BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.3 Analisis Kelayakan (R/C Ratio) Usahatani Jagung Hibrida
Menurut Darsono (2008) dalam Sari (2011), R/C rasio merupakan metode analisis untuk mengukur kelayakan usaha dengan menggunakan rasio penerimaan (revenue) dan biaya (cost). Analisis kelayakan usaha digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian usaha dalam menerapkan suatu teknologi. Kelayakan adalah penelitian yang menyangkut berbagai aspek baik itu dari aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu semua digunakan untuk dasar penelitian untuk menganalisis kelayakan dan hasilnya digunakan untuk pengambilan keputusan apakah suatu usahatani atau bisnis layak di usahakan atau ditunda dan atau bahkan tidak bisa diusahakan.
Analisis Kelayakan (R/C Ratio) adalah perbandingan antara penerimaan atau revenue dan biaya atau total cost, (Soekartawi (1995). Analisis Kelayakan Usahatani Jagung Hibrida Petani Responden Pada lahan Kering di Desa Timbuseng Kecamatan Pattalassang Kabupaten Gowa 2015. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :
44 Tabel 14. Analisis Kelayakan (R/C Ratio) Usahatani Jagung Hibrida Petani Responden Pada lahan Kering di Desa Timbuseng Kecamatan Pattalassang Kabupaten Gowa, 2015.
No Uraian
BISI-2 BISI-18
Volume Rata- rata/ha
(kg)
Jumlah Rata-rata/ha
(Rp)
Volume Rata- rata/ha
(kg)
Jumlah Rata-rata/ha
(Rp)
I PENERIMAAN 10.926.818,18 11.303.750
Produksi (Kg) 5.463,41 5.651,88 Harga (Rp/Kg) 1.515,15 833,33 II BIAYA
A. A. Variabel :
1. Benih Jagung Hibrida (kg)
- Bisi 2 (kg) 13,48 809.090,91
- Bisi 18 (kg) 15,25 991.250
2. Pupuk (kg) - Urea (kg) - TSP (kg)
- NPK-Phonska (kg) - ZA (kg)
269,69 65,91 56,82 122,73
512.424,24 158.181,82 136.363,64 245.454,55
256,67 43,75 60,42 104,17
487.666,67 105.000 145.000 208.333,33 3. Herbisida (Liter)
- Calaris (Liter) - Noxone (Liter) - Supremo (Liter) - DMA-6 (Liter)
0,61 0,68 0,98 1,25
181.818,18 34.090,91 51.212,12 75.000
0,81 0,77 0,79 0,56
243.750 38.541,67 41.166,67 33.750 4. Upah TK (HOK)
- Tanam (HOK) 140.530,30 161.875
- Panen (HOK) 151.136,36 172.083,33
Jumlah ( A ) 2.495.303,03 2.628.417
B. B. Tetap :
1. - Pajak 2.272,73 2.500
2. - Sewa lahan 90.909,09 87.500
3. - Penyusutan 85.153 51.168,38
Jumlah ( B ) 178.334,82 141.168
III Total ( A + B ) 2.673.637,85 2.769.585
IV a. PENDAPATAN ( I – III ) 8.253.180,33 8.534.165
V b. R/C Ratio ( I/III ) 4,09 4,08
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2015
Ket. harga: Benih Bisi-2 : 60.000/kg, benih Bisi-18: 65.000/kg, TSP : 2.400/kg, ZA : 2.000/kg, Urea : 1.900/kg, NPK Phonska: 2.400/kg, Calaris : 300.000/Liter, Supremo: 52.000/Liter, Noxone : 50.000/Liter, DMA - 6 : 60.000/Liter
45 Berdasarkan Tabel 14, dapat diketahui bahwa besarnya jumlah produksi yang didapatkan petani responden dari usahatani jagung hibrida lahan kering di Desa Timbuseng Kecamatan Pattalassang Kabupaten Gowa cukup besar yaitu dengan memproduksi jagung hibrida Bisi-2 sebesar 5.463,41 kg/ha dalam satu kali musim tanam dan memproduksi jagung hibrida Bisi-18 sebesar 5.651,88 kg/ha dalam satu kali musim tanam. Sedangkan besarnya penerimaan usahatani Bisi-2 sebesar Rp. 10.926.818,18/ha dan penerimaan usahatani Bisi-18 sebesar Rp. 11.303.750/ha dengan pengeluaran biaya dalam usahatani Bisi-2 sebesar Rp.
2.673.637,85/ha, dan biaya yang dikeluarkan dalam usahatani Bisi-18 adalah sebesar Rp. 2.769.585/ha.
Berdasarkan Tabel tersebut maka dapat dilihat bahwa besarnya jumlah pendapatan yang diterima petani responden dari usahatani jagung hibrida Bisi-2 yaitu sebesar Rp. 8.253.180,33/ha, pendapatan yang diterima petani responden dari usahatani jagung hibrida Bisi-18 yaitu sebesar Rp. 8.534.165/ha dalam satu kali musim tanam. Sedangkan, pendapatan rata-rata per orang jagung hibrida Bisi- 2 sebesar Rp. 9.799.336/orang dan Bisi-18 sebesar Rp.19.204.240/orang dalam satu kali musim tanam. Hal ini menandakan bahwa pendapatan atau keuntungan rata-rata per hektar lebih besar dibandingkan dengan pendapatan rata-rata per orang dalam satu kali musim tanam.
46 Sedangkan Indeks R/C – Ratio Bisi-2 menunjukkan angka 4,09 dan Bisi- 18 menunjukkan angka 4,08 yaitu lebih besar dari 1, berarti usahatani jagung hibrida memberikan manfaat secara ekonomis terhadap petani responden di Desa Timbuseng Kecamatan Pattalasssang Kabupaten Gowa. Hal ini dapat diartikan bahwa jika petani mengeluarkan biaya sebesar Rp.1 maka petani responden akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 4,09 atau 4,08/ha dalam satu kali musim tanam, serta kelayakan Bisi-2 dan Bisi-18 hampir sama atau tidak jauh berbeda.
