• Tidak ada hasil yang ditemukan

IDENTITAS GEDUNG KANTOR DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,

N/A
N/A
Kosmas Wahyu N

Academic year: 2023

Membagikan " IDENTITAS GEDUNG KANTOR DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR KEP- 628 /BC/2016

TENTANG

IDENTITAS GEDUNG KANTOR

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka memberikan kejelasan identifikasi akan keberadaan gedung kantor Direktorat Jenderal Bea dan Cukai kepada masyarakat;

b. bahwa dalam rangka menumbuhkan kesatuan pandangan terhadap visi, misi, strategi dan fungsi utama Direktorat Jenderal Bea dan Cukai serta untuk menumbuhkan rasa kebanggaan, dan meningkatkan rasa kebersamaan seluruh pejabat/pegawai terhadap organisasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai tentang Identitas Gedung Kantor Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;

Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 5655);

(2)

2. Peraturan Presiden Nomor 73 Tahun 2011 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara;

3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 234/PMK.01/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan;

4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 188/PMK.01/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;

5. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 52/KM.05/1996 tentang Tanda Korps Bea dan Cukai;

6. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 448/KMK.01/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 206.5/PMK.01/2014;

7. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 449/KMK.01/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengujian dan Identifikasi Barang, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 176/PMK.01/2012;

8. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 21/KMK.01/2012 tentang Pedoman Pengamanan dan Pemeliharaan Barang Milik Negara di Lingkungan Kementerian Keuangan;

9. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 96/KMK.01/2012 tentang Identitas Perlengkapan Kantor Kementerian Keuangan;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI TENTANG IDENTITAS GEDUNG KANTOR DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI.

(3)

PERTAMA : Menetapkan identitas gedung kantor Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang meliputi:

a. warna gedung kantor;

b. penanda gedung kantor;

sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Direktur Jenderal ini.

KEDUA : Menetapkan penyederhanaan tipologi nama satuan kerja sebagai identitas gedung kantor Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Direktur Jenderal ini.

KETIGA : Setiap satuan kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menggunakan identitas gedung kantor sebagaimana dimaksud pada Diktum PERTAMA dan KEDUA.

KEEMPAT : Pemenuhan identitas gedung kantor `pada satuan kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ini memperhatikan prinsip efektif dan efisien yang diselaraskan dengan kegiatan pembangunan, renovasi, restorasi dan pemeliharaan gedung kantor, serta disesuaikan dengan anggaran yang tersedia.

KELIMA : Keputusan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Salinan Keputusan Direktur Jenderal ini disampaikan kepada:

1. Menteri Keuangan Republik Indonesia;

2. Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan;

3. Direktur Jenderal Kekayaan Negara;

4. Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan;

5. Sekretaris Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;

(4)

6. Para Pejabat Eselon II di Lingkungan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;

7. Para Kepala Kantor Wilayah di Lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;

8. Para Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai;

9. Para Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai;

10. Para Kepala Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai;

dan

11. Para Kepala Balai Pengujian dan Identifikasi Barang di Lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 30 Desember 2016

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI, -ttd-

HERU PAMBUDI

(5)

IDENTITAS GEDUNG KANTOR DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI A. Warna Gedung Kantor

1. Standar Warna Gedung Kantor

Warna Gedung Kantor terdiri dari warna utama dan warna tambahan yang diambil dari Tanda Korps Bea dan Cukai sebagaimana dimaksud pada Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 52/KM.05/1996 tentang Tanda Korps Bea dan Cukai. Warna tambahan merupakan terjemahan dari lukisan angkasa, gunung dan laut, adapun warna utama dan warna tambahan dimaksud adalah sebagai berikut:

a. Warna Utama Tanda Korps Bea dan Cukai 1) Kuning

R 243 G 197 B 0 C 5 M 25 Y 100 K 0

Diambil dari warna dasar Tanda Korps Bea dan Cukai selain warna dasar pada segi lima.

