Merekonstruksi pendapat Imam Syafi’i tentang masa ‘iddah mut}allaqah yang terhenti haidnya sebelum usia menopause. Dengan mencari data terkait konsep ‘iddah menurut Imam Syafi’i dan konsep maslahat menurut Najm al-Di Abdul Muqsith Ghazali dalam bukunya yang berjudul “Tubuh, Seksualitas dan Kedaulatan Wanita” mencoba memahami ‘iddah berdasarkan pertimbangan yuridis-formal dan etika-moral. Dengan rumusan baru ini, laki-laki juga akan merasakan apa yang dialami istrinya pada masa Ida. Sebutan untuk masa yang mengharuskan seorang wanita menunggu dan tidak menikah setelah suaminya meninggal dan suaminya bercerai. Sedangkan dalam penjelasan ma>baqiyah min as|ar al-nikah, Imam Hanafi membagi as|ar al-nikah menjadi dua, yaitu as|ar ma>diah yaitu kehamilan dan as|ar adabiyah yaitu kehormatan perkawinan. . ﺗ َﺄ ﱠﻛ ﺮ ﱠﺑ ُﺺ Ayat di atas secara umum menjelaskan bahwa wanita yang bercerai dari suaminya hendaknya melakukan iddah pada tiga masa haram, namun ayat ini merupakan ditakhs}i>s} (khusus) dari ayat al-Ahzab. Isi ayat di atas menjelaskan bahwa seorang wanita yang suaminya meninggal wajib melakukan iddah selama empat bulan sepuluh hari. Ayat di atas menerangkan tentang "iddat" wanita monogami dan wanita yang tidak haid ialah tiga bulan, manakala wanita yang diceraikan semasa hamil, maka iddatnya sehingga bersalin. 39. Abu Abdillah al-Hafid meriwayatkan kepadaku dari Abul Walid dari Muhammad bin Ahmed bin Zuhayri dari Abdullah bin Hisham dari Waki dari Hisham al-Dastui dari hadits. Qatadah dari Ikrimah dari Ibnu Abbasi yang berkata: Talak adalah di tangan laki-laki sedangkan Idaat adalah kewajiban bagi wanita. ﺮ ِﻫا Hadits di atas menunjukkan kewajiban ihdad44 bagi wanita yang menjalani iddah setelah kematian suaminya selama empat bulan sepuluh hari. Sedangkan dalam ijma'45, para ulama telah menyepakati kewajiban iddah bagi perempuan tersebut di atas, hanya saja dalam tataran penerapannya mereka berbeda pendapat.46. Namun para ulama masih berbeda pendapat dalam menentukan makna aqra>', dalam hal ini pendapat para ulama terbagi menjadi dua golongan. لﺎﻗ ﱯﻨﻟا ﻦﻋ ،ﺎﻬﻨﻋ ﷲ ﻲﺿر ﺔﺸﺋﺎﻋ ﻦﻋ ﻩاور أ ﱠن ﱠﻨﻟا Wahai para nabi, jika kamu menceraikan isteri-isterimu, maka ceraikanlah mereka pada masa iddahnya. Lafaz lam dalam lafaz li'iddatihinna ialah lam yang bermaksud fi>, apabila diterjemahkan kepada "ceraikan mereka pada masa 'iddah". Kewajipan wanita yang suaminya meninggal dunia, baik sebelum dukhul atau sudah dukhul, hendaklah menjalani masa'iddah selama empat bulan sepuluh hari dengan syarat sah nikah dan wanita itu tidak hamil. Tetapi ulama masih berselisih pendapat dalam menentukan tempoh 'iddah bagi seseorang yang kematian suaminya semasa mengandung, mazhab pertama berpendapat bahawa tempoh 'iddah wanita itu ialah empat bulan sepuluh hari. Sekiranya berlaku perubahan jenis 'iddah bagi seseorang, maka dia hendaklah melakukan iddah dengan jenis 'iddah tersebut. Jika anak kecil atau orang yang telah mencapai umur tidak haid, maka