47
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa besarnya penerimaan rata-rata per orang yang diperoleh petani responden dalam satu kali musim tanam di Desa Timbuseng Kecamatan Pattalasssang Kabupaten Gowa adalah sebesar Rp. 10.926.818,18/ha dan penerimaan usahatani Bisi-18 sebesar Rp. 11.303.750/ha dalam satu kali musim tanam, dengan pendapatan (keuntungan) usahatani Bisi-2 sebesar Rp. 8.253.180,33/ha, sedangkan pendapatan usahatani Bisi-18 yaitu sebesar Rp. 8.534.165/ha dalam satu kali musim tanam dengan biaya total rata-rata per hektar dalam usahatani Bisi-2 sebesar Rp. 2.673.637,85/ha, dan biaya yang dikeluarkan dalam usahatani Bisi-18 adalah sebesar Rp. 2.769.585/ha.
Sedangkan, analisis R/C ratio diperoleh Bisi-2 menunjukkan angka 4,09 dan Bisi-18 menunjukkan angka 4,08 yang berarti bahwa usahatani jagung hibrida Bisi-2 lebih layak dibandingkan dengan usahatani Bisi-18 di Desa Timbuseng Kecamatan Pattalasssang Kabupaten Gowa karena jumlah biaya yang dikeluarkan pada usahatani Bisi-2 lebih kecil serta jumlah pendapatan (keuntungan) usahatani Bisi-2 lebih besar dibandingkan dengan jumlah biaya yang dikeluarkan serta pendapatan (keuntungan) dari usahatani Bisi-18.
48 6.2 Saran
Sebaiknya usahatani jagung hibrida pada lahan kering di Desa Timbuseng Kecamatan Pattalassang Kabupaten Gowa, lebih dikembangkan lagi terutama penggunaan benih Bisi-2, dan lebih dikembangkan lagi teknik budidayanya, serta memperluas lagi penggunaan lahan jagung hibrida Bisi-2 karena usahatani jagung hibrida Bisi-2 dapat memberikan lebih banyak keuntungan kepada petani dibandingkan dengan Bisi-18 atau layak untuk diusahakan.
49
DAFTAR PUSTAKA
AAK. 2007. Teknik Bercocok Tanam Jagung. Yogyakarta: Kanisius.
Agrolan, J. 2010. Analisis Produksi dan Komparatif antara Usahatani Jagung Hibrida dengan Nonhibrida di Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi.
Skripsi. Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako, Sulawesi Tengah.
Akil, M. 2013. Kebutuhan Hara N, P, dan K Tanaman Jagung Hibrida pada Lahan Kering di Kabupaten Gowa. Seminar nasional serealia, 2013.
Balai Penelitian Tanaman Serealia.
Anonim. 2013. Pengelolaan Agroekosistem Lahan Kering. https://
http://marno.lecture.ub.ac.id diakses 2 juni 2015.
_______. 2012. Harga Jagung Anjlok, Pemerintah Diminta Tekan Impor. Harian Kompas. Senin, 5 Maret 2012.
_______. 2011. Memahami Arti Lahan Kering. http://fst.undana.ac.id diakses 11 juli 2011.
Aulia, A. N. 2008. Analisis Pendapatan Usahatani Padi dan Kelayakan Usahatani Vanili pada Ketinggian Lahan 350-800 m dpl di Kabupaten Tasikmalaya. Skripsi. Program Studi Ekonomi Pertanian dan Sumberdaya. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.
Badan Pusat Statistik. 2013. Sulawesi Selatan Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan.
__________________. 2012. Sulawesi Selatan Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan.
Balitsereal. 2006. Mengenal Varietas Jagung yang Toleran Terhadap Perubahan Iklim. Balai Penelitian Tanaman Serealia Maros. Sulawesi Selatan.
Brown, Maxwell L. 1979. Farm Budgets, From farm Income Analysis to Agricultural Project Analysis. The Jhon Hopkins University Press, Baltimore and London.
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. 2010. Kebijakan Pemerintah Dalam Pengembangan Tanaman Sereal di Indonesia Dalam Mendukung Kemandirian Pangan. Ditjen Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian.
Juli 2010. http://www.pertanian.go.id diakses 22 mei 2015.
50 Febriana, H. 2014. Sulawesi Selatan sebagai Sentra Produksi Jagung Nasional.
(On-line). http://www.identitasonline.net diakses 22 mei 2015.
Hadijah, dkk. 2009. Dinamika Usahatani Jagung Hibrida dan Permasalahannya pada Lahan Kering di Kabupaten Bone. Prosiding Seminar Nasional Serealia 2009. Balai Penelitian Tanaman Serealia dan Balai Pengkajian
teknologi Pertanian Sulawesi Utara.
http://balitsereal.litbang.pertanian.go.id diakses 22 Mei 2015
Hariani, M. 2014. Analisis Tingkat Pendapatan Petani Jagung Melalui Penggunaan Pupuk Organik di Desa Takkalala Kecamatan Malangke Kabupaten Luwu Utara. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Muhammadiyah Makassar.
Haryati, Umi. 2002. Keunggulan dan Kelemahan Sistem Alley Cropping Serta Peluang dan Kendala Adopsinya Di Lahan Kering DAS Bagian Hulu.
http://216.239.33.100/search?q:rudyct.tripod.com diakses 20 Maret 2015.
