• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ABSTRAK"

Copied!
112
0
0

Teks penuh

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan tulisan dan wacana baru bagi penulis dan pembaca khususnya dalam dunia pendidikan, dengan mengungkap konsep pendidik dalam pendidikan Islam, dengan mengkaji tafsir al-Mishbah karya M. In. penelitian ini, sumber data yang digunakan berasal dari berbagai literatur yang relevan dengan penelitian.

Teknik Analisa Data

Sistematika Pembahasan

  • Pengertian Pendidik
  • Kedudukan Pendidik
  • Tugas Pendidik
  • Sifat-sifat Pendidik dalam Pendidikan Islam

Quraish Shihab, Wawasan Tafsir Al-Mishbah, Ayat Tugas Pendidik dan Kepribadian Pendidik dalam Pendidikan Islam. Pendidik dalam bahasa Inggris disebut teacher yang berarti guru atau dosen, dan tutor yang berarti guru swasta.15 Dalam konteks pendidikan Islam, pendidik disebut murabbi, mu'allim dan muaddib.

Pendidikan Islam

Pengertian Pendidikan Islam

Marimba pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum agama Islam menuju pembentukan kepribadian utama menurut ketentuan Islam. Menurut Muhammad Fadlil al-Jamaly, pendidikan Islam adalah upaya mengembangkan, mendorong dan mengajak peserta didik untuk menjalani kehidupan yang lebih dinamis berdasarkan nilai-nilai yang tinggi dan kehidupan yang mulia.

Dasar Pendidikan Islam

Menurutnya, sekiranya pendidikan umat Islam tidak berlandaskan aqidah yang diperoleh daripada al-Quran dan hadis, maka pendidikan yang dilaksanakan bukanlah pendidikan Islam tetapi pendidikan luar negara. Adapun alasan menggunakan dua prinsip tetap di atas, kerana kesahihan prinsip al-Quran dan as-Sunnah sebagai pedoman hidup dan hidup dijamin oleh Allah SWT dan Rasul-Nya.

Tujuan PendidikanIslam

Prinsip menjadikan Al-Qur’an dan Hadits sebagai landasan pendidikan Islam tidak hanya dipandang sebagai kebenaran iman semata. Oleh karena itu, tujuan pendidikan Islam adalah sasaran yang ingin dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang yang melaksanakan pendidikan Islam.49.

Pendidik dalam Pendidikan Islam

Sedangkan muaddib adalah orang yang mampu mempersiapkan peserta didik untuk bertanggung jawab membangun peradaban yang berkualitas di masa depan.54. Kedudukan inilah yang menjadi alasan mengapa Islam menempatkan orang yang beriman dan berilmu pada derajat yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang lain.

Peserta Didik dalam Pendidikan Islam

Jika pengertian ini dikaitkan dengan pendidikan, maka manhaj atau kurikulum berarti jalan yang jelas yang dilalui guru dan siswa untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Menurut Muhammad Ali Khalil, kurikulum adalah seperangkat rencana dan media untuk membimbing lembaga pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan.66.

Metode Pendidikan Islam

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa metode adalah seperangkat metode, cara dan teknik yang harus dimiliki dan digunakan oleh pendidik dalam upaya memberikan pendidikan dan pengajaran kepada peserta didik guna mencapai tujuan pendidikan yang termasuk dalam tujuan yang telah ditetapkan. kurikulum. . Secara sederhana metode diskusi adalah suatu metode pengajaran materi dimana pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi dan menganalisis secara ilmiah guna mengumpulkan pendapat, menarik kesimpulan, atau mengembangkan berbagai alternatif pemecahan suatu masalah. Metode keteladanan (usveh hasenah) yaitu memberikan teladan atau keteladanan yang baik bagi siswa dalam kehidupan sehari-hari.

Metode ini merupakan pedoman tindakan dalam mewujudkan tujuan pendidikan baik secara institusional maupun nasional. Pendidikan dengan metode ini merupakan salah satu teknik pendidikan yang efektif dan berhasil.78 Metode ini hanyalah sebuah cara memberikan contoh yang baik tidak hanya di dalam kelas, namun juga dalam kehidupan sehari-hari. Dengan cara ini siswa tidak ragu-ragu meneladani dan meneladaninya seperti shalat berjamaah, bakti sosial, dan ikut serta dalam kegiatan masyarakat.

