• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAK - Fakultas Sastra UM - Universitas Negeri Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ABSTRAK - Fakultas Sastra UM - Universitas Negeri Malang"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Suwignyo, Heri. 2010. Tuturan Laku Among dalam Wacana Kelas. Penelitian Mandiri. Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang.

Kata kunci: tuturan laku among, tindak tutur depan, tindak tengah, tindak tutur belakang.

Laku among memiliki dasar yang kokoh untuk diterapkan dalam praktik pembelajaran di setiap jenjang dan satuan pendidikan di Indonesia. Pencantuman semboyan tut wuri handayani di Iingkungan Kemdiknas, dan Permediknas Nonor 22/2006 tentang pelaksanaan KTSP 2006, yakni sikap

menghargai, akrab, terbuka dan hangat dengan prinsip ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, dan tut wuri handayani membuktikan hal itu. Namun, data empiric tentang wujud tuturan laku among dalam. wacana kelas sampai saat ini. sepengetahuan peneliti belum ada. Atas dasar itu, penelitian Tuturan Laku Among dalam Wacana Kelas ini dilakukan.

Tujuan penelitian ini adalah mendeksripsikan dan menjelaskan (1) perwujudan tuturan laku among ing ngarsa, ing madya, dan tut wuri handayani dalam tidak tutur depan, tengah, dan belakang dalam strukturasi pembelajaran, (2) perwujudan tuturan laku among ing. ngarsa, ing madya, dan tut wuri handayani dalam tidak tutur depan, tengah, dan belakang dalam solisitasi pembelajaran, (3)

perwujudan tuturan laku among ing ngarsa, ing madya, dan tut wuri handayani dalam tidak tutur depan, tengah, dan belakang dalam responsi pembelajaran, (4) perwujudan tuturan laku among ing ngarsa, ing madya, dan tut wuri handayani dalam tidak tutur depan, tengah, dan belakang dalam reaksi pembelajaran

Tuturan laku among dalam pembelajaran merupakan fenomena alamiah penggunaan bahasa dalam konteks budaya. Oleh sebab itu, penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan ancangan pragmatik dan etnografi komunikasi. Penggunaan ancangan pragmatik berimplikasi pada pemaknaan tuturan laku among yang lebih menekankan pada konteks atau prosesnya di samping tetap

mempertimbangkan koteks atau produknya. Penggunaan ancangan etnografi komunikasi berimplikasi pada pemaknaan perwujudan tuturan laku among dalam tindak tutur laku among secara emik

Subjek penelitian ini adalah dua pamong dan siswa kelas X-XI Taman Madya Malang. Data penelitian terdiri atas dua jenis, yakni data tuturan dan data catatan lapangan. Kedua jenis data tersebut dikumpulkan dengan teknik observasi dan teknik wawancara. Data terpilih dianalisis dengan model interaktif. Dalam penelitian ini analisis dilakukan dalam empat tahap, yakni tahap (1)

pengumpulan data, (2) reduksi data, (3) tahap penyajian data, (4) penyimpulan dan verifikasi temuan hasil penelitian. Keempat tahap tersebut dilakukan secara interaktif.

Berdasarkan analisis data diperoleh 3 kelompok temuan penelitian, yakni temuan (i) tindak tutur depan-tengah-belakang sebagai perwujudan laku among ing ngarsa, ing madya, tut wuri handayani dalam tindak strukturasi pembelajaran, (ii) tindak tutur depan-tengah-belakang sebagai perwujudan laku among ing ngarsa, ing madya, tut wuri handayani dalam tindak solisitasi pembelajaran,

(iii) tindak tutur depan-tengah-belakang sebagai perwujudan laku among ing ngarsa, ing madya, tut wuri handayani dalam tindak reaksi pembelajaran.

Dalam strukturasi pembelajaran, ditemukan (a) tindak tutur depan berupa tindak memerintah, membatasi dan menuntun merupakan perwujudan tuturan laku among (TLA) ing ngarsa modus mengendalikan, (b) tindak tutur tengah berupa tindak mengundang, dan mengingatkan

merupakan perwujudan tuturan laku among (TLA) ing madya modus membimbing dan membombong.

Dalam solisitasi pembelajaran ditemukan (a) tindak tutur depan berupa tindak memerintah, dan membatasi, serta tindak tutur menuntun, mensyaratkan, dan mendikte merupakan perwujudan tuturan laku among (TLA) ing ngarsa modus mengendalikan, dan mengarahkan, (b) tindak tutur tengah berupa tindak meminta, mengajak, dan mengundang serta tindak menyarankan,

menasihati, dan mengingatkan merupakan perwujudan tuturan laku among (TLA) ing madya modus membimbing dan membombong, (c) tindak tutur belakang berupa tindak membolehkan, mengizinkan, dan menoleransi merupakan perwujudan tuturan laku among (TLA) tut wuri handayani modus melepas.

Dalam reaksi pembelajaran ditemukan (a) tindak tutur depan berupa tindak menginstruksikan,

(2)

memperingatkan, dan membatasi serta tindak mengatur, dan mendikte merupakan perwujudan tuturan laku among (TLA) ing ngarsa modus mengendalikan, dan mengarahkan, (b) tindak tutur tengah berupa tindak bertanya dan menyarankan merupakan perwujudan tuturan laku among (TLA) ing madya modus membimbing dan membombong, (c) tindak tutur belakang berupa tindak mengakui, dan menyetujui merupakan perwujudan tuturan laku among (TLA) tut wuri handayani modus mempercaya. Dalam penelitian ini tidak ditemukan tindak tutur among depan, tengah, dan belakang dalam responsi pembelajaran. Tindak responsi pembelajaran dilakukan oleh siswa bukan oleh pamong.

Berdasarkan deskripsi temuan perwujudan tindak tutur among dalam tuturan laku among,

disimpulkan bahwa tindak tutur among merupakan bagian integral dari tuturan laku among dalam tindak strukturasi, solisitasi, responsi, dan reaksi pembelajaran dalam wacana kelas. Komponen tuturan laku among dalam tindak tutur depan, dan tengah merupakan perwujudan kearifan figurasional atau keteladanan pamong bagi siswa. Dalam konteks ini, pamong berperan sebagai model yang digugu tindak tuturnya dan ditiru tingkah lakunya oleh siswa. Komponen tuturan laku among dalam tindak tutur depan, dan tengah merupakan perwujudan kearifan motivasional pamong bagi siswa. Dalam konteks ini, pamong berperan sebagai motivator bagi siswa.

Komponen tuturan laku among dalam tindak tutur depan, dan tengah merupakan perwujudan kearifan regulasional pamong bagi siswa. Dalam konteks ini, pamong berperan sebagai fasilitator, regulator atau bahkan promotor bagi siswa.

Bedasarkan temuan dan simpulan basil penelitian tersebut, disarankan kepada penentu kebijakan agar mempertimbangkan kearifan tuturan laku among (TLA) tersebut kokoh digunakan sebagai dasar penentuan keutuhan model tuturan pembelajaran among (pembelajaran pada umumnya) dalam wacana kelas di setiap jenjang dan satuan pendidikan di Indonesia.

(3)

This document was created with Win2PDF available at http://www.daneprairie.com.

The unregistered version of Win2PDF is for evaluation or non-commercial use only.

Referensi

Dokumen terkait

[Assented - to, 21st December, 1877.1 HERE AS it is desirable to extend the Railway from the Gawler W Bailway Station to Marlcct Rcscrvc in thc 'l'awn of Gawler, as shown in thc