''Ddg
a i Zat'O+ ikMola*$ei
ta-l
Tingxi,pa&'Bioreaktd,,.
'Hibrid
':,::::: r':I 'r:jilii,,: .:iil..r::: i !: ':
" "' H#MFob,id
e
nTeheffiterhad
uP- ",
i'" ,,'',Ko
po'St5i,Bakteri Dominahdan'
' tli'
Abinhot Sihotang
Studi, EksPerimental :
Kontribusi Abu
Terbang dalam Meningkatkan Tahanan Beton terhadap Penetrasi IonKlorida
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL BANDUNG
Penerbit
Penanggung |awab Pemimpin Umum Pemimpin Redaksi Wakil Pemimpin Redaksi
Redaksi Ahli:
1.
Ade Syafrudin2.
Agung Wiyono3.
Anang ZarntGani4.
Ari Darmawan Pasek5.
Aryadi Suwono6.
Aztz Djadjadiningrat7.
Bambang IsmantoB.
Bambang Kismono9.
Bambang Widyanto 10. Baskoro Tedjo 11. Biemo W. Soemardi 12. B.S. Koesbiantoro 13. Danu Ariono14. Djuanda Suraatmadju 15. D. Muhally Hakim 16. Enri Damanhuri 17. Harsono T.
18. Hasanuddin Z.A.
19. Flimasari Flanan 20. Isa Setiasyah Toha Redaksi Pelaksana:
1.
Arinaka Trisuharno2.
Etih Flartati3.
Ikhya4.
Luki K.Sekretaris Redaksi Desain Cover Administrasi
: Lembaga Penelitian dan Pembe r day aan Masyarakat Institut Teknologi Nasional
: Ketua Lembaga Penelitian dan Pembe r day aan Masyarakat
: Dewi Kania Sari : Dicky Dermawan
: Widl-a Suryadini
21 . Ishak Flanafiah I.
22. Imam BuchonZ.
23. Joenil Kahar 24. ]uli Soemirat 25. Ketut Karsa 26. Ketut Wikantika
27 . H.M. jusuf Mu'min 28. Partosiswojo 29. Ridwan Suhud 30. Soegijardjo S.
31 . Suwadi Suparlan 32. Suwardjoko W.
33. Suyud R. K.
34. Syamsudin 35. Tommy Firman 36. Tunggal Mardiono
37 . Udjiantq 38. Wayan Sengara 39. Wimpy Santosa
5.
M.A. Basyid6.
Nelfa Desmira7.
Siti SaodahSusy Susanty Lisye Fitria Aldrian Agusta Asep Gunawan Mia Fitria Ramilah Dedi Flidayat
Polyhedra dan Lingkaran Besar sebagai Konsep Awal Kubah Geodesik
Inovasi dari R. Buckminster Fuller
DAFTAR I SI
No.1,
VoI9,
Maret - Mei 2005How Plannirg Differs from
Other
1 - BDisciplines:
Assessi^g on Anchor Points for Planning' s Identification
Deden Rukmana 9 -15
Huthudi Alternatif Lain dari sistem
]aminan
16 - 28Mutu untuk Perguruan Tinggi
Ubuh Buchara Hidajat Analisis Dampak Perubahan
Teknologi
29 - g4 terhadap Kepuasan Kerja Karyawan diPerusahaan Jasa
Studi Kasus Penerapan Teknologi Internet pada Perusahaan Hotel di Bandung
rwan rnrawan wiratmadio, Roni zakaria R.
Degradasi Zat Organik Molasse
Beban
ZS - 4I Tinggi pada Bioreaktor Llpflow HibridAnaerob dengan Telaahan terhadap Komposisi Bakteri Dominan dan Produk Akhirnya
Susiani Susanti, Barti Setiani, Yulianti Supnlman Studi Eksperimental Kontribusi
Abu
12 - 47Terbang dalam Meningkatkan Tahanan Beton terhadap Penetrasi Ion Klorida
Abinhot Sihotang
jurnal ITENAS adalah furnal TERAKREDITASI
AKREDITASI
I
tanggal2l Maret 2000 (SK. DirienDikti
Nomor 69/DtKTI/Kep/2OOOl AKREDITASIII
tanggal 12 Novembet2}D2 (SK. DirienDikti Nomot1/DtKTl.kepfzn2)
Jurnal ITENAS diterbitkan 4 kali dalam satu tahun. Berisi tulisan yang diangkat dari hasil penelitian dan kajian analisis di bidang ilmu pengetahuan, teknologt, dan seni.