2) Hitam

R 29 G 24 B 25

C 100 M 100 Y 100 K 100

Diambil dari warna garis luar Tanda Korps Bea dan Cukai.

3) Putih

R 254 G 254 B 254 C 0 M 0 Y 0 K 0

Diambil dari warna dasar segi lima pada Tanda Korps Bea dan Cukai.

LAMPIRAN I

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR KEP- 628/BC/2016

TENTANG

IDENTITAS GEDUNG KANTOR DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

(6)

b. Warna Tambahan

1) Biru Kehitam Hitaman R 29 G 38 B 83

C 100 M 85 Y 0 K 65 2) Biru Laut

R 0 G 76 B 126

C 100 M 79 Y 35 K 0 3) Biru Muda

R 0 G 147 B 208 C 80 M 27 Y 2 K 0 4) Putih Krem

R 245 G 240 B 212 C 5 M 5 Y 21 K 0 2. Pengaplikasian Warna

a. Pada Gedung Kantor

1) Bagian Luar Gedung (Eksterior)

a) Warna biru laut diaplikasikan pada lis atap gedung;

b) Warna biru muda diaplikasikan pada batas tiap lantai bangunan luar gedung (untuk gedung yang lebih dari satu lantai), kaca film, kaca warna gedung;

c) Warna putih krem diaplikasikan pada seluruh bagian dinding luar gedung selain tersebut pada huruf a) dan b) diatas.

2) Bagian Dalam Gedung (Interior)

a) Warna putih diaplikasikan pada plafon/langit-langit;

b) Warna putih krem diaplikasikan seluruh bagian dinding interior selain tersebut pada huruf a).

b. Pada Pagar

1) Warna putih krem diaplikasikan pada bagian pagar berupa tembok;

2) Warna biru laut diaplikasikan pada bagian pagar berupa besi.

(7)

B. Penanda Gedung Kantor

Penanda gedung kantor merupakan ciri khas yang ditempatkan terutama pada gedung kantor satuan kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, sehingga lebih dikenal masyarakat dan meningkatkan citra Direktorat Jenderal Bea dan Cukai tanpa meninggalkan kearifan lokal bentuk arsitekural bangunan gedung di masing masing wilayah. Penanda gedung kantor meliputi:

1. Bagian dari Muka Bangunan (Bagian dari Facade)

Bagian dari Facade yang terdiri dari Tanda Korps Bea dan Cukai, Tipografi Nama Gedung dan Elemen Grafis pada Gedung Kantor

a. Tanda Korps Bea dan Cukai pada Gedung Kantor diatur sesuai dengan penjelasan sebagai berikut:

1) Bentuk dan Keterangan

Keterangan :

1) Segi lima dengan gambar laut, gunung, dan angkasa di

dalamnya;

2) Tongkat dengan ulir berjumlah 8 di bagian bawahnya;

3) Sayap yang terdiri dari 30 sayap kecil dan 10 sayap besar;

4) Malai padi berjumlah 24 membentuk lingkaran.

(8)

2) Penempatan Tanda Korps Bea dan Cukai diletakkan rata kiri atas pada elemen grafis

Contoh :

b. Tipografi Nama Gedung merupakan penyederhanaan Tipologi Nama Satuan Kerja (sesuai dengan lampiran II), merupakan bagian dari penanda gedung kantor sebagai bentuk penyederhanaan dari nomenklatur tipologi satuan kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sehingga mudah dikenal.

1) Nomenklatur “DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI”

disederhanakan menjadi “Bea Cukai”, dengan tipe font Arial;

2) Tipologi kantor satuan kerja disederhanakan mengikuti nama satuan kerja atau lokasinya dengan tipe font Neutra Text Boks.

Contoh:

(9)

3) Penempatan Tipografi Nama Gedung Kantor Direktorat Jenderal Bea dan Cukai diletakkan rata kiri atas pada elemen grafis setelah Tanda Korps Bea dan Cukai.

