Sesuai dengan akar permasalahan yang ada, maka rumusan masalah penelitian adalah apakah ada pengaruh bimbingan orang tua terhadap amalan sholat fardhu remaja di Desa Adiluhur Kecamatan Jabung Kabupaten Lampung Timur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bimbingan orang tua terhadap pelaksanaan sholat fardhu remaja di Desa Adiluhur Kecamatan Jabung Kabupaten Lampung Timur. Dengan demikian pada penelitian ini H0 ditolak kemudian Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif antara bimbingan orang tua terhadap pelaksanaan sholat fardhu pada Remaja Desa Adiluhur.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Mengingat betapa pentingnya shalat bagi seseorang, maka tuntunan shalat hendaknya diajarkan sejak dini agar kelak terbiasa. Orang tua adalah pendidik utama dan pertama bagi anaknya, karena anak pertama kali mendapatkan pendidikan dari mereka.5 Orang tua adalah orang yang paling dekat dalam kehidupan dan kehidupan manusia dan mereka memegang peranan kunci dalam pembentukan kepribadian yang berakhlak mulia, religius dan religius. untuk memahami tata krama yang selalu didukung oleh semua orang. Hal ini tentu saja akan berdampak buruk bagi anak-anak mereka ketika menanggapi perintah shalat.
Identifikasi Masalah
Sebagian orang tua beranggapan bahwa pelajaran agama di sekolah sudah cukup untuk menafkahi anaknya tanpa pengawasan tambahan saat di rumah. Berdasarkan kondisi tersebut maka penulis akan mengkaji bimbingan orang tua terhadap amalan shalat fardhu, dengan judul yang dipilih penulis “Pengaruh Bimbingan Orang Tua Terhadap Amalan Shalat Fardhu Pada Remaja Di Desa Adiluhur Kecamatan Jabung Kabupaten Lampung Timur” .
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan dan Manfat Penelitian
Penelitian Relevan
Dengan penelitian yang penulis lakukan yaitu sama-sama penelitian mengenai hubungan pendidikan agama Islam dalam keluarga, maka yang membedakan penelitian ini dengan yang penulis lakukan adalah penelitian ini terfokus pada kecerdasan spiritual remaja, sedangkan penelitian yang penulis lakukan lebih pada pelaksanaan shalat fardhu. Hasil penelitian yang berjudul “Pengaruh Pendidikan Agama Islam Dalam Keluarga Terhadap Akhlak Remaja” (Di Desa Tias Bangun Kecamatan Pubian Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2013) 8. Yang membedakan dari penelitian ini adalah alumni Linatul Waffiah membahas tentang akhlak remaja dalam kehidupan sehari-hari, adapun penelitian yang akan penulis selidiki adalah shalat fardhu yang dimaksud dengan shalat fardhu yaitu shalat lima waktu yang dipraktikkan para remaja di salah satu desa kecamatan Jabung.
Pengamalan Shalat Fardhu Remaja 1. Pengertian Pengamalan Shalat Fardhu
- Dasar dan Tujuan Pelaksanaan Ibadah Shalat
- Waktu Shalat Fardhu
- Syarat Sah, Syarat Wajib dan Rukun Shalat
- Hikmah Shalat
- Pengertian Remaja
- Karakteristik Keberagaman Remaja
Shalat fardhu terbagi menjadi dua jenis yaitu shalat fardhu 'ain dan shalat fardhu kifayah. Shalat fardhu yang dimaksud adalah shalat yang hukumnya fadhu 'ain, yaitu wajib dilakukan oleh laki-laki dan perempuan yang telah memenuhi syarat-syarat wajib untuk melaksanakan shalat tersebut. Anak akan terbiasa melaksanakan shalat fardhu seperti yang diajarkan oleh orang tuanya sehingga anak akan menyadari bahwa shalat merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan sehari-hari.