Alamat redaksi dan tata usaha:
Pemberdayaan Masyarakat Institut Teknologf Nasional Fakultas, GedungL4 Lantai 3
PHH. Mustapa 23 Bandung 40124
Pes.1-58 Fax. 7202892 e-mail: lpp@itenas.ac.id Lemb aga Penelitian dan
JURNAIITENASO
DEGRADASI ZAT ORGANIK MOI.ASSE BEBAN TINGGI PADA BIOREAKTOR UPFLOTY HIBRID ANAEROB DENGAN TEIAAHAN TERHADAP KOTIPOSISI
BAKTERI DOilIINAN DAN PRODUK AKHIRNVA
Susiani Susanti
1Barti Setiani
2,Yulianti SuparmAn
1llurusan
Teknik Lingkunganlnstitut
Teknologi Nasional Bandung2 D ep ar te men T eknik Lin gkun gan I n s ti tu t T eknolo
gi
B an dung
ABSTRAK
Pengolahan limbah dengan beban organik tinggi melalui
pro*s
biologi scara anaerob bnnyak dikembanglun lurena adanya beberapa leuntungan, dan salah satunya adalah Bioreaktor Upflow Hybrid Anaerob. Dalnmuji
coba bioreaktorini,
untuk pembebananCOD
L7,4sampai
97,6 kgCOD/mi
limbah organikperlui
ilidnpath,nn
lnsil
bahwa bakteri dominan yang teridentifilusiterdiri
dnn5
spesies bakteri penghidrolisis ilanbaktei
asidogenesis, yangterilii
dari Genus Bacteroides (84,22%), 1 spesiesilni
Genus Fusobacte-ium
(0,56%), 1 spesiesdni
Genus Veillonella (1,089%),2
spesiesilnri
C,enus Actynomyces (0.299%), dan2 spesiesdari
C*nus Clostridium Q,393%). Knrena wmuanya terdnpat sannbaikdalamlampartemcn tcrsuspensi ntaupun kompartementerlelat,
maka prosesyflng
terjadidi
dnlam reaktor terrebut belum mencapaifa*
Tnetanogenik. Hal ini ditunjang oleh data efluen bioreaktor ini, yaitu pH efluen yang menurun mencapai 4,produksi Nilai
TotalAsam Volatil
yang masih besar, masih terilapatnya glukosa yang menandalan bahwapro*s
hidrolisis belum selesai, penyisihan COD yang masih*dikit,
dan produksi gas CHo yang hanya mencapai 0,56%ilari
total gas dalam reaktor,Ini berarti
bebanCOD
40.000-
90.000 mglL masih terlalu berat
untuk
Bioreaktor Upfloto Hybrid Anaerobuntuk
mencapai akhirpro*s
degradasi anaerob.Kata
hmci:
BioreaktorHybrid
Anaerob, asidogenesis, identifkasi bakteriABSTRACT
Seaeral anaerobic treatment
for
uastewith
high organic loading were dcaeloped to obtain certain benefts, nnd AnaerobicHybnd
Bioreactor is one of the treatment thntwiII
be examinated. Expeiment using this bioreactorfor
degradcdaaious
organic loading range between 1,7.4-
97.6 kgCOD/miidcntifuil
5 speciesof hydrolitic and acidogenic bacteria, which are 1. species
from
Genus Bacteroiileae (84.22%), L speciesfrom
C'enus Fusabacterium (0.56%), 1. specicsfrom
Genus Veillonelh (L.089%),2
speciesfrom
Genus Actynomyes (0.299%), dnn2
speciesfrom
C'enus Clostridium (0.393%).All
bacteialnd
the same ten- foncyfor
both compartment,thus
the anaerobic process hadnot
reached methanogenic phase, yet as shoutnW tl"
lout pH, high production of aolatile acid in effluent, high concentration of glucose (thnt meantlu
hydrolytyc phnsewas still
happen),low
efficiency of organic degrading(in
COD),anil
aery low metlune proiluction, indicatingtlut
organic loading aalue befircen 40.000-
90.000 COD mglL was too htshfo,
AnaerobicHybnd
Bioreactor to reach tIrc enil of anaerobic proesaKeytuord: Anaerobic
Hybrid
Bioreaktor, asidogenic, bacteria identification35
PENOAHALAAN
Pengolahan limbah dengan beban orgarrik
tinggi melalui
prosesbiologi
secara anaerob banyak dikembangkan karena biomassa yang dihasilkanperunit
substratyang diolah
lebihsedikit dibandingkan
proses aerob sehinggamengurans
kebutuhan nitrogery phospor, dannufrien lainrrya.
