BENTUK PERTUMBUHAN DAN KORALUM
A. Pembahasan Lembaran Kerja 1. karang acropora tubulate
Karang Acropora tubulate membentuk koloni dengan struktur tabung atau kolom vertikal yang menonjol dari dasar karang. Memiliki struktur koralit turbular atau tabung yang memanjang dari dasar koloni. Di katagorikan acropora kerana adanya axial corallite yang terletak diujung atas dari cabang acropora dan radial corallite yang melingkari batang cabang karang. Bentuk koralum placoid. masing-masing corallite memiliki dindingnya masing-masing dengan tonjolan menyerupai tabung yang dipisahkan oleh Coenosteum
Kingdom: Animalia Phylum: Cnidaria
Class: Anthozoa
Order: Scleractinia
Family: Acroporidae Genus: Acropora
Species: Acropora sp.
2. karang acropora branching
Karang Acropora branching dikenal dengan pertumbuhan bercabang yang menyerupai pohon atau semak. Dan memiliki ciri dengan adanya axial corallite dan radial corallit. Bentuk koralum placoid masing-masing corallite memiliki dindingnya masing-masing dengan tonjolan menyerupai tabung yang dipisahkan oleh Coenosteum.
Kingdom: Animalia Phylum: Cnidaria
Class: Anthozoa
Order: Scleractinia
Family: Acroporidae Genus: Acropora
Spesies : Acropora humilis
3. non acropora
A). Fungia memiliki bentuk pertumbuhan Coral mushroom. bentuknya seperti jamur dimana benrbentuk oval memiliki banyak tonjolan seperti punggung bukit beralur dari tepi hingga pusat mulut. Di katagorikan non acropora karena tidak memiliki axial corallite dan radial corallit. bentuk Corallite karang dengan tipe soliter yang berarti setiap individu terdiri dari satu polip besar, berbeda dari kebanyakan karang yang hidup dalam koloni.
Kingdom: Animalia Phylum: Cnidaria
Class: Anthozoa
Order: Scleractinia Family: Fungiidae
Genus: Fungia
B). Favites sp. Karang ini sering membentuk koloni masif berbentuk kubah.
Dan memiliki bentuk tubuh yang radial/bilateral simetri. Di katagorikan non acropora karena tidak memiliki axial corallite dan radial corallit. memiliki corallite Tipe cerioid, disebut demikian karena thecanya bergabung atau menyatu. Terdapat theca (bagiab terluar dari corallite). Dinding antar-corallite tebal dan jelas terlihat.
Kingdom: Animalia Phylum: Cnidaria
Class: Anthozoa
Order: Scleractinia
Family: Merulinidae Genus: Favites
C). Turbinaria Karang ini sering membentuk coral encrusting bentuk menyerap dan hampir seluru bagiannya menempel pada substrat. Di katagorikan non acropora karena tidak memiliki axial corallite dan radial corallit. memiliki corallite Tipe Tipe Placoid; masing-masing corallite memiliki dindingnya masing-masing dengan tonjolan menyerupai tabung yang dipisahkan oleh Coenosteum.
Kingdom: Animalia Phylum: Cnidaria
Class: Anthozoa
Order: Scleractinia
Family: Dendrophylliidae Genus: Turbinaria
D). Diploria Karang ini sering membentuk koloni masif berbentuk kubah. Dan memiliki bentuk tubuh bilateral simetri. Di katagorikan non acropora karena tidak memiliki axial corallite dan radial corallit. memiliki corallite Tipe Tipe Meandroid;apabila koloni mempunyai corallite yang membentuk lembah dan corallite disatukan oleh dinding-dinding yang saling menyatu dan membentuk alur-alur seperti sungai.
Kingdom: Animalia Phylum: Cnidaria
Class: Anthozoa
Order: Scleractinia Family: Mussidae
Genus: iploria
B. Bentuk Pertumbuhan Karang
Bentuk pertumbuhan adalah bagaimana koloni karang membangun struktur fisiknya saat tumbuh. Setiap spesies karang memiliki pola pertumbuhan yang berbeda, yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Bentuk ini sangat bervariasi antar spesies karang dan juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti arus air, intensitas cahaya, kedalaman, dan ketersediaan ruang di terumbu karang.
