• Tidak ada hasil yang ditemukan

AIRWAY BREATHING MANAGEMENT

N/A
N/A
Rahmi Sartika

Academic year: 2023

Membagikan " AIRWAY BREATHING MANAGEMENT"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

AIRWAY BREATHING MANAGEMENT

Disampaikan pada:

PELATIHAN

BASIC TRAUMA CARDIAC LIFE SUPPORT (BTCLS)

(2)

[email protected] 0896 8875 9850 / 0813 8620 4502

Muhammad Irvan Firdaus

(3)

1. VENTILASI : PERGERAKAN UDARA

Dipengaruhi: Gerakan diafragma, perbedaan tekanan rongga pleura-

intrapulmonal-udara luar, kepatenan jalan napas, dan surfaktan

2. DIFUSI : PERTUKARAN GAS

Dipengaruhi: Kondisi jaringan alveolus, kondisi gas terlarut

3.

PERFUSI : PEREDARAN O2 CO2

Dipengaruhi: Keutuhan kapilerisasi paru dan tubuh, komponen darah

(4)
(5)

AIRWAY

Ada tidaknya sumbatan jalan napas

Sumbatan oleh benda padatStridor

Sumbatan oleh benda cairGurgling

Kemungkinan fraktur servikal

BREATHING

Lakukan LOOK, LISTEN & FEEL

(6)

PENGKAJIAN AIRWAY & BREATHING (Lanjutan…)

Apakah teratur atau tidak?

Apakah pengembangan dada simetris?

Ada tidaknya retraksi dinding dada?

Ada penggunaan otot asesori pernapasan?

Ada tanda sianotik?

Look

Apakah terdengar suara napas

Adakah suara tambahan :

Snoring(tanda ada sumbatan)

Gurgling (karena cairan)

Stridor(penyempitan jalan napas)

Apakah bicaranya normal

Listen

Merasakan adanya hembusan napas

Meraba (palpasi) pergeseran/deviasi trakea

Feel

(7)

TANPA ALAT

1.

Membersihkan jalan napas: Sapuan jari (finger sweep)

2.

Membuka jalan napas: Head tilt, chin lift & jaw thrust

3.

Mengatasi tersedak ( Chocking ): Manual thrust

DENGAN ALAT

1. Pengisapan benda cair: Suctioning

2. Mempertahankan jalan napas tetap terbuka:

Oro-Pharingeal Airway, Naso-Pharingeal Airway,

Laringeal Mask Airway (LMA), Endotracheal Tube (ETT)

3. Membuka jalan napas: Krikotiroidotomi

(8)

PENATALAKSANAAN AIRWAY (LANJUTAN ..)

Sapuan Jari ( Finger sweep )

Membebaskan jalan napas yang tersumbat akibat benda asing dalam rongga mulut

bagian belakang ( hipofaring )

(9)

MEMBUKA JALAN NAPAS DENGAN TEKNIK TRIPLE AIRWAY MANUVEUR (HEAD TILT, CHIN-LIFT, JAW THRUST)

PENATALAKSANAAN AIRWAY (Lanjutan..)

Head-tilt & Chin-lift Jaw Thrust

(10)

Back blow

Heimlick Manuveur

PENATALAKSANAAN AIRWAY (Lanjutan..)

Chest thrust

(11)

MANUVEUR HEIMLICH PADA KORBAN SADAR DENGAN POSISI BERDIRI ATAU DUDUK

Heimlich manuveur Abdominal Thrust

Rangkul korban dari belakang

Dengan mempergunakan kepalan kedua tangan, hentakkan mendadak pada ulu hati ( abdominal thrust ).

Ulangi hingga jalan napas bebas atau hentikan bila korban jatuh tidak sadar, ulangi tindakan tersebut dengan posisi korban terlentang.

Segera panggil bantuan

(12)

MANUVEUR HEIMLICH PADA KORBAN YANG TERGELETAK (TIDAK SADAR)

Masuk ke Algoritma RJP

(AHA 2020)

(13)

Sumbatan jalan napas karena benda cairGurgling suctioning

Penghisapan bucal dan/atau penghisapan trakheal

Penghisapan tidak boleh lebih dari 15 detik

Perhatian! Pada cedera kepala hati-hati PTIK

PENATALAKSANAAN AIRWAY (Lanjutan..)

