PENGEMBANGAN MOUL BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MATERI SUKU BANYAK PADA PEMBELAJARAN
MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMA TAMANSISWA PADANG
Adrida Muttiana Roski*, Zulfaneti**, Ainil Mardiyah**
*) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat
**) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT
This research was background by the use of teaching materials that do not contain all the material students systematically with basic competence. Required instructional materials that guide students to learn independently in the form of modules. The module is a module which was developed based guided discovery.
This study aims to develop a guided discovery-based modules for material Tribe Many valid and practical in high school Tamansiswa Padang. This type of research is the development of research, this development using 4-D models consisting of four stages: define, design, develop, and disseminate. In this study, the research phase is limited to the extent that stage develop the validity and practicalities. The research instrument is (1) sheet validation, (2) questionnaire practicalities and (3) guidelines for the interview. 3,2 Validation module has a validity of a valid category. questionnaire results practicality with pratikalitas 85,63% teachers have very practical category. The results of the questionnaire practicality with 94,08% students have pratikalitas very practical category. It can be concluded that the guided discovery-based modules for learning the material polynomials in high school math class XI IPA Tamansiswa Padang that has been generated can be declared valid and practical.
Keyword: modules ,guided discovery, polynomials, PENDAHULUAN
Salah satu pokok bahasan yang diajarkan pada pembelajaran matematika dikelas XI IPA SMA adalah materi aljabar. Aljabar secara keseluruhan meliputi sifat-sifat penambahan dan perkalian bilangan, konsep variabel, defenisi suku ba- nyak, dan menentukan akar pangkat.
Materi suku banyak termasuk dari bagian aljabar
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 27 Januari 2014 di SMA Tamansiswa Padang diketahui guru mengunakan bahan ajar buku teks dan LKS.
Bahan ajar yang digunakan oleh guru dan siswa belum memuat semua materi suku banyak secara sistematis yang sesuai dengan KD. Berdasarkan wawancara dengan siswa, siswa mengatakan materi yang disajikan
dalam bahan ajar sulit untuk dipa- hami. Soal-soal pada bahan ajar cukup membingungkan dalam pe- nyelesaiannya. Hal ini dikarenakan materi pada bahan ajar memuat kon- sep suku banyak yang terlalu ringkas.
Melihat dari permasalahan yang ada diperlukan suatu bahan ajar yang lebih lengkap dan mampu memfasilitasi siswa untuk belajar mandiri dan memudahkan siswa dalam mengkontruksikan konsep dasar matematika dengan benar.
Salah bentuk bahan ajar yang dapat gunakan guru dalam proses belajar mengajar adalah modul berbasis penemuan terbimbing. Berdasarkan uraian diatas maka tujuan penelitian ini adalah mengembangkan modul berbasis penemuan terbimbing untuk materi suku banyak yang valid dan praktis di SMA Tamansiswa Padang.
Penemuan terbimbing meru- pakan suatu pendekatan pembela- jaran yang bertujuan membimbing siswa untuk menemukan suatu konsep. Siswa didorong berfikir sendiri, manganalisis sendiri, sehi- ngga dapat menemukan konsep berdasarkan data yang telah dise- diakan dalam bahan ajar. Dalam hal
ini bahan ajar yang digunakan adalah modul. Nasution (1988:205) menge- mukakan “modul adalah suatu unit yang lengkap yang berdiri sendiri dan terdiri atas suatu rangkaian kegiatan belajar yang disusun untuk membantu siswa mencapai sejumlah tujuan yang dirumuskan secara khusus dan jelas”. Pembelajaran yang mengunakan modul berbasis penemuan terbimbing menempatkan guru sebagai fasilitator, yakni guru membimbing siswa untuk mene- mukan konsep.
Modul yang dikembangkan pada penelitian ini memiliki unsur- unsur antara lain: (1) Judul, (2) Petunjuk umum, (3) Materi modul (uraian materi, contoh soal), (4) Lembaran kerja (latihan terbimbing, latihan mandiri, uji kompetensi) dan, (5) Evaluasi (umpan balik dan tindak lanjut, kunci jawaban,)
Modul ini dirancang ber- dasarkan langkah-langkah pem- belajaran berbasis penemuan ter- bimbing. Langkah-langkah pem- belajaran penemuan terbimbing menurut Markaban (2006:16) adalah Merumuskan masalah dengan data secukupnya. Data yang diberikan siswa menyusun, memproses, meng-
organisir, dan menganalisis data tersebut. Dalam hal ini, bimbingan guru dapat diberikan sejauh mana yang diperlukan saja, siswa men- yusun konjektur (prakiraan) dari hasil analisis yang dilakukan. Bila dipandang perlu, konjektur yang telah dibuat oleh siswa tersebut di atas diperiksa guru.