Keunttmgan lain jugu karena prosesnya tidak memerlukan oksigen sehinggamengurangi biaya untuk
aerasi,dan produk akhir yang dihasilkan diantaranya adalah
biogas CHuyang bernilai ekonomis
sebagai bahan bakar. Bioreaktor Upflow Hybrid Anaerob yang merupakan modifikasi penggabungan dari ienis tangki pengadukkontinu
(CSTR)d*,
jenis reaktor aliran sumbat (Plug Flow Reactor-PFR),merupakan
salahsatu reaktor
anaerob yangsedang dikembangkan karena memitiki
kelebihanbe*pa
kapasitas yang besar dalam mempertaharrkan kon^sentrasi biomassa denganjumlah yang tinggi di dalam reaktor untuk
tuhap metanogenesis.Mikroorganisme merupakan komponen terbesar pada proses pengolahan
air
buangansecara biologi dengan jumlah lebih dari
1..000.000
bakteri/ mL air buangan
(Syafila,1991) Pada reaktor tersebut akan terjadi
interaksi satu dengan yang lain dalam beberapa cera
di
antaranya berkompefisi.Dari
interaksitersebut tercipta suatu komunitas
mikroorgarrismeyang stabil (Malina et al., \992).
Penelitian ini bertujuan untuk melihat
kemampuan bioreaktor ini untuk dalam
mendegradasiorganik dengan
bebantinggi
(17,4
-
97,6kg COD/m3.hari)
dengan modelsubstrat organik
molasseyang diencerkan melalui pengamatan terhadup jenis-jenis
rnikroorganismedominan, ditunjang
dengan pengamatanterhadap
perubahan konsentrasi zat-zat hasil proses aruerob (Total AsamVolatil
Glukosa,CH-) dan
perubahannilai pH
dan COD yang terjadi dalam tiup kompartemennya.Proses pengolahan secara anaerob
merupakan proses pengolahan oleh mikroorganisme dalam suatu lingkungan tertentu tanpa adanya molekul oksigen.
Tahapan perhma dalam proses aruerob adalah
tahap hidrolisis, yaitu penguraian
senyawaorganik kompleks menjadi
senyawaorganik sederhana. Tahap yang kedua dan ketiga
adalah tahap pembentukan asam (asidonegesisdan
asetogenesis),merupakan
perombakansenyawa organik sederhana meniadi
asamvolatil,
gasH*
gasCO, dan alkohol.
Tahap ketiga adalah tuhup pembentukan asetat, yaitu merombak produk proses asidogenesis menjadiasam asetat. Tahap keempat adalah
tahap perombakan asam asetat meniadi produk akhirberupa gas metan (CHJ dan COr.
Tahapterakhir ini merupakan tahap
denganwaktu
terlama. Keempat tahap tersebut dilakukan oleh kelompok bakteri yang berbeda. Tahapan proses anaerob dapatdilihat
dalam Gambar 1,.Molasse, atau biasa disebut dengan tetes,
merupakan cairan kental
dengan viskositastinggi yang merupakan hasil akhir
proses kristalisasi dan sentrifugasi padaindustri
gulatebu.
Molasse merupakan sukrose yang ddak terkristalkan, yang mengandung zukrosa, gulainvert,
garam-garam, dan bahart nongula lain.Sukrosa yang menrpakan senyawa disakharida dapat menjadi strbstrat bugr proses fermentasi karena merupakan bahan yang sebagian besar
dapat diuraikan dalam proses fermentasi.