Contoh :

c. Elemen Grafis merupakan bentuk terjemahan dari Tanda Korps Bea dan Cukai yaitu lukisan dalam segilima dengan gambar laut, gunung dan angkasa menjadi elemen grafis yang berbentuk garis garis dan mengambil warna Gedung Kantor.

Penjelasan :

Kumpulan garis garis disini menimbulkan efek gerak ke atas, yang dimaksudkan bahwa Direktorat Jenderal Bea dan Cukai selalu berkembang, teliti, gesit dan tegas dalam melaksanakan tugas.

(10)

d. Bentuk dan bahan bagian dari facade gedung kantor.

1) Tanda Korps dan Tipografi Nama Gedung Kantor

a) Bentuk Tanda Korps sesuai penjelasan diatas, dengan ukuran proposional mengikuti bentuk arsitektural bangunan serta memperhatikan ukuran elemen grafis;

b) Bahan dasar Tanda Korps menggunakan akrilik susu timbul finishing cutting sticker, metode pencahayaan neon box led;

c) Bentuk Tipografi Nama Gedung Kantor dengan ukuran proposional mengikuti ukuran Tanda Korps;

d) Bahan dasar Tipografi Nama Gedung Kantor menggunakan akrilik timbul warna putih susu, metode pencahayaan neon box led.

Contoh:

Spesifikasi teknis komposisi, penempatan, bahan dan ukuran Tanda Korps serta Tipografi Nama Gedung

(11)

Catatan : Ukuran disesuaikan secara proporsional dengan ukuran facade bangunan gedung kantor eksisting.

2) Elemen Grafis

Bentuk dan bahan elemen grafis penanda gedung kantor, dapat diaplikasikan dengan komposisi sebagai berikut :

a) Untuk Gedung Kantor 1 (satu) lantai (1) Bentuk empat persegi panjang;

(2) Bahan akrilik susu rangka hollow, finishing stiker mengikuti elemen grafis.

b) Untuk Gedung Kantor 2 (dua) lantai atau lebih (1) Bentuk empat persegi panjang;

(2) Bahan dapat berupa hollow logam yang disusun secara vertikal; atau

(3) Berupa konfigurasi bahan dasar Alumunium Composite Panel (ACP) finishing stiker atau kaca warna atau kaca dilapisi kaca film (untuk warna biru laut dan biru muda) dengan hollow logam yang disusun diatasnya (untuk warna biru kehitam hitaman); atau

(4) Bahan cat emulsi pada dinding datar facade gedung.

(1) Ukuran komposisi tinggi 300 cm lebar 726 cm;

(2) Bahan Tanda Korps timbul adalah akrilik susu finishing stiker, frame plat galvanis, penerangan lampu led;

(3) Huruf “B”, huruf “C” dan huruf “k” tinggi 91 cm;

(4) Huruf “e”, huruf “a”, huruf “u ”dan huruf “i” tinggi 69 cm;

(5) Tinggi huruf “PUSAT” 41 cm;

(6) Bahan huruf “Bea Cukai” dan “PUSAT” adalah akrilik susu, frame plat galvanis, penerangan lampu led;

(7) Contoh desain:

(12)

e. Penempatan Penanda Gedung berupa bagian dari facade gedung kantor dan Pagar

1) Untuk Gedung Kantor 1 (satu) lantai ditempatkan pada sisi kiri gedung disesuaikan dengan estetika gedung eksisting secara proposional;

Contoh:

2) Untuk Gedung Kantor 2 (dua) lantai atau lebih ditempatkan pada sisi kiri gedung dengan dimensi atau ukuran menyesuaikan dengan ukuran facade gedung secara proporsional;

Contoh 1:

(13)

Contoh 2:

3) Penempatan penanda gedung kantor dengan tetap mempertimbangkan kesesuaian estetika arsitektural yang berlaku di daerah setempat.

