• Tidak ada hasil yang ditemukan

Abhinaya Arthura Revanza Kusuma, Adha Febby Lestari, Anisa Widayanti, Lailati Fitri*, Syarifah Maulina Haris, Iyut Jaya Toimsar

N/A
N/A
syarifah

Academic year: 2023

Membagikan "Abhinaya Arthura Revanza Kusuma, Adha Febby Lestari, Anisa Widayanti, Lailati Fitri*, Syarifah Maulina Haris, Iyut Jaya Toimsar"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Pemeriksaan Golongan Darah (Sistem ABO)

Abhinaya Arthura Revanza Kusuma, Adha Febby Lestari, Anisa Widayanti, Lailati Fitri*, Syarifah Maulina Haris, Iyut Jaya Toimsar

Laboratorium Fisiologi Perkembangan dan Molekuler Hewan. Program Studi S1 Biologi FMIPA Universitas Mulawarman

*Corresponding Author: lailatiftr25@gmail.com

Abstrak Darah bertugas membawa oksigen, nutrisi serta produk hasil metabolisme yang ada di dalam tubuh manusia, menurut sistem ABO, darah digolongkan menjadi A, B, O dan AB. Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu untuk mengetahui golongan darah probandus dengan sistem ABO.

Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini, yaitu object glass, jarum francke, pengaduk dan autoklik. Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini, yaitu probandus untuk diambil sampel darahnya, kit testserum (serum anti A, B dan AB), kapas dan alkohol 70%. Adapun prosedur percobaan ini yaitu dibersihkan ujung jari probandus menggunakan alkohol 70% dan tusuk jari dengan autoklik. Diteteskan darah diatas kertas golongan darah masing-masing 1 tetes dan ditambahkan serum anti A, B dan AB pada masing-masing darah. Diaduk darah dan serum anti menggunakan pengaduk dan diamati apakah terjadi aglutinasi atau tidak. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, didapatkan hasil, yaitu pada probandus dengan golongan darah A, maka akan terjadi penggumpalan pada darah yang ditetesi serum anti A dan AB, pada probandus dengan golongan darah B, maka akan terjadi penggumpalan pada darah yang ditetesi serum anti B dan AB, pada probandus dengan golongan darah O, maka tidak terjadi penggumpalan pada darah yang ditetesi serum anti A, B dan AB, serta pada probandus dengan golongan darah AB, maka akan terjadi penggumpalan pada darah yang ditetesi serum anti A, B dan AB, hal ini disebabkan oleh perbedaan pada ada atau tidak adanya antigen A dan B yang terekspresikan pada sel darah merah, serta ada atau tidak adanya antibodi A dan B pada plasma.

Kata-kata kunci: Aglutinasi, antibodI, antigen, serum anti, sistem ABO.

Pendahuluan

Darah merupakan salah satu cairan tubuh yang sangat penting bagi manusia, yang dimana darah tersebut terletak atau bersirkulasi dalam jantung dan pembuluh darah (arteri dan vena). Darah yang berada di suatu pembuluh darah ialah salah satu dari sistem yang ada di dalam organ tubuh yang berperan penting bagi kelangsungan hidup manusia. Di dalam tubuh manusia darah membawa oksigen dan nutrisi bagi seluruh sel serta mengangkut produk-produk hasil metabolisme yang ada di dalam tubuh[1]. Komponen darah manusia, yaitu eritrosit atau sel darah merah merupakan sel darah yang dibentuk di dalam sumsum tulang merah. Sel darah merah memiliki pigmen respirasi yang disebut juga dengan hemoglobin yang dimana berperan dalam pengikatan oksigen dan menghasilkan ikatan oksihemoglobin.

Ikatan oksihemoglobin tersebut berperan dalam pemberian warna merah pada darah. Leukosit atau sel darah putih ini tidak mempunyai warna, memiliki inti, tidak mengandung hemoglobin, dan bentuk yang tidak beraturan atau tidak tetap. Pada leukosit yang terdapat sitoplasma akan mengandung granula protein yaitu eosinofil, basofil, dan neutrofil, sedangkan yang tidak mengandung granula protein ialah monosit dan limfosit. Dan terakhir ada trombosit yang dimana merupakan salah satu dari komponen darah yang dapat berfungsi membantu proses pembekuan darah, trombosit dihasilkan dari sumsum tulang, dan hanya dapat bertahan selama 10 hari[7].

Sistem golongan darah ABO terdiri dari tiga alel yaitu A, B, O dan AB.

