• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ABSTRAK"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

v

ABSTRAK

RUSNAH.105960042310. Analisis kelayakan usahatani jagung hibrida pada lahan kering di Desa Timbuseng Kecamatan Pattalassang Kabupaten Gowa, dibimbing oleh ROSANNA dan RAHMAWATI.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan usahatani jagung hibrida pada lahan kering di Desa Timbuseng Kecamatan Pattalassang Kabupaten Gowa.

Penelitian ini dilaksanakan selama bulan Mei sampai Juni 2015. Penentuan lokasi yaitu dengan cara sengaja (purposive sampling), sedangkan penentuan sampel dilakukan secara acak sederhana (simple random sampling). Sampel yang diambil yaitu 20 orang dari 200 orang populasi atau (10%). Analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif dan kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan rata-rata per hektar yang

diperoleh petani jagung hibrida pada lahan kering adalah Bisi-2 sebesar Rp. 8.253.180,33/ha dan pendapatan Bisi-18 sebesar Rp. 8.534.165/ha dari

penerimaan rata-rata per hektar Bisi-2 sebesar Rp. 10.926.818,18/ha dan penerimaan Bisi-18 sebesar Rp. 11.303.750/ha, dan mengeluarkan biaya rata-rata per hektar Bisi-2 sebesar Rp. 2.673.637,85/ha dan biaya yang dikeluarkan dalam usahatani Bisi-18 sebesar Rp. 2.769.585/ha dalam satu kali musim tanam.

Sedangkan, kelayakan R/C Ratio yaitu Bisi-2 sebesar 4,09 dan Bisi-18 sebesar 4,08 maka, hal ini menandakan bahwa usahatani jagung Hibrida pada Lahan Kering di Desa Timbuseng Kecamatan Pattalassang Kabupaten Gowa layak untuk diusahakan dan usahatani Bisi-2 lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan usahatani Bisi-18 karena jumlah penerimaan dan pendapatan (keuntungan) usahatani Bisi-2 lebih besar dan jumlah biaya yang dikeluarkan usahatani Bisi-2 lebih kecil daripada jumlah penerimaan dan pendapatan (keuntungan) serta jumlah biaya yang dikeluarkan usahatani Bisi-18.

Referensi

Dokumen terkait

The Brazilian Entrepreneurial Ecosystem of Startups: An Analysis of Entrepreneurship Determinants in Brazil and the Perceptions Around the Brazilian Regulatory Framework,