PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Tujuan
Manfaat
TINJAUAN PUSTAKA
- Pengertian Kompetensi
- Pengertian Profesional Guru Pendidikan Agama Islam
- Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Terhadap hasil
- Menyikapi Guru yang Kurang Memiliki Kompetensi Profesional
- Mengelola Kelas
- Pengertian Mengelola Kelas
- Tujuan Pengelolaan Kelas
- Prinsip-Prinsip Pengelolaan Kelas
- Komponen-Komponen Keterampilan Pengelolaan Kelas
- Bentuk-Bentuk Pendekatan Dalam Pengelolaan Kelas
Kompetensi profesional adalah kompetensi atau kemampuan guru dalam menguasai materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang meliputi: penguasaan materi kurikulum mata pelajaran sekolah, dan substansi keilmuan yang dicakupnya, serta penguasaan struktur dan metodologi keilmuan. Guru yang profesional mempunyai kompetensi atau kemampuan kepribadian, yaitu kemampuan yang harus dimiliki guru yang berkaitan dengan aspek kompetensi profesional, yaitu dalam penyampaian pembelajaran, guru mempunyai peran dan tugas sebagai sumber materi yang tidak pernah kering dalam pengelolaan pembelajaran. proses. Terkadang masih kita temukan kecenderungan di sekolah yang belum memahami pentingnya kompetensi profesional guru terhadap hasil pembelajaran yang ingin dicapai.
Sekolah yang melaksanakan pelatihan profesional guru sesuai dengan ilmunya pasti akan memberikan dampak positif terhadap hasil pembelajaran yang dicapai. Menyikapi Guru yang Kurang Kompetensi Profesionalnya Perkembangan sikap profesional tidak berhenti setelah guru, Perkembangan sikap profesional tidak berhenti ketika guru menyelesaikan pendidikannya. Manajemen kelas merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru, sebagaimana tercantum dalam daftar kompetensi profesional yang harus dimiliki guru yang dikemukakan oleh para ahli pedagogi.
Menurut E. Mulyasa, manajemen kelas adalah “keterampilan guru dalam menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan dan mengendalikannya jika terjadi gangguan belajar. 14. Tujuan pengelolaan kelas adalah memberikan kesempatan berbagai aktivitas belajar siswa secara sosial, emosional, dan intelektual. lingkungan kelas Tujuan pengelolaan kelas adalah agar setiap anak di kelas dapat bekerja dengan tertib sehingga tujuan pengajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Pengelolaan kelas bertujuan untuk menciptakan kondisi dalam kelompok kelas berupa lingkungan kelas yang baik, sehingga memungkinkan siswa tampil sesuai dengan kemampuannya. Kemudian dengan pengelolaan kelas, produk yang dihasilkan harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dan agar setiap anak di kelas dapat bekerja dengan tertib sehingga tujuan pengajaran tercapai secara efektif dan efisien serta agar setiap guru mampu menguasai. kelas menggunakan pendekatan yang berbeda-beda untuk mengadaptasi permasalahan yang ada guna menciptakan suasana yang kondusif, efektif dan efisien. Kehangatan dan semangat siswa yang diperhatikan oleh guru akan membawa keberhasilan dalam pelaksanaan pengelolaan kelas.
Kemampuan guru dalam menggunakan variasi keterampilan mengajar juga merupakan cara yang dapat digunakan untuk mencapai pengelolaan kelas yang efektif dan menghindari kebosanan. Dari pendekatan ancaman atau intimidasi ini, pengelolaan kelas juga merupakan proses pengendalian perilaku siswa. Seperti namanya, pengelolaan kelas diartikan sebagai proses mengubah perilaku siswa.
Peran guru adalah mengembangkan perilaku siswa yang baik dan mencegah perilaku buruk. Pengelolaan kelas dengan menggunakan proses kelompok memerlukan kemampuan guru dalam menciptakan kondisi yang memungkinkan kelompok tersebut menjadi kelompok yang produktif, dan selain itu guru juga harus mampu menjaga kondisi tersebut agar tetap baik.