Modul berbabis Penemuan Terbimbing adalah modul yang dikembangkan dengan menggunakan metode penemuan terbimbing.
Pengunaan modul ini mendorong siswa menemukan, berfikir dan menganalisis sendiri untuk mene- mukan konsep.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development). Penelitian ini mengembangkan modul berbasis penemuan terbimbing untuk materi suku banyak ditujukan kepada siswa XI IPA SMA Tamansiswa Padang.
Prosedur pengembangan meng- gunakan model 4-D yang dikemu- kakan oleh Thiagarajan dkk dalam Trianto (2012:93). Model ini terdiri dari 4 tahap yaitu: pendefenisian (define), peracangan (design), pengembangan (develop), dan pe-
nyebaran (disseminate). Pada pe- nelitian ini tahap penelitian terbatas sampai tahap develop yaitu tahap pratikalitas.
Tahap pendefinisian bertuju- an untuk menetapkan dan men- definisikan syarat-syarat yang dibutuhkan dalam mengembangkan modul dengan cara menganalisis kebutuhan, menganalisis silabus, menganalisisi buku teks, meng- analisis literatur, menganalisis karak- teristik siswa dan melakukan wawancara dengan guru dan siswa.
Pada tahap perancangan dirancang modul matematika untuk materi Suku Banyak. Modul ini memuat, materi, contoh soal, latihan terbimbing, latihan mandiri, umpan balik, dan tindak lanjut dan modul dirancang berbasis penemuan ter- bimbing. Pada tahap pengem-bangan dilakukan validasi dan menguji praktikalitas modul berbasis pene- muan terbimbing.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar validasi, angket dan pedoman wawancara. Dalam menentukan tingkat kevalidan modul pembelajaran digunakan kriteria berikut:
a. Bila rerata >3,20 maka modul dikategorikan sangat valid.
b. Bila 2,40< rereta≤3,20 maka dikategorikan valid.
c. Bila 1,60< rerata≤2,40 maka dikategorikan cukup valid.
d. Bila 0,80<rerata≤1,60 maka dikategorikan kurang valid.
e. Bila rerata ≤ 0,80 maka dikategorikan tidak valid.
Untuk menentukan tingkat ke praktisan dilihat dari hasil tabulasi tiap item dicari persentasenya, dengan rumus :
= ∑ x 100%
Setelah presentase diperoleh, dilakukan pengelompokan sesuai kriteria yang dimodifikasi dari Riduwan (2013:89)
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil tahap pendefenisian diperoleh dari menganalisis kebu- tuhan, menganalisis silabus, meng- analisis buku teks, menganalisis lite- ratur, menganalisis karakteristik sis- wa dan hasil wawancara dengan guru dan siswa. Hasil yang diperoleh melalui wawancara dan observasi.
Hasil tahap pendefenisisan diuraikan sebagai berikut: (1) Bahan ajar yang digunakan guru terlalu ringkas sehingga dibutuhkan sebuah bahan ajar yang memuat materi yang lengkap dan soal-soal yang relevan dengan materi, (2) materi yang
diajarkan guru belum sesuai dengan silabus, (3) buku teks yang diguna- kan guru dan siswa adalah buku matematika SMA Kels XI IPA penerbit Yudistira. Pada buku teks memuat materi yang langsung ke konsep matematika sehingga siswa sulit memahami dan membutuhkan banyak bimbingan guru, (4) buku yang dijadikan rujukan dalam mengembangkan modul berbasis penemuan terbimbing adalah Trianto (2012), Prastowo(2011), Markaban (2006) dan Suherman (2003). (5) siswa berada pada tahap formal, pada tahap ini siswa sudah dapat menyusun hipotesisnya dan, (6) siswa dan guru masih mengunakan bahan ajar yang membutuhkan banyak bimbingan guru.
