• Tidak ada hasil yang ditemukan

HALAMAN PENGESAHAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "HALAMAN PENGESAHAN"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

Judul: Analisis Kelayakan Budidaya Jagung Hibrida Lahan Kering di Desa Timbuseng Kecamatan Pattalassang Kabupaten Gowa. Petani responden menanam tanaman jagung hibrida Bisi-2 di lahan kering di Desa Timbuseng, Kecamatan Pattalassang, Kabupaten Gowa. Responden menanam tanaman jagung hibrida Bisi-2 di lahan kering di Desa Timbuseng, Kecamatan Pattalassang, Kabupaten Gowa.

Responden menanam tanaman jagung hibrida Bisi-18 di lahan kering di Desa Timbuseng, Kecamatan Pattalassang, Kabupaten Gowa.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sedangkan menurut hasil penelitian Hadijah dkk (2007), penanaman jagung hibrida pada lahan kering di Kabupaten Bone Sulawesi Selatan dengan luas lahan 14,60 ha memperoleh keuntungan sebesar Rp. Selain Jawa dan Sumatera, Sulawesi Selatan kini menjadi target pengembangan jagung hibrida lahan kering di kawasan timur Indonesia. Perkembangan luas panen, produksi dan produktivitas jagung hibrida di Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun ini disajikan pada Tabel 1.

Lahan kering merupakan lahan dimana banyak petani melakukan pertanian hibrida jagung lahan kering.

Tabel  1.  Luas  Panen,  Produksi  dan  Produktivitas  Jagung  Hibrida  di  Provinsi  Sulawesi Selatan Tahun 2009 – 2014
Tabel 1. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Jagung Hibrida di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 – 2014

Rumusan Masalah

Saat ini peluang jagung hibrida untuk memenuhi kebutuhan pangan dan industri nasional maupun ekspor akan terus meningkat. Diantara berbagai kelebihannya, jagung hibrida mempunyai kelemahan bagi masyarakat atau petani, yaitu harga benihnya yang relatif mahal dan memerlukan perawatan yang intensif dibandingkan benih jagung biasa atau lokal. Oleh karena itu, dalam budidaya jagung hibrida lahan kering, petani memerlukan modal dan tenaga yang cukup untuk mencapai keuntungan yang maksimal.

Berdasarkan hal tersebut penulis mengangkat judul “Analisis Kelayakan Usahatani Hibrida Jagung Lahan Kering di Desa Timbuseng Kecamatan Pattalassang Kabupaten Gowa”.

Tujuan dan Kegunaan Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

  • Lahan Kering
  • Jagung Hibrida
  • Produktivitas Jagung Hibrida
  • Usahatani
  • Analisis Kelayakan (R/C Ratio)
  • Kerangka Pikir

Varietas yang paling tahan terhadap panas terik (lahan kering) adalah varietas jagung hibrida Bisi-2 dan Bisi-18. Benih jagung yang dijual kepada petani untuk menghasilkan jagung meja merupakan benih jagung hibrida yang bersertifikat. Semakin rapat jarak tanaman jagung hibrida (jarak tanam ideal), maka energi hujan yang sampai ke tanah semakin sedikit sehingga peluang terjadinya erosi semakin kecil (Laloy dan Bielders, 2008).

14 Produktivitas tanaman jagung hibrida adalah kemampuan suatu lahan dalam menghasilkan tanaman jagung hibrida per satuan luas (ha). Usahatani jagung hibrida merupakan suatu usaha penanaman jagung hibrida (input) untuk menghasilkan output, sehingga output yang dihasilkan akan bernilai ekonomis berdasarkan biaya yang dikeluarkan dan pendapatan yang diperoleh untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Kerangka Analisis Kelayakan Usahatani Hibrida Jagung Lahan Kering di Desa Timbuseng Kecamatan Pattalassang Kabupaten Gowa.

METODE PENELITIAN

  • Tempat dan Waktu Penelitian
  • Teknik Penentuan Sampel
  • Jenis dan Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Metode Analisis Data
  • Definisi Operasional

Berdasarkan Tabel 6 terlihat kondisi penduduk berdasarkan pendidikan di Desa Timbuseng Kecamatan Pattalassag Kabupaten Gowa. Analisis Kelayakan Budidaya Jagung Hibrida Responden Di Lahan Kering Di Desa Timbuseng Kecamatan Pattalassag Kabupaten Gowa Tahun 2015. Analisis Kelayakan (R/C Ratio) Budidaya Jagung Hibrida Responden Di Lahan Kering Di Desa Timbuseng Kecamatan Pattalassag Kabupaten Gowa . 2015.

Biaya tetap (penyusutan alat lubang tanam/satu musim tanam) petani yang diwawancarai menanam tanaman jagung hibrida Bisi-2 di lahan kering di Desa Timbuseng, Kecamatan Pattalassang, Kabupaten Gowa, 2015. Biaya tetap (penyusutan alat lubang tanam/satu musim tanam ) mewawancarai petani yang menanam tanaman jagung hibrida Bisi-18 di lahan kering di Desa Timbuseng, Kecamatan Pattalassang, Provinsi Gowa, 2015. Biaya variabel (herbisida/1 musim tanam) responden v Jagung Hibrida Bisi-2 di lahan kering v

Biaya variabel (herbisida/1 musim tanam) Responden budidaya jagung hibrida Bisi-18 pada lahan kering di. Penerimaan dan produksi budidaya jagung hibrida Bisi-2 oleh petani tanggap di lahan kering desa Timbuseng. Adopsi dan produksi budidaya jagung hibrida oleh responden Bisi-18 pada lahan kering di desa Timbuseng.

Lahan jagung hibrida dibudidayakan oleh petani survei di Desa Timbuseng, Kecamatan Pattalassang, Kabupaten Gowa. “Analisis Kelayakan Pertanian Hibrida Jagung Lahan Kering di Desa Timbuseng Kecamatan Pattalassang Kabupaten Gowa.”

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Kondisi Geografis

Desa Timbuseng merupakan salah satu dari 8 desa yang ada di wilayah Kecamatan Pattallassang yang terletak ± 3 km dari Desa Pattallassang, ± 15 km dari Sungguminasa dan ± 25 km dari Makassar. Dilihat dari topografinya, Desa Timbuseng memiliki topografi datar hingga berbukit dengan ketinggian 25-300 meter di atas permukaan laut. Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam jangka waktu yang lama pada suatu lokasi di bumi atau planet lain.

Sedangkan Desa Timbuseng mempunyai iklim tipe B2 dengan rata-rata curah hujan 2563 mm/tahun dan 149 hari hujan/tahun. Penggunaan lahan di Desa Timbuseng terbagi menjadi: sawah, ladang, perkebunan sukun, pemukiman dan lain-lain, rinciannya dapat dilihat pada tabel berikut. Berdasarkan Tabel 3 terlihat bahwa luas lahan terluas menurut pemanfaatannya di Desa Timbuseng Kecamatan Pattalassang Kabupaten Gowa merupakan lahan pertanian yaitu sebesar 743,74 ha. Sedangkan luas lahan tersempit atau terkecil pada perkebunan sukun adalah 55,50 ha.

Kondisi Demografi

34 Berdasarkan Tabel 4 terlihat keadaan penduduk berdasarkan umur di Desa Timbuseng Kecamatan Pattalassang Kabupaten Gowa jumlah penduduk terbanyak terdapat pada kelompok umur 16 – 35 tahun yaitu laki-laki sebanyak 721 orang dan perempuan sebanyak 750 orang. merupakan yang terkecil pada kelompok umur 0 – 5 tahun sebanyak 421 orang yang terdiri dari 202 laki-laki dan 219 perempuan. Sementara itu, terlihat kondisi kependudukan berdasarkan gender di Desa Timbuseng, Kecamatan Pattalassang, Kabupaten Gowa. Kondisi penduduk berdasarkan mata pencaharian merupakan jenis pekerjaan terpenting bagi warga desa Timbuseng untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Keadaan penduduk Desa Timbuseng berdasarkan mata pencahariannya terbagi menjadi beberapa jenis yaitu: PNS/TNI POLRI, pedagang, petani dan tukang kayu/buruh. Hal ini dapat dilihat selengkapnya pada tabel berikut. 35 Berdasarkan Tabel 5 terlihat bahwa keadaan penduduk berdasarkan mata pencaharian di Desa Timbuseng Kecamatan Pattalassag Kabupaten Gowa jumlah penduduk terbanyak pada jenis pekerjaan sebagai petani yaitu sebanyak 1.056 jiwa. Keadaan penduduk berdasarkan pendidikan dapat dilihat dari besar kecilnya tingkat pendidikan penduduk di Desa Timbuseng.

Status penduduk desa Timbuseng berdasarkan pendidikan dibedakan menjadi: tidak sekolah, pra sekolah, dasar, menengah, sekolah menengah atas dan sarjana, keseluruhannya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5. Mata Pencaharian Penduduk Desa Timbuseng
Tabel 5. Mata Pencaharian Penduduk Desa Timbuseng

Kondisi Pertanian

Hal ini menunjukkan bahwa lebih banyak responden petani di Desa Timbuseng yang memiliki pengalaman menanam jagung hibrida selama 5 hingga 6 tahun. 45 Berdasarkan Tabel 14 terlihat bahwa jumlah produksi yang diperoleh petani responden dari usahatani jagung hibrida lahan kering di Desa Timbuseng Kecamatan Pattalassang Kabupaten Gowa cukup besar yaitu dengan menghasilkan jagung hibrida Bisi-2 sebanyak 5.463,41 kg/. ha dalam satu musim tanam, dan jagung hibrida Bisi-18 sebanyak 5.651,88 kg/ha yang dihasilkan dalam satu musim tanam. Berdasarkan tabel tersebut terlihat bahwa besarnya pendapatan yang diperoleh petani responden dari usahatani jagung hibrida Bisi-2 adalah sebesar Rp.

46 Sedangkan indeks R/C – Rasio Bisi-2 menunjukkan 4,09 dan Bisi-18 menunjukkan 4,08 yang lebih besar dari 1 yang berarti budidaya jagung hibrida membawa manfaat ekonomi bagi petani survei di Desa Timbuseng, Kecamatan Pattalassang, Kabupaten Gowa. Biaya tetap (pajak tanah dan sewa tanah/satu musim tanam) bagi petani yang disurvei dalam bercocok tanam. Biaya tetap (pajak tanah dan sewa tanah/satu musim tanam) bagi responden petani yang mengolah.

Biaya variabel (tenaga panen/satu musim tanam) yang digunakan responden dalam budidaya jagung hibrida.

Tabel 8. Luas dan Hasil Tanaman Pangan
Tabel 8. Luas dan Hasil Tanaman Pangan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Identitas Petani Responden

Identitas responden dapat dilihat dari ciri-ciri yang dimilikinya dalam menjalankan usaha pertaniannya, antara lain: umur, tingkat pendidikan, pengalaman bertani, jumlah anggota keluarga, dan luas lahan yang diusahakan. Jumlah responden petani terbanyak kedua adalah kelompok umur di atas 52 tahun yaitu sebanyak 5 orang dengan persentase (25%) kelompok umur sudah tidak produktif lagi dalam menjalankan usaha peternakannya. Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa usia petani responden masih merupakan petani produktif dan masih mampu mengelola dan menerima informasi baru yang diterimanya untuk diterapkan dalam usaha peternakannya.

Berdasarkan tabel 10 terlihat bahwa diantara petani yang disurvei, responden terbanyak adalah pada tingkat pendidikan sekolah dasar yaitu sebanyak 13 responden (65%), sedangkan responden paling sedikit atau tidak ada sama sekali yang berpendidikan sarjana. tingkat yaitu 0 orang (0%). Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan petani yang diwawancarai di desa Timbuseng masih sangat rendah, karena selisih jumlah responden yang berpendidikan SD dengan yang berpendidikan SMP, SMA, dan Diploma masih sangat besar. besar. Hal ini berdampak besar pada petani yang diwawancarai dalam pengelolaan usahatani, yaitu dalam pengambilan keputusan dan penerimaan inovasi.

Pencari nafkah keluarga adalah semua orang yang dihidupi oleh kepala keluarga, dalam hal ini adalah petani responden. Jumlah pencari nafkah keluarga memegang peranan penting terhadap ketersediaan tenaga kerja, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 11. Hal ini menunjukkan bahwa responden petani di Desa Timbuseng mempunyai tanggung jawab keluarga yang lebih banyak dibandingkan dengan responden yang mempunyai banyak kewajiban keluarga.

42 Berdasarkan tabel 12 terlihat bahwa sebagian besar petani yang diwawancarai mempunyai pengalaman bertani pada rentang 5 – 6 tahun yaitu sebanyak 11 orang (55%). Sedangkan petani yang disurvei paling sedikit yang memiliki pengalaman bertani pada rentang 3 – 4 tahun, yaitu 4 orang (20%).

Tabel  12.  Tingkat  Pengalaman  Berusahatan  Responden  di  Desa  Timbuseng,  Kecamatan Pattalassang Kabupaten Gowa, 2015
Tabel 12. Tingkat Pengalaman Berusahatan Responden di Desa Timbuseng, Kecamatan Pattalassang Kabupaten Gowa, 2015

Luas Lahan Garapan

Analisis Kelayakan (R/C Ratio) Usahatani Jagung Hibrida

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa rata-rata pendapatan per orang yang diperoleh petani responden dalam satu musim tanam di Desa Timbuseng Kecamatan Pattalasssang Kabupaten Gowa adalah Rp. Sedangkan analisis R/C rasio yang diperoleh Bisi-2 menunjukkan angka 4,09 dan Bisi-18 menunjukkan angka 4,08 yang berarti budidaya jagung hibrida Bisi-2 lebih layak dibandingkan usahatani Bisi-18 di Desa Timbuseng Pattalassang. Kabupaten Gowa karena total biaya yang dikeluarkan pada usaha peternakan Bisi-2 lebih sedikit dan jumlah pendapatan (keuntungan) dari usaha peternakan Bisi-2 lebih besar dibandingkan dengan total biaya yang dikeluarkan dan pendapatan (keuntungan) dari usaha peternakan Bisi-2 2 perusahaan pertanian. 18 usaha pertanian. Sebaiknya budidaya jagung hibrida di lahan kering di Desa Timbuseng Kecamatan Pattalassang Kabupaten Gowa dikembangkan lebih lanjut khususnya penggunaan benih Bisi-2, dan dikembangkan lebih lanjut teknik budidayanya, serta perluasan penggunaan Bisi lebih lanjut. -2 tanah jagung hibrida, karena budidaya jagung hibrida Bisi-2 mungkin memberikan manfaat yang lebih kepada petani dibandingkan dengan Bisi-18 atau layak untuk dilakukan.

Analisis Produksi dan Perbandingan Produksi Jagung Hibrida dan Non Hibrida di Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi. Analisis Tingkat Pendapatan Petani Jagung Pemanfaat Pupuk Organik Di Desa Takkala Kecamatan Malangke Kabupaten Luwu Utara. Analisis Tingkat Pendapatan Petani Jagung Gogo di Desa Tabinjai Kecamatan Kuncio Pao Kabupaten Gowa.

KESIMPULAN DAN SARAN

Saran

Keuntungan dan kerugian sistem tanam lorong serta peluang dan keterbatasan penerapannya di lahan kering di hulu DAS.

Gambar 3. Lahan Jagung Hibrida yang diusahakan oleh petani responden di Desa  Timbuseng Kecamatan Pattalassang Kabupaten Gowa
Gambar 3. Lahan Jagung Hibrida yang diusahakan oleh petani responden di Desa Timbuseng Kecamatan Pattalassang Kabupaten Gowa

Perkembangan Produksi Jagung Hibrida Lahan Kering Kabupaten

Luas tanah Menurut Penggunaan di Desa Timbuseng

Keadaan Penduduk Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin di Desa

Mata Pencaharian Penduduk di Desa Timbuseng

Keadaan Penduduk Berdasarkan Pendidikan di Desa Timbuseng

Pemilikan Lahan Pertanian Tanaman Pangan di Desa Timbuseng

Luas dan Hasil Tanaman Pangan di Desa Timbuseng

Tingkat Umur Petani Responden di Desa Timbuseng

Tingkat Pendidikan Petani Responden di Desa Timbuseng

Tingkat Tanggungan Keluarga Petani Responden di Desa Timbuseng

Tingkat Pengalaman Berusahatani Responden di Desa Timbuseng

Tingkat Luas Lahan Garapan Petani Responden di Desa Timbuseng

Analisis Kelayakan (R/C Ratio) Usahatani Jagung Hibrida Petani

Gambar

Tabel  1.  Luas  Panen,  Produksi  dan  Produktivitas  Jagung  Hibrida  di  Provinsi  Sulawesi Selatan Tahun 2009 – 2014
Tabel  4.  Keadaan  Penduduk  Berdasarkan  Usia  dan  Jenis  Kelamin  di  Desa  Timbuseng tahun 2015
Tabel 5. Mata Pencaharian Penduduk Desa Timbuseng
Tabel 6. Keadaan Penduduk Berdasarkan Pendidikan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Usahatani jagung hibrida pada lahan sawah irigasi di Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan menguntungkan bagi petani, dengan rasio

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis kinerja usahatani jagung dalam penerapan inovasi benih hibrida pada lahan kering di Kabupaten Lombok Timur, (2)

Untuk mengetahui perbandingan produksi, nilai produksi serta biaya pada usahatani jagung hibrida dan lokal maka dilakukan uji-t dengan masing-masing 25 responden.. Uji t Produksi,

Pendapatan Usahatani Kopi Robusta per Hektar menurut Kelas Kesesuaian Lahan selarna Lima Tahun Produksi.. Keuntungan y ang diperoleh setiap Tanarnan Perkebunan

1) Tingkat respon petani terhadap penerapan usahatani jagung hibrida Bisi 2 pola tumpangsari di Desa Sagalaherang, secara umum sebagian besar petani responden termasuk ke

Benih jagung yang digunakan petani di lahan kering dan lahan sawah di Kabupaten Sidrap ialah hibrida Bisi-2, sedangkan di lahan sawah Kabupaten Luwu Utara

Pada usahatani jagung hibrida di Desa Limapoccoe Kecamatan Cenrana Kabupaten Maros, pemanfaatan factor-faktor produksi yang belum efisien adalah luas lahan sehingga

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor luas lahan, tenaga kerja, biaya pupuk dan air yang terhadap pendapatan petani pada usahatani jagung hibrida pada lahan