Bimbingan Orangtua
- Pengertian Bimbingan Orangtua
- Bentuk Bimbingan Orangtua Terhadap Pengamalan Shalat
Orang tua merupakan figur sentral dalam kehidupan seorang anak, karena orang tua merupakan lingkungan sosial awal yang dikenal anak, sosok yang menentukan kualitas hidup seorang anak, dan sosok yang paling dekat dengannya, baik secara fisik maupun psikis. Dari beberapa definisi di atas, penulis dapat menjelaskan bahwa orang tua merupakan sosok terdekat dan terpenting dalam kehidupan seorang anak. Berdasarkan penjelasan di atas, penulis dapat mendefinisikan bahwa bimbingan orang tua adalah pemberian bantuan dari orang tua kepada anak berupa pengetahuan, pemahaman, keterampilan agar menjadi manusia yang baik dan berkembang.
Pengaruh Bimbingan Orangtua Terhadap Pengamalan Shalat Fardhu Remaja Remaja
Pelajaran dalam arti yang seluas-luasnya, agar anak mempunyai kesempatan untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan yang seluas-luasnya dan setinggi-tingginya yang dicapainya. Berdasarkan pemaparan di atas dapat dipahami bahwa tanggung jawab keluarga (orang tua) kepada anak-anaknya tidak hanya membesarkan anak, tetapi lebih dari itu keluarga harus dapat mengayomi, memberikan ilmu atau pelajaran, sehingga ilmu dan kemampuan anak lebih luas dan harus mampu membahagiakan anak baik di dunia maupun di akhirat. Keberhasilan orang tua dalam menanamkan nilai-nilai positif akan mempengaruhi perilaku yang baik sehingga mengantarkan mereka pada kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
Kerangka Konseptual Penelitian
Kedua teori di atas menunjukkan bahwa bimbingan orang tua terhadap anak-anaknya akan mempengaruhi amalan shalat mereka ketika mereka dewasa. Seperti diketahui, mengamalkan shalat fardhu merupakan kewajiban yang harus dilakukan bagi setiap muslim. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah : “Bila bimbingan orang tua baik maka amalan sholat remaja juga akan baik, tetapi bila bimbingan orang tua kurang baik maka amalan shalat fardhu remaja juga tidak baik” .
Paradigma Penelitian
Di sisi lain, kesibukan sehari-hari masyarakat tidak boleh menghalangi mereka untuk tetap melaksanakan shalat wajib di tengah kesibukannya. Oleh karena itu, peran orang tua sebagai panutan bagi anaknya sejak dini harus dapat memberikan bimbingan dan teladan bagi anaknya agar anak dapat dengan mudah beribadah secara rutin tanpa merasa terbebani.
Hipotesis Penelitian
Desain Penelitian
Variabel dan Definisi Operasional Variabel
- Sampel
- Teknik Pengambilan Sampel
Berdasarkan pemikiran di atas, penulis dapat memahami bahwa populasi adalah seluruh individu yang akan menjadi subjek penelitian. Berdasarkan pendapat di atas, penulis dapat memahami bahwa sampel adalah perwakilan yang dipilih untuk mewakili populasi yang ada dan akan dijadikan responden dalam penelitian agar penelitian dapat dilakukan dengan lebih mudah dan sederhana. Berdasarkan pendapat di atas, dapat dipahami bahwa teknik sampling adalah cara yang digunakan untuk pengambilan sampel.
Teknik pengumpulan Data
- Metode Angket
- Metode Dokumentasi
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok tentang peristiwa atau fenomena sosial.46. Kumpulan data penelitian ini meliputi 2 variabel penelitian yaitu: variabel bimbingan orang tua (X) dan variabel amalan sholat fardhu (Y). Metode dokumentasi adalah cara yang digunakan untuk memperoleh informasi dari sumber atau dokumen tertulis, baik berupa buku, jurnal, peraturan, risalah rapat, catatan harian dan sebagainya.
Instrumen Penelitian
- Rancangan atau Kisi-Kisi Instrumen
- Pengujian instrumen
Grid instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari grid umum dan grid khusus. General grid adalah grid yang menggambarkan semua variabel yang akan diukur, dilengkapi dengan semua kemungkinan sumber data, semua kemungkinan metode dan instrumen yang dapat digunakan. Jaring khusus adalah jaring yang dibuat untuk menggambarkan desain elemen yang akan dirangkai untuk instrumen.
