• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASKEP GADAR ACUTE CORONARY SYNDROME (ACS) / SINDROMA KORONER AKUT (SKA)

N/A
N/A
ilham

Academic year: 2023

Membagikan "ASKEP GADAR ACUTE CORONARY SYNDROME (ACS) / SINDROMA KORONER AKUT (SKA)"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

ASKEP GADAR

ACUTE CORONARY SYNDROME (ACS) /

SINDROMA KORONER AKUT (SKA)

(2)

ANATOMI DAN FISIOLOGI

JANTUNG

(3)
(4)
(5)
(6)

FORMULIR

SKRINING CEPAT COVID 19

NO KRITERIA YA TIDAK KET

1 Riwayat bepergian dari daerah terjangkit (luar dan dalam negeri) / terpapar pasien yang positif infeksi Covid 19 dalam 14 hari terakhir 2 Demam suhu ≥ 37.8 ⁰C / Riwayat demam

3 Batuk

4 Pilek / Sakit Tenggorokan 5 Sesak napas

Catatan :

Jika memenuhi kriteria nomor 1 ditambah 1 kriteria yang lain, maka pasien disebut “Kode Kuning”dan diarahkan ke ruang isolasi IGD sesuai alur.

(7)

ANATOMI FISIOLOGI ARTERI KORONER

Arteri coroner yang utama terdiri dari:

• Arteri koroner kiri, yang pangkalnya disebut Left main artery (cabang arteri Utama) yang kemudian bercabang dua LAD ( left anterior desending artery ) serta CX (Circumplex Artery

• Arteri koroner kanan,

memperdarahi sebahagian besar jantung sebelah kanan dan sinus node , Av node dan His bandle (cabang dari His) dan sebahagian kecil memperdarhi jantung sebelah kiri

(8)

PENGERTIAN ACS/ SKA

ACS/SKA adalah sindrom klinik penyakit jantung koroner yang disebabkan penurunan suplai oksigen miokard secara akut atau subakut akibat erosi serta ruptur plak aterosklerotik dan

mikroembolisasi

(9)

PATOFISIOLOGI

Mekanisme utama terjadinya ACS/ SKA

Robek/ rupturnya plak arteroaklerosis di pembuluh coroner

sehingga proses trombosit akut

Sumbatan mendadak/

akut aliran darah koroner

Selain itu, dapat juga diakibatkan oleh non sklerotik, walaupun jarang terjadi, seperti : arteritis, trauma, diseksi, dan lain-lain.

(10)

INFARK MIOKARD AKUT

Infark Miokard Akut (IMA) di

definisikan sebagai nekrosis

miokard yang disebabkan oleh

tidak adekuatnya pasokan darah

akibat sumbatan akut arteri

koroner

(11)

SUMBATAN

• Sumbatan total ➔ STEMI

• Sub total ➔ NSTEMI/ UAP

(12)
(13)

FAKTOR RISIKO MAYOR SINDROM KORONER AKUT

Hiperkolesterolemia

Merokok

(14)

Hipertensi Genetik

Diabetes Militus

(15)

FAKTOR RISIKO MINOR SINDROM KORONER AKUT :

Kurang olahraga

Stress

Obesitas

(16)

Perempuan Menopause

(17)

TANDA DAN GEJALA

Nyeri dada pada Infark Miokard Akut (IMA) biasanya berlangsung lebih dari 20 menit, retrosternal, berlokasi di tengah atau dada kiri, menjalar ke rahang, punggung atau lengan kiri. Rasa nyeri ini digambarkan sebagai perasaan seperti rasa tertekan benda berat, diremas, seperti terbakar atau seperti ditusuk- tusuk.

(18)

Lanjutan..