Rumus molekul sukrosa adalah
CrrHrQr ImB terdiri
dari gugps glukosa dan fruktosa dengan beratmolekul M23A
(White, 1954).Scnyar*'a Organik Kanpleks (karboh idra, pnrrrn, lernak)
I
I }llh.ri Hidrolisrs
l
Tlhup Asidogcnc*is
t
I I
t
I Tahap A.sctogcncsisI t
Trtnp Mctanogr,'ncsis
t
Gambar I Mekanisme Penguraian Senyawa Organik
secara Anaerob (Syafila,l 991 )
Bioreaktor
Hybrid
Anaerob merupakansistem jenis reaktor dalam pengolahan air
I
Iurn,T llidn,lisir.
Scuyaw a Orpif Scderhanr (gula, asarn tmino. ffiur lsnak)
JURNAIITENASO
buangan dengan arah
aliran
ke atas (up flow), merupakan modifikasi penggabungan dari dua 'kompartemen' yaittr kompartemen tersuspensi (suspended growth)dan
kompartemen terlekat (attached growth\.Adanya dua
kompartemendalam
satureaktor ini dimaksudkan
sebagaiupaya pemisahan tahap antara tahap
asidogenesisdengan tahap
metanogenesisdalam proses anaerob. Pemisahan tahap
tersebutdilakukan
dengan membedakan duakondisi pertumbuhan mikroorganisme yaitu pertumbuhan
tersuspensidan pertumbuhan terlekat.
Padareaktor bagian bawah yang
merupakan reaktor pertumbtrhan tersuspensi,rnikro-
organismatumbuh dan
berkembangdalam
keadaan tersuspensidalam
fasa cair.Bagian reaktor
ini
merupakanreaktor tangki
pengaduk kontinu (Continuous Flmu Striwed Tank Reactor/
CSTR), pengadukandilakukan
secara kontinu untuk memperoleh konsentrasi reaktan yang seragam secara sempurna pada seluruh bagian reaktor, sehingga seringjrgu
disebut reaktor tercampur sempruna (complete mixing).Pada
bagian reaktor ini diperkirakan
akantumbuh bakteri penghidrolisis dan bakteri
asidogenesisyang merupakan bakteri
yangmemiliki metabolisme yang cepat
sehin gga dapathidup
padawaktu tirggal
yang singkat.Reaktor bagian atas merupakan
jenis
reaktoraliran
sumbat (Plug Flotu Reactor/PFR). Pada reaktorini
penyebar€u:r reaktan seragam hanyaterjadi
padaarah tegak lurus terhadup
arahaliran sedangkan sepaniang aliran dalam
reaktor terjadi grudasi konsentrasi reaktan. Padabagian ini mikroorganisme tumbuh dan berkembang pada suatu media dengan
mernbentuk suatu lapisanlendir
(btoflm) rrntuk melekatkandiri,
sehingga bagianreaktor ini disebut juga dengan reaktor film tetap.
Diperkirakan mikroorganisme yang akan
tumbuh dalam media lekat merupakan bakteri metanogen yang mempunyai metabolisme yang lambat sehin ggadiperlukan waktu tirgguty*g
lebih
lama. Denganmelekat ke suatu
mediamaka akan mempersingkat waktu detensi
dalam reaktor. Kelebihan dari desainini
adalahkapasitasnya dalam mempertahankan konsentrasi biomassa dengan jumlah yang ting$ di
dalam reaktor.ffiETODOLOGI PENELTT'AN
Reaktor yang digunakan dalam penelitian ini
dioperasikan pada suhu kamar denganvolume reaktor
63,9liter
seperti yangdapat dilihat
pada Gambar 2.Gambar2
ffifffijl,lfftAnaerobyangDigunakan
PadaGambar 2 dapat dilihat
ada duabuah kompertemen
(atasdan bawah)
yangmembedakan dua jenis pertumbuhan yaitu pertumbuhan terlekat di bagian atas dan pertumbuhan
tersuspensidi bagian
bawah.Media lekat yang digunakan pada kornpertemen terlekat adalah potongan- potongan bambu dengan profil
setengahlingkaran
yang masing-masing berdiameter 3cm dan
ti*ggi
5 cm.Percobaan diawali dengan
seeding$engkayaan) dan aklimatisasi (p*ryesuaian
substrat) denganbibit
mikroorganisma berasaldari rumen
(usus halus) sapi sampai didapatjumlah mikroba
sebesar 2000mg/t Volatile
Suspended Solids yang dapat stabiljumlahryu
dengan rnolasse yang akan digunakan dalampenelitian
sebagaisubstratnya.