Hernanto, Fadoli. 1996. Ilmu Usahatani. Cetakan Ketujuh. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Hilmanto, Rudi. 2011. Strategi Usaha Tani Menghadapi Fluktuasi Harga.
http://kiprahagroforestri.blogspot.co.id diakses 21 Juli 2015
Istiqomah, Abu. 2011. Analisis Usahatani Agribisnis. (On-line).
http://abuistiqomah.blogspot.com diakses 21 Juli 2015
Kementerian Pertanian (2010). Perawatan Tanaman Jagung. (On-line).
http://cybex.pertanian.go.id diakses 21 Juli 2015
Laloy E. and Bielders C.L. 2008. Plot Scale Continous Modelling of Runoff in a Maize Cropping System with Dynamic Soil Surface Properties. Journal of Hydrology 349:455-469.
Lubis, Sa'aduddin . 2014. Pengertian Analisis Kelayakan Usaha. (On-line).
http://saaduddinlubis.blogspot.com diakses 22 Juli 2015.
Miller, G. and Tidman MJ. 2001. Impact of Soil Erosion on Soil Productivity.
Departement of Agronomy Lowa State University, Ames Lowa
Munodawafa A. and Neil Zhou. 2008. Improving Water Utilization in Maize Production Through Conservation Tillage System in Semi-Arid Zimbabwe. Journal Physic Chemistry of the Earth 33:757-761
51 Musseng, Ahmad. 2003. Perbandingan Efisiensi Usahatani Jagung Hibrida dan Jagung Lokal dengan Pendekatan Agribisnis. Disertasi. (tidak dipublikasikan).
Narbuko, Cholid dan Abu Ahmadi. 2012. Metodologi Penelitian. Jakarta : Bumi Aksara.
Rizni. 2014. Analisis Pendapatan Usahatani Padi Di Kabupaten Gorontalo (Studi kasus Desa Wonosari Kecamatan Paguyaman Kabupaten Gorontalo).
Skripsi. (On-line). http://riz-ni.blogspot.com diakses 12 maret 2015 RPJM Desa. 2011-2015. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
Timbuseng, Sulawesi Selatan. Desa Timbuseng.
Rukmana, Rahmat. 2009. Usahatani Jagung. Yogyakarta: Kanisius. Sub Bab Jagung Varietas Hibrida Halaman 36 (On-line).
https://books.google.co.id diakses 22 Juli 2015
Sari, Reny Puspita. 2011. Analisis Nilai Tambah dan Kelayakan Usaha Agroindustri Chip Ubi Kayu Sebagai Bahan Baku Pembuatan MOCAF (Modified Cassava Flour) di Kabupaten Trenggalek. Skripsi.
Universitas brawijaya, Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Program Studi Agribisnis, Malang.
http://dokumen.tips/documents/skripsi-559793aad3e54.html diakses 5 juli 2015.
Sitepu, S. 2011. Meningkatkan Produksi Jagung. (On-line).
http://repository.usu.ac.id diakses 24 maret 2015
Soekartawi, dkk. 2011. Ilmu Usahatani dan Penelitian Untuk Pengembangan Petani Kecil. Jakarta: Universitas Indonesia.
_____________. 1995. Ilmu Usahatani. UI Press. Jakarta.
Suprapto, H. S. dan A. R. Marzuki. 2005. Bertanam Jagung. Penebar Swadaya : Jakarta.
Sutardjo, dkk. 2012. Optimasi Produksi Empat Varietas Jagung Hibrida di Kertosono, Kabupaten Nganjuk. Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia Vol. 14, No. 1, April 2012. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Gedung 2 BPPT, Lantai 17. http://ejurnal.bppt.go.id diakses 5 juli 2015.
Suwardji dan Tejowulan (2002). Pertanian lahan kering di Provinsi NTB:
Potensi, Prospek dan Kendala Pengembangannya. Makalah Seminar Nasional Pengembangan Teknologi Pertanian, Mataram.
52 Tanindo. 2012. Mengenal Si Jagung Super Bisi-18. (On-line).
http://www.tanindo.com 5 juli 2015.
Warsana. 2007. Analisis efisiensi dan keuntungan Usaha tani jagung (studi di kecamatan randublatung Kabupaten blora). Tesis. Program studi Magister ilmu ekonomi Dan studi pembangunan, Universitas diponegoro, Semarang. http://eprints.undip.ac.id diakses 5 juli 2015.
Wikipedia. 2014. Varietas hibrida. (On-line). https://id.wikipedia.org diakses 6 Juli 2015.
Wulandari, L. 2014. Analisis Tingkat Pendapatan Petani Jagung pada Lahan Berlereng di Desa Tabinjai Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa. Skripsi. Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Makassar.
53
KUISIONER PENELITIAN
No. Responden : Tanggal wawancara :
1. IDENTITAS RESPONDEN
a. Nama :
b. Umur :
c. Pendidikan Terakhir : d. Tanggungan Keluarga : e. Pengalaman Berusahatani : 2. KEPEMILIKAN SUMBER DAYA
a. Luas Lahan :……….. ha.
b. Berapa pajak lahan yang harus dibayar petani per tahun?
c. Status Lahan: 1). Milik sendiri 2). Bagi hasil 3). ……….
d. Sumber modal yang digunakan:
1). Modal sendiri 2). Pinjaman 3). Lembaga keuangan e. Berapa modal yang digunakan dalam satu kali musim tanam?
f. Peralatan
Jenis Alat Harga (Rp) Nilai sekarang (Rp)
Lama Pemakaian (Thn) 1.
2.
3.
54 3. PROSES PRODUKSI
a. Biaya Saprodi
1) Bibit yang digunakan berasal dari: a). Beli b). Milik sendiri 2) Benih jagung hibrida jenis apa sajakah yang anda gunakan?
3) Berapakah harga benih jagung hibrida?... /kg
4) Berapakah jumlah benih yang anda butuhkan dalam satu kali musim tanam?
5) Pupuk jenis apa sajakah yang anda gunakan?
6) Berapakah jumlah pupuk yang anda butuhkan dalam satu kali musim tanam?
7) Berapa harga pupuk?.../kg
8) Pestisida jenis apa sajakah yang anda gunakan?