Sistem ABO ialah sistem yang dilakukan

(2)

untuk mengetahui golongan darah dengan ditentukan oleh ada atau tidaknya antigen A dan B yang terekspresikan pada sel darah merah, serta ada atau tidaknya antibodi A dan B pada plasma darah atau serum. Hal tersebut dapat dinyatakan dengan golongan darah A memiliki antigen A dan aglutinin B, golongan darah B memiliki antigen B dan aglutinin A, golongan darah AB memiliki antigen A dan B tetapi tidak memiliki aglutinin, sedangkan pada golongan darah O memiliki aglutinin A dan B tetapi tidak memiliki antigen[4].

Aglutinasi merupakan suatu sel darah merah yang mengalami penggumpalan hal itu terjadi karena ikatan antibodi dengan antigen pada sel darah merah sehingga menghasilkan ikatan yang menggandeng beberapa sel secara bersamaan. Kekuatan atau daya reaksi dari aglutinasi yang dihasilkan pada pemeriksaan golongan darah yang dipengaruhi oleh kemampuan antibodi yang dimana saling berkaitan atau bereaksi dengan sel darah merah atau antigen. Faktor yang dapat mempengaruhi dari terjadinya suatu aglutinasi ialah muatan ion sel darah merah, suhu, pH, kesegaran serum dan sel-sel darah merah, rasio antibodi terhadap antigen dan kekuatan ion.

Orang yang memiliki golongan darah B memiliki anti-A dan antigen B. Jika antigen A bertemu dengan anti-A darah akan mengalami penggumpalan (aglutinasi) yang akan mengakibatkan kematian, sehingga orang yang memiliki tipe golongan darah A tidak dapat ditransfusikan kepada orang yang memiliki golongan darah B[4].

Aglutinin adalah zat dalam darah yang menyebabkan partikel menggumpal dan berkumpul, yaitu untuk berubah dari keadaan seperti cairan menjadi keadaan massa yang menebal. Aglutinin dapat menjadi antibodi yang menyebabkan

antigen berkumpul dengan mengikat situs pengikatan antigen pada antibodi.

Selain itu, aglutinin juga bisa berupa zat selain antibodi, seperti lektin protein pengikat gula karena stuktur permukaan sel terdiri atas gula atau sakarida, maka aglutinin dapat menyebabkan aglutinasi sel. Aglutinasi sel oleh aglutinin dapat dihambat oleh gula atau sakarida tertentu yang merupakan gula spesifiknya[3].

Aglutinogen merupakan suatu protein yang dapat menggumpal dan terdapat pada sel darah merah atau eritrosit.

Aglutinogen juga merupakan zat antigenik yang dapat memicu terbentuknya antibodi yang dikenal dengan aglutinin. Golongan darah diklasifikasikan berdasarkan ada tidaknya antigen atau aglutinogen yang membentuk aglutinasi pada sel darah putih. Aglutinogen dibagi menjadi dua yaitu aglutinogen A dan B. Apabila ditemukan aglutinogen A maka golongan darah bertipe A, apabila ditemukan aglutinogen B maka golongan darah bertipe B, jika ditemukan aglutinogen A dan B maka golongan darah bertipe AB, jika tidak ditemukan aglutinogen A dan B maka darah bertipe O. Golongan darah dapat diuji dengan menguji interaksi antara antigen dengan antibodinya. Jika antigen (aglutinogen) sesuai dengan antibodi (aglutinin), maka akan terjadi ikatan pada sel darah merahnya[6].

Oleh karena itu, dilakukannya praktikum ini untuk mengetahui golongan darah probandus dengan sistem ABO.

Metode

Waktu dan Tempat

Praktikum Fisiologi Hewan tentang

“Pemeriksaan Golongan Darah (Sistem ABO)” dilaksanakan pada hari Selasa, 14 Maret 2022 pada pukul 09.30-11.30 WITA, bertempat di Laboratorium Fisiologi, Perkembangan dan Molekuler

(3)

Hewan, Gedung C Lantai 2, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur.

Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini, yaitu object glass, pengaduk, jarum francke dan autoklik.

Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini, yaitu probandus untuk diambil sampel darahnya, kit testserum (serum anti A, anti B dan anti AB), kapas, dan alkohol 70%.

Prosedur Kerja

Adapun prosedur kerja pada percobaan ini, yaitu disiapkan jarum

francke dan dimasukkan kedalam autoklik yang diatur pada nomor 4.

Dibersihkan ujung jari probandus menggunakan kapas yang sudah dibasahi dengan alkohol 70%, setelah agak kering tusuk jari dengan autoklik.