Operasionalreaktor dilakukan melalui pengaturan
rentang
pH optimum
(6,5 -7,5)untuk
inlehryat
I 100
*.. v
f
I
I
Pertumbuhan terlekat
I
f
',S'Tll'i:,"
tl
37
menggunakan
buffer pH NaHCO3
Variabelpenelitian pada Bioreaktor Hybrid
Anaerobmeliputi
kondisi operasi yang disajikan dalam Tabel L.Tabel
I
Variabel Penelitian pada Bioreaktor HybridAnaerob
Konsentrasi molasse sebagai umpan dalam COD (mg/L)
beban pengolahan COD ( kg COD tm 3.hari) untuk tiap laju vdumetrik molasses sebagai umpm ; dinyatakan dalam waktu detensi (td)
td 24 jam td 36 jam td 48 jam td72 iam
40.000 37.1 31,2 17.4 13.8
60.000 65.9 62.2 29.7 22.O
90.000 97.6 74.5 45.0 34.1
Pada setiap
kondisi tunak
(stabil) dalamkondisi operasi yang ditetapkan di
atas,dilakukan sampling pada titik-titik yang
mewakili kompertemen bawah (bugian reaktor
tersuspensi)dan kompartemen
ataspagian
reaktor terlekat).Titik
sampling dapatdilihat pada Gambar 2. Parameter yang diteliti
dalam setiapsamplirg
adalah:o ]enis Bakteri dominan (melalui tahap isolasi, pemurnian, dan identifikasi.
Metode yang digunakan dalam
identifikasi adalah
API2OA.).
Konsentrasi glukosadalam
satuan.mg/L, untuk menyelidiki penguraian
sukrosa meniadi glukosa yang merupakanproduk akhir
tahaphidrolisis
o Konsentrasi Total Asam Volatil (TAV) dalarn satuan mg/L, untuk menyelidiki penguraian glukosa menjadi
asam-asamvolatil yang merupakan produk akhir
tahap fermentasi asamo
Konsentrasi biogas yang terbentuk,terdiri
dariCH*N' H,CO2,
dan 02. Pengukuranini dilakukan agar dapat menghitung berapa besar persentase gas
CHnyang
terbentuk selama percobaan dari keseluruhan biogas di atas, untuk
menyelidiki seiauh mana proses
metanogenesis sebagai tahap akhir
degradasi anaerob tercapai
o pH, sebagai data penunjang untuk menyelidiki tingkat keasaman dalam
reaktoro
Efisiensipenyisihan organik
(dinyatakansebagai COD) yang dicapai, yaitu
persentase
penurunan COD pada outlet
reaktor terhadap konsentrasiinlet
reaktor.HASIL
OAN PEI"EAIIASAN\ Dari hasil pengukuran terhadup penyisihan organik
(dalam COD)yang
telahdicapai oleh reaktor ini pada
pembebananorganik yang telah dilakuknn, ternyata
efisiensi penyisihanCoD
masihdi
bawah 56 o/o,dan terdapat
kecenderunganpenurunan efisiensi penyisihan COD bila
pembebananorganik dinaikkan
(Gambar 2).0 50
100Pembebanan Organik (kg COD/m3.hari)
Gambar2 Grafik Pengaruh Pembebanan organik
Terhadap Efisiensi Penyisihan COD.
Data mengenai kecenderungan penurunan efisiensi penyisihan organik
tersebut ditunjang dengan data jumlah bakteri
dalam reaktor. Ternyata pada
penambahanpembebanan terlihat penurunan jumlah
bakteri yangcukup
besar,hal ini
disebabkanoleh: (1) substrat berada
padajumlah yang
berlebih sehin gga dapat menginhibisi pertumbuhannya karena terjadinya
shock Ioading;dan (2) waktu detensi yang terlalu singkat pada pembebanan semakin
besardapat
menyebabkanlaju alir dalam
reaktorterlalu cepat sehingga dapat menggerus biofilm
yang menempel dalam media bambu.Adapun jumlah bakteri yang cukup tinggi terjadi pada pada pembebanan
'1,7,4kg
COD
/mu.hari (perlakuan: substrat
4A.000 mg/L
COD,td
48jam).
