ABTSRAK
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prokrastinasi Akademik dalam Penyelesaian Tugas Akhir Mahasiswa Jurusan Matematika Universitas Negeri Padang
Menggunakan Analisis Logistik Oleh: Era Elvira
Tugas akhir bagian dari syarat mahasiswa untuk memperoleh gelar sarjana, seringkali menjadi fase penuh dengan hambatan yang menimbulkan stres bagi mahasiswa. Penundaan dalam bidang akademik atau yang disebut dengan prokrastinasi akademik, dilakukan mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir sebagai bentuk penghindaran dari dampak stres. Menurut Burka & Yuen, terdapat lima faktor yang membuat seorang mahasiswa melakukan prokrastinasi akademik diantaranya kontrol diri, takut gagal, perfeksionisme, gaya pengasuhan orangtua dan dukungan sosial. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah bentuk model regresi logistik yang dapat menerangkan faktor-faktor yang mempengaruhi prokrastinasi akademik dalam penyelesaian tugas akhir mahasiswa Jurusan Matematika UNP. Apa saja faktor- faktor yang mempengaruhi prokrastinasi akademik dalam penyelesaian tugas akhir mahasiswa Jurusan Matematika UNP. Berapa peluang faktor-faktor yang mempengaruhi prokrastinasi akademik dalam penyelesaian tugas akhir mahasiswa Jurusan Matematika UNP.
Penelitian ini adalah penelitian terapan menggunakan analisis regresi logistik. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Matematika UNP yang belum wisuda dengan syarat telah mengambil mata kuliah tugas akhir minimal dua semester. Sampel penelitian ini berjumlah sebanyak 101 mahasiswa menggunakan teknik proporsional random sampling.
Istrumen penelitian yang digunakan kuesioner. Variabel terikat penelitian ini adalah prokrastinasi akademik, sedangkan variabel bebasnya kontrol diri, takut gagal, perfeksionisme, gaya pengasuhan orangtua dan dukungan sosial.
Hasil penelitian menunjukkan ada tiga faktor yang mempengaruhi prokrastinasi akademik mahasiswa Jurusan Matematika UNP dalam menyelesaikan tugas akhir dengan model Sebagai contoh, bila seorang mahasiswa dengan karakteristik memiliki kontrol diri rendah, perfeksionisme negatif dan gaya pengasuhan rendah pengawasan. Maka peluang seorang mahasiswa tersebut mengalami prokrastinasi yang tinggi sebesar 0,97 atau 97%.