Jadi sesuatu yang pelajar lakukan pada hari ini akan berulang pada hari berikutnya dan seterusnya.

Lingkungan Pendidikan Islam

Quraish Shihab diajar oleh ayahnya untuk belajar Al-Qur'an. 89 Setelah menyelesaikan pendidikan dasar di daerah kelahirannya, ia melanjutkan pendidikan menengahnya di Malang sambil belajar di Pondok Pesantren Dārul-Hadits al-Fiqhiyah di kota yang sama. Quraish Shihab kembali ke Indonesia, namun tidak lama, ia kembali ke Universitas al-Azhar pada tahun 1980 M untuk menyelesaikan program PhD. Hasilnya, ia tercatat menjadi orang pertama di Asia Tenggara yang memperoleh gelar PhD di bidang Ilmu Al-Qur'an dari Universitas al-Azhar.92.

Selalu luangkan waktu, baik pagi maupun sore, untuk membaca Al-Qur'an dan kitab Tafsir. “Saya kemudian mengenali banyak nasihat-nasihat ini sebagai ayat-ayat Al-Qur'an atau nasihat Nabi, para sahabat atau ahli di bidang Al-Qur'an, yang masih terngiang di telinga saya hingga saat ini.” Quraish Shihab kembali ke Indonesia dan mengajarkan ilmunya di fakultas Ushuluddin dan pascasarjana IAIN Syarif Hiddayatullah.96 Di luar kampus, ia dipercaya menduduki sejumlah jabatan penting, antara lain ketua MUI pusat (sejak 1984 M), anggota Departemen Agama Lajnah Pentashih al-Qur'an (sejak 1989 M), anggota Dewan Pertimbangan Pendidikan Nasional (sejak 1989 M), Menteri Agama pada Kabinet.

Tafsir al-Mishb h: Kesan, Pesan dan Harmoni Al-Qur'an, (15 jilid, Jakarta: Lentera Hati, 2000) dan seterusnya.

Sekilas tentang Tafsir al- Mishbāh

Penerapan kaedah ini adalah untuk menjelaskan maksud yang terkandung dalam al-Quran, ayat demi ayat dan huruf demi huruf mengikut susunan dalam muṣḥaf. Uraian tersebut berkaitan dengan berbagai aspek yang terkandung dalam ayat yang ditafsirkan seperti makna kosa kata, konotasi ayat, latar belakang ayat, kaitannya dengan ayat lain, baik sebelum maupun sesudah (mun sab t), dan tidak ketinggalan. pendapat-pendapat yang dikeluarkan tentang tafsir ayat-ayat tersebut, baik yang disampaikan oleh Nabi, para sahabat, maupun para t bi'īn, dan tokoh-tokoh tafsir lainnya 101. Ada kemungkinan orang Islam yang membaca surat-surat tertentu dari Al-Qur'an, ada yang salah dalam memahami maksud ayat-ayat yang dibacanya, walaupun mereka telah mempelajarinya.

Dengan demikian, dengan menjelaskan tema pokok surat-surat Al-Qur'an atau tujuan pokok seputar ayat-ayat surat tersebut akan membantu memperbaiki kesalahan dan menimbulkan kesan yang tepat. Dengan menghadirkan tema-tema pokok Al-Qur’an dan menunjukkan betapa serasinya ayat-ayat setiap surat dengan temanya, akan membantu menghilangkan kebingungan yang mengganjal di benak banyak orang. 103 Untuk menjelaskan makna-makna yang terkandung dalam suatu ayat, dan menunjukkan betapa serasinya hubungan antara kata dan kalimat satu sama lain dalam Al-Qur’an, yang seringkali mengharuskan adanya penyisipan kata atau kalimat, namun penyisipan tersebut bukan merupakan bagian dari kata atau kalimat. kalimat-kalimat yang digunakan dalam Al-Qur'an. Tafsir al-Mishb h ini mempunyai cara penulisan tafsir yang unik, demikian sebutannya, yaitu memisahkan penerjemahan makna Al-Qur'an dari penyisipan atau penafsirannya dengan menerjemahkan makna dalam huruf miring (italic script) menjadi menulis. , dan penyisipan atau interpretasi dalam skrip normal.