Teknik Analisis Data
Setelah besarnya koefisien diketahui, signifikansi koefisien kontingensi C diuji dengan menguji nilai Chi Square yang dihitung dengan menggunakan tabel Chi Square, pada tingkat kesalahan dan dk yang diberikan. Syarat pengujiannya adalah jika nilai chi-kuadrat hitung lebih besar dari tabel, maka hubungannya signifikan.
Temuan Umum
- Profil Daerah Penelitian
- Tingkat Pendidikan
- Sarana dan Prasarana Desa
- Keadaan Ekonomi Penduduk
- Data Pengamalan Shalat Fardhu Remaja di Dusun 3 Desa Adiluhur
Karena Desa Adi Luhur merupakan desa agraris, sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai petani, dengan jumlah penduduk usia tidak produktif sebanyak 1.780 orang. Data Parental Control di Desa Dusun 3 Adiluhur Untuk mengumpulkan data parental control pada umumnya penulis menggunakan kuesioner tidak langsung yang ditujukan kepada orang tua/pengasuh remaja yang menjadi sampel dalam penelitian. Berdasarkan tabel distribusi frekuensi terlihat bahwa 30 orang tua/wali remaja yang menjadi sampel penelitian, sebanyak 15 orang tua/wali remaja atau 50,00% orang tua/wali remaja menjawab bahwa bimbingan orang tua turun. dalam kategori baik, dan sebanyak 9 orang tua/wali remaja atau 30,00% remaja menjawab dalam kategori cukup, dan sebanyak 6 orang tua/wali remaja atau 20,00% orang tua/wali remaja menjawab kategori kurang.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa bimbingan yang diberikan oleh orang tua dapat dikatakan dalam kategori cukup, karena sebanyak 25 orang tua/wali remaja atau 52,17% orang tua/wali remaja menjawab bahwa bimbingan orang tua termasuk dalam kategori cukup. . Untuk mengetahui data tentang Amalan Sholat Fardhu Remaja secara umum, penulis menggunakan angket langsung yang ditujukan kepada siswa yang menjadi sampel dalam penelitian. Penulis menyebarkan kuesioner kepada 30 remaja sebagai responden pada tanggal 27 April 2020 sebanyak 15 item pertanyaan dengan 3 alternatif jawaban yaitu jawaban “Ya” diberi nilai 3, “kadang-kadang” diberi nilai 2, dan “tidak pernah” diberi nilai 1.
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi dapat diketahui bahwa dari 30 remaja yang menjadi sampel penelitian, sebanyak 8 remaja atau 26,67% remaja menjawab bahwa amalan sholat fardhunya dalam kategori baik, dan sebanyak sebanyak 16 remaja atau 53,33% remaja menjawab kategori cukup, dan sebanyak 6 remaja menjawab kategori kurang atau 20,00% pelajar. Oleh karena itu dapat dipahami bahwa amalan sholat fardhu remaja dapat dikatakan cukup, karena sebanyak 16 remaja atau 53,33% siswa menjawab bahwa amalan fardhu remaja termasuk dalam kategori cukup.
Temuan Khusus
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai Chi Square (𝜒2) sebesar 14,97, maka untuk mengetahui apakah ada pengaruh bimbingan orang tua terhadap amalan sholat fardhu pada remaja Desa Adiluhur meskipun tidak maka perlu dilakukan diuji dengan nilai Chi-square menggunakan tabel kriteria uji db = 4 yang diperoleh dari db = (r – 1) (C – 1). Dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini yaitu adanya pengaruh bimbingan orang tua terhadap amalan sholat fardhu pada remaja Desa Adiluhur dapat diterima. Untuk menggunakan nilai Chi Square C yang diperoleh untuk menentukan tingkat hubungan antar faktor, nilai C ini harus dibandingkan dengan Koefisien Kontingensi Maksimum yang dapat terjadi.
Semakin dekat nilai C dengan Cmax maka semakin dekat harga asosiasinya, dengan kata lain satu faktor berhubungan dengan faktor lainnya. Dari perhitungan diperoleh harga C = 0,655 dengan Cmax = 0,816, sehingga dapat dilihat pada tabel diatas koefisien KK maksimum yaitu terdapat korelasi yang tinggi. Berdasarkan hasil analisis terhadap hipotesis yang diajukan, dapat dipahami bahwa bimbingan orang tua berpengaruh terhadap amalan sholat fardhu remaja di desa Adiluhur.
