal dan mematuhi segala isi dalam Pancasila tersebut, namun sebagian besar warga Indonesia hanya menganggap Pancasila sebagai dasar negara/ideologi semata tanpa memperdulikan makna dan manfaatnya dalam kehidupan. Tanpa manusia sedari nilai-nilai dan makna yang terkandung dalam Pancasila sangat berguna dan bermanfaat.

Didalam Pancasila tersebut mengandung banyak makna dan nilai-nilai yang menjadikannya sebuah pedoman untuk Masyarakat Indonesia. Nilai-nilai luhur Pancasila juga merupakan landasan bagi seluruh lapisan Masyarakat dalam berperilaku dan bertingkah laku dalam kehidupan sehari-hari. dan berikut nilai- nilai yang terkandung dalam sila Pancasila:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

Dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa terkandung nilai bahwa adanya pengakuan dan keyakinan bangsa terhadap adanya tuhan sebagai pencipta alam semesta. Oleh karena itu, segala hal yang berkaitan dengan pelaksanaan, penyelenggaraan, damn Pembangunan negara untuk menciptakan kesejahteraan rakyat bahkan moral negara, moral penyelenggara negara, politik negara, pemerintahan negara, hukum dan peraturan perundang-undangan negara, kebebasan hak asasi dan hak asasi warga negara harus memenuhi perintah tuhan dan menjiwai nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa.

Pengertian Ketuhanan Yang Maha Esa, mengandung pengertian makna adanya keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Tunggal, yang menciptakan alam semesta beserta isinya. Di antara makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang berkaitan dengan sila pertama adalah manusia, yang kepada nya lah manusia berbakti. Dengan landasan demikianlah negara Indonesia didirikan, sebagai konsekuensinya, maka negara menjamin kepada semua warga negaranya untuk memeluk dan beribadat sesuai dengan kepercayaannya itu.

Semua masyarakat Indonesia wajib beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai ajaran agamanya masing-masing. Selain itu, perlunya toleransi terhadap orang lain yang menjalankan agamanya. Menjalankan agama sesuai

(12)

dengan yang dianut memberikan dampak positif bagi banyak orang. (Fatma ulfatun, 2022:26).

2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

Sila kemanusiaan yang adil dan beradab, secara sistematis didasari dan dijiwai oleh sila Ketuhanan Yang Maha Esa, serta mendasari dan menjiwai ketiga sila berikutnya. Sila kemanusiaan sebagai dasar fundamental dalam kehidupan kenegaraan, kebangsaan, dan kemasyrakatan. Menurut Suseno (2011) sila kemanusiaan yang Adil dan Beradab menjadi operasional dalam jaminan pelaksanaan hak-hak asasi manusia karena hal itu merupakan tolak ukur keberadaan serta solidaritas suatu bangsa terhadap setiap warga negara.

Sila kedua ini mengandung sebuah nilai kemanusiaan. Kemanusiaan yang dimaksudkan adalah manusia yang memiliki rasa adil dan beradab, menjunjung tinggi nilai keadilan dan martabat sesama manusia, perlakuan terhadap sesame manusia, haruslah sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan, sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Dia harus saling menghormati, tidak boleh merendahkan, memperbudak dan lain-lain.

Kemanusiaan yang adil dan beradab adalah mengandung nilai suatu kesadaran sikap moral dan tingkah laku manusia yang didasarkan pada potensi budi nurani manusia dalam hubungan dengan norma-norma dan kebudayaan pada umumnya baik terhadap diri sendiri, terhadap sesama manusia maupun terhadap lingkungannya. Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab adalah perwujudan nilai kemanusiaan sebagai makhluk berbudaya, bermoral dan beragama.

3. Persatuan Indonesia

Sila ketiga ini mengandung makna kesatuan serta persatuan negara Indonesia. Indonesia sendiri merupakan negara yang kaya, kaya akan keberagaman suku, agama, budaya, bahasa dan ras. Namun dengan terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dimulailah komitmen untuk terus membentengi keberagaman itu sehingga mewujudkan Negara Indonesia yang maju, adil, dan sejahtera. Sesuai dengan konstitusi Indonesia adalah berkewajiban

(13)

memberikan perlindungan kepada segenap tumpah darah Indonesia dan seluruh isinya dengan semangat persatuan.

Persatuan Indonesia ini merupakan faktor yang dinamis dalam kehidupan Indonesia, dengan tujuan memajukan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut mewujudkan perdamaian dunia yang abadi. Dalam sila persatuan Indonesia ini juga terkandung nilai, bahwa negara adalah sebagai penjelmaan sifat kodrat manusia yang monodualis, yaitu sebagai makhlik individu dan makhluk sosial.

