vii ABSTRAK
Yani Wulandari. 2022, Implementasi Perlindungan Hak-hak Pekerja Perempuan Berdasarkan UU No 13 tahun 2003 Tentang ketenagakerjaan (studi kasus di Spbu Labamba kelurahan Mataran Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang).Skripsi .Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Andi Sugiati dan Pembimbing II Auliah Andika Rukman.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Untuk mengetahui Implementasui perlindungan hukum terhadap tenaga kerja perempuan di SPBU Labamba Kelurahan Mataran Kecamatan Anggerja Kabupaten Enrekang (2) Untuk mengetahui kendala apa yang di hadapi dalam pemenuhan hak-hak pekerja perempuan yang bekerja di SPBU Labamba Kelurahan Mataran Kecamatan Anggeraa Kabupaten Enrekang.
Jenis penelitian ini Penelitian deskriptif dan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif.Adapun sumber data yang di gunakaan yaitu data primer dan data sekunder .Data primer yaitu 1 orang manager SPBU Labamba,1 orang adminstrasi SPBU Labamba dan 3 orang operator perempuan di SPBU Labamba.Sedangkan darta sekunder yaitu buku ,undang-undang jurnal dan internet.Instrumen penelitian yang di gunakan lembar observasi,pedoman wawancara,alat bahan dan dokumentasi.Adapun Teknik pengumpulan data yaitu observasi,wawancara dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian yaitu :(1) Implementasi hak-hak pekerja perempuan di SPBU Labamba Kelurahan Mataran kecamatan Anggerja Kabupaten Enrekang pekerja perempuan dalam pemuhan hak-hak pekerja perempuan berdarkan UU No 13 tahun 2003 tidak terpenuhi di karenakan masih ada pekerja perempuan yang masih aktip bekerja dalam keaadan hamil yang seharusnya di berikan cuti sesuai apa yang di sebutkan dalam UU No 13 tahun 2003 : (2) hambatan-hambatan dalam pelaksanaan pemenuhanhak-hak pekerja perempuan ialah banykanya dari mereka yang hanya sekedar ingin bekerja semata untuk mencari nafkah untuk keluarganya dan mempunyai riwayat penyakit atau hamil dan takut untuk meminta izin atau cuti dalam beberapa waktu kedepan dengan alasan takut untuk di pecat, ada juga beberapa pekerja yang sekedar tau bahwasanya UU No.13 tahun 2003 itu ada namun tidak memahami untuk apa UU No.13 tahun 2003 itu ada dan dia tidak memikirkan itu semua dengan alasan dia hanya ingin bekerja mencari nafka tanpa ia sadari juga bahwa UU No.13 tersebut itu ada untuk memudahkan perempuan ketika ia ingin melakukan cuti dengan alasan sakit atau hal-hal penting lainnya inilah beberapa hambatan-hambatan ketika Meneger disana dan karyawan-karyawan di SPBU labamba ketika ingin menerapkan UU No. 13 Tahun 2003.
Kata Kunci : Perlindungan,Hak-hak pekerja ,perempuan