4) Pada Sarana Prasarana berupa pagar diterapkan warna putih krem, dan biru laut dengan tetap memperhatikan estetika dan bahan dari bangunan pagar eksisting.

Contoh:

(14)

2. Pylon Sign Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (Pylon Sign DJBC) Pylon Sign DJBC merupakan papan informasi rambu-rambu penanda lokasi halaman gedung kantor bea cukai, yang berfungsi:

 Mempermudah masyarakat mengetahui lokasi gedung kantor;

 Sebagai papan informasi layanan; dan

 Menumbuhkan rasa kebanggaan Pejabat/Pegawai pada organisasi.

1) Bentuk, warna, ukuran dan bahan Pylon Sign DJBC a) Pylon Sign DJBC berbentuk tugu;

b) Terdiri atas dua buah bidang dengan lebar 1,2 m, tinggi 5,307 m, yang disusun saling membelakangi dengan ketebalan 0,8 m pada bagian belakang dan mengerucut ke depan secara proporsional;

c) Bahan terbuat dari aluminium composite panel, rangka hollow.

d) Pewarnaan Pylon Sign DJBC, terdiri atas empat warna yaitu warna kuning untuk Tanda Korps dan tulisan bea cukai, warna biru laut untuk dasar bidang utama, warna biru tua untuk variasi bidang utama, dan warna putih untuk tulisan jenis layanan;

e) Pada bidang atas terdapat Tanda Korps dan tulisan Bea Cukai, bahan tembaga warna kuning untuk Tanda Korps, dan bahan akrilik warna kuning finishing cutting sticker, penerangan neon box untuk tulisan Bea Cukai;

f) Pada bidang tengah terdapat informasi tulisan BRAVO BC 1500225 dan informasi lainnya seperti layanan Impor, layanan Ekspor serta layanan Cukai, Identifikasi Barang dll. Bahan akrilik warna putih susu finishing cutting sticker, penerangan neon box dengan ukuran menyesuaikan dengan kebutuhan;

g) Pylon Sign DJBC diletakkan pada pondasi cor beton ukuran 2,1 m x 1,4 m x 0,4 m, mengerucut ke depan disesuaikan dengan bentuk pylon Sign DJBC, finishing cat warna hitam;

h) Ukuran Pylon Sign DJBC dan pondasi cor beton agar disesuaikan secara proporsional dengan memperhatikan estetika gedung kantor eksisting;

(15)

2) Penempatan Pylon Sign DJBC

Pylon Sign DJBC ditempatkan di sudut halaman gedung kantor, posisi yang mudah dilihat dan tidak terhalang oleh bangunan atau pohon.

Contoh:

Bentuk Pylon Sign DJBC

Pylon Sign – Detail (ukuran dalam meter)

(16)

3. Mini Totem Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (Mini Totem DJBC) Mini Totem DJBC merupakan rambu rambu penanda lokasi gedung bea cukai, yang berfungsi mempermudah masyarakat mengetahui lokasi gedung bea cukai, informatif dan meningkatkan citra bea cukai.

1) Bentuk, warna, ukuran dan bahan Mini Totem DJBC a) Mini Totem DJBC berbentuk empat persegi panjang;

b) Terdiri atas dua buah empat persegi panjang dengan dimensi ukuran 5 cm x 50 cm x 100 cm vertikal, yang disusun saling membelakangi;

c) Bahan terbuat dari aluminium composite, rangka hollow.

d) Pewarnaan Mini Totem DJBC, yaitu warna bidang bawah hitam, bidang atas biru kehitam hitaman, dan diantara bidang atas dan bawah diberikan lis lebar 5 cm biru laut;

e) Pada bidang atas (35 x 50 cm) terdapat informasi tipologi Nama Gedung Kantor, bahan akrilik warna putih susu finishing cutting sticker, penerangan neon box;

f) Pada bidang bawah (60 x 50 cm) terdapat informasi petunjuk arah, contoh “MASUK/IN”, “KELUAR/OUT”, Gedung Kalimantan, Koperasi, Mesjid, berikut simbol panah yang menunjukan arah lokasi, bahan akrilik warna putih susu, tipe font Arial;

g) Mini Totem DJBC diletakkan pada pondasi cor beton ukuran 25 x 60 cm, finishing cat warna hitam;

h) Ukuran Mini Totem DJBC dan pondasi cor beton agar disesuaikan secara proporsional dengan memperhatikan estetika gedung kantor eksisting;