Padakondisi ini
lajupembebanan cukup untuk memberikan
substrat bagi mikroorganisme untuk
berkembang biak.
Dilihat dari
angka efisiensipenyisihan organik
(COD)iuga
memberikanhasil yang cukup baik yaitu
35,3%. Dengan60
8so
oo ?40
$fi30
c820
'6 cH
10ra- UJ
0
JURNAIITENASO
demikian pembebanan 17,4 kg
COD/
m3.haridiambil
sebagainilai
pembebananyang
pal- ingoptimum.
Hasil pengukuranjumlah
totalbakteri
dalamseluruh reaktor unhrk melihat pengaruh pembebanan organik terhadup pertumbuhan bakteri dalam reaktor dapat dilihat
pada Gambar 3.0 50
100Pembebanan Organik (kg COD/m'. hari)
Garnbar3 Grafik Pengaruh Pembebanan Organik terhadap Pertumbuhan Bakteri
Dari hasil pemurnian dan indentifikasi
selama operasional BioreaktorUpflow Hybrid
Anaerob pada variasi
kondisi
yang dijalankandiperoleh beberapa
spesiesdominan yang dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel ini jrga menyajikan kujian literatur mengenai kemampuan menghidrolisis sukrosa dan produk akhir metabolisme dari masing-
masing bakteri.Dari data hasil sampling diketahui
bahwa terjadi kecenderungan yang samadari
komposisi bakteri di kompartemen tersuspensidan yang terlekat. Menurut literatur
mengenai kemampuan menghidrolisis sukrosa dan glukosa (sebagai bahan dasar pembentuk molasse)
dan produk akhir yang dihasilkan dari metabolisme bakteri-bakteri tersebut, diketahui
bahwabakteri yang
mendominasi BioreaktorHybrid
Anaerob di atas adalahienisbakteri-bakteri penghidrolisis,
asidogenesis dan asetogenesis karena metabolisme bakteri- bakteriini
menghasilkanproduk
akhir berupa asam-asamvolatil (asam suksinat, laktat, asetat, format, propionat, butir at, malat, urmarat). Data ini dapat dilihat pada
Tabel2" Ini berarti bahwa pada kedua kompartemen tersebut masih terjadi proses yang sama
yaitu
tahap hidrolisis dan fermentasi asam. Analisisini didukung dari data produk akhir
prosesanaerob, yaitu konsentrasi Glukosa, Total Asam Volatil (TAV), dan Komposisi
biogas(cHn,
H2,CO2,N/
Or).Tabel 2 Karakteristik Species Bakteri Dominan
70
%so 460
;40 t30
3zo
-s5
10-r0
Grnus t{.m
Brkbri Frr
$Fdrs PrrGrntr
tfanxmFl.n f,bryhidrDlbil Sr*roer (Sncath.19S4) Bacteri-
odaaaa Bacterordes conoddtts
19,t o/o 81.22% Menghi*o$sis sulrosa
atam suksfoiat, asetat, hrmat- orooionat- laltd
Bacteroides rwnintcola - rwninicota
33.5 o/o Mengfii&olhb
sulrosa
asam eukshat. laktat.