9) Berapakah harga pestisida?... /liter
10) Berapakah jumlah pestisida yang anda butuhkan dalam satu kali musim tanam?
b. Biaya Tenaga Kerja
1) Pengolahan lahan dilakukan dengan menggunakan alat apa?
2) Berapakah harga sewa alat?.../hari
3) Berapa lamakah waktu yang dibutuhkan dalam pengelolaan lahan?
4) Berapa jumlah tenaga kerja dalam melakukan: penanaman, penyiangan, pemupukan, penyemprotan, pengairan, panen, pengangkutan?
55 5) Berapakah waktu yang dibutuhkan tenaga kerja dalam melakukan:
penanaman, penyiangan, pemupukan, penyemprotan, pengairan, panen, pengangkutan?
6) Berapakah harga harga sewa per hari yang dibutuhkan tenaga kerja dalam melakukan: penanaman, penyiangan, pemupukan, penyemprotan, pengairan, panen, pengangkutan?
4. PEMASARAN
a. Jagung hibrida dijual dalam bentuk?
b. Harga jual jagung hibrida di tentukan oleh : 1) Pembeli ( pedagang) 3) pemerintah 2) Petani
c. Berapa harga jagung hibrida yang dijual oleh petani: Rp.../ kg d. Bagaimana jual beli di lakukan?
1) Di bayar tunai di tempat petani 2) Di bayar tunai di tempat pedagang 3) Lain-lain
e. Bila jual beli di lakukan di tempat pedagang berapa biaya pengangkutan yang di keluarkan: Rp...
56 5. ANALISIS PENERIMAAN
No Jenis Jagung Hibrida
Harga (Rp/kg)
Jumlah Produksi
(ton/ha)
Total Penerimaan 1.
2.
3.
4.
Jumlah Rata-Rata 6. ANALISIS BIAYA
No Jenis Biaya Biaya Tetap (Rp/Periode)
Biaya Tidak Tetap (Rp/Periode)
Total Biaya (Rp) 1. Sewa Lahan ...
2. Pajak Lahan ...
3. Biaya Penyusutan ...
4. Tenaga Kerja ...
5. Biaya Saprodi ...
Jumlah
7. ANALISIS KELAYAKAN
No Biaya Produksi Volume Angka Satuan Total A. Biaya Saprodi
1. Benih (kg) 2. Pupuk (kg) 3. Insektisida 4. Fungisida
Total Biaya A (Rp)
57 B. Biaya Tenaga Kerja (HOK)
a. Penanaman b. Panen
Total Biaya B (Rp) C. Pajak Lahan (Ha) Total A+B+C (Rp) Produksi jagung (kg) Penerimaan (Rp) R/C Ratio
8. PENYUSUTAN ALAT (NPA) NPA = –
× ∑ Alat
= Rp. ………
9. PENERIMAAN
Penerimaan = Jumlah Produksi x Harga
= ……….. x ……….
= Rp. ………
10. BIAYA TOTAL (Total Cost)
Biaya Total = Biaya Tetap + Biaya Tidak Tetap
= ……….. + ……….
= Rp. ………
11. KELAYAKAN (R/C Ratio) R/C Ratio =
= ………
58
………...
= ………
Catatan:
R/C Ratio>1, Untung
R/C Ratio<1, Rugi
R/C Ratio=1, Impas
Responden
...………....
59
PETA LOKASI PENELITIAN
60 Lampiran 1. Identitas Responden Usahatani Jagung Hibrida Bisi-2 pada Lahan Kering di Desa Timbuseng Kecamatan Pattalassang
Kabupaten Gowa.
No Nama Pendidikan Umur
(tahun)
Jumlah Tanggungan
Keluarga (orang)
Pengalaman Usahatani
(tahun)
Luas Lahan
(ha)
Produksi (kg)
1. Jamaluddin SMA 60 4 6 1,200 6.000
2. Nyondri SD 40 3 3 1,00 5.700
3. Yuddin SMA 45 5 5 3,00 16.300
4. Dg. Tayang - 63 2 5 2,00 8.000
5. Usman Dg. Sirua SD 31 3 6 1,00 4.600
6. Aziz Dg. Nyampa SD 32 3 10 1,00 4.080
7 Dg. Nuntung - 55 5 4 1,00 4.337
8. Muh. Arsyad SD 38 2 4 1,00 4.800
9. Rustam SMP 43 7 6 1,00 9.300
10. Dg. Nuru SD 41 4 5 1,00 9.000
Jumlah 448 38 54 13,2 72.117
Rata- rata 44,8 3.8 5,4 1,32 7.211,7
Per ha 1 5.463,41
61 Lampiran 2. Identitas Responden Usahatani Jagung Hibrida Bisi-18 pada Lahan Kering di Desa Timbuseng Kecamatan Pattalassang
Kabupaten Gowa.
No Nama Pendidikan Umur
(tahun)
Jumlah Tanggungan
Keluarga (orang)
Pengalaman Usahatani
(tahun)
Luas Lahan
(ha)
Produksi (kg)
1. Cupan Dg. Sawing SD 52 5 4 3,00 18.000
2. Syaharuddin SMP 40 8 8 4,00 20.000
3. Syamsudin SMA 28 3 5 2,00 9.000
4. Muhtar SD 36 5 8 3,00 16.000
5. Dahlan Dg. Ngerang SD 25 3 7 2,00 10.000
6. Dg. Sikki SD 60 3 5 2,00 12.000
7. Dahrul SD 25 3 5 2,00 13.200
8. Sirajuddin SD 41 6 5 2,00 12.000
9. Anton SD 31 5 7 3,00 17.445
10. Mustari SD 42 8 6 1,00 8.000
Jumlah 380 49 60 24 135.645
Rata- rata 38 4,9 6,0 2,4 13.564,5
Per ha 1 5.651,88
62 Lampiran 3. Biaya Tetap (Penyusutan Alat Tangki / Satu Kali Musim Tanam) Petani Responden yang Mengusahakan Tanaman
Jagung Hibrida Bisi-2 pada Lahan Kering di Desa Timbuseng Kecamatan Pattalassang Kabupaten Gowa,2015.