(14)

Dilakukan pada pasien tidak sadar dengan sumbatan

benda padat di daerah hipofaring

Tidak mungkin dilakukan dengan sapuan jari atau secara

Heimlich manuveur

Magill forcep

(15)

MEMPERTAHANKAN JALAN NAPAS DENGAN ORO- PHARINGEAL AIRWAY (OPA) & NPA (NASO-PHARINGEAL AIRWAY

Tujuan

Menahan palatum tidak menempel ke

epiglotis yang dapat menutup jalan

napas akibat pasien tidak sadar

(16)

MEMPERTAHANKAN JALAN NAPAS DENGAN LARINGEAL

MASK AIRWAY (LMA)

(17)

MEMPERTAHANKAN JALAN NAPAS DENGAN INTUBASI ENDOTRACHEAL TUBE (ETT)

Persiapan alat “STATICS” :

- Scope (stetoscope,laryngoscope)

- Tube (

endotracheal tube)

- Airway (OPA)

- Tape (plester)

- Introducer (mandren/stylet)

- Conector (sirkuit ventilator)

- Suction

Alat tambahan :

-

Cuff inflator atau spuit 10 cc

-

Jelly

-

Sarung tangan

-

Obat2an sedasi

(18)

MEMPERTAHANKAN JALAN NAPAS DENGAN ENDOTRACHEAL TUBE (LANJUTAN ...)

Prosedur :

Preoksigenasi dengan oksigen 100% memakai ambu bag

Lumasi ETT dengan jeli

Sambungkan blade dan handle laringoskop

Pegang laringoskop di tangan kiri dan ETT di tangan kanan

Masukkan blade dan angkat epiglottis

Masukkan & dorong ETT masuk ke trakea

Evaluasi ujung ETT dengan melakukan ventilasi lewat ambu bag dan auskultasi 5 area (apek kiri &

kanan, basal kiri &kanan, epigastrium).

Fiksasi ETT dengan mengembangkan balon memakai spuit yg berisi 6-10 ml udara ke ujung

inflating tube

Amankan ETT pipa pada sudut mulut dan fiksasi luar dengan plester

(19)

1. Persiapan alat

2. Persiapan pasien; restrain, sedatif, oksigenisasi yang adekuatvital

3. Persiapan keluarga; penjelasan

4. Informed concent oral/tertulis

(20)

1.

Pemasangan balon/ cuff kaji ketepatan:

1. Auskultasi suara pernapasan kedua parusuara napas (+)

2. Cek pergerakan dada

2.

Jaga keamananplester di wajah (ETT)

3.

Cegah komplikasi:

1. Aspirasimuntahan, sekret

2. Erosi/nekrosis laring atau trakheatekanan maksimal 20 – 25 mm Hg

3. Pemasangan lama trakheostomi

4.

Berikan oksigen adekuatcegah keracunan oksigen

(21)

KRIKOTIROIDOTOMI

Krikotiroidotomi

menggunakan jarum besar No. 14-16

Krikotiroidotomi dengan pembedahan

menggunakan pisau

(22)

Metode

Konsentrasi Oksigen

Kecepatan Aliran (Flow) Low-Flow

Low-Concentration

Nasal Kanul • 24 - 45%(rendah)

Naik 4% setiap kenaikan aliran 1 liter/mnt

1-6

liter/menit.

Low-Flow

High-Concentration

Simple mask

(sungkup sederhana)

40 - 60 % 6-10

L/menit

Rebreathing mask

(NRM) 60 - 80% 6-10

L/menit

Non-rebreathing mask

(NRM) 80 - 100% 8-12

L/menit.

PENATALAKSANAAN BREATHING…..

(23)

Nasal cannula Simple mask

Rebreathing Mask Non Rebreathing Mask

(24)

Prioritas Utama

1.

Buka dan pertahankan jalan napas yang paten

2.

Pertahankan pola napas

3.

Pertahankan pertukaran gas adekuat

bila terjadi gagal napas pertimbangkan

pemakaian ventilasi mekanik

(25)

“TIME SAVING IS

LIVE SAVING ”

(26)

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait