• Tidak ada hasil yang ditemukan

abstrak

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "abstrak"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

Selanjutnya, sebutan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam diubah menjadi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. 58 Tahun 2014 tentang Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Karakter serta Faktor Pendukung dan Penghambat di Kelas VIII SMP Negeri 1 Ponorogo. 58 Tahun 2014 pada tataran perencanaan mata pelajaran pendidikan agama Islam dan pendidikan akhlak di SMP Negeri 1 Ponorogo.

58 Tahun 2014 tentang Tingkat Pelaksanaan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Akhlak di SMP Negeri 1 Ponorogo. Apa faktor pendukung dan penghambat implementasi Permendikbud No 58 Tahun 2014 pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Akhlak di SMP Negeri 1 Ponorogo. Untuk mengetahui apa saja faktor pendukung dan penghambat implementasi Permendikbud no. 58 Tahun 2014 tentang Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Akhlak di SMP Negeri 1 Ponorogo.

Data dan Sumber Data

Prosedur Pengumpulan Data

Wawancara dilakukan oleh dua pihak, yaitu penanya (interviewer), yang mengajukan pertanyaan, dan lawan bicara (interviewee), yang akan menjawab pertanyaan.13 Ciri utama wawancara adalah kontak pribadi langsung antara pencari informasi. dan Sumber Informasi 14 Dalam hal ini yang menjadi sumber data adalah kepala sekolah dan/atau pendamping kurikulum, guru PAI dan siswa SMP N 1 Ponorogo. Dokumentasi adalah suatu cara pengumpulan data yang diperoleh dari dokumen-dokumen, yaitu peninggalan tertulis, arsip, laporan, peraturan perundang-undangan, catatan harian, surat pribadi, catatan biografi dan lain-lain yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, merupakan pelengkap dokumentasi dan wawancara. metode dalam penelitian kualitatif. Dalam penelitian ini dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data terkait sejarah, visi, misi dan tujuan, struktur organisasi, kondisi guru dan siswa, sarana prasarana, dan dokumentasi guru PAI dalam implementasi PERMENDIKBUD no. 68 Tahun 2013.

Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, memecahnya menjadi satuan-satuan, mensintesiskannya, menyusunnya menjadi pola, memilih mana yang penting dan mana yang akan dipelajari serta menarik kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain. Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang mengklasifikasikan, mengarahkan, memilih secara luas, dan menyusun data sedemikian rupa sehingga data yang telah direduksi memberikan gambaran umum. Penyajian data adalah menyajikan sekumpulan informasi terstruktur dan memberi kesempatan untuk menarik kesimpulan dan mengambil tindakan.

Penyajian data dalam model ini dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, grafik, matriks, jaringan, grafik. Pembekalan adalah tinjauan catatan, di mana Anda bertukar pikiran dengan rekan kerja untuk mengembangkan gagasan. Apalagi kesimpulan awal yang disampaikan masih bersifat sementara, karena bisa atau tidaknya perubahan kesimpulan tergantung bukti lapangan.

Pengecekan keabsahan Temuan

Bandingkan apa yang orang katakan tentang situasi penelitian dengan apa yang mereka katakan sepanjang waktu, (d).

Tahapan – tahapan Penelitian

Sistematika Pembahasan

Kajian Teori

Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia No

Dengan kompetensi inti, dimungkinkan untuk menjaga sinkronisasi horizontal kompetensi inti yang berbeda antar mata pelajaran di kelas yang sama. Selain itu, sinkronisasi vertikal kompetensi inti yang berbeda dalam mata pelajaran yang sama di kelas yang sama. Rumusan dasar kompetensi dirancang dengan mempertimbangkan karakteristik dan kemampuan siswa serta kekhasan masing-masing mata pelajaran.

Panduan mata pelajaran adalah profil lengkap mata pelajaran yang memuat latar belakang, ciri-ciri mata pelajaran,. Kompetensi inti dan kompetensi dasar profesional, desain pembelajaran, model pembelajaran, penilaian, media dan sumber belajar serta peran guru sebagai pengembang budaya sekolah.

Implementasi Kurikulum

Perubahan kurikulum 2013 terkait dengan upaya mengubah hakikat dan proses pembelajaran dalam pembentukan peserta didik yang berkarakter dan berdaya saing. Siswa harus memiliki pilihan materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama.

Pengertian Perencanaan Pembelajaran

Proses pembelajaran tidak hanya terfokus pada kegiatan guru atau siswa, tetapi guru dan siswa bekerja sama untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Maka kesadaran dan pemahaman guru dan siswa tentang tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran merupakan syarat penting. Istilah ini banyak dipengaruhi oleh mazhab Cognitive-Integral Psychology yang menempatkan siswa sebagai sumber aktivitas.

Selain itu, istilah ini juga dipengaruhi oleh perkembangan teknologi yang seharusnya memudahkan siswa mempelajari segala sesuatu melalui berbagai jenis media, sehingga semua itu mendorong terjadinya perubahan peran guru sebagai sumber belajar menjadi lebih baik. Selesai. seorang guru sebagai fasilitator dalam proses belajar mengajar. Menurut Gagne, mengajar atau mengajar adalah bagian dari pembelajaran, dimana peran guru lebih ditekankan daripada bagaimana merancang atau mengatur berbagai sumber dan fasilitas yang tersedia bagi siswa untuk digunakan untuk mempelajari sesuatu. Dalam aspek pembelajaran yang paling terpengaruh oleh perkembangan hasil teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan pendidikan, siswa diposisikan sebagai subjek pembelajaran yang memegang peranan utama, sehingga dalam proses belajar mengajar siswa dituntut untuk sepenuhnya aktif.

Dengan demikian, jika dalam pengertian pengajaran atau pembelajaran menempatkan guru sebagai pelaku utama yang memberikan informasi, maka dalam pengajaran guru lebih berperan sebagai fasilitator, mengatur berbagai sumber dan sarana bagi siswa untuk belajar. Dari dua pengertian konsep perencanaan dan konsep pembelajaran di atas, dapat disimpulkan bahwa perencanaan pembelajaran merupakan proses pengambilan keputusan yang dihasilkan dari berpikir secara rasional tentang tujuan dan sasaran pembelajaran tertentu, memaksimalkan segala potensi dan sumber belajar. Hasil akhir dari proses pengambilan keputusan tersebut adalah tersusunnya sebuah dokumen, yang nantinya dokumen tersebut dapat dijadikan acuan dan pedoman dalam pelaksanaan proses pembelajaran.

Prinsip Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Pemberian dan tindak lanjut umpan balik RPP berisi rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan dan perbaikan; Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terpadu, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan keadaan. Oleh karena itu, dalam menyusun RPP sebaiknya guru mengacu pada silabus dalam upaya mengarahkan kegiatan belajar siswa untuk menguasai kompetensi dasar.

Penyusunan RPP dapat dimulai dari KD-3 dan KD-4 secara berpasangan, dan mengintegrasikan KD-1 dan KD-2 sebagai hasil dari proses tersebut. RPP juga dapat disusun untuk satu kali pertemuan atau lebih, dan guru harus menyesuaikan penggalan RPP tersebut dengan jadwal di sekolah.

Komponen RPP dalam Kurikulum 2013

30 Salinan Lampiran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 65 Tahun 2013 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah, 6. 3) Langkah 3: pemilihan isi atau materi pembelajaran (4) Langkah 4: pemilihan metode dan teknik penilaian. Dalam pembelajaran, siswa didorong untuk menemukan dan mentransformasikan sendiri informasi yang kompleks, membandingkan informasi baru dengan apa yang telah ada dalam ingatannya, dan mengembangkannya menjadi informasi atau kemampuan yang sesuai dengan lingkungan dan zaman di mana dia hidup. Peserta didik adalah subjek yang memiliki kemampuan aktif mencari, mengolah, mengkonstruksi dan menggunakan pengetahuan.

Untuk itu pembelajaran harus dikaitkan dengan kesempatan yang diperoleh siswa untuk mengkonstruksi pengetahuan dalam proses kognitifnya. Untuk benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, siswa harus didorong untuk bekerja memecahkan masalah, menemukan sesuatu untuk dirinya sendiri dan bekerja keras untuk mewujudkan ide-idenya. Dalam pembelajaran silabus 2013, terdapat dua proses pembelajaran yaitu pembelajaran langsung dan pembelajaran tidak langsung.

Ini juga dimaksudkan untuk membantu siswa mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang dapat dipelajari langkah demi langkah. Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang berlangsung selama proses pembelajaran langsung, tetapi tidak dirancang dalam kegiatan tertentu. Berbeda dengan pengetahuan nilai dan sikap yang dilakukan oleh mata pelajaran tertentu dalam proses pembelajaran secara langsung, pengembangan sikap sebagai proses pembinaan akhlak dan perilaku dilakukan oleh semua mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan yang terjadi di kelas, sekolah dan masyarakat.

Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran Kurikulum 2013, semua kegiatan yang berlangsung selama belajar di sekolah dan seterusnya masuk dalam kegiatan ko-kurikuler dan ekstrakurikuler. 33 Trianto, Merancang Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Jakarta: Kencana, 2011), 41. Dalam pembelajaran, istilah model pembelajaran memiliki arti yang lebih luas daripada strategi, metode, atau prosedur.

Model pembelajaran berkaitan dengan pemilihan strategi dan penciptaan struktur metode, keterampilan, dan aktivitas siswa 35 Model pembelajaran memiliki empat ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi, metode, atau prosedur.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dalam kurikulum 2013 a. Pengertian Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti

Islam adalah sistem akidah dan syariat serta akhlak yang mengatur hidup dan kehidupan manusia dalam berbagai hal. Islam tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan orang-orang dalam masyarakat, termasuk dengan orang itu sendiri, tetapi juga dengan alam sekitarnya, yang sekarang dikenal dengan lingkungan hidup. Pendidikan agama Islam adalah usaha sengaja dan terencana untuk mempersiapkan peserta didik agar mengetahui, memahami, menghayati, dan meyakini ajaran agama Islam yang disertai dengan tuntutan untuk menghormati pemeluk agama lain dalam rangka kerukunan antarumat beragama guna mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan agama dan karakter Islam adalah upaya terencana untuk mengembangkan potensi peserta didik agar meyakini ajaran agama Islam dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari sebagai hamba dan khalifah di muka bumi. 43 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi (Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik tertentu yang membedakannya dengan mata pelajaran lainnya, termasuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

Pendidikan agama Islam merupakan mata pelajaran yang berkembang dari ajaran utama yang terkandung dalam Islam. Tujuan Pendidikan Agama Islam adalah membentuk peserta didik yang beriman dan bertakwa kepada Allah, berakhlak mulia, memiliki pengetahuan pokok ajaran Islam dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari serta memiliki pengetahuan yang luas dan mendalam tentang Islam sehingga menjadi memadai, baik untuk kehidupan sosial maupun untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Pengajaran Pendidikan Agama Islam tidak hanya menekankan pada pengetahuan kognitif, tetapi juga keterampilan afektif dan psikomotorik.

Isi mata kuliah Pendidikan Agama Islam didasarkan pada dan . dikembangkan atas dasar dua sumber utama ajaran Islam, yaitu Al-Qur'an dan al-Hadits. Bahan ajar agama Islam dikembangkan dari tiga kerangka dasar ajaran Islam, yaitu aqidah, syari'ah dan akhlak. Islam menggunakan kisah-kisah dari Quran dan sejarah Islam untuk dipelajari.

Al-Quran menggunakan ayat-ayat yang menyentuh hati untuk mengarahkan manusia kepada idea yang mereka inginkan.

Telaah pustaka

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Manajemen Rantai Pasok pada Home Industry Gethuk Presiden Di Sragen.. Jurnal Ekonomi Dan Kewirausahaan,