Beberapa bentuk umum termasuk cabang seperti tanduk, plat datar, atau bentuk tubular. Bentuk pertumbuhan ini penting karena dapat menentukan bagaimana karang berinteraksi dengan lingkungannya, seperti menyediakan tempat perlindungan bagi organisme laut lainnya dan berperan dalam membangun struktur fisik terumbu karang. Dalam ilmu coralogi, bentuk pertumbuhan sangat penting karena mempengaruhi cara karang berinteraksi dengan lingkungan dan organisme lain, serta menentukan jenis habitat yang dapat mereka sediakan. Faktor yang mempengaruhui Bentuk pertumbuhan membantu karang beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang berbeda, seperti arus kuat atau cahaya rendah, arus laut, suhu, salinitas, nutrisi dan ketersediaan makana dan predator dan penyakit (Sophia,2019)
bentuk pertumbuhan karang terbagi menjadi dua yaitu bentuk pertumbuhan karang yang digolongkan karang Acropora dan karang non- Acropora. Untuk karang Acropora ciri-cirinya memiliki axial corallite dan radial corallite. Sedangkan pada karang non-Acropora hanya memiliki radial corallite saja. Koloni Acropora berkembang dari perpanjangan yang muncul dari axial corallite, dan bertunas yang berasal dari bagian paling ujung radial corallite yang sedang berkembang, dan kemudian membentuk axial corallite baru dimana akan terus dilanjutkan dari ujung atau puncak radial corallite lebih jauh sampai bercabang sehingga membentuk koloni. Terdapat dua perbedaan esensial mengenai jenis koloni yang dapat dilihat dari genusnya, menentukan bentuknya dengan rupa yang dapat diduga biasanya secara radial simetri dan percabangan yang terdapat lebih atau kurang dengan sumbu yang sama seperti Corymbose, Tabular, dan bentuk Plate. Juga bentuk yang tidak menentu yakni dimana koloni-nya tumbuh tanpa garis intrinsic atau garis ke
dalam, terbatas hanya oleh kondisi luarnya yang menyediakan ruang kurang.
Beberapa diantara life form atau koloni. Adalah Arborescent, Hispidose, Cuneiform, Digitate, Caespitose, Caespitose-corymbose, Arborescent table, Table, Plate, dan Encrusting (Yafie, 2021)
menurut Albar (2017). Pada dasarnya, terdapat lima kategori bentuk pertumbuhan pada jenis Acropora, dan 9 pada jenis non-Acropora. Bentuk pertumbuhan karang Acropora yaitu :
1. Acropora encrusting
Acropora dengan bentuk encrusting adalah salah satu bentuk pertumbuhan yang unik di mana karang Acropora tumbuh melekat erat pada substrat seperti batu atau permukaan keras lainnya, membentuk lapisan yang datar dan mengikuti kontur substrat tersebut. Bentuk ini lebih jarang dijumpai pada genus Acropora, karena kebanyakan Acropora dikenal dengan cabang-cabangnya yang tumbuh vertikal.
Gambar 4. Acropora encrusting (Albar., 2017).
2. Acropora branching
Sesuai namanya, jenis karang ini berbentuk seperti pohon atau tanduk rusa.
Jika dilihat secara detail, terdapat jelas axial koralit pada karang ini. jenis ini paling banyak ditemukan dan juga yang paling cepat tumbuh. Contoh karang ini yaitu Acropora formosa.
Gambar 5. Acropora branchingI (Albar., 2017).
3. Acropora tabulate
Acropora dengan bentuk tabulate (meja) adalah salah satu bentuk pertumbuhan yang paling khas dari genus ini. Karang ini membentuk struktur datar menyerupai meja atau piringan, dengan cabang-cabang yang tumbuh secara horizontal, menciptakan permukaan lebar dan pipih.
Gambar 6. Acropora tabulate (Albar., 2017).
4. Acropora digitate
Acropora berjari dimana bentuk percabangan rapat dengan cabang seperti jari-jari tangan
Gambar 7. Acropora digitate (Sumber : (Albar., 2017).
5. Acropora submassive
Karang ini berbentuk seperti transisi dari karang bercabang ke karang masif.
Contoh karang jenis ini yaitu Acropora palifera.