No Nama Luas
Lahan (ha)
Jumlah Alat (Unit)
Harga Lama (Rp)
Harga Baru (Rp)
Lama Pemakaian
(Thn)
Jumlah (Rp)
1. Jamaluddin 1,200 1 500.000 250.000 5 50.000
2. Nyondri 1,00 1 500.000 350.000 3 50.000
3. Yuddin 3,00 1 2.000.000 1.600.000 3 133.333
4. Dg. Tayang 2,00 1 2.000.000 1.800.000 2 100.000
5. Usman Dg. Sirua 1,00 1 2.000.000 1.800.000 2 100.000
6. Aziz Dg. Nyampa 1,00 1 2.000.000 1.800.000 2 100.000
7. Dg. Nuntung 1,00 1 500.000 300.000 4 50.000
8. Muh. Arsyad 1,00 1 2.000.000 1.500.000 4 125.000
9. Rustam 1,00 1 500.000 400.000 2 50.000
10. Dg. Nuru 1,00 1 500.000 350.000 3 50.000
Jumlah 13,2 10 12.500.000 10.150.000 30 808.333
Rata – rata 1,32 1,0 1.250.000 1.015.000 3,0 80.833,3 Per ha 1 0,76 946.969,69 768.939,39 2,27 61.237,35
63 Lampiran 4. Biaya Tetap (Penyusutan Alat Tangki / Satu Kali Musim Tanam) Petani Responden yang Mengusahakan Tanaman
Jagung Hibrida Bisi-18 pada Lahan Kering di Desa Timbuseng Kecamatan Pattalassang Kabupaten Gowa, 2015.
No Nama Luas
Lahan (ha)
Jumlah Alat (Unit)
Harga Lama (Rp)
Harga Baru (Rp)
Lama Pemakaian
(Thn)
Jumlah (Rp)
1. Cupan Dg. Sawing 3,00 2 500.000 350.000 3 100.000
2. Syaharuddin 4,00 2 2.000.000 1.800.000 2 200.000
3. Syamsudin 2,00 1 500.000 400.000 2 50.000
4. Muhtar 3,00 1 2.000.000 1.800.000 2 100.000
5. Dahlan Dg. Ngerang 2,00 1 2.000.000 1.500.000 4 125.000
6. Dg. Sikki 2,00 1 2.000.000 1.800.000 2 100.000
7. Dahrul 2,00 1 500.000 250.000 5 50.000
8. Sirajuddin 2,00 1 500.000 350.000 3 50.000
9. Anton 3,00 1 2.000.000 1.600.000 3 133.333
10. Mustari 1,00 1 500.000 350.000 3 50.000
Jumlah 24 12 12.500.000 10.200.000 29 958.333
Rata – rata 2,4 1,2 1.250.000 1.020.000 2,9 95.833,3
Per ha 1 0,5 520.833,33 425.000 1,21 39.930,54
64 Lampiran 5. Biaya Tetap ( Penyusutan Alat Parang / Satu Kali Musim Tanam ) Petani Responden yang Mengusahakan Tanaman
Jagung Hibrida Bisi-2 pada Lahan Kering di Desa Timbuseng Kecamatan Pattalassang Kabupaten Gowa, 2015.
No Nama Luas
Lahan (ha)
Jumlah (Unit)
Harga Lama (Rp)
Harga Baru (Rp)
Lama Pemakaian
(Thn)
Jumlah (Rp)
1. Jamaluddin 1,200 1 100.000 70.000 1 30.000
2. Nyondri 1,00 1 100.000 70.000 1 30.000
3. Yuddin 3,00 1 100.000 60.000 3 13.333
4. Dg. Tayang 2,00 1 100.000 70.000 1 30.000
5. Usman Dg. Sirua 1,00 1 100.000 70.000 1 30.000
6. Aziz Dg. Nyampa 1,00 1 100.000 70.000 1 30.000
7. Dg. Nuntung 1,00 1 100.000 55.000 4 11.250
8. Muh. Arsyad 1,00 1 100.000 35.000 6 10.833
9. Rustam 1,00 1 100.000 35.000 6 10.833
10. Dg. Nuru 1,00 1 100.000 70.000 1 30.000
Jumlah 13,2 10 1.000.000 605.000 25 226.249
Rata – rata 1,32 1 100.000 60.500 2,5 22.624,9
Per ha 1 0,76 75.757,58 45.833,33 1,89 17.140,08
65 Lampiran 6. Biaya Tetap ( Penyusutan Alat Parang / Satu Kali Musim Tanam ) Petani Responden yang Mengusahakan Tanaman
Jagung Hibrida Bisi-18 pada Lahan Kering di Desa Timbuseng Kecamatan Pattalassang Kabupaten Gowa, 2015.
No Nama Luas
Lahan (ha)
Jumlah (Unit)
Harga Lama (Rp)
Harga Baru (Rp)
Lama Pemakaian
(Thn)
Jumlah (Rp)
1. Cupan Dg. Sawing 3,00 2 100.000 50.000 5 20.000
2. Syaharuddin 4,00 3 100.000 25.000 8 28.125
3. Syamsudin 2,00 1 100.000 35.000 6 10.833
4. Muhtar 3,00 1 100.000 70.000 1 30.000
5. Dahlan Dg. Ngerang 2,00 1 100.000 30.000 7 10.000
6. Dg. Sikki 2,00 1 100.000 70.000 1 30.000
7. Dahrul 2,00 1 100.000 50.000 5 10.000
8. Sirajuddin 2,00 1 100.000 50.000 5 10.000
9. Anton 3,00 1 100.000 55.000 4 11.250
10. Mustari 1,00 1 100.000 65.000 2 17.500
Jumlah 24 13 1.000.000 500.000 44 177.708
Rata – rata 2,4 1,3 100.000 50.000 4,4 17.770,8
Per ha 1 0,54 41.666,67 20.833,33 1,83 7.404,5
66 Lampiran 7. Biaya Tetap (Penyusutan Alat Pelubang Tanam / Satu Kali Musim Tanam) Petani Responden yang Mengusahakan Tanaman Jagung Hibrida Bisi-2 pada Lahan Kering di Desa Timbuseng Kecamatan Pattalassang Kabupaten Gowa,2015.
