ABSTRAK
MUHAIMIN.105 1900843 10. Studi Komparasi Konsep Pendidikan Akhlak Ibnu Miskawaih dan Imam Al-ghazali.
Konsep pendidikan akhlak dalam pandangan Islam memiliki arti yang sangat penting, sehingga hampir setiap kehidupan manusia tak pernah lepas dari akhlak. Pendidikan akhlak adalah tema sentral bagi pelaksanaan pendidikan,karena pendidikan akhlak ini merupakan asas dasar bagi manusia untuk berinteraksi dengan Sang Pencipta (hablumminallah) maupun dengan sesama manusia (hablumminannas). Banyak para ahli pendidik Islam yang telah memberikan perhatian serius dalam mengkaji konsep pendidikan akhlak antara lain Ibnu Miskawaih dan Imam Al-ghazali yang merupakan salah satu pemikir cendekiawan muslim dalam pendidikan yang kompeten dalam mengembangkan pemikiran pendidikan Islam pada zamannya.
Dari hasil penelitian ini terungkap bahwa konsep pendidikan akhlak Ibnu Miskawaih adalah keadaan jiwa yang mendorong manusia untuk melakukan perbuatan-perbuatan secara spontan (tanpa ada pemikiran dan pertimbangan) itu dapat diperoleh pembawaan sejak lahir, tetapi juga dapat diperoleh dengan latihan-latihan membiasakan diri, hingga menjadi sifat kejiwaan yang dapat melahirkan perbuatan yang baik yang dikenal dengan konsep al-wasith (posisi tengah). Sedangkan konsep pendidikan akhlak Imam Al-ghazali adalah merupakan tiap daya serta upaya yang dilakukan dengan melalui pelatihan secara berulang-ulang (kontinu) agar tertanam dalam jiwa dan muncul dalam perbuatan dengan mudah tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan terlebih dahulu. Upaya ini melalui mujahadah dan latihan.
Adapun perbandingan dari kedua tokoh tersebut menunjukkan bahwa keduanya mengalami banyak persamaan dibandingkan perbedaannya.
Persamaan tersebut terletak pada landasan dasar akhlak yaitu berlandaskan pada ontologi (tauhid), epistimologi (ilmu) dan aksiologi (akhlak/ moral) yang mengacu pada al- Qur‟an dan al-Hadits, materi pendidikan, serta tujuan pendidikan akhlak itu sendiri. Sedangkan bentuk perbedaannya terletak pada hakikat dari pendidikan akhlak itu sendiri. Menurut Ibnu Miskawaih bahwa akhlak itu diperoleh dari pembawaan dan lingkungan di sekitarnya yang dikenal dengan teori konvergensi.Sedangkan menurut Imam Al-ghazali bahwa akhlak sebuah bentuk ungkapan yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa pemikiran dan pertimbangan.