a$tat fonnat, propionat
Bacteroktas capilloal,s
0.899 0/6 asam sukshat asetat,
furmat, popionat, ldrtat Eacterokles
oralis
0.12% asam sukshat, lddat,
asatat. forrnal orooio Eaclerodes
avelrrs
0.00022o/o Menghidrofisb
srrlrasa
asam suksinat. ldrlat, asp-tal formal oronior Fuse
bacterium
Fusobactenum mortifarum
0.56 % O.ffi o/o Menghidrolbis sukosa
bulirat, asetat, propionat, forrnat,lahat, Hz Veibnella Vaillonella
oaruula
1.089 % t.089 %
Aclino- myces
Actynomyces naeslundii
0.22 o/o 0.299% Menghi*olisb sulcosa
asam format. asdat, hklet dln grlshel Actynornyces
israalli
0.079 % Menghidrolisis
sulsosa
asam formd. aaetat, hktrt dan zukshat CJosfir
dium Ctdstridum innocuum
0.81 % 0.93 % Menghi&o$sis sulcosa
agam butfuat. laktal, asetat, fonnat, st*ehat,H2 Clos;tridum
rdnogtm
o.12% Menghi*o$cis
sukosa
asam asebt, hrmat, laktat, plrwate dan sulsind
Gamb ar 4memperlihatkan data mengenai efisiensi
penyisihan
glukosa yaifi"l persentasekonsentrasi glukosa pada outlet reaktor terhadup konsentrasi glukosa inlet
reaktor.Artgka efisiensi penyisihan 100% berarti seluruh glukosa
di inlet
sudah terurai. Dari pola grafik efisiensi penuruncu:r glukosa (Gambar 4) dapatdilihat
bahwapola
rata-rata selama percobaanmenunjukkan sampai akhir kompartemen
terlekat efisiensi penurunan masih rendah.Ini berarti sampai akhir komparternen terlekat
tahap hidrolisis masih belum selesai. Sedangkan pola penguraian glukosa pada saatpembebananorganik optimum (17,4 kg
COD/m'.hari) menuniukkan
penguraian glukosa yang iauhlebih baik,
sehingga padatitik efluen
teriadipenurunan glukosa yang cukup
besar yang menandakan proseshidrolisis
sudah banyak berkurang.Bakteri pada pembebanan 17A kg
COD/
m3.hari tersebut
baik pada
fasaterlekat
dan tersuspensi didominasi oleh B acteroides corrodensdan
Actynoffiyces israellidalam jumlah
yangcukup
banyak,yang mampu
menghidrolisis sukrosa dan memproduksi asarn-asarn volatil.Pola pembentukan
TAV
padatitik-titik
sam-pling
tiap kompartemenuntuk
artgka rata-rata dan angka pada pembebanan optimum17,4kg CoD/m3.hari dapat dilihat
pada Gambar 5.39
Fs
o3+
IUso '83a-
€t!
I,t
o3o g1o
EIo ao
gp-ggugi:$$*
sio
70 60
$' so
.lE40 t30(:t
F2a
dl.g 10
to
g0
t
o
!.
ru
t tooo I E r4oo1200
$ g rooo
aE 800
E* 800
;F E- 4oo200
Eo
ox
Pada kondisi pembebanan optimum
(17,4coD/m3"hari) produksi TAV pada bagian tengah dari reaktor pertumbuhan terlekat
**tttnjukkan peningkatan paling_
besardibandingkan dengan konsentrasi
TAV
awal, dan mengalami sedikit penurunan pada tifik out-let (akhii
fasa terlekat). Turunrrya konsentrasiTAV
padatitik tersebut
disebabkan karenasudah mulai terjadi tahap selaniutnya dari
proses anaerob
ini yaitu
tahap metanogenesisdi mana pada tahap tersebut
asam-asampiruvat
mutrai terurai.COD yang rendah,
dicirikan
oleh keberadaan gas CH4 tetapi nilainya tidak berartikareT
9H+i*g
dihasilkannya tidak bisa melebihi 0,6o/o dari iotai biogas yang terbentuk (dapat dilihat pada Gambar 6).Hal ini
terjadi selain karena Proses hidrolisis dan asidogenesis masih berlangsungjuga
karenabakteri
metanogenyang
sudah hrmbuh tidak dapatoptimat menguraikan asamvolatil
yang sudah terbentuk karenapH
yang masih rendah dapat menghambat metabolisrne bakteri metanogen yang harrya baik tumbuhnya padapH
dengan kondisi netral"o
tor"'u"r""::coD ,nn
iio,* '.n.n,to
1oo
Gambar 6 Persentase Pembentukan Biogas CHn
Adapun data pH daPat dilihat
PadaGambar 7. Masih terjadittya pengUraian asam dalam reaktor kompartemen terlekat diperkuat oleh data
pH
yang relatif korrstan yaitu sekitar 4, walauptrn sebelumnya pada inlet reaktorpH telah dinetralkan dengan larutan buffer NaHCO,
agar setelah proses fermentasi asamselesai pH dapat kembali netral dalam
keseimbangan ion
H*.