(17)

2) Penempatan Mini Totem DJBC

Mini Totem DJBC ditempatkan sesuai kebutuhan untuk menunjukan arah keberadaan bangunan atau tempat yang berada di lingkungan kantor (contoh: mini totem yang ditempatkan di pintu gerbang gedung Kantor DJBC pada sisi masuk).

Contoh:

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI, -ttd-

HERU PAMBUDI

(18)

DAFTAR NAMA GEDUNG KANTOR DJBC

NO NOMENKLATUR TIPOLOGI SATUAN KERJA

BENTUK PENYEDERHANAAN UNTUK NAMA GEDUNG

KANTOR

(1) (2) (3)

1 Kantor Wilayah DJBC Aceh “Bea Cukai” Kanwil Aceh 2 KPPBC TMP C Sabang “Bea Cukai” Sabang 3 KPPBC TMP C Banda Aceh “Bea Cukai” Banda Aceh 4 KPPBC TMP C Meulaboh “Bea Cukai” Meulaboh 5 KPPBC TMP C Lhokseumawe “Bea Cukai” Lhokseumawe 6 KPPBC TMP C Kuala Langsa “Bea Cukai” Kuala Langsa 7 Kanwil DJBC Sumatera Utara “Bea Cukai” Kanwil Sumut 8 KPPBC TMP Belawan “Bea Cukai” Belawan

9 KPPBC TMP B Medan “Bea Cukai” Medan

10 KPPBC TMP C Pematangsiantar “Bea Cukai” Pematangsiantar 11 KPPBC TMP C Sibolga “Bea Cukai” Sibolga

12 KPPBC TMP C Teluk Nibung “Bea Cukai” Teluk Nibung 13 KPPBC TMP C Kuala Tanjung “Bea Cukai” Kuala Tanjung 14 KPPBC TMP B Kualanamu “Bea Cukai” Kualanamu 15 Kanwil DJBC Riau “Bea Cukai” Kanwil Riau 16 KPPBC TMP B Pekanbaru “Bea Cukai” Pekanbaru 17 KPPBC TMP B Dumai “Bea Cukai” Dumai 18 KPPBC TMP C Tembilahan “Bea Cukai” Tembilahan 19 KPPBC TMP C Bengkalis “Bea Cukai” Bengkalis 20 Kanwil DJBC Khusus Kepulauan Riau “Bea Cukai” Kanwil Kepri 21 KPPBC TMP B Tanjung Balai Karimun “Bea Cukai” Tanjung Balai

Karimun

22 KPPBC TMP B Tanjungpinang “Bea Cukai” Tanjungpinang 23 Kanwil DJBC Sumatera Bagian Timur “Bea Cukai” Kanwil Sumbagtim 24 KPPBC TMP B Palembang “Bea Cukai” Palembang

25 KPPBC TMP B Jambi “Bea Cukai” Jambi

26 KPPBC TMP C Pangkal Pinang “Bea Cukai” Pangkal Pinang

LAMPIRAN II

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR KEP-628/BC/2016

TENTANG

IDENTITAS GEDUNG KANTOR DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

(19)

NO NOMENKLATUR TIPOLOGI SATUAN KERJA

BENTUK PENYEDERHANAAN UNTUK NAMA GEDUNG

KANTOR

(1) (2) (3)

27 KPPBC TMP C Tanjungpandan “Bea Cukai” Tanjungpandan 28 Kanwil DJBC Sumatera Bagian Barat “Bea Cukai” Kanwil Sumbagbar 29 KPPBC TMP B Teluk Bayur “Bea Cukai” Teluk Bayur