No Nama Luas
Lahan (ha)
Jumlah (Unit)
Harga Lama
(Rp)
Harga Baru (Rp)
Lama Pemakaian
(Thn)
Jumlah (Rp)
1. Jamaluddin 1,200 - - - - -
2. Nyondri 1,00 - - - - -
3. Yuddin 3,00 3 50.000 30.000 3 20.000
4. Dg. Tayang 2,00 2 50.000 40.000 1 20.000
5. Usman Dg. Sirua 1,00 - - - - -
6. Aziz Dg. Nyampa 1,00 2 50.000 35.000 2 15.000
7. Dg. Nuntung 1,00 2 50.000 25.000 4 12.500
8. Muh. Arsyad 1,00 - - - - -
9. Rustam 1,00 2 50.000 35.000 2 15.000
10. Dg. Nuru 1,00 1 50.000 30.000 3 6.700
Jumlah 13,2 12 300.000 195.000 15 89.200
Rata – rata 1,32 2 50.000 32.500 2,5 14.866,67
Per ha 1 0,91 22.727,27 14.772,73 1,12 6.757,58
67 Lampiran 8. Biaya Tetap (Penyusutan Alat Pelubang Tanam / Satu Kali Musim Tanam) Petani Responden yang Mengusahakan Tanaman Jagung Hibrida Bisi-18 pada Lahan Kering di Desa Timbuseng Kecamatan Pattalassang Kabupaten Gowa, 2015.
No Nama Luas
Lahan (ha)
Jumlah (Unit)
Harga Lama
(Rp)
Harga Baru (Rp)
Lama Pemakaian
(Thn)
Jumlah (Rp)
1. Cupan Dg. Sawing 3,00 2 50.000 25.000 4 12.500
2. Syaharuddin 4,00 4 50.000 30.000 3 26.667
3. Syamsudin 2,00 2 50.000 30.000 3 13.300
4. Muhtar 3,00 1 50.000 30.000 3 6.700
5. Dahlan Dg. Ngerang 2,00 2 50.000 30.000 3 13.300
6. Dg. Sikki 2,00 - - - - -
7. Dahrul 2,00 - - - - -
8. Sirajuddin 2,00 1 50.000 35.000 2 7.500
9. Anton 3,00 2 50.000 20.000 5 12.000
10. Mustari 1,00 - - - - -
Jumlah 24 14 350.000 200.000 23 91.967
Rata – rata 2,4 2 50.000 28.571,43 3,29 13.138,14
Per ha 1 0,58 14.583,33 8.333,33 0,96 3.831,96
68 Lampiran 9. Biaya Tetap (Pajak Lahan Dan Sewa Lahan / Satu Kali Musim Tanam) Petani Responden yang Mengusahakan Tanaman
Jagung Hibrida Bisi-2 di Desa Timbuseng Kecamatan Pattalassang Kabupaten Gowa, 2015.
No Nama
Luas Lahan (ha)
Pajak (Rp / 1x
musim tanam)
Sewa Lahan (Rp / 1x
musim tanam)
1. Jamaluddin 1,200 - 150.000
2. Nyondri 1,00 6.000 -
3. Yuddin 3,00 18.000 -
4. Dg. Tayang 2,00 - 300.000
5. Usman Dg. Sirua 1,00 - 150.000
6. Aziz Dg. Nyampa 1,00 - 150.000
7. Dg. Nuntung 1,00 - 150.000
8. Muh. Arsyad 1,00 6.000 -
9. Rustam 1,00 - 150.000
10. Dg. Nuru 1,00 - 150.000
Jumlah 13,2 30.000 1.200.000
Rata –rata 1,32 10.000 171.428,57
Per ha 1 2.272,73 90.909,09
69 Lampiran 10. Biaya Tetap (Pajak Lahan Dan Sewa Lahan / Satu Kali Musim Tanam) Petani Responden yang Mengusahakan
Tanaman Jagung Hibrida Bisi-18 di Desa Timbuseng Kecamatan Pattalassang Kabupaten Gowa, 2015.
No Nama
Luas Lahan (ha)
Pajak (Rp / 1x
musim tanam)
Sewa Lahan (Rp / 1x
musim tanam)
1. Cupan Dg. Sawing 3,00 18.000 -
2. Syaharuddin 4,00 - 600.000
3. Syamsudin 2,00 12.000 -
4. Muhtar 3,00 18.000 -
5. Dahlan Dg. Ngerang 2,00 - 300.000
6. Dg. Sikki 2,00 - 300.000
7. Dahrul 2,00 - 300.000
8. Sirajuddin 2,00 12.000 -
9. Anton 3,00 - 450.000
10. Mustari 1,00 - 150.000
Jumlah 24 60.000 2.100.000
Rata –rata 2,4 15.000 350.000
Per ha 1 2.500 87.500
70 Lampiran 11. Biaya Variable (Benih Bisi-2 / Satu Kali Musim Tanam) Petani Responden di Desa Timbuseng Kecamatan
Pattalassang Kabupaten Gowa, 2015.