Selain itu, dengan menghadirkan beberapa tafsir atau kesan terhadap ayat-ayat tertentu, sama sekali tidak berarti kita membagi-bagi Al-Qur'an, yaitu dengan menganggap yang satu penting dan yang lain kurang penting, namun hanya karena memang demikianlah kesan atau keterangannya. dan pemikiran yang diterima dari M.

Ayat Tentang Tugas Pendidik dalam al- Qur’an

Allah berfirman, "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu ragu-ragu tentang orang-orang yang benar!" Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, kami tidak mengetahui apa-apa. tetapi apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. al-Baqarah: 30-32) 105. Malaikat yang ditanya menjawab dengan ikhlas sedang mereka mensucikan Allah, Tidak ada bagi kami ilmu melainkan apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami, sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui (lagi) Maha Bijaksana.

Anda tidak mempunyai pengetahuan dalaman yang mencukupi tentang apa yang anda lihat dan alami dengan saya. 118. Memang beginilah seharusnya seorang pelajar, harus berazam untuk serius menumpukan perhatian malah tenaga kepada apa sahaja yang dia mahukan. Sebaliknya, dia mengisyaratkan keluasan ilmu hamba yang soleh itu, sehingga Nabi Musa hanya berharap agar dia mengajarkan sebahagian dari apa yang telah diajarkan kepadanya.

Dalam artian ketidaksabarannya tersebut bukan karena ilmu yang dimiliki oleh hamba yang shaleh tersebut, melainkan karena apa yang dilihat Nabi Musa saat bersamanya.

Ayat Tentang Kepribadian Pendidik dalam Al- Qur’an

Selain itu, seorang pelajar juga harus bersabar dalam melawan hawa nafsunya, serta bersabar dalam menghadapi segala cobaan dan kesengsaraan. Seorang siswa harus bersabar dan tidak terburu-buru untuk mendapatkan jawaban atas setiap kejadian yang dialaminya. Setiap siswa harus menjaga tingkah lakunya dengan gurunya, setiap siswa juga harus mau mendengarkan penjelasan seorang pendidik dari awal sampai akhir sebelum mampu bertindak di luar perintah guru.

Guru sebagai pendidik lebih bersifat teladan, mempunyai nilai-nilai moral dan agama yang patut diteladani dan diteladani oleh peserta didik. Dan sebagai seorang pendidik, Nabi Khidzir juga menunjukkan sifat sabarnya dalam menghadapi murid-muridnya dan pemaaf atas kesalahan yang dilakukan muridnya. Hal ini dapat menimbulkan rasa tenang pada diri siswa dan siswa merasa mendapat kasih sayang dari pendidiknya.

Sebab apa yang disampaikan pendidik kepada peserta didik haruslah sama dalam perkataan dan perbuatan, sebab apapun yang pendidik sampaikan dan ajarkan kepada peserta didik, pasti didengar dan ditiru oleh peserta didiknya. Tidak ada satu pun bujukan atau ancaman yang dapat menyebabkan rasul menyembunyikan bagian wahyu yang wajib disampaikannya.Demikian pula pendidik mempunyai tugas untuk menyampaikan ilmu yang dipercayakan kepada mereka kepada para peserta didik. Dalam pembelajaran, pendidik berkewajiban menyampaikan ilmu yang diketahuinya tentang isi pembelajaran dengan sejelas-jelasnya agar peserta didik memahami pembelajaran yang diajarkan oleh pendidik.

Kesimpulan

Saran-saran

Bagi para pendidik hendaknya senantiasa melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai guru dengan penuh keikhlasan karena sebagai guru merupakan tugas yang mulia. Menyikapi teknologi pendidikan yang semakin bervariasi saat ini, pendidik harus tetap mampu menunjukkan kepribadian yang tangguh sebagai pendidik Islam tanpa bergantung pada teknologi modern saat ini. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini lebih lanjut sehingga dapat ditemukan rumusan tentang tugas, kewajiban dan kepribadian guru yang dapat dijadikan referensi bagi guru.

Metode penafsiran Al-Qur'an: Kajian kritis terhadap berbagai jenis teks.

Referensi

Dokumen terkait

Keywords: communication skills, moral education, mental retardation INTRODUCTION Students with mental retardation have different characteristics with normal students in their learning