30 KPPBC TMP C Bengkulu “Bea Cukai” Bengkulu

31 KPPBC TMP B Bandar Lampung “Bea Cukai” Bandar Lampung 32 Kanwil DJBC Banten “Bea Cukai” Kanwil Banten

33 KPPBC TMP Merak “Bea Cukai” Merak

34 KPPBC TMP A Tangerang “Bea Cukai” Tangerang 35 Kanwil DJBC Jakarta “Bea Cukai” Kanwil Jakarta 36 KPPBC TMP A Jakarta “Bea Cukai” Jakarta

37 KPPBC TMP A Marunda “Bea Cukai” Marunda 38 KPPBC TMP C Kantor Pos Pasar Baru “Bea Cukai” Pasar Baru 39 Kanwil DJBC Jawa Barat “Bea Cukai” Kanwil Jabar 40 KPPBC TMP A Bekasi “Bea Cukai” Bekasi

41 KPPBC TMP A Bogor “Bea Cukai” Bogor

42 KPPBC TMP A Purwakarta “Bea Cukai” Purwakarta 43 KPPBC TMP A Bandung “Bea Cukai” Bandung 44 KPPBC TMP C Cirebon “Bea Cukai” Cirebon 45 KPPBC TMP C Tasikmalaya “Bea Cukai” Tasikmalaya 46 KPPBC TMP Cikarang “Bea Cukai” Cikarang

47 Kanwil DJBC Jawa Tengah dan DI

Yogyakarta “Bea Cukai” Kanwil Jateng DIY

48 KPPBC TMP Tanjung Emas “Bea Cukai” Tanjung Emas

49 KPPBC TMC Kudus “Bea Cukai” Kudus

50 KPPBC TMP B Surakarta “Bea Cukai” Surakarta 51 KPPBC TMP C Cilacap “Bea Cukai” Cilacap 52 KPPBC TMP C Purwokerto “Bea Cukai” Purwokerto 53 KPPBC TMP C Tegal “Bea Cukai” Tegal

(20)

NO NOMENKLATUR TIPOLOGI SATUAN KERJA

BENTUK PENYEDERHANAAN UNTUK NAMA GEDUNG

KANTOR

(1) (2) (3)

54 KPPBC TMP A Semarang “Bea Cukai” Semarang 55 KPPBC TMP B Yogyakarta “Bea Cukai” Yogyakarta 56 KPPBC TMP C Magelang “Bea Cukai” Magelang 57 Kanwil DJBC Jawa Timur I “Bea Cukai” Kanwil Jatim I 58 KPPBC TMP Tanjung Perak “Bea Cukai” Tanjung Perak 59 KPPBC TMP A Pasuruan “Bea Cukai” Pasuruan 60 KPPBC TMP Juanda “Bea Cukai” Juanda 61 KPPBC TMP B Gresik “Bea Cukai” Gresik 62 KPPBC TMP C Madura “Bea Cukai” Madura 63 KPPBC TMP C Bojonegoro “Bea Cukai” Bojonegoro 64 KPPBC TMP B Sidoarjo “Bea Cukai” Sidoarjo

65 Kanwil DJBC Jawa Timur II “Bea Cukai” Kanwil Jatim II 66 KPPBC TMC Malang “Bea Cukai” Malang

67 KPPBC TMC Kediri “Bea Cukai” Kediri 68 KPPBC TMP C Blitar “Bea Cukai” Blitar 69 KPPBC TMP C Madiun “Bea Cukai” Madiun 70 KPPBC TMP C Jember “Bea Cukai” Jember 71 KPPBC TMP C Banyuwangi “Bea Cukai” Banyuwangi 72 KPPBC TMP C Probolinggo “Bea Cukai” Probolinggo