Hasil tahap perancangan diperoleh: Modul 1 tentang konsep dan operasi aljabar suku banyak.
Modul 2 tentang teorema sisa dan teorema faktor. Modul 3 tentang persamaan kubik. Modul ini me- muat, meteri, contoh soal, latihan terbimbing, latihan mandiri, uji kompetensi, umpan balik, dan tindak lanjut. Modul dirancang dengan menggunakan pembelajaran penemu- an terbimbing yang terlihat pada
bagian uraian materi modul, hal ini dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Uraian Materi Modul Berdasarkan Gambar 1 di atas terlihat pada uraian materi siswa diberikan data secukupnya, dari data tersebut siswa dituntut menyusun serta menganalisis, sehi- ngga konjektur yang diberikan siswa lebih mengarahkan ke konsep mate- matika sebenarnya. Pembuatan mo- dul menggunakan aplikasi Microsoft Word 2007.
Hasil validasi modul berbasis penumuan terbimbing oleh tiga orang ahli, yaitu ahli matematika (validator 1), ahli pendidikan (vali-
dator 2) dan ahli bahasa (validator 3).
Validator menilai tiga aspek, yaitu aspek meteri, penyajian dan bahasa dan keterbacaan. Hasil validasi modul modul memiliki kategori valid dengan nilai kevalidan 3,2 dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Hasil Validasi Modul Berbasis Penemuan Terbimbing.
Aspek yang dinilai
Validator Rerata
1 2 3
Materi 2,8 3,8 - 3,3
Penyajian 2,78 3,89 - 3,33 Bahasa dan
Keterbacaan
2,6 3.8 2,6 3,0 Rerata
Keseluruhan
3,2 (Kategori Valid)
Uji pratikalitas dilakukan kepada dua orang guru matematika dan enam orang siswa. Kepraktisan modul dinilai dari berbagai aspek, yaitu aspek penggunaan modul dalam pelaksanaan pembelajaran, efektifitas waktu, daya tarik, mudah diinterpretasikan dan ekuivalensi.
Hasil uji pratikalitas dengan guru menunjukkan bahwa modul memiliki kategori sangat praktis dengan nilai kepraktisan 85,63%. Serta hasil uji pratikalitas dengan siswa menun- jukkan bahwa modul memiliki kategori sangat praktis dengan nilai kepraktisan 94,68%. Berikut hasil uji pratikalitas dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini.
Tabel 2. Hasil Uji Pratikalitas Modul Berbasis Penemuan Terbimbing.
Keparati san Dengan
Nilai Rerata persent ase
Kategori
Guru 82,50% 85,63% Sangat praktis 88,75%
Siswa 86,84% 94,68% Sangat praktis 89,47%
94,73%
94,73%
100%
98,68%
Dari keseluruhan hasil validasi dan pratikalitas, dapat dinyatakan bahwa modul berbasis penemuan terbimbing yang dihasil- kan sudah valid dan praktis.
KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan penelitian dan analisis data yang dilakukan, dapat disimpulkan modul berbasis penemuan terbimbing telah valid dan praktis. Artinya modul berbasis penemuan terbimbing pada materi suku banyak telah layak digunakan.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut ini:
(1)Modul dapat digunakan sebagai bahan ajar bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran, (2) Siswa memiliki modul dapat belajar mandiri menemukan konsep-konsep
matematika berdasarkan data yang disajikan. (3) Peneliti lainnya dan dapat dijadikan contoh dan melakukan penelitian lanjutan sampai uji efektifitas, sehingga dapat mengetahui pengaruh penggunaan modul berbasis penemuan terbimbing
DAFTAR PUSTAKA
Almira, Vivien .(2013). “Pengem- bangan Lembar Kegiataan Siswa (LKS) Berbasis Pene- muan Terbimbing pada ma- teri Statistika untuk Siswa Kelas XI IPA SMA”. Skripsi.
Padang.
Markaban. 2006. Model Pembela- jaran Matematika dengan Pendekatan Penemuan Ter- bimbing. Yogyakarta: Depar- temen Pendidikan Nasional.
Nasution.(1988). Berbagai Pendeka- tan Dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta :PT.
Bina Aksara.
Riduwan.(2012). Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti Pemula. Bandung:
Alfabeta.
Trianto.(2012). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta : PT Bumi Aksara.