• Tidak ada hasil yang ditemukan

abstract - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "abstract - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BAMBOO DANCING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 LEMBAH MELINTANG KABUPATEN PASAMAN BARAT

Mustika Handayani *), Mulia Suryani **), Hamdunah**)

*)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

**) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

This research is based on by the students understanding of mathematical concepts is still low and the learning process that takes place in the classroom is still dominated by teacher so that interaction between students and the students are lacking because the students are not willing to share information. This research aims to determine students understanding of mathematical concepts by implementing cooperative learning type of bamboo dancing better than the students understanding of mathematical concepts by applying conventional learning in class XI IPA SMA Negeri 1 Lembah Melintang Pasaman Barat district. This type of research is experimental research with design random of the subject. The population in this research were students of class XI IPA SMA Negeri 1 Lembah Melintang Pasaman Barat district of the Academic Year 2016/2017 except for class XI IPA 1 which is a superior class. Sample class is class XI IPA 3 as an experimental class and class XI IPA 2 as the control class. The instrument used was the final test in the form of essays with data analysis techniques using the t test.

Based on the results of data analysis known that both classes of normally distributed and homogeneous samples at the level of α = 0.05 and a result of the hypothesis test obtained

and , because the research hypothesis is accepted.

Keywords: The Students Understanding of Mathematical Concepts, Cooperative Learning Type of Bamboo Dancing

PENDAHULUAN

Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempunyai peranan penting dalam membantu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Untuk itu metematika harus dikuasai dan dipahami untuk dapat diterapkan pada ilmu-ilmu lain. Mengingat

begitu pentingnya peranan matematika dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka pemerintah melalui Depdiknas telah melakukan berbagai usaha agar pelajaran matematika itu lebih baik dari sebelumnya. Usaha tersebut berupa perbaikan sistem pengajaran

(2)

2 matematika seperti penyempurnaan kurikulum, meningkatkan kualitas guru, melengkapi sarana dan prasarana.

Observasi yang dilakukan pada tanggal 9 sampai 24 Februari 2016 di SMAN 1 Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat ditemukan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan hasil belajar matematika siswa rendah adalah siswa hanya menyalin jawaban latihan temannya tanpa mengerti apa yang siswa kerjakan dan kurang berusaha mengerjakan latihan itu sendiri. Kebanyakan siswa tidak mengerjakan latihan yang diberikan guru dan pada saat diberikan latihan banyak siswa yang malas untuk mengerjakannya dan hanya diam serta menunggu jawaban dari temannya. Siswa yang mengerjakan latihan kebanyakan hanya memberikan jawaban kepada siswa yang tidak mengerjakan latihan tanpa menjelaskan cara menyelesaikan soal yang telah diberikan guru. Siswa yang mengerjakan latihan juga tidak begitu tertarik untuk menyatakan ulang sebuah konsep yang telah diajarkan guru.

Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif dapat dilakukan dengan bermacam-macam tipe. Salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe bamboo dancing dalam proses pembelajaran matematika. Model pembelajaran kooperatif tipe bamboo dancing adalah model pembelajaran yang bertujuan agar siswa saling berbagi informasi bersama-sama dengan pasangan yang berbeda dalam waktu singkat secara teratur. Dalam model pembelajaran kooperatif tipe bamboo dancing ini siswa saling menjelaskan kepada siswa lainnya mengenai materi yang diberikan guru.

Sehingga dengan cara ini siswa dapat memahami konsep materi pelajaran dengan lebih mudah.

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe bamboo dancing lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran

(3)

3 konvensional pada siswa kelas XI IPA SMAN 1 Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat.

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Yuyun Istafirty (2014) dengan kesimpulan yang diperoleh bahwa

“pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan metode bamboo dancing lebih baik daripada pemahaman konsep matematika siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional”.

Kemudian penelitian relevan yang dilakukan oleh Fajrina Rafdiani Riansah (2011) dengan kesimpulan yang diperoleh bahwa “hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan metode bamboo dancing lebih baik daripada hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional”.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 9 sampai 24 Agustus 2016 semester ganjil Tahun Pelajaran 2016/2017 di kelas XI IPA SMAN 1 Lembah Melintang

Kabupaten Pasaman Barat. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian random terhadap subjek.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika menggunakan pembelajaran kooperatif tipe bamboo dancing pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol.