bekalnya berhari raya bersama bulan. Hal ini disebabkan karena masa 'iddah raj'iah merupakan hak suami dan suami adalah orang yang paling berhak merujuk istrinya pada masa 'iddah.78 Hal ini berdasarkan ayat :. Dalam perbincangan tentang nafkah, 84 ulama membahagikannya kepada dua iaitu mu'taddah yang berhak mendapat nafkah daripada suami, dan wanita yang tidak berhak mendapat nafkah daripada suaminya. Ulama bersepakat bahawa suami wajib memberi nafkah kepada wanita yang diceraikan semasa dia hamil.86 Tetapi ulama berselisih pendapat tentang wanita yang diceraikan sedangkan mereka tidak hamil. Jika keduanya hendak pergi (sebelum dua tahun) dengan persetujuan dan musyawarah, maka tidak ada dosa bagi keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu diberi makan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu jika kamu memberi makan menurut cara yang mudah. Ibu wajib menyusukan anak selama dua tahun penuh, ini bagi mereka yang ingin menyempurnakan penyusuan. اَﺬﻫ نﺎَﻛ ِْﲏْﻄَﺑ ءاﻮِﺣ ﱠنِإَو ﲏَﻘﱠﻠَﻃ َداَرَأَو ﲏِﻣ َلﺎَﻘَـﻓ ﻪِﺑﺎَﻣ ﺪَْﲪَأﻮُﺑَأَو دُواَد ُﻪَﺤﱠﺤَﺻَو Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan berbagai macam 'masa iddah, antara lain 'masa iddah yang melibatkan bulan, aqra' dan kelahiran. Pada uraian berikut ini akan kami jelaskan masa 'iddah yang jarang terjadi di masyarakat, yaitu masa 'iddah mut}allaqah yang terhenti haidnya sebelum usia menopause. 117Mushtafa Zeid, El-Maslahah fi Tasiri’ El-Islami dhe Nexhm El-Din Alt}a>in. 118 Mushtafa Zaid, Almas {Lahiya fi Tishri’ El-Islami dhe Nexhm el-Din Alt}a>in. Lebih lanjut al-T}u>fi mengartikan manfaat berdasarkan dua hal, yaitu 'urf dan syar'i. Keaslian pendapat al-T}u>fi tentang kemaslahatan terlihat pada kemampuan pikiran manusia dalam mengetahui kemaslahatan dalam bentuk adah. Menurut al-T}u>fi, kontradiksi dalam Sunnah lebih banyak dibandingkan dalam Al-Qur'an. Menurut al-T}u>fi, terdapat beberapa keberatan jika ijma' dijadikan sebagai sumber utama hukum Islam. Namun pandangan ini tidak selari dengan kehendak syarak, maka ia tidak dinamakan mas-lahah. Oleh itu, yang dijadikan kriteria untuk menentukan kemaslahatan ialah kehendak dan tujuan hukum, bukannya kehendak dan tujuan manusia. Kadang-kadang dengan nash, dan kadang-kadang dengan cara qiyas untuk perkara yang sudah ada hukumnya dalam nash. Pendapat yang tidak seperti ini bermaksud menafikan kesempurnaan dan kesempurnaan syariat Islam yang dikuatkan oleh Allah dalam al-Quran surah al Maidah (5) ayat 3 yang berbunyi:. Karena hukum Islam adalah hukum yang mengatur tata cara kehidupan manusia, maka seluruh hukum Islam harus memberikan kemaslahatan bagi kehidupan manusia. Kemaslahatan yang terkandung dalam hukum Islam tidak hanya berdimensi materi (ma>ddi) tetapi juga bersifat immateri (duh) bagi manusia. Artinya apabila terjadi pertentangan antara kemaslahatan lain dengan kemaslahatan agama, maka kemaslahatan agama tidak dapat dikalahkan atau dikorbankan.168. Keterkaitan antara kemaslahatan dan dua orientasi yaitu duniawi dan sekuler merupakan sesuatu yang melekat dalam hukum Islam. ﻻا ْﺧ Untuk menghasilkan hukum Islam yang relevan bagi kemaslahatan lingkungan hidup tentunya memerlukan pemahaman universal tentang sumber-sumber hukum Islam. Apabila terdapat hukum Islam yang bertentangan dengan keutamaannya, maka hukum tersebut harus dievaluasi kembali melalui dalil-dalil yang digunakan oleh imam mujtahid. Ajaran yang relatif Islami ini telah mengisi khazanah intelektual umat Islam di berbagai bidang, seperti tafsir, hadis, filsafat, teologi, dan hukum Islam. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa peluang untuk melakukan perubahan dan pembaharuan dalam hukum Islam, termasuk bidang hukum, relatif sangat besar. Seperti masalah zaman ida mut}allah yang berakhir sebelum usia monoposis, Imam Syafii dalam qauli qadimnya dan Imam Malik berpendapat bahawa masa ida bagi wanita adalah satu tahun. Ini sama dengan waktu Idaat bagi wanita monoporous dan kanak-kanak yang belum haid. أسير, محمد ظهير بين, ١٩٩٩, مقاس} إذا السيريا أه الإسلامية, ماليزيا: دار الفجر. لَلاَْلْا ُ للَا ُ Dengan membandingkan pendapat ulama Syafi’i dengan konsep maslahat al-T{u ةَأْرَمْلا ُ Manakala menurut syarak, ``iddah ialah tempoh menunggu yang wajib bagi wanita dan lelaki apabila ada sebab. Pada huraian berikut akan diterangkan tentang waktu 'iddah yang jarang berlaku dalam masyarakat iaitu waktu 'iddah mut}allaqah apabila haid berhenti sebelum usia monopous13. Dalam menangani masalah ini, para ulama' masih berselisih pendapat dalam menentukan waktu 'iddah mazhab Syafi'i: . Para ulama bersepakat bahawa wanita yang diceraikan dan ditinggalkan suaminya ketika dia hamil, maka idaatnya adalah sehingga dia melahirkan. عاَضَرَك ُ ساَف ن ءاَرْ قَلأا ب ُ وأ سْأَيْلا ُ ر هْشَْلأا ب ُ ة َلاَب م ُ راَظ تْن ْلا ُ عَطَقْ نا ُ عاَط قْن ْلاَكَف ُ ض راَع ل ُىَلَعُ وٱ Selepas berada di Baghdad, al-T}u>fi pergi ke Damsyik pada tahun 704 H untuk mempelajari ilmu hadith daripada Ibn Jamrah. 26 Mushtafa Zaid, Al-Maslahat fi Tasyri' al-Islami wa Najm al-Din al-T}u>fi. Menurut al-T}u>fi, kata maslahat diambil dari kata al-s}ala>h (kebaikan, kegunaan, keabsahan dan kebenaran), yang artinya sesuatu itu dalam wujud sempurna (hay'ah ka>milah) dalam sesuai dengan peruntukannya atau sasaran yang dituju, seperti pulpen yang paling cocok bentuknya (salih) bila digunakan untuk menulis, dan pedang yang paling cocok bentuknya (salih) bila digunakan untuk memotong. بَبى دَؤ مْلاُ ح َلاّصلا ُ عْفنّلا بَبّسلا ى دَؤ لما ُ Namun ada sumber hukum yang lebih kuat dari sumber hukum kuat tersebut, yaitu kemaslahatan. Selain itu, lebih baik berpegang pada sumber yang disepakati daripada berpegang pada sumber hukum yang diperdebatkan. Barangsiapa yang haidnya terhenti karena suatu sebab, misalnya karena menyusui, melahirkan, atau sakit, maka ia harus sabar menunggu keluarnya darah haid, lalu menunaikan iddah dengan akra atau sampai ia mencapai usia