Gambar 8. Acropora submassive (albar, 2017) Bentuk pertumbuhan karang non-acropora diantaranya :
1. Coral foliose
Karang ini berbentuk seperti serutan kayu/lembaran. Contoh karang ini yaitu Montipora sp.
Gambar 9. Acropora submassive (Albar, 2017).
2. Coral encrusting
Karang ini brbentuk mengerak, kadang agak sulit dibedakang jenis alga yang mengerak juga (Coralline alga misalnya). Contoh karang jenis ini yaitu Leptoseris incrustans,
Gambar 10. Coral encrusting (Albar., 2017).
3. Coral branching
Semua karang-karang bercabang yang tidak memiliki axial koralit masuk ke bentuk pertumbuhan ini. Contohnya yaitu Stylophora hystrix
Gambar 11. Coral branching (Albar., 2017).
4. Coral submassive
Hampir sama dengan jeis yang acropora, jenis ini berbentuk tidak beraturan dan seperti kolom. Contoh jenis karang ini yaitu Stylophora pistillata
Gambar 12. Coral submassive (Albar., 2017).
5. Coral mushroom
Karang ini berbentuk sperti jamur. Diantara karang-karang lain, hanya karang dengan bentuk ini yang merupakan karang soliter. Contoh : Fungia sp.
Gambar 13. Coral massive (Albar., 2017).
6. Coral massive
Karang ini salah satu yang mudah ditemukan, bentuknya bongkahan seperti batu. Semakin besar ukuran karang ini biasanya menandakan ekosistem karang yang cukup baik dan tidak terganggu, karena karang ini merupakan salah satu yang lama pertumbuhannya. Karang ini juga bisa digunakan sebagai indikator cuaca masa lalu, dilihat dengan cara dilakukan coring (pengeboran).
Contoh karang ini yaiu Leptoria phyrgia
Gambar 14. Coral massive (Albar., 2017).
7. Coral heliopora
Karang helipora atau karang biru, dinamakan begitu karena rangka kapurnya berwarna biru tidak seperti karang-karang lainnya.
Gambar 15. Heliopora (Albar., 2017).
8. Coral tubipora
Polip pada karang ini sering terlihat jelas keluar, hal ini yang kadang membingungkan peneliti mencair keberadan karang tabung di ekosistem terumbu, karena sekilas lebih terlihat seperti karang lunak. Jika dilihat lebih jelas, polip pada jenis karang ini menghasilkan juga karangka kapur berwarna merah seperi tabung organ, yang dimana karang ini mendapatkan namanya (Tubipora musica)
Gambar 16. Tubipora musica (Albar., 2017).
9. Coral millepora
Secara bentuk, karang ini berbentuk bercabang seperti karang bercabang lainnya. Hal yang paling membedakan adalah jika dilihat lebih jdekatm karang ini memiliki bulu-bulu penyengat yang dapat menyebabkan luka bakar, sehingga dinamakanlah karang api. Karang ini sebenarnya bukan karang sejati, karena bukan merupakan jenis Anthozoa seperti karang-karang lainnya.
Gambar 17. Millepora (Albar., 2017).
C. Bentuk Koralum
Koralum adalah struktur kerangka luar yang dihasilkan oleh koloni karang.
Koralum terbuat dari kalsium karbonat (CaCO₃) dan berfungsi sebagai penopang fisik serta pelindung bagi koloni karang. Struktur ini terbentuk oleh proses pengendapan mineral yang dilakukan oleh polip karang, yang secara kolektif membangun rangka keras tersebut.
Setiap spesies karang memiliki bentuk koralum yang berbeda, dan bentuk ini sangat berpengaruh pada adaptasi mereka terhadap lingkungan, seperti arus, gelombang, dan intensitas cahaya matahari. Bentuk koralum juga penting dalam menentukan jenis habitat yang dapat disediakan oleh karang bagi organisme laut lainnya (Duaitd, dkk, 2024)
Ada beberapa bentuk koralum yang terdapat pada karang yaitu sebagi berikut 1. sebagai Axial corallite yang merupakan koralit pusat yang membentuk
sumbu pada percabangan Acropora. Axial corallite seringkali terjadi secara tunggal sebagaimana terdapat pada bentuk koloni Encrusting untuk karang jenis Acropora atau terjadi secara berkelompok dua atau bahkan lebih seperti di dalam bentuk koloni Encrusting untuk karang jenis Isopora.