Pembahasan
Tentunya semua itu berdampak negatif bagi generasi muda, bahkan lebih parah lagi, semua itu dapat melalaikan anak dalam beribadah, khususnya dalam shalat. Ini harus menjadi waktu tersendiri bagi orang tua untuk memberikan bimbingan doa kepada anak-anak mereka. Berdasarkan tabel distribusi frekuensi terlihat bahwa dari 30 orang tua/wali remaja yang menjadi sampel penelitian, sebanyak 15 remaja atau 50,00% dari orang tua/wali remaja menjawab bahwa orientasi orang tua baik, dan menjawab dalam kategori cukup sebanyak 9 orang tua/wali remaja atau 30,00% remaja, dan sebanyak 6 orang tua/wali remaja atau 20,00% orang tua/wali remaja dalam kategori kurang. .
Dengan demikian dapat dipahami bahwa bimbingan yang diberikan oleh orang tua dapat dikatakan dalam kategori cukup, karena sebanyak 24 orang tua/wali anak atau 80% orang tua/wali anak menjawab bahwa bimbingan orang tua sudah sesuai. kategori cukup. Dari tabel distribusi frekuensi terlihat bahwa terdapat 30 remaja yang menjadi sampel penelitian, sebanyak 8 remaja atau 26,67. Oleh karena itu dapat dipahami bahwa amalan shalat fardhu remaja dapat dikatakan dalam kategori cukup karena sebanyak 24 remaja atau 80% siswa menjawab bahwa amalan shalat fardhu remaja berada dalam kategori cukup.
Berdasarkan pengolahan dan analisis data yang terkumpul dalam penelitian ini menggunakan rumus Chi. Kuadrat dari 𝜒2, langkah selanjutnya adalah menginterpretasikan nilai Chi-square yang dihitung (𝜒2hitung) dengan tabel Chi-kuadrat (𝜒2tabel). Menggunakan db dari 4 menghasilkan harga Chi Square 𝜒2 Tabel. Pada taraf signifikansi diketahui harga Chi Square 𝜒2 lebih besar 14,97 dari harga Chi Square 𝜒2 tabel (𝜒2 tabel).
Dengan demikian H0 ditolak dalam penelitian ini dan Ha diterima, artinya ada pengaruh positif antara bimbingan orang tua terhadap amalan sholat fardhu pada remaja Desa Adiluhur.
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Skripsi : “Pengaruh Pendidikan Agama Islam Dalam Keluarga Terhadap Moralitas Remaja, Di Desa Tias Bangun Kecamatan Pubian Kabupaten Lampung Tengah”. Skripsi : “Hubungan Pendidikan Agama Islam Pada Keluarga Dengan Kecerdasan Spiritual Remaja, Di Desa Penimanagan Baru Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tualng Bawang Barat”.
LANDASAN TEORI
METODE PENELITIAN G. Desain Penelitian
IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama Orangtua
Baca terlebih dahulu setiap poin pertanyaan dan kemudian beri nama daftar pertanyaan ini dengan jujur sesuai dengan situasi yang sebenarnya. Cara pengisian dengan memberi tanda (x) pada salah satu jawaban a, b, c yang dianggap paling sesuai dengan keadaan saat ini. Apakah tata cara shalat yang anda ajarkan sudah sesuai dengan rukun dan syarat sahnya shalat.
Jika anak anda sukar bangun pada waktu subuh, adakah anda masih akan membangunkannya untuk solat berjemaah?
IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama Anak
PETUNJUK PENGISIAN
DAFTAR PERTANYAAN PENGALAMAN IBADAH SHALAT WAJIB LIMA WAKTU REMAJA
Dokumentasi keadaan penduduk dari jumlah, jenis kelamin dan agama di Desa Adiluhur Kecamatan Jabung Lampung Timur. Dokumentasi struktur organisasi negara di Desa Adiluhur Kecamatan Jabung Lampung Timur Kabupaten Jabung Lampung Timur.