METODE PENELITIAN
Lokasi Dan Objek Penelitian
Fokus Penelitian Dan Deskripsi Fokus Penelitian
Sumber Data
Jadi sumber dalam materi latar ini diperoleh secara langsung melalui observasi dan pencatatan di MA Muallimin Muhammadiyah Makassar.26. Artinya data tersebut digunakan untuk melengkapi data primer yang tidak diperoleh secara langsung melalui kegiatan lapangan. Data sekunder untuk penelitian ini berupa dokumen tentang sejarah MA Muallimin Muhammadiyah Makassar, visi dan misi, kurikulum, jadwal kegiatan strategi organisasi, struktur organisasi sekolah dan yang berkaitan dengan kepentingan penelitian ini.27.
Instrumen Penelitian
Pedoman observasi adalah suatu alat yang digunakan untuk mengamati secara langsung obyek-obyek yang berkaitan dengan penelitian. Aspek yang diamati adalah kompetensi profesional guru pendidikan agama Islam dalam pengelolaan kelas di MA Muallimin Muhammadiyah Maksassar. Panduan wawancara adalah alat yang digunakan untuk memperoleh informasi secara tatap muka atau dengan mewawancarai secara langsung informasi yang dianggap informatif.
Dalam pedoman wawancara ini peneliti menggunakan pedoman wawancara terstruktur yang artinya pada lembar wawancara peneliti telah menyiapkan daftar pertanyaan yang digunakan untuk mengidentifikasi faktor penghambat dan pendukung kompetensi profesional guru pendidikan agama islam dalam menentukan kepemimpinan. kelas. di MA Muallimin Muhammadiyah Makassar. Tape recorder: berfungsi untuk merekam semua percakapan; Sebelum menggunakan tape recorder untuk wawancara, diperlukan izin responden. Saat ini sudah bersifat teknologi bahkan digital yaitu penggunaan kamera genggam, telepon genggam, kamera dan telepon T-G serta peralatan serupa yang lebih modern.
Catatan dokumentasi mencatat seluruh data langsung dari referensi yang membahas objek penelitian.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik Analisis Data
Muallimin Muhammadiyah secara umum bergelar sarjana pertama, jumlah gurunya sekitar 24 orang. Sebagai sekolah menengah atas, MA Muallimin Muhammadiyah Makassar mempunyai fasilitas yang dapat dikategorikan cukup memadai dan menunjang proses belajar mengajar yang produktif. Dari segi pembelajaran sesuai dengan yang dijelaskan oleh kepala sekolah MA Muallimin Muhammadiyah Makassar, staf pengajar di MA Muallimin Muhammadiyah Makassar.
I Kepala Sekolah MA Sekolah Muallimin Muhammadiyah Makassar pada tanggal 17 Juli 2018. melaksanakan tugasnya sesuai dengan kualifikasi dan akreditasi yang diraih. Seorang pendidik harus memiliki beberapa kompetensi mengajar, salah satunya adalah kompetensi profesional. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan beberapa guru di MA Muallimin Muhammadiyah Makassar mengenai kompetensi profesional guru pendidikan agama Islam yaitu. 30 Wawancara dengan dr. Herman, Guru Al-Qur'an Hadits, MA Muallimin Muhammadiyah Makassar pada tanggal 17 Juli 2018.
Umu Kalsum, M.Pd Aqidah Guru Akhlak MA Muallimin Muhammadiyah Makassar pada tanggal 17 Juli 2018. dan mengembangkan potensinya sebagai siswa. 33 Wawancara dengan Bpk. Dahlan Sulaiman, Kepala Sekolah MA Muallimin Muhammadyah Makassar pada tanggal 17 Juli, tujuan pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai secara maksimal.” 34. Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa strategi kepala sekolah untuk mencapai guru profesional dalam pengelolaan kelas di MA Muallimin Muhammadiyah Makassar mulai dari kegiatan workshop baik internal maupun eksternal, supervisi, pertemuan antar guru dan anggaran yang memadai diharapkan tenaga pendidik (guru) berkompeten dan selalu berusaha untuk meningkatkan.
34 Wawancara dengan Bpk. dengan Tuan. Muhajir Basri, S.Pd.I selaku Wakil Direktur Bagian Kurikulum MA Muallimin Muhammadiyah Makassar pada tanggal 17 Juli 2018.
Dan pada tahun 2014 penulis juga terdaftar di program studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar Strata 1 (S1). Atas izin Allah SWT dan atas kerja keras, pengorbanan dan kesabaran, pada tahun 2018 penulis menyelesaikan studi universitas dengan judul skripsi “Kompetensi Profesional Guru PAI Pengelolaan Kelas di MA Muallimin Muhammadiyah Makassar”.
