1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN BOWLING KAMPUS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 1 BATANG ANAI TAHUN AJARAN 2016/2017
Nopa Penita Sari*, Sefna Rismen**, Lucky Heriyanti Jufri**
*) Mahasiswa Program St udi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat
**) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT
The background of this research is the students often forget the previous lesson and the result of student mathematics learning are still many under the KKM. This study aims to determine whether the result of student by implementary Direct Learning Model through Bowling Campus strategy is better than the result of students by applying conventional learning at the eighth grade of SMPN 1 Batang Anai. This type of research is experimental study, the random design on the subject. The study population was all student of class VIII at SMP Negeri 1 Batang Anai. Class selected sample is VIII8 as the experimental class and VIII7 the control class. The research instrument was the final test. The type of test is 5 essay questions with the reliability of 0.875. The analysis of data is used a t- test, the score tcount = 2,82 and ttable = 1,67 which is obtained from list distribution of t, dk= = 62 and , since tcount > ttable , so it can be concluded that the result study of student mathematic learning that apply of Direct Learning Model through Bowling Campus strategy is better than the result study that apply conventional learning model in class VIII SMP 1 Batang Anai
Keywords: Direct Learning Model, Bowling Campus Strategy, study result PENDAHULUAN
Matematika mempunyai peranan penting sebagai alat, pola pikir, dan ilmu pengetahuan.
Mengingat peranan matematika sangat penting, maka kualitas pembelajaran matematika harus ditingkatkan. Pembelajaran matematika menurut pendapat Goldin (1992) dalam Nila (2014:1) menyatakan bahwa “Pembelajaran matematika harus lebih dibangun oleh siswa dari pada ditanamkan oleh guru. Pembelajaran matematika
menjadi lebih efektif bila guru membantu siswa menemukan dan memecahkan masalah dengan menerapkan pembelajaran bermakna”. Dari pendapat di atas dijelaskan bahwa pembelajaran matematika adalah proses memperoleh pengetahuan yang dibangun oleh siswa sendiri dan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan kembali konsep-konsep matematika, sehingga dengan menemukan kembali
2 konsep matematika akan berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa.
Hasil belajar siswa yang masih rendah menjadi masalah yang terus dihadapi oleh sekolah.
Permasalahan tersebut juga ditemukan di SMPN 1 Batang Anai kabupaten Padang Pariaman.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 25 Januari s/d 30 Januari 2016, terlihat bahwa tidak semua siswa aktif dalam pembelajaran, siswa kurang berpartisipasi dalam belajar; siswa tidak berani mengungkapkan pikirannya, baik itu mengutarakan jawaban, menyampaikan pendapat ataupun mengajukan pertanyaan;
siswa kurang serius dalam mengikuti pelajaran; kurangnya interaksi dalam kelompok; kurang adanya kompetisi dalam pembelajaran.
Berdasarkan masalah yang dipaparkan, maka diperlukan suatu pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan di atas adalah dengan menerapkan model pembelajaran langsung dengan strategi tipe bowling kampus. Pembelajaran langsung merupakan model pembelajaran
dimana guru terlibat aktif dalam mengusung isi pelajaran kepada peserta didik dan mengajarkannya secara langsung kepada seluruh kelas.
Model pembelajaran langsung digunakan dalam menyampaikan materi pelajaran, sedangkan pada tahap evaluasi digunakan strategi bowling kampus.
Strategi bowling kampus adalah strategi belajar aktif yang dapat memperbolehkan pengajar untuk mengevaluasi keluasan materi yang telah dikuasai siswa dan berfungsi untuk menguatkan kembali, mengklarifikasi dan meringkas poin- poin kunci. Penerapan strategi pembelajaran aktif tipe Bowling kampus diharapkan dapat meningkatkan keaktifan siswa serta dapat mengingatkan siswa tentang pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya sehingga dapat meningkatkan hasil belajar dalam proses pembelajaran matematika.
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran Langsung dengan strategi Bowling Kampus lebih baik daripada hasil
3 belajar siswa dengan menggunakan
pembelajaran konvensional siswa kelas VIII SMPN 1 Batang Anai
Pembahasan ini telah dilakukan melalui sebuah penelitian, dan penelitian yang relevan dilakukan oleh kiki Ariani (2015) dengan kesimpulan yang diperoleh bahwa
“Hasil belajar siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe Bowling Kampus lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa yang menerapkan pembelajaran konvensional”.
Kemudian penelitian relevan yang dilakukan oleh Ikar Nila (2014) dengan kesimpulan yang diperoleh bahwa “Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe Bowling Kampus terhadap hasil belajar kelas VIII”.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang dilakukan tanggal 23 Agustus s/d 20 September 2016 dengan rancangan penelitian random terhadap subjek. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Batang Anai. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara acak, terpilih kelas
VIII8 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII7 sebagai kelas kontrol.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran yang menggunakan Model Pembelajaran Langsung dengan Strategi Bowling Kampus di kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional di kelas kontrol.
Variabel terikat adalah hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMPN 1 Batang Anai. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes akhir hasil belajar siswa yang berbentuk essay dan menggunakan pedoman penskoran yang berpedoman pada iryanti (2004:13) yaitu “Rubrik yang digunakan adalah rubrik holistik”.
Hasil uji menunjukan semua butir soal dapat diterima, dengan reliabilitas 0,875. Teknik analisis data dalam pengujian hipotesis menggunakan uji t satu pihak.
HASIL PENELITIAN
Hasil perhitungan skor hasil belajar matematika siswa kelas sampel dapat dilihat pada Tabel 1.
4 Tabel 1. Hasil Tes Akhir Kelas
sampel Kelas
Sampel
S
Eksperimen 67,69 21,16 100 31 Kontrol 53,69 19,71 91 20 Berdasarkan tes akhir kelas sampel di atas selanjutnya dilakukan uji hipotesis menggunakan uji t. Hasil uji hipotesis diperoleh thitung = 2,82 dan ttabel = 1,67 didapat dari daftar distribusi t dengan dk = 62 dan
, karena maka
hipotesis penelitian diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan model pembelajaran langsung dengan strategi bowling kampus lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional di kelas VIII SMPN 1 Batang Anai.
PEMBAHASAN
Berdasarkan pengamatan selama penelitian, terlihat siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran langsung dengan strategi bowling kampus lebih bersemangat, lebih aktif, dan termotivasi dalam belajar.
Pelaksanaan Model Pembelajaran
Langsung diawali dengan guru menyampaikan tujuan pembelajaran (Establishing Set). Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang tujuan yang akan dicapai.
Tahap selanjutnya, guru menjelaskan materi (Demonstrating) guru menyajikan informasi terkait materi, sedangkan siswa mendengarkan penjelasan dan mencatat materi tersebut pada buku masing-masing.
Siswa diberikan kesempatan untuk mengerjakan latihan terbimbing (Guided Practice), dimana pada tahap ini guru membimbing siswa mengerjakan latihan terbimbing.
Guru mengecek apakah siswa sudah berhasil melakukan tugasnya denan baik dan memberikan umpan balik terhadap respon siswa (feed back). Kegiatan feed back ini diperkuat dengan adanya latihan lanjutan (Extended Practice), dimana siswa mendengarkan pertanyaan dari guru dan menjawabnya dengan cara mengacungkan kartu indeks berupa bendera. Guru menunjuk salah satu kelompok untuk menjawab pertanyaan yang diberikan, sedangkan kelompok lain mendengarkan jawaban dan mengambil alih jika
tabel hitung t t
5 jawaban yang dikemukakan salah.
Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan penentuan kelompok pemenang, dimana kelompok pemenang adalah kelompok yang memiliki skor tertinggi.
Pembelajaran yang
berlangsung pada kelas kontrol adalah pembelajaran konvensional. Pada kelas kontrol terlihat bahwa siswa kurang aktif dalam belajar, siswa kurang tertarik pada cara penyajian materi yang banyak berpusat pada guru yang menggunakan metode ceramah dan siswa malas mengerjakan soal yang diberikan guru.
Untuk lebih jelasnya perhatikan jawaban tes akhir siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berikut:
Gambar 1. Contoh lembar jawaban tes akhir kelas eksperimen
Berdasarkan Gambar 1, terlihat bahwa siswa sudah bisa menentukan rumus fungsi dan sudah mampu menentukan nilai a.
Gambar 2. Contoh lembar jawaban tes akhir kelas kontrol Berdasarkan Gambar 2, terlihat bahwa siswa belum bisa menentukan rumus fungsi dimana siswa salah dalam menentukan yang mana yang merupakan rumus fungsi.
Siswa juga belum bisa menentukan nilai a dari soal yang diberikan dimana terlihat bahwa siswa belum bisa mengganti rumus fungsi f(x) menjadi rumus fungsi f(a). Siswa juga belum bisa mensubstitusikan nilai f(a)
= 5 ke persamaan sehingga siswa tidak dapat menentukan nilai a.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa Hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan model pembelajaran langsung dengan strategi Bowling Kampus lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa yang menerapkan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII SMPN 1 Batang Anai.
6 DAFTAR RUJUKAN
Iryanti, puji. (2004). Penilaian Untuk Kerja. Yogyakarta:
Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Pusat Penataran dan Pengembangan Guru Matematika
Nila, ikar. (2014). Pengaruh
Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif dengan Strategi Bowling Kampus Terhadap Hasil
Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Rambah Samo.
Silberman, Melvin L. (2013). Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Insan Madani
Sudjana. (2005). Metode Statistika.
Bandung: Tarsito.
Suprijono, Agus. (2009).
Cooperative Learning Teori dan Aplikasi paikem.
Surabaya: Pustaka Pelajar