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pemahaman konsep matematis siswa pada kedua kelas sampel setelah penelitian dilakukan.

Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes akhir.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMAN 1 Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat yang terdaftar pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2016/2017 kecuali kelas XI IPA 1 yang merupakan kelas unggul.

Karena populasi dalam penelitian ada dua kelas maka pengambilan sampel untuk populasi ini dinamakan total sampling. Pengambilan sampel dilakukan secara acak menggunakan kertas lot. Kelas yang terambil pertama sebagai kelas eksperimen yaitu kelas XI IPA 3 dan kelas yang

(4)

4 terambil kedua sebagai kelas kontrol yaitu kelas XI IPA 2.

Pengumpulan data dari penelitian ini ada tiga tahap yaitu, tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir. Instrumen yang digunakan adalah tes akhir berbentuk esai. Berdasarkan analisis soal dan perhitungan yang telah dilakukan maka diperoleh r11= 0,93 dan rtabel = 0,381 karena r11 > rtabel, berarti soal reliabel. Teknik analisis data dari tes akhir yang mengandung indikator pemahaman konsep matematis siswa dikemukakan oleh Iryanti (2004:14) yang menggunakan rubrik analitik dimana cara menghitungnya yaitu:

Nilai siswa = x 100

Analisis data tes akhir berdasarkan indikator pemahaman konsep matematis siswa dikemukakan oleh Sudjana (2005: 239) yaitu:

̅̅̅ ̅̅̅

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil perhitungan skor pemahaman konsep matematis siswa dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Analisis Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas Sampel

Kelas Sampel

̅ S

Eksperimen 77,51 11,53 97 52 Kontrol 71,78 15,50 100 41

Sesuai dengan hipotesis dalam penelitian ini yaitu

“Pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe bamboo dancing lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional pada kelas XI IPA SMAN 1 Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat” maka terlebih dahulu dilakukan uji hipotesis dengan tujuan untuk mengetahui apakah model pembelajaran kooperatif tipe bamboo dancing berpengaruh terhadap pemahaman konsep matematis siswa, sehingga untuk menguji hipotesis digunakan uji t-satu pihak. Setelah dilakukan perhitungan, diperoleh ttabel = 1,66 thitung = 1,86, karena

maka hipotesis penelitian diterima. Dengan demikian, pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe

(5)

5 bamboo dancing lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional pada kelas XI IPA SMAN 1 Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat.

Proses pembelajaran di kelas eksperimen menerapkan pembelajaran kooperatif tipe bamboo dancing. Pembelajaran diawali dengan menjelaskan materi.

Selanjutnya guru membagi kelas secara heterogen sesuai dengan model pembelajaran kooperatif ke dalam empat kelompok besar. Di dalam kelas terdapat 39 orang siswa maka tiga kelompok besar masing- masing beranggotakan sepuluh orang siswa dan satu kelompok besar beranggotakan sembilan orang siswa.

Siswa kemudian berdiri berjajar dan saling berhadapan yang disebut dengan pasangan awal. Terdapat satu kelompok besar yang beranggotakan ganjil yaitu sembilan orang maka ada satu orang siswa yang tidak mempunyai pasangan awal seperti yang terdapat pada Skema 1.

Skema 1. Pasangan Awal

Guru membagikan satu lembar jawaban dan satu lembar diskusi kepada siswa. Setiap pasangan awal mendapatkan soal yang sama tetapi berbeda dengan pasangan siswa yang lain. Siswa mengerjakan soal bersama pasangan awalnya. Selanjutnya guru memberikan instruksi “dancing

kepada siswa untuk saling bergeser mengikuti arah jarum jam. Siswa kemudian berbagi informasi dengan pasangan barunya dan mencatat hasil diskusi di lembar diskusi yang telah disediakan. Skema pergeseran bamboo dancing seperti berikut ini.

(6)

6 Skema 2. Pergeseran Pertama

Skema 3. Pergeseran Kedua

Skema 4. Pergeseran Ketiga

Skema 5. Pergeseran Keempat

Pergeseran berhenti setelah siswa kembali ke pasangan awalnya dan duduk di bangku masing-masing sesuai perintah yang diberikan guru sesuai dengan Skema 6 berikut.