No Nama
Luas Lahan
(ha)
kg
Harga Satuan
(Rp)
Jumlah (Rp)
1. Jamaluddin 1,200 15 60.000 900.000
2. Nyondri 1,00 15 60.000 900.000
3. Yuddin 3,00 44 60.000 2.640.000
4. Dg. Tayang 2,00 17 60.000 1.020.000
5. Usman Dg. Sirua 1,00 14 60.000 840.000 6. Aziz Dg. Nyampa 1,00 15 60.000 900.000
7. Dg. Nuntung 1,00 15 60.000 900.000
8. Muh. Arsyad 1,00 14 60.000 840.000
9. Rustam 1,00 15 60.000 900.000
10. Dg. Nuru 1,00 14 60.000 840.000
Jumlah 13,2 178 600.000 10.680.000 Rata-rata 1,32 17,8 60.000 1.068.000 Per ha 1 13,48 45.454,55 809.090,91
71 Lampiran 12. Biaya Variable (Benih Bisi-18 / Satu Kali Musim Tanam) Petani Responden di Desa Timbuseng Kecamatan
Pattalassang Kabupaten Gowa, 2015.
No Nama
Luas Lahan
(ha)
kg
Harga Satuan
(Rp)
Jumlah (Rp) 1. Cupan Dg. Sawing 3,00 40 65.000 2.600.000
2. Syaharuddin 4,00 50 65.000 3.250.000
3. Syamsudin 2,00 30 65.000 1.950.000
4. Muhtar 3,00 45 65.000 2.925.000
5. Dahlan Dg. Ngerang 2,00 20 65.000 1.300.000
6. Dg. Sikki 2,00 40 65.000 2.600.000
7. Dahrul 2,00 30 65.000 1.950.000
8. Sirajuddin 2,00 20 65.000 1.300.000
9. Anton 3,00 55 65.000 3.575.000
10. Mustari 1,00 36 65.000 2.340.000
Jumlah 24 366 650.000 23.790.000
Rata-rata 2,4 36,6 65.000 2.379.000
Per ha 1 15,25 27.083,33 991.250
72 Lampiran 13. Biaya Variable (Pupuk / Satu Kali Musim Tanam) Petani Responden yang Mengusahakan Tanaman Jagung Hibrida
Bisi-2 pada Lahan Kering di Desa Timbuseng Kecamatan Pattalassang Kabupaten Gowa, 2015.
No Nama
Luas lahan (ha)
Pupuk Jumlah
Urea TSP NPK-Phonska ZA
Volume (kg)
Harga (Rp) Kg Harga
(Rp) Kg Harga
(Rp) Kg Harga
(Rp) Kg Harga
(Rp)
1. Jamaluddin 1,200 300 570.000 - - 150 360.000 150 300.000 600 1.230.000
2. Nyondri 1,00 310 589.000 - - 100 240.000 100 200.000 510 1.029.000
3. Yuddin 3,00 800 1.520.000 350 840.000 - - 350 700.000 1.500 3.060.000
4. Dg. Tayang 2,00 550 1.045.000 250 600.000 - - 250 500.000 1.050 2.145.000
5. Usman Dg. Sirua 1,00 250 475.000 - - 100 240.000 100 200.000 450 915.000
6. Aziz Dg. Nyampa 1,00 300 570.000 - - 150 360.000 150 300.000 600 1.230.000
7. Dg. Nuntung 1,00 250 475.000 - - 150 360.000 150 300.000 550 1.135.000
8. Muh. Arsyad 1,00 300 570.000 - - 100 240.000 100 200.000 500 1.010.000
9. Rustam 1,00 250 475.000 150 360.000 - - 150 300.000 550 1.135.000
10. Dg. Nuru 1,00 250 475.000 120 288.000 - - 120 240.000 490 1.003.000
Jumlah 13,2 3.560 6.764.000 870 2.088.000 750 1.800.000 1.620 3.240.000 6.800 13.892.000 Rata-rata 1,32 356 676.400 217,5 522.000 125 300.000 162 324.000 680 1.389.200 Per ha 1 269,69 512.424,24 65,91 158.181,82 56,82 136.363,64 122,73 245.454,55 515,15 1.052.424,24
Ket. Harga: TSP : 2.400/kg ZA : 2.000/kg Urea : 1.900/kg NPK Phonska : 2.400/kg
73 Lampiran 14. Biaya Variable (Pupuk / Satu Kali Musim Tanam) Petani Responden yang Mengusahakan Tanaman Jagung Hibrida
Bisi-18 pada Lahan Kering di Desa Timbuseng Kecamatan Pattalassang Kabupaten Gowa, 2015
No Nama
Luas lahan
(ha)
Pupuk Jumlah
Urea TSP NPK-Phonska ZA
Volume (kg)
Harga (Rp)
Kg Harga
(Rp) Kg Harga
(Rp) Kg Harga
(Rp) Kg Harga (Rp)
1. Cupan Dg. Sawing 3,00 750 1.425.000 350 840.000 - - 350 700.000 700 2.965.000
2. Syaharuddin 4,00 1.000 1.900.000 - - 400 960.000 400 800.000 1.800 3.660.000
3. Syamsudin 2,00 500 950.000 - - 250 600.000 250 500.000 1.000 2.050.000
4. Muhtar 3,00 800 1.520.000 300 720.000 - - 300 600.000 1.400 2.840.000
5. Dahlan Dg. Ngerang 2,00 510 969.000 200 480.000 - - 200 400.000 910 1.849.000
6. Dg. Sikki 2,00 500 950.000 200 480.000 - - 200 400.000 900 1.830.000
7. Dahrul 2,00 500 950.000 - - 200 480.000 200 400.000 900 1.830.000
8. Sirajuddin 2,00 550 1.045.000 - - 200 480.000 200 400.000 950 1.925.000
9. Anton 3,00 750 1.425.000 - - 300 720.000 300 600.000 1.350 2.745.000
10. Mustari 1,00 300 570.000 - - 100 240.000 100 200.000 500 1.010.000
Jumlah 24 6.160 11.704.000 1.050 2.520.000 1.450 3.480.000 2.500 5.000.000 10.410 22.704.000 Rata-rata 2,4 616 1.170.400 262,5 630.000 241,67 580.000 250 500.000 1.041 2.270.400 Per ha 1 256,67 487.666,67 43,75 105.000 60,42 145.000 104,17 208.333,33 433,75 946.000
Ket. Harga: TSP : 2.400/kg ZA : 2.000/kg Urea : 1.900/kg NPK Phonska : 2.400/kg
74 Lampiran 15. Biaya Variable (Herbisida / 1 Kali Musim Tanam) Responden Usahatani Jagung Hibrida Bisi-2 pada Lahan Kering di
Desa Timbuseng Kecamatan Pattalassang Kabupaten Gowa.