Negara indonesia adalah negara yang beraneka ragam tetapi harus tetap sart, seperti semboyan negara kita Bhineka Tunggal Ika. Perbedaan bukan alasaan untuk diruncingkan menjadi suatu konflik dan permusuhan, melainkan diarahkan untuk menghasilakn suatu yang menguntungkan yaitu persatuan dalam kehidupan bersama untuk mewujudkan tujuan bersama. Bangsa ini bersatu karena didorong untuk mencapai kehidupan kebangsaan yang bebas dalam wadah negara yang merdeka dan berdaulat.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan

Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan berarti bahwa rakyat dalam menjalankan kekuasaannya melalui sistem perwakilan dari keputusan-keputusannya diambil dengan jalan musaywarah yang dipimpin oleh pikiran yang sehat serta penuh tanggung jawab, baik kepada Tuhan Yang Maha Esa maupun kepada rakyat yang diwakilinya. Sila keempat ini merupakan sendi yang penting untuk asas kekeluargaan masyarakat dan asas tata pemerintahan Republik Indonesia yang didasarkan atas kedaulatan rakyat

Sila keempat ini terkandung nilai-nilai demokrasi, musyawarah, mufakat, dan berjiwa besar yang secara mutlak harus dilaksanakan dalam kehidupan bernegara, nilai-nilai tersebut adalah:

a. Adanya kebebasan yang harus disertai dengan tanggung jawab, baik terhadap Masyarakat bangsa, maupun secara moral terhadap Tuhan YME.

b. Menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan.

(14)

c. Menjamin dan memperkokoh persatuan dan kesatuan dalam hidup bersama.

d. Mengakui adanya persamaan hak yang melekat pada setiap individu, kelompok, ras, suku, maupun agama.

e. Menjunjung tinggi asas musyawarah sebagai moral kemanusiaan yang beradab.

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Sila kelima ini mengandung makna bahwa setiap warga negara diperlakukan sama tanpa dibedakan suku, ras, agama, bahasa, kaya, miskin dan semua jabatan. Semua warga negara harus diperlakukan secara adil. Perwujudan dari sila ini bisa berupa penegakan hukum dengan asas keadilan bukan keuangan dan jabatan, tidak ada tekanan baik berupa fisik maupun mental terhadap rakyat, mendapatkan kehidupan sejahtera atau terbebas dari kemiskinan, dan kebodohan.

Dalam sila yang kelima ini, terkandung nilai-nilai yang merupakan tujuan negara, sebagai tujuan hidup bersama, sehingga sila ini mengandung nilai keadilan, yang harus terwujud dalam kehidupan bersama (sosial). Keadilan tersebut didasari dan dijiwai oleh hakikat keadilan kemanusiaan, yaitu keadilan dalam hubungan manusia dengan dirinya dirinya sendiri, manusia dengan manusia lain, manusia dengan masyarakat, dengan bangsa dan negaranya serta hubungan manusia dengan tuhannya.

Sila kelima ini berarti bahwa setiap orang indonesia mendapat perlakuan yang adil dalam segala bidang. Nilai-nilai keadilan yang harys terwujud dalam hidup Bersama, yaitu:

a) Keadilan distributif, yaitu suatu hubungan keadilan antara negara terhadap warganya.

b) Keadilan legal (keadilan bertaat), yait suatu hubungan keadilan antara warga negara terhadap negara.

c) Keadilan komutatif, yaitu suatu hubungan kedilan antara warga satu dengan lainnya secara timbal balik.

(15)

Nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila pnacasila hendaknya harus mewarnai setiap prosedur dalam penyelesaian konflik yang ada didalam masyarakat. Dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

(16)

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN

Dasar negara adalah pandangan hidup, norma dasar dan norma tertinggi dalam suatu tatanan Negara. Dasar negara menurut historis adalah hasil pemikiran pendiri Negara. Di Indonesia Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang sesuai jiwa bangsa Indonesia.

Pancasila sebagai dasar negara menjadi hukum tertinggi, pedoman berbangsa dan bernegara, dasar aktivitas bergenara menjadi sarana komunikasi dan penyatu bangsa yang beragam, Pancasila sejalan dengan undang-undang menjadi tolak pembuatan kebijakan negara di bidang politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan.

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia merupakan salah satu tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam Alinea keempat Pembukaan UUD NRI Tahun

In additional, oxygen vacancies adjacent the Figure 3|Piezoresponse images for the polarization reversal process in the nanocapacitor arrays.a Topological, and piezoresponse amplitude