73 Kanwil DJBC Bali, NTB dan NTT “Bea Cukai” Kanwil Bali, NTB, NTT

74 KPPBC TMP Ngurah Rai “Bea Cukai” Ngurah Rai 75 KPPBC TMP A Denpasar “Bea Cukai” Denpasar 76 KPPBC TMP C Mataram “Bea Cukai” Mataram 77 KPPBC TMP C Sumbawa “Bea Cukai” Sumbawa 78 KPPBC TMP C Kupang “Bea Cukai” Kupang 79 KPPBC TMP B Atambua “Bea Cukai” Atambua 80 KPPBC TMP C Maumere “Bea Cukai” Maumere

81 Kanwil DJBC Kalimantan Bagian Barat “Bea Cukai” Kanwil Kalbagbar 82 KPPBC TMP B Pontianak “Bea Cukai” Pontianak

(21)

NO NOMENKLATUR TIPOLOGI SATUAN KERJA

BENTUK PENYEDERHANAAN UNTUK NAMA GEDUNG

KANTOR

(1) (2) (3)

83 KPPBC TMP C Entikong “Bea Cukai” Entikong 84 KPPBC TMP C Nanga Badau “Bea Cukai” Nanga Badau 85 KPPBC TMP C Sintete “Bea Cukai” Sintete

86 KPPBC TMP C Ketapang “Bea Cukai” Ketapang 87 KPPBC TMP C Jagoi Babang “Bea Cukai” Jagoi Babang

88 Kanwil DJBC Kalimantan Bagian

Selatan “Bea Cukai” Kanwil Kalbagsel

89 KPPBC TMP B Banjarmasin “Bea Cukai” Banjarmasin 90 KPPBC TMP C Sampit “Bea Cukai” Sampit

91 KPPBC TMP C Pangkalan Bun “Bea Cukai” Pangkalan Bun 92 KPPBC TMP C Pulang Pisau “Bea Cukai” Pulang Pisau 93 KPPBC TMP C Kotabaru “Bea Cukai” Kotabaru

94 Kanwil DJBC Kalimantan Bagian Timur “Bea Cukai” Kanwil Kalbagtim 95 KPPBC TMP B Balikpapan “Bea Cukai” Balikpapan

96 KPPBC TMP B Samarinda “Bea Cukai” Samarinda 97 KPPBC TMP C Bontang “Bea Cukai” Bontang 98 KPPBC TMP C Sangata “Bea Cukai” Sangata 99 KPPBC TMP B Tarakan “Bea Cukai” Tarakan 100 KPPBC TMP C Nunukan “Bea Cukai” Nunukan

101 Kanwil DJBC Sulawesi Bagian Selatan “Bea Cukai” Kanwil Sulbagsel 102 KPPBC TMP B Makassar “Bea Cukai” Makassar

103 KPPBC TMP C Pare-Pare “Bea Cukai” Pare-Pare 104 KPPBC TMP C Malili “Bea Cukai” Malili 105 KPPBC TMP C Kendari “Bea Cukai” Kendari

106 Kanwil DJBC Sulawesi Bagian Utara “Bea Cukai” Kanwil Sulbagtara 107 KPPBC TMP C Pantoloan “Bea Cukai” Pantoloan

108 KPPBC TMP C Morowali “Bea Cukai” Morowali 109 KPPBC TMP C Luwuk “Bea Cukai” Luwuk 110 KPPBC TMP C Bitung “Bea Cukai” Bitung

(22)

NO NOMENKLATUR TIPOLOGI SATUAN KERJA

BENTUK PENYEDERHANAAN UNTUK NAMA GEDUNG

KANTOR

(1) (2) (3)

111 KPPBC TMP C Manado “Bea Cukai” Manado 112 KPPBC TMP C Gorontalo “Bea Cukai” Gorontalo 113 Kanwil DJBC Maluku “Bea Cukai” Kanwil Maluku 114 KPPBC TMP C Ambon “Bea Cukai” Ambon