Rendahtyu pH di efluen menandakanbahwa kondisi
asam memangterjadi
karena proses fermentasi asam masih berlangsung.10 30 50 70 90
Pembebanan COD (kg CODIm 3'hari)
Gambarl Nilai pH pada Efluen Reaktor . !- .PrOSgtilaSe rata{3tl
petguraian glukosa
4- PrOSentase pelpuraian glukosa pada kodisi pembabanan oPtimum 17,4 re COD/rf .hari
Gambar 4
;nffJll*
Penyisihan Grukosa. .D .KOnSenbfiTAV rata-rata (mgn-)
--r- KonsenfesiTotal Asam Vohtil Pada Pembebanan optimum 17,4 kg COD/tn3'had
Gambar 5 Pola Pembentukan TotalAsam Volatil
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa
dalam komparternen terlekat masih teri"qi tahap pembentukan asam-asam volatil,
sementara semula
diprediksikan
akan teriadi proses metanogenesis (penguraianvolatil
danasam asetat meniadi gas metan). Dengan
demikian efisiensi penyisihan COD tidak besar, karena asam-asam yang terbentuk pada tuhup asidogenesisdan
asetogenesismasih terukur
sebagai COD.Dari pengukuran terhadap
kompos,rsibiogas yang terbentuk diketahui bahwa kondisi
metanogenesis sebenarnya sudah mulai
terbentuk terutama pada angka pembebanan
JURNALITENA'O
KESIfriPATAN
f..
Prosesyang terjadi pada Bioreaktor Hy- brid
Anaerob pembebanan 17,4-
97,6 kgCOD
/ mt.hari masih ada dalam tahap
hidrolisis dan asidogenesis dengan melihat data:c )enis dominansi bakteri merupakan
bakterihidrolisis
dan asidogenikyaitu (1) Genus
Bacteroidaceaeyang terdiri
dari 4 spesiesyaitu
Bacteroides corrodens(49,4%), Bactersides ruminicoln-
ruminicola (33,5 %), Bacteroides capillosus (0,899 o/o), Bacteroides
oralis
(A,42o/o), Bacteroides oaatus (0,00022%), (2', Ge-nus
Fusobacteriumyang terdiri dari
spesies
yaitu
Fusobacterium mortiferum (0,55 o/o),(3) Genus Veillonella yang terdiri
d.ari 1, spesiesyaitu
Veillonellaparvula (1,089Yo), (4) Genus
Actynomyces yangterdiri dan?
spesiesyaitu
Actynomyces
naeslundii (0,22%), Actynomycesisraelli
(A,079%),dan
(5) Genus Clostridiumyang terdiri dari
2spesies yaitu Clostridium
romosum (0,12o/o\, Clostridium innocuum (0,81 o/o),o Efisiensi pembentukan Total Asam
Volatil pada efluen reaktor masih tinggi
(rata-rata 337rng/L).
o Efisiensi pembentukan konsentrasi glukosa pada pada efluen reaktor masih tinggi (rata-rata
19,21,Yo). Efisiensi penyisihan COD yang kecil (maksimum
56,2%)o pH effluen
masih asam (Rata-rata 4)o
Persentase gas CHnyang
sangat kecitr(maksimum
6,6o/o).2. Pembebanan organik yang optimunn terjadi pada
pembebanan 17,4kg
COD/
m3.hari dengan jumlah mikroba,
pembentukanTAV, dan
proseshidrolisis
yanglebih
singkat.PASTAtU
Malina,|oseph F
&
FredericG
Pohland. 1992"Design of Anaerobic Process
for
the Treat-ment of
Infutstrial
andMunicipal
Wastes, WaterQuali$
Management Library,Vol 7.
LandcasterSneath,
P.H.A et al.
1,984. Systematic Bacteri- oJogy, Vol ."1,,2,3.Williams & Wilkins.
New York
Syafila, M" 199-1,. Deuelopment of Anaerobic CtIl
Bioreaction and lts Aplication,
Thesis.UMIST
Manchaster.United Kingdom White,
]ohn.
'1,954. Yeast Technology.]ohn
Whiley
and Sons Inc.New
York41,