i
FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF MAKASSAR Ungraduated Thesis, 21 February 2022 Anisya Saputri Bisman1, Muhammad Basri2, Darwis Muhdina3
1Under graduate, Faculty of Medicine and Health Sciences Muhammadiyah University of Makassar, Jl.Sultan Alauddin No.259 Makassar 90211, South Sulawesi, Indonesia
2,3Public Health Department, Faculty of Medicine and Health Sciences
“DESCRIPTION OF AVAILABILITY OF CLEAN WATER FACILITIES IN BORONG KALUKU hamlet, SOKKOLIA VILLAGE, BONTOMARANNU DISTRICT, GOWA REGENCY” (xi + 56 pages + 4 tables, 4 pictures, 2 attachment)
ABSTRACT
According to the results of a 2015 World Research Institute (WRI) study regarding the condition of clean water availability, there are projections that in 2040 the world will already be in a clean water crisis situation. Indonesia itself is recorded to represent around 6% of the world's water resources. However, the reality shows that most areas in Indonesia, such as East Nusa Tenggara, Java, Bali, Sulawesi, actually experience a shortage of clean water supply.
Objective: To find out the description of the availability of clean water facilities in Borongkaluku Hamlet, Sokkolia Village, Bontomarannu District, Gowa Regency in 2021.
Methods: Observational research with a descriptive approach which aims to describe the availability of clean water facilities in the Borongkaluku hamlet, Sakkolia village, Bontomarannu district, Gowa Regency in 2021 with the Non-Probability sampling method.
Results: The types of clean water facilities in Borongkaluku Hamlet, Sokkolia Village, Bontomarannu District, Gowa Regency in 2021 are 62.5% pump dug wells, 37.5% drilled wells and 11.8% PDAM where the condition of clean water facilities is at a risk level of pollution.
53.1% of dug wells are in the “low” category, 37.5% are in the “medium” category and 9.4%
are in the “high” category.
Conclusion: Communities with low (R) and moderate (S) pollution risk levels at the source of clean water facilities to be able to maintain the condition of clean water facilities and with a high pollution risk level (T) to be able to carry out inspections and physical repairs of facilities such as wells that do not have floors repaired , carry out the removal of piles of garbage and former waste burning near the well.
Keywords: Basic Sanitation, Borongkaluku Hamlet.
ii
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR Skripsi, 21 Februari 2022 Anisya Saputri Bisman1, Muhammad Basri2, Darwis Muhdina3
1Mahasiswa Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Makassar, Jl.Sultan Alauddin No.259 Makassar 90211, Sulawesi Selata, Indonesia.
2,3Departemen Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
“GAMBARAN KETERSEDIAAN SARANA AIR BERSIH DI DUSUN BORONGKALUKU DESA SOKKOLIA KECAMATAN BONTOMARANNU KABUPATEN GOWA” (xi + 56 halaman + 5 tabel, 4 gambar, 2 lampiran)
ABSTRAK
Latar Belakang: Menurut hasil penelitian World Research Institute (WRI) pada 2015 mengenai kondisi ketersediaan air bersih, ada proyeksi bahwa pada tahun 2040 ke depan dunia sudah berada dalam situasi krisis air bersih. Indonesia sendiri tercatat mewakili sekitar 6% dari sumber daya air yang ada di dunia Namun kenyataan menunjukkan bahwa sebagian besar daerah di Indonesia seperti Nusa Tenggara Timur, Jawa, Bali, Sulawesi, justru mengalami kekurangan pasokan air bersih.
Tujuan: Untuk mengetahui gambaran ketersediaan sarana air bersih di Dusun Borongkaluku Desa Sokkolia Kecamatan Bontomarannu Kabupaten Gowa tahun 2021.
Metode: Penelitian observasional dengan pendekatan deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran ketersediaan sarana air bersih di dusun Borongkaluku desa Sakkolia Kecamatan Bontomarannu Kabupaten Gowa tahun 2021 dengan metode Non- Probability sampling.
Hasil: Jenis-jenis sarana air bersih di Dusun Borongkaluku Desa Sokkolia Kecamatan Bontomarannu Kabupaten Gowa tahun 2021 adalah sumur gali pompa sebayak 62,5%, sumur bor 37,5% dan PDAM sebayak 11,8% yang dimana kondisi sarana air bersih dalam tingkat resiko pencemaran pada sumur gali 53,1% tergolong kategori “rendah”, 37,5% tergolong dalam kategori “sedang” dan 9,4% tergolong kategori “tinggi”.
Kesimpulan: Masyarakat dengan tingkat risiko pencemaran rendah (R) dan sedang (S) pada sumber sarana air bersih untuk dapat mempertahankan kondisi sarana air bersih dan dengan tingkat risiko pencemaran tinggi (T) untuk dapat melakukan pemeriksaan dan perbaikan fisik sarana seperti sumur yang tidak memiliki lantai diperbaiki, melakukan pemindahan tumpukan sampah dan bekas pembakaran sampah yang dekat dengan sumur.
Kata Kunci: Clean Water Facilities, Borongkaluku Hamlet.