dewasa (ya'is). ). melakukan 'iddah dengan bulan, lamanya masa tunggu tidak dapat diurus. Sebagaimana kita ketahui, haram hukumnya seorang wanita yang telah diceraikan suaminya menerima lamaran orang lain, apalagi jika ia menikah dengan orang lain dalam masa iddah, maka ia akan menganggapnya sebagai mudorot (bahaya) kedatangannya, bukan? belum berakhir. Dan jika haid itu tidak terputus dengan sebab yang diketahui, maka hukumnya sama dengan terputusnya haid kerana sebab, iaitu qaul jadid. 41. Apabila mukallaf melaksanakan hukum yang dimulakan oleh Imam Syafi'i, maka dalam hal ini adalah suami isteri. Zaman 'iddah Mut'allaqah yang haidnya terhenti sebelum zaman monopous perspektif maslahat al-Tu>fi. Dengan menggunakan pertimbangan yang telah dikemukakan, tempoh 'iddah mut'allaqah bagi mereka yang berhenti haid sebelum usia monopous ialah tiga bulan. مكلحا عيرشت في ةدوصقلما ةياغلا يه ةحلصلما MASLAHAT ADALAH PUNCAKTUJUAN DARI PENSYARIATAN HUKUM”Sistematika Penelitian
Kajian Teori
٢٣ َﻬﺎ
ﺣ ﱠﺪ َـﺛ
ﻋ ِﺋﺎ
و ﱠﻼﻟا
أ ﱠﻳ َمﺎ
ﻫ :ﺖﻟﺎﻗ ﺎ أ ﺎﻬﻨﻋ ﻪـﻠﻟا ﻲﺿر ﺔﺸﺋﺎﻋ ﻦﻋ ْﻞ
ﺘ ِْﱐﺎ
٧٩ ًﺎﺣ
وﻻ
ﺎَﻤُﻬْـﻨَﻋ ﱠنَأ
ةَأَﺮْﻣا ْﺖَﻟﺎَﻗ
ﺧ ﻢّﻠﺳو ﻪﻴﻠﻋ ﷲ ﻰﻠﺻ ﱯﻨﻟا نأ :ةﺮﻳﺮﻫ ﻮﺑأ ىور ﱠـﻴ َﺮ
ﺣ ﱠﱴ
ﱠﺴﻟا َﺒ
١٤٩ َرا
ﺔﻨﳉا ﻞﺧد ﷲ ﻻا ﻪﻟاﻻ لﺎﻗ ﻦﻣ
ﻦﯿﯿﺜﻧﻻا ﻂﺣ ﻞﺜﻣﺮﻛﺬﻠﻟ ﻢﻛدﻻوا ﻰﻓ ﷲ ﻢﻜﯿﺻﻮﯾ
Kedudukan Maslahah Mursalah Sebagai Sumber Hukum Menurut Imam Syafi’i
ﺎﻨﻳد مﻼﺳﻻا ﻢﻜﻟ ﺖﻨﻴﺿرو ﱴﻤﻌﻧ ﻢﻜﻴﻠﻋ ﺖﻤﲤاو ﻢﻜﻨﻳد ﻢﻜﻟ ﺖﻠﻤﻛا مﻮﻴﻟا
ﻟا َﻤ َﺼ
ﺮى
ﻠ َﻎ ْﻟا
Masa ‘iddah Mut}allaqah yang Terputus Haidnya sebelum Umur Monopous perspektif maslahat al-Tu>fi
أ ْﻟا
PENUTUP
Saran-Saran
قَلاّطلا ُ
دُّبَعّ تل ل
ض راَع ل ُ
ن ه س فنَأ ُُ ب
سلا
ةَداَعْوَا
لَواْو م زْعَ تُ
حا ك نلا ُ
باَت كْلا ُ
abstrak
Teks penuh
Garis besar
Dokumen terkait
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran Ekspresi Musik di SMP Negeri Kota Batang yang meliputi materi
Permasalahan yang dikaji adalah (1) Bagaimana kondisi sosial masyarakat Ambarawa pada massa penjajahan (2) Bagaimana terjadinya pertempuran Ambarawa pada tahun 1945 (3)
Berdasarkan kenyataan tersebut permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini adalah sebagai berikut : (1) Bagaimana bentuk penyajian orkes keroncong Bakti di Kabupaten Temanggung,
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana efektifitas pengelolaan arsip yang dilakukan, mulai dari penyimpanan arsip, peminjaman, penemuan kembali,
Untuk menghindari terjadinya perluasan masalah yang tidak terarah, maka permasalahan yang akan dikaji dalam skripsi ini hanya difokuskan pada data yang sesuai dengan judul
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan program pemberdayaan perempuan melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan
Untuk itu perlu dikaji permasalahan terkait hubungan kontraktual antara kargo pusat dengan agen dan pertanggungjawaban kargo pusat, serta perlindungan hukum agen
Berdasarkan uraian di atas, permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah (1) apakah terdapat perbedaan peningkatan self efficacy matematis antara