• Tidak ada hasil yang ditemukan

abstract - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "abstract - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1 PROFIL KETERAMPILAN MEMBACA MAHASISWA BIMBINGAN DAN

KONSELING ANGKATAN 2014 STKIP PGRI SUMATERA BARAT (Studi pada Mahasiswa semester genap 2015/2016)

Yoze Trio Irwana

Program Studi Bimbingan Konseling, STKIP PGRI Sumatera Barat Email : [email protected]

ABSTRACT

This study is based on a lack of reading skills and reading comprehension skills in students of guidance and counseling academic year 2014 at STKIP PGRI, West Sumatra. The purpose of this study was to determine and analyze the reading skills of students counseling academic year 2014.

The approach in this research is descriptive analysis. Furthermore, this study used total sampling, sampling technique uses accidental sampling. The populations in this study were 217 students of BK with a sample of 68 students. Data were collected using a questionnaire and processed using techniques percentage. The result obtained in this study is the reading skills and reading comprehension of the students is in the low category. Recommendation is given based on the result of the study is the BK students can improve their fast reading skills and the reading comprehension skills.

Keywords: fast reading skill, reading comprehension skill

I. PENDAHULUAN

Paradigma pendidikan adalah proses memuliakan manusia untuk meraih derajat yang tinggi dilakukan melalui proses pendidikan. Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Ayat (1)

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan harus dapat menghasilkan insan-insan yang memiliki karakter mulia, kemampuan akademik dan keterampilan yang memadai. Untuk mencapai hal tersebut, dapat dilakukan melalui pendidikan formal dan pendidikan nonformal.

Sebagaimana yang dijelaskan dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 13 Ayat (1) bahwa “jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya”. Selanjutnya di dalam Pasal

14 Ayat (1) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional juga menyatakan bahwa“Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi”.

Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh pendidikan tinggi. Menjalani kuliah merupakan bagian yang amat penting dalam kegiatan belajar di perguruan tinggi.

Kegiatan perkuliahan semua materi pokok yang harus dikuasai mahasiswa akan dibahas oleh dosen bersama mahasiswa, dan dalam kegiatan itu pulalah berbagai kegiatan lain diselenggarakan seperti melatih bermacam-macam keterampilan, mengerjakan berbagai tugas sehingga memungkinkan mereka melakukan kegiatan belajar dalam rangka memahami dan menguasai materi pokok yang dimaksudkan (Prayitno, 2002:1). Agar kegiatan menjalani kuliah tersebut berlangsung secara efektif, mahasiswa perlu memiliki pandangan dan sikap yang positif terhadap kuliah yang diikutinya, menyiapkan diri secara baik untuk dapat mengikuti perkuliahan,

(2)

2 menerapkan berbagai sikap dan

keterampilan tertentu yang diperlukan dalam mengikuti kuliah itu sendiri dan melakukan berbagai aktifitas setelah kegiatan kuliah itu berlangsung.

Menurut Irsyad dan Elfi (2004:1) belajar adalah suatu aktivitas, belajar adalah bergerak dari “tidak tahu, tidak mampu”

mencapai “aku tau, aku mampu”. Kita dapat belajar dalam berbagai keadaan dan suasana, asalkan ada arah yang jelas dalam menentukan apa yang ingin kita jadikan obyek atau materi belajar. Dalam suatu proses belajar pasti ada hambatan-hambatan dan masalah yang dihadapi oleh siswa.

Masalah-masalah tersebut dapat diminimalisir dengan berbagai cara atau metode. Salah satunya adalah dengan cara menguasai keterampilan-keterampilan belajar. Menurut Prayitno (2002:15) bahwa:

Keterampilan belajar merupakan suatu pengetahuan yang dimiliki oleh peserta didik dalam rangka mengingat, dan mempersiapkan diri untuk melakukan kesiapan yang dilakukan, dengan demikian, keterampilan belajar tidak hanya sekedar kemampuan baru yang harus dimiliki oleh peserta didik tetapi juga merupakan pengetahuan yang harus dimiliki peserta didik agar sukses dalam kegiatan belajar.

II. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling tahun masuk 2014 STKIP PGRI Sumatera Barat dan waktu penelitian dilakukan pada bulan Juni 2015.

Alat pengumpul data yang penulis gunakan untuk mengungkap keterampilan membaca mahasiswa Bimbingan dan Konseling adalah angket atau kuesioner.

Menurut Sugiyono (2012:192) angket (kuesioner) adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara member seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya Uji Validitas

1. Uji Validitas

Menurut Suharsimi Arikunto (2013:167) validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrument yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan diukur. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi.

Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Pernyataan dikatakan valid apabila > 0,30. Rumus yang digunakan:

Keterangan:

ƩX = Jumlah skor masing-masing item ƩY = Jumlah skor seluruh item (total) ƩXY = Jumlah skor antara X dan Y n = Jumlah responden

rxy = Koefisien validitas skor butir pernyataan

X2 = Kuadrat skor masing-masing item Y2 = Kuadrat dari skor total

2. Uji Reliabilitas

Menurut Suharsimi Arikunto (2013:221) reliabilitas adalah suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instumen tersebut sudah baik.

Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Rumus yang digunakan:

Keterangan:

r11 = Reliabilitas instrumen k = Banyaknya butir soal atau butir pernyataan

M = Skor rata-rata Vt = Varians total

III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Keterampilan Membaca Cepat Mahasiswa BK Angkatan 2014 STKIP PGRI Sumatera Barat

Analisis hasil penelitian ini mengenai profil keterampilan membaca mahasiswa BK angkatan 2014 STKIP PGRI Sumatera Barat. Indikator penelitian ini dilihat dari: 1) keterampilan membaca cepat mahasiswa BK angkatan 2014 STKIP PGRI Sumatera Barat; dan 2) keterampilan membaca pemahaman mahasiswa BK angkatan 2014 STKIP PGRI Sumatera Barat.