Gambar 18. Bentuk Axial corallite dari karang Acropora
2. Radial corallite karang Acropora merupakan koralit yang sekelilingnya tersusun melingkar pada sumbu dan terbentuk oleh axial corallite di dalam percabangan Acropora. Radial corallite ini tidak seperti axial corallite karena tidak semua seragam berbentuk silindris, radial corallite terbentuk dengan beragam bentuk. Radial corallite dalam terminologi atau pengertiannya dapat dipahami sebagai silinder sederhana atau tabung yang secara beragam termodifikasi atau terbentuk dalam berbagai jumlah bentuk yang berbeda-beda
Gambar 19.. Bentuk Radial corallite dari karang Acropora
3. koralit ceroid memiliki dinding yang saling menyatu dan membentuk permukaan yang datar. Bentuknya cenderung polygonal dengan sudut- sudut tajam, membulat, atau memanjang. Koralit ini tidak memiliki koenostum, dan septa yang ada biasanya membentuk mahkota di sekitar kolumela
Gambar 20. koralit ceroid
4. Plocoid koralit adalah koralit yang memiliki struktur yang bulat dan umumnya memilki diamtern yang kecil. Ciri khasnya adanya ruang kecil antara koralit yang dibatasi oleh dinding yang granular
Gambar 21. Plocoid koralit
5. Tipe Phaceloid; apabila koralit memanjang membentuk tabung dan juga mempunyai corallite dengan dinding masing-masing yang dipisahkan oleh ruang kosong
Gambar 22. Tipe Phaceloid
6. Flabelloid adalah jenis koralit yang memiliki bentuk seperti daun dengan koralit-koralit yang berada di dalam alur/parit panjang yang berkelok.
Dinding dari parid yang berdekatan tidak menyaru dan tetap terpisah.
Gambar 23. Flabelloi
7. Meandroid adalah jenis koralit yang memiliki struktur koralit yang berada sepanjang alur mengikuti dasar,membentuk lembah-llembah teratur, dinding koralit sebagian menyatu, membentuk alur seperti sungai
Gambar 24. Meandroid
8. Hydnoporoid adalah jenis koralit yang memiliki tonjolan kerucut diantara lubang koralit , memberikan penampilan yang unik dan kompleks
Gambar 25. Hydnoporoid
9. Thamnasteroid adalah jenis koralit yang memiliki bentuk pellat dan karakteristik unik. Koralit tidak memiliki dinding disekelilingnya, dan septa serta costa bersambungan yang dikenal sebagi septocosta.
Gambar 26. Thamnasteroid
10. Tipe Flabellatte; Bentuk koloni karang yang berlekuk-lekuk atau mempunyai alur yang berkelok dengan masing-masing koralit mempunyai dinding yang terpisah
Gambar 27. Tipe Flabellatte;
DAFTAR PUSTAKA
Albar G. 2017. Mengenal Bentuk Umum Pertumbuhan Karang. National- Oceanographic
Duaitd K, Hermina G,. A., Frida A L., Luky. 2014. Pengaruh Sedimentasi Terhadap Tutupan Terumbu Karang Di Perairan Arfai, Manokwari, Indonesia. Jurnal Kelautan Tropis Juni 2024 Vol. 27(2):225-235
Sawiya, Diana Arfiati, Guntur. 2021. Karakter Morfologi Fungiasp. Di Pulau Mamburit,Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Indonesia. Samakia: Jurnal Ilmu Perikanan Volume 12, No. 2
Sophia N. M. Fendjalang, Doni P,. Krisostomus R., Selvanda. B., Yefibert S,.
2019. Inventarisasi Jenis Dan Tipe Pertumbuhan Karang Di Perairan Pulau Meti Kabupaten Halmahera Utara. Seri Ilmu-Ilmu Alam Dan Kesehatan Volume 3, Nomor 2
Yafie ., H,. 2021. Biodiversitas Dan Karakteristik Morfologi Karang Acropora Di Kepulauan Spermonde. Skripsi. Program Studi Ilmu Kelautan Fakultas Ilmu Kelautan Dan Perikanan Universitas Hasanuddin Makassar