Diteteskan darah diatas kertas golongan darah masing-masing 1 tetes dan ditambahkan serum anti A, serum anti B dan serum anti AB pada masing-masing darah. Diaduk darah dan serum anti menggunakan batang pengaduk dan diamati apakah terjadi aglutinasi atau tidak. Dicatat hasil yang didapatkan.

Hasil dan Pembahasan

Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, didapatkan hasil sebagai berikut:

No

. Nama Probandus Penggumpalan Darah Golongan

Darah

Anti A Anti B Anti AB

1. Aura Nur Kholifah + - + A

2. Junensyah Dian P.S. - + + B

3. Idfir Danerastio A + + + AB

4. Afifa Rizky F - - - O

5. Abhinaya A. R. K - + + B

Keterangan: (+) terjadi penggumpalan, (-) tidak terjadi penggumpalan.

Tabel 1.1 Hasil Pemeriksaan Golongan Darah Berdasarkan percobaan yang telah

dilakukan, pada darah probandus satu bernama Aura, terjadi aglutinasi atau penggumpalan pada darah ketika ditetesi oleh serum anti A dan AB sehingga didapatkan hasil berupa golongan darah probandus adalah A. Pada darah probandus dua bernama Junensyah, terjadi aglutinasi atau penggumpalan pada darah ketika ditetesi oleh serum anti B dan AB sehingga didapatkan hasil berupa golongan darah probandus adalah B. Pada darah probandus tiga bernama Idfir, terjadi aglutinasi atau penggumpalan pada darah ketika ditetesi oleh serum anti A, B dan AB sehingga didapatkan hasil berupa golongan darah probandus adalah AB. Pada darah probandus empat bernama Afifa, tidak

terjadi aglutinasi atau penggumpalan pada darah ketika ditetesi oleh serum anti A, B dan AB sehingga didapatkan hasil berupa golongan darah probandus adalah O. Pada darah probandus lima bernama Abhinaya, terjadi aglutinasi atau penggumpalan pada darah ketika ditetesi oleh serum anti B dan AB sehingga didapatkan hasil berupa golongan darah probandus adalah B. Hal ini berbanding lurus dengan literatur[2]

yang menyatakan bahwa golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A dipermukaan eritrositnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya sehingga pada saat darah ditetesi oleh serum anti A dan AB terjadi aglutinasi atau penggumpalan.

Golongan darah B memiliki antigen B di

(4)

permukaan eritrositnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya sehingga pada saat darah ditetesi oleh serum anti B dan AB terjadi aglutinasi atau penggumpalan.

Golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B di permukaan eritrositnya serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun antigen B dalam serum darahnya sehingga pada saat darah ditetesi oleh serum anti A, B, dan AB terjadi aglutinasi atau penggumpalan.

Sedangkan golongan darah O memiliki eritrosit tanpa antigen, tetapi dalam serumnya terdapat antibodi terhadap antigen A dan B sehingga pada saat darah ditetesi oleh serum anti A, B dan AB tidak terjadi aglutinasi atau penggumpalan.

Adapun fungsi alat yang digunakan pada praktikum kali ini, yaitu object glass sebagai tempat untuk meneteskan darah probandus, batang pengaduk sebagai alat untuk mencapurkan darah yang sudah ditetesi dengan anti serum, dan autoklik berfungsi sebagai tempat untuk memasukkan jarum francke.

Adapun fungsi bahan yang digunakan pada praktikum kali ini, yaitu probandus berfungsi sebagai objek yang akan diambil sampel darahnya, kertas golongan darah sebagai tempat untuk meneteskan darah probandus, jarum francke berfungsi untuk menusuk jari probandus agar darah keluar, kit testserum berfungsi untuk mendeteksi golongan darah probandus dengan mengamati ada tidaknya reaksi penggumpalan, alkohol 70% digunakan untuk mensterilkan ujung jari probandus, kapas digunakan untuk membersihkan ujung jari probandus dengan alkohol 70%.

Adapun fungsi perlakuan pada praktikum ini, yaitu dibersihkan ujung jari probandus dengan alkohol 70% untuk

mensterilkan ujung jari probandus, ditusuk ujung jari probandus menggunakan autoklik untuk mengambil sampel darah dari probandus, diteteskan darah di atas object glass atau kertas golongan darah kemudian ditetesi dengan anti serum dan dicampurkan untuk memeriksa golongan darah dari probandus, diamati berguna untuk mengetahui apakah terjadi aglutinasi atau tidak.