Riwayat nyeri dada khas > 20 menit, tdk hilang dg istirahat / Nitrat

Disertai Mual, muntah dan keringat dingin

(19)

(SYNDROMA KORONER AKUT) SKA

Merupakan syndrome klinis yang terdiri dari:

STEMI (ST Elevasi Myokard Infark)

NSTEMI (Non ST Elevasi

Myocard Infark) UAP (Unstabel Angina Pectoris)

(20)

KLASIFIKASI / SPEKTRUM DARI SKA ADA 3

Klasifikasi SKA

Nyeri dada Typical

EKG

ST elevasi minimal 2 lead bedekatan

Enzym Jantung CK MB dan Trop T /

I APTS ( ANGINA Pektoris Tidak

Stabi ) / UAP

+ - -

NSTEMI ( Non ST Elevasi Miokard Infark )

+ - +

STEMI ( ST Elevasi Miokard Infark )

+ + +

(21)

Penegakan diagnosa berdasarkan kriteria WHO yaitu berdasarkan terpenuhinya data minimal 2 dari 3 Kriteria dibawah ini :

keluhan : Nyeri dada iskemik yang khas Evolusi EKG

Peningkatan dan penurunan enzyme jantung (Troponin T/ dan CK-MB

DIAGNOSA

(22)

PENGKAJIAN KLIEN ACS/ SKA

PENGKAJIAN PRIMER (ABCD)

PENGKAJIAN PRIMER (ABCD) SELALU DILAKUKAN PADA PASIEN KEGAWATDARURATAN, BEGITU JUGA

PASIEN DENGAN ACS/ SKA

(23)

PENGKAJIAN SEKUNDER (TERFOKUS)

P =

Provocation R = Quality S = Severity T = Time and treatment

Pengkajian sekunder sifatnya melengkapi pengkajian primer dan

berfokus pada keluahan utama

(24)

EVOLUSI EKG

Adanya ST elevasi minimal di 2 lead yang berdekatan , sesuai dengan lokasi infarknya

(25)

LOKASI INFARK

Contoh lokalisasi infark berdasarkan letak perubahan EKG a.l.

Lokasi Lead

Septum Anterior

Anteriar Ekstensif Inferior

Rv

V1 – V2 V3 – V4

I, AVL, V1 – V6 II, III, AVF

V3R – V4R

(26)

ENZIM JANTUNG YANG DIGUNAKAN

SEBAGAI PENANDA INFARK MIOKARD AKUT

Troponin I Troponin T CK-MB

First detectable (hours)

2-4 2-4 3-4

100% sensitivity (hours)

8-12 8-12 8-12

Peak (hours) 10-24 10-24 10-24

Duration (days 5-10 5-14 days 2-4

(27)

ASKEP PASIEN ACS/ SKA

Identifikasi masalah keperawatan aktual atau resiko

• Gangguan rasa nyaman : nyeri dada

• Penurunan Cardiac Output

Penatalaksanaan Keperawatan pada fase akut atau

golden time

(28)

TINDAKAN MANDIRI

• Menurunkan deman (bed rest total, puasa, dll)

• Monitoring keluhan

• Monitoring hemodinamik dan respiratorik non invasive

• Melakukan perekaman EKG

• Mengambil sample darah untuk pemeriksaan laboratorium/ enzim jantung

(29)

TINDAKAN KOLABORASI

Memberikan obat – obat awal (yang berfungsi menstabilkan plak

yang tidak stabil/ rupture) sesuai standart AHA

MONACO

( Morphin , Oksigen 2-4 lt/mnt , Nitrat 5mg SL dpt diulang 3X / IV), Aspirin160 -325 mg (kunyah),

Clopidogrelloading 300 mg / oral)

Persiapan Tindakan Revaskularisasi

Perhatikan tekanan darah pada pemberian Nitrat drip (nitrat tidak boleh diberikan pada tekanan darah < 90 mmHg)

(30)

TINDAKAN MEDIK AWAL (10 Menit Pertama)

MONACO (Morpin, Oksigen, Nitrogliserin,Clopidogrel)

TERAPI AWAL Perbaikan Aliran Coroner Dan Reperfusi Jaringan Myocard

Oksigen 4 lt/mnt, saturasi O2 > 90%

Aspirin 160 – 325mg (kunyah)

Nitrogliserin 5mg SL (dapat diulang setiap 5) lalu drip bila masih nyeri

Clopidogrel 300mg/ PO (Jika belum pernah diberi)

Morphin bila nyeri tidak teratasidengan nitrat

Obat (Fibrinolitik)

Primary PCI

CABG

(31)

REPERFUSI MYOCARD

FEBRINOLITIK

(32)

PRIMARY PCI

(PERCUTANEUS CORONARY INTERVENTION)

(33)
(