115 KPPBC TMP C Tual “Bea Cukai” Tual 116 KPPBC TMP C Ternate “Bea Cukai” Ternate

117 Kanwil DJBC Khusus Papua “Bea Cukai” Kanwil Papua 118 KPPBC TMP C Sorong “Bea Cukai” Sorong

119 KPPBC TMP C Manokwari “Bea Cukai” Manokwari 120 KPPBC TMP C Babo “Bea Cukai” Babo

121 KPPBC TMP C Jayapura “Bea Cukai” Jayapura 122 KPPBC TMP C Amamapare “Bea Cukai” Amamapare 123 KPPBC TMP C Biak “Bea Cukai” Biak

124 KPPBC TMP C Merauke “Bea Cukai” Merauke

125 Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Balai Karimun

“Bea Cukai” PSO Tanjung Balai Karimun

126 Pangkalan Sarana Operasi Bea dan

Cukai Tipe B Batam “Bea Cukai” PSO Batam 127 Pangkalan Sarana Operasi Bea dan

Cukai Tipe B Tanjung Priok “Bea Cukai” PSO Tanjung Priok 128 Pangkalan Sarana Operasi Bea dan

Cukai Tipe B Pantoloan “Bea Cukai” PSO Pantoloan 129 Pangkalan Sarana Operasi Bea dan

Cukai Tipe B Sorong “Bea Cukai” PSO Sorong

130 Balai Penelitian dan Identifikasi Barang

Tipe A Jakarta “Bea Cukai” BPIB Jakarta 131 Balai Penelitian dan Identifikasi Barang

Tipe B Surabaya “Bea Cukai” BPIB Surabaya 132 Balai Penelitian dan Identifikasi Barang

Tipe C Medan “Bea Cukai” BPIB Medan

(23)

NO NOMENKLATUR TIPOLOGI SATUAN KERJA

BENTUK PENYEDERHANAAN UNTUK NAMA GEDUNG

KANTOR

(1) (2) (3)

133 Kantor Pelayanan Utama Bea dan

Cukai Tipe A Tanjung Priok “Bea Cukai” KPU Tanjung Priok 134 Kantor Pelayanan Utama Bea dan

Cukai Tipe B Batam “Bea Cukai” KPU Batam 135 Kantor Pelayanan Utama Bea dan

Cukai Tipe C Soekarno Hatta

“Bea Cukai” KPU Soekarno Hatta

136 Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea

dan Cukai “Bea Cukai” Pusat

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI, -ttd-

HERU PAMBUDI

Referensi

Dokumen terkait

Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian yaitu Kantor Wilayah Direktorat Jendral Bea dan Cukai Jatim II, penelitian dilakukan dengan cara

Proyek/Satuan Kerja Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Republik Indonesia mengumumkan pengadaan

Direktur Cukai atau kepada Kepala Kantor Inspeksi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk seluruh jenis hasil tembakau tidak boleh lebih rendah dari Harga Jual Eceran yang

Upaya Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai Jatim II Dalam Melakukan Tindakan Hukum Terhadap Peredaran Rokok Tanpa Pita Cukai ...56.. Tindakan Kantor Wilayah

Kantor Wilayah DJBC Jawa Barat mempunyai tugas melaksanakan kordinasi, bimbingan teknis, pengendalian, evaluasi, dan pelaksanaan tugas di bidang kepabeanan dan

(2) Penumpang atau Awak Sarana Pengangkut dapat melakukan pendaftaran IMEI melalui Pejabat Bea dan Cukai di Kantor Pabean tempat pemasukan dalam hal IMEI atas Perangkat

Pejabat dan/atau pegawai yang pada waktu penempatan tugasnya pada unit kerja Eselon II pada Kantor Pusat atau kantor vertikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang tidak atau

(9) Pejabat bea dan cukai di KPU Bea dan Cukai atau KPPBC yang menerima permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (6) memberikan tanda terima kepada Orang yang mengajukan