Adapun faktor kesalahan yang dapat terjadi pada praktikum ini, yaitu salah meneteskan anti serum pada darah, sehingga hasil yang didapatkan tidak akurat dan darah mengering di atas object glass atau kertas golongan darah dikarenakan tidak segera ditetesi dengan anti serum, sehingga anti serum tidak dapat dicampurkan dengan dengan darah.

Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa terdapat satu probandus yang memiliki golongan darah A, dua probandus yang memiliki golongan darah B, satu probandus yang memiliki golongan darah AB, dan satu probandus yang memiliki golongan darah O.

Golongan darah A bereaksi terhadap serum antigen A dan AB berupa aglutinasi darah, dan tidak bereaksi terhadap serum antigen B. Pada golongan darah B bereaksi terhadap serum antigen B dan AB berupa aglutinasi darah, dan tidak bereaksi pada serum antigen A. Pada golongan darah AB bereaksi pada serum antigen A, B, dan AB berupa aglutinasi darah. Dan pada golongan darah O tidak bereaksi pada serum antigen A, B, dan AB.

Sehingga darah tidak teraglutinasi.

(5)

Ucapan Terima Kasih

Penulis mengucapkan terima kasih pada Laboratorium Fisiologi Perkembangan dan Molekuler Hewan Fakultas Matemetika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman atas fasilitas yang diberikan untuk melakukan praktikum ini serta asisten dan dosen pengampu Ibu Dr. Retno Aryani, S.Si., M.Si dan Bapak Prof. Rudy Agung Nugroho, S.Si., M.Si., Ph.D. yang telah menuntun kami dalam praktikum ini.

Demikian pula, penulis berterima kasih kepada teman-teman atas diskusinya yang bermanfaat.

Referensi

[1] Firani, N.K., (2018). Mengenali Sel- Sel Darah dan Kelainan Darah.

Malang : UB Press.

[2] Ikah, R., Sri, D., Aprilia, I. K. (2019).

Penentuan Golongan Darah Sistem Abo Dengan Serum Dan Reagen Anti-Sera Metode Slide. Jurnal Gaster. 17(1):77-85.

[3] Kumajas, J., dan Tengker, S. M. T.

(2019). Identifikasi Gula Spesifik pada Aglutinin dari Rumput Laut.

Fullrene Journal of Chemistry. 4(2):

34-37.

[4] Purnama, M.E., Hidayat, S., dan Siroj, R.A. (2022). Sistem Sirkulasi

Berbasis Guided Inquiry. Yogyakarta:

Deepublish.

[5] Raehun, Jiwintarum, Y., dan Pauzi, I.

(2019). Pengaruh Waktu

Penyimpanan Antisera terhadap Daya Aglutinasi Metode Slide. Jurnal Analisis Medika Bio Sains. 6(1): 1-4.

[6] Utami, Y.T., Hastuti, S.P., dan Nurcahyo, B. (2021). Identifikasi Golongan Darah O dengan Metode Absorpsi Elusi pada Sampel Darah Kering yang Terdapat pada substrat Kain Jeans dalam Waktu dan Lingkungan Berbeda. Jurnal Biologi Indonesia. 17(2): 165-173.

[7] Yunus, R., Atmaja, R. F. D., Harun, H., Cahyono, J.A. (2022).

Imunohematologi dan Bank Darah.

Padang: PT Global Eksekutif Teknologi.

[8]

(6)

Lampiran

Lampiran 1.1 Alat

(a) (b)

(c) (d)

Keterangan: (a) Autoklik, (b) Batang pengaduk, (c) Object glass, dan (d) Jarum francke

Lampiran 1.2 Bahan

(a) (b) (c)

(d) (e) (f)

(7)

(g)

Keterangan: (a) Probandus, (b) Kertas golongan darah, (c) Serum anti A, (d) Serum anti B, (e) Serum anti A dan B, (f) Alkohol 70%, (g) Kapas

Lampiran 1.3 Hasil Pengamatan

(a) (b) (c)

(d)

(e)

Keterangan: (a) Probandus 1 golongan darah A, (b) Probandus 2 golongan darah B, (c) Probandus 3 golongan darah AB, (d) Probandus 4 golongan darah O, (e) Probandus kelompok golongan darah B

Referensi

Dokumen terkait

Edema terjadi jika pada area yang mengalami hipoksia atau iskemik maka tubuh akan meningkatkan aliran darah pada lokasi tersebut dengan cara vasodilatasi pembuluh darah

Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan diatas maka peneliti ingin mengetahui hubungan pemeriksaan hitung darah lengkap pada anak penderita sepsis, mengingat hasil