Skema 6. Pergeseran Kelima (Kembali ke Pasangan Awal)

Siswa kemudian

mempresentasikan soal yang telah didiskusikan bersama pasangan lainnya ke depan kelas. Soal yang dikerjakan yaitu selain soal yang dikerjakan bersama pasangan awalnya.

(7)

7 Berdasarkan pengamatan selama penelitian terlihat bahwa siswa pada kelas eksperimen sangat antusias mendengarkan penjelasan materi dari guru dan terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Siswa tidak malu untuk mengutarakan pendapatnya dalam menjelaskan materi kepada pasangan barunya.

Pemahaman konsep matematis siswa sudah baik sehingga siswa bisa menjawab soal bersama pasangan awalnya dan sudah mencatat informasi yang diperoleh dari pasangan barunya di lembar hasil diskusi. Siswa sudah berani mengutarakan pendapatnya dan percaya diri mengenai diskusi yang dilakukan.

Pembelajaran pada kelas kontrol dilakukan dengan menerapkan pembelajaran secara konvensional. Guru menjelaskan materi pelajaran dan memberikan contoh soal, kemudian siswa diberi latihan. Diakhir pembelajaran guru memberikan Pekerjaan Rumah (PR) yang berkaitan dengan materi pelajaran. Di kelas kontrol siswa terlihat pasif dan kurang bersemangat dalam belajar.

Untuk lebih jelasnya perhatikan jawaban tes akhir siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berikut:

Gambar 1. Lembar jawaban tes akhir kelas eksperimen

Berdasarkan Gambar 1 terlihat bahwa siswa sudah mampu menyatakan ulang sebuah konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma kepemecahan masalah dengan jelas dan menuliskan jawaban sesuai yang diminta oleh soal.

Gambar 2. Lembar jawaban tes akhir kelas kontrol

Pada Gambar 2 siswa belum mampu menyatakan ulang sebuah konsep, terlihat dari jawaban siswa pada kelas kontrol masih belum bisa menentukan tabel distribusi frekuensi.

(8)

8 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe bamboo dancing lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional pada kelas XI IPA SMAN 1 Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat.

DAFTAR PUSTAKA

Iryanti, Puji. 2004. Penilaian Unjuk Kerja. Yogyakarta:

Departemen Pendidikan Nasional.

Istafirty, Yuyun. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode Bamboo Dancing Terhadap

Pemahaman Konsep

Matematika Siswa SMP Negeri 2 Bangkinang.

Skripsi. Universitas Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Pekanbaru.

Riansah, Fajrina Rafdiani. 2011.

Pengaruh Model

Pembelajaran Kooperatif Metode Bamboo Dancing Terhadap Hasil Belajar Matematika di SMK Gita Kirtti 1 Jakarta. Skripsi.

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.

Sudjana. 2005. Metoda Statistik.

Bandung: Tarsito

Referensi

Dokumen terkait

7 HASIL DAN PEMBAHASAN Pertama, Persepsi masyarakat dalam perencanaan pembangunan Jalan Lingkar Utara Kota Solok bahwa perencanaan pembangunan jalan ini sangat bagus untuk

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan strategi belajar aktif tipe Hollywood Squares

Blok I yang mengalami kerusakan paling parah dibangun kembali oleh Pemerintah Kota Pemko, pada saat pembangunan berlangsung, agar pedagang tetap melakukan kegiatan jual beli, maka

Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan pada tanggal 4 Januari 2016 di Kenagarian Koto Anau Kecamatan Lembang Jaya Kabupaten Solok dimana peneliti melihat adanya lansia yang

Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan siswa diketahui bahwa mereka kesulitan dalam PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MATERI BARISAN DAN DERET

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut ini: 1Modul dapat digunakan sebagai bahan ajar bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran, 2

Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengangkat judul tentang “Pemanfaatan Hutan Produksi Bagi Masyarakat di Jorong I Sungai Pandahan Nagari Sundatar Kecamatan Lubuk Sikaping

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apa saja jenis fitoplankton serta bagaimana kondisi fisika kimia perairan pada Telaga Puti Sangka Bulan di Gunung Talamau Kecamatan Pasaman