Berdasarkan data yang telah diperoleh dari penyebaran angket kepada responden

(3)

3 dilapangan, maka diperoleh data umum

profil keterampilan membaca mahasiswa BK angkatan 2014 STKIP PGRI Sumatera Barat, dapat dilihat sebagai berikut:

Berdasarkan hasil angket mengenai membaca cepat mahasiswa BK angkatan 2014 di STKIP PGRI Sumatera Barat terungkap bahwa keterampilan membaca cepat dengan berada pada kriteria sangat terampil berjumlah 4 orang dengan persentase 5,88% dan berada pada berkriteria terampil berjumlah 11 orang dengan persentase 16,18%, dan berada pada kriteria kurang terampil berjumlah 42 orang dengan persentase 61,76% dan selanjutnya berada pada kriteria tidak terampil berjumlah 11 orang dengan persentase 4,41%. Hal ini mengungkapkan bahwa sebagian besar keterampilan membaca cepat mahasiswa BK angkatan 2014 STKIP PGRI Sumatera Barat tergolong dalam kategori kurang terampil. Menurut Agustina (2009:136-137) membaca cepat adalah membaca yang dilakukan dengan kecepatan yang tinggi. Biasanya dilakukan dengan membaca kalimat demi kalimat, dan membaca paragraph, tapi tidak membaca kata demi kata.

2. Keterampilan Membaca Pemahaman Mahasiswa BK Angkatan 2014 STKIP PGRI Sumatera Barat

Berdasarkan hasil angket mengenai membaca pemahaman mahasiswa BK angkatan 2014 di STKIP PGRI Sumatera Barat terungkap bahwa keterampilan membaca pemahaman dengan berada pada kriteria sangat terampil berjumlah 8 orang dengan persentase 11,76% dan berada pada berkriteria terampil berjumlah 22 orang dengan persentase 32,35%, dan berada pada kriteria kurang terampil berjumlah 28 orang dengan persentase 41,18% dan selanjutnya berada pada kriteria tidak terampil berjumlah 10 orang dengan persentase 14,71%. Hal ini mengungkapkan bahwa sebagian besar keterampilan membaca cepat mahasiswa BK angkatan 2014 STKIP PGRI Sumatera Barat tergolong dalam kriteria kurang terampil.

IV. SIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang peneliti peroleh dari penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Keterampilan membaca mahasiswa Bimbingan dan Konseling angkatan 2014 STKIP PGRI Sumatera Barat dilihat dari keterampilan membaca cepat berada pada kriteria kurang terampil.

2. Keterampilan membaca mahasiswa Bimbingan dan Konseling angkatan 2014 STKIP PGRI Sumatera Barat dilihat dari keterampilan membaca pemahaman berada pada kriteria kurang terampil.

V . SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, maka

peneliti mengemukakan

merekomendasikan kepada:

1. Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling, diharapkan lebih giat dalam belajar, mengulang pelajaran di rumah, rajin membaca dan mencari informasi sebagai penunjang dalam belajar, sehingga dengan demikian dapat meningkatkan prestasi belajar.

2.Pengelola Program Studi Bimbingan dan Konseling, sebagai bahan masukan untuk lebih mengembangkan dan meningkatkan kualitas calon guru BK yang akan melaksanakan layanan bimbingan dan konseling di sekolah dan masyarakat.

3.Peneliti hendaknya dapat mengembangkan dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan yang telah didapat selama perkuliahan pada masyarakat.

4.Bagi dosen, hendaknya lebih memotivasi mahasiswa agar lebih semangat dan rajin untuk membaca ke perpustakaan agar dapat memperoleh ilmu dan prestasi yang lebih baik.

5.Peneliti selanjutnya, penelit i harapkan bisa mengkaji penelitian ini lebih dalam lagi dari segi kualitasnya, yaitu dengan metode penelitian kualitatif dan juga penelit i harapkan bisa mengkaji tentang faktor penghambat keterampilan membaca mahasiswa BK STKIP PGRI Sumatera Barat.

(4)

4 DAFTAR PUSTAKA

Agustina. 2008. Pengajaran Keterampilan Membaca. Bandung : Rekayasa Sains Bandung.

Ahmad. 2012. Jurnal Keterampilan Membaca volume 34 halaman 20.

Annisa, Imaniar Zaeety, dkk. 2013.

Peningkatan Aktivitas dan Keterampilan Membaca Cerita Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Sq3r.

Baradja. 1990. Keterampilan Belajar.

Jakarta: Rajawali Pers.

Dalman. 2013. Keterampilan Membaca.

Jakarta: Rajawali Pers.

Departemen Pendidikan Nasional. 2003. UU RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Jakarta:Depdiknas.

Irsyad Das dan Elfi. 2004. Belajar untuk Belajar. Bukittinggi: Usaha Ikhlas.

Prayitno, dkk. 2002. Seri Keterampilan Belajar. Padang : UNP.

Soedarso.2005. Keterampilan Membaca.

Jakarta: Rajawali Pers.

Suharsimi Arikunto. 2002. Manajemen Penelitian. Jakata: Rineka Cipta.

______________ .2013. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan pada tanggal 4 Januari 2016 di Kenagarian Koto Anau Kecamatan Lembang Jaya Kabupaten Solok dimana peneliti melihat adanya lansia yang

Strategi yang harus diterapkan pada kelas VII SMPN 1 Pulau Punjung adalah strategi yang memberikan semangat dan motivasi dalam belajar sehingga siswa lebih antusias mengikuti