No Nama
Luas lahan
(ha)
Herbisida Jumlah
Calaris Noxone Supremo DMA – 6
Volume (Liter)
Harga (Rp) Volume
(Liter)
Harga (Rp)
Volume (Liter)
Harga (Rp)
Volume (Liter)
Harga (Rp)
Volume
(Liter) Harga
1. Jamaluddin 1,200 1 300.000 - - - - 3 180.000 4 480.000
2. Nyondri 1,00 - - - - 3 156.000 - - 3 156.000
3. Yuddin 3,00 2 600.000 - - - - 4 240.000 6 840.000
4. Dg. Tayang 2,00 1 300.000 - - - - 2 120.000 3 420.000
5. Usman Dg. Sirua 1,00 1 300.000 - - - - 2 120.000 3 420.000
6. Aziz Dg. Nyampa 1,00 1 300.000 - - - - 4 240.000 5 540.000
7. Dg. Nuntung 1,00 - - 2 100.000 5 260.000 - - 7 360.000
8. Muh. Arsyad 1,00 - - 2 100.000 5 260.000 - - 7 360.000
9. Rustam 1,00 1 300.000 3 150.000 - - - - 4 450.000
10. Dg. Nuru 1,00 1 300.000 2 100.000 - - 1,5 90.000 4,5 490.000
Total 13,2 8 2.400.000 9 450.000 13 676.000 16,5 990.000 46,5 4.516.000
Rata-rata 1,32 1,14 342.857,14 2,25 112.500 4,33 225.333,33 2,75 165.000 4,65 451.600 Per ha 1 0,61 181.818,18 0,68 34.090,91 0,98 51.212,12 1,25 75.000 3,52 342.121,21
Ket. Harga: Calaris : 300.000/Liter Supremo: 52.000/Liter Noxone : 50.000/Liter DMA - 6 : 60.000/Liter
75 Lampiran 16. Biaya Variable (Herbisida / 1 Kali Musim Tanam) Responden Usahatani Jagung Hibrida Bisi-18 pada Lahan Kering di
Desa Timbuseng Kecamatan Pattalassang Kabupaten Gowa.
No Nama
Luas lahan
(ha)
Herbisida Jumlah
Calaris Noxone Supremo DMA – 6
Volume (Liter)
Harga (Rp) Volume
(Liter)
Harga (Rp)
Volume (Liter)
Harga (Rp)
Volume (Liter)
Harga (Rp)
Volume (Liter)
Harga (Rp)
1. Cupan Dg. Sawing 3,00 2 600.000 - - 7 364.000 3 180.000 12 1.144.000
2. Syaharuddin 4,00 2 600.000 4 200.000 - - - - 6 800.000
3. Syamsudin 2,00 2 600.000 2,5 125.000 - - - - 4,5 725.000
4. Muhtar 3,00 2,5 750.000 4 200.000 - - - - 6,5 950.000
5. Dahlan Dg. Ngerang 2,00 2 600.000 - - 4 208.000 - - 6 808.000
6. Dg. Sikki 2,00 2 600.000 - - 3 156.000 - - 5 756.000
7. Dahrul 2,00 2 600.000 - - - - 3 180.000 5 780.000
8. Sirajuddin 2,00 1 300.000 3 150.000 - - - - 4 450.000
9. Anton 3,00 2 600.000 5 250.000 - - 7,5 450.000 14,5 1.300.000
10. Mustari 1,00 2 600.000 - - 5 260.000 - - 7 860.000
Total 24 19,5 5.850.000 18,5 925.000 19 988.000 13,5 810.000 70,5 8.573.000
Rata-rata 2,4 1,95 585.000 3,7 185.000 4,75 247.000 4,5 270.000 7,05 857.300
Per ha 1 0,81 243.750 0,77 38.541,67 0,79 41.166,67 0,56 33.750 2,94 357.208,33
Ket. Harga: Calaris : 300.000/Liter Supremo: 52.000/Liter Noxone : 50.000/Liter DMA - 6 : 60.000/Liter
76 Lampiran 17. Biaya Variable (Tenaga Kerja Penanaman / Satu Kali Musim Tanam ) yang Digunakan oleh Responden Usahatani
Jagung Hibrida Bisi-2 pada Lahan Kering di Desa Timbuseng Kecamatan Pattalassang Kabupaten Gowa, 2015.
No Nama
Luas Lahan (ha)
Jumlah Tenaga Kerja ( orang )
HK O
Upah Kerja ( Rp/ hari )
Jumlah ( Rp )
1. Jamaluddin 1,200 2 3 35.000 210.000
2. Nyondri 1,00 2 4 35.000 280.000
3. Yuddin 3,00 6 3 35.000 630.000
4. Dg. Tayang 2,00 5 2 35.000 350.000
5. Usman Dg. Sirua 1,00 - - - -
6. Aziz Dg. Nyampa 1,00 - - - -
7. Dg. Nuntung 1,00 - - - -
8. Muh. Arsyad 1,00 3 3 35.000 315.000
9. Rustam 1,00 - - - -
10. Dg. Nuru 1,00 2 1 35.000 70.000
Jumlah 13,2 20 16 210.000 1.855.000
Rata –rata 1,32 3,33 2,67 35.000 309.166,67
Per ha 1 1,52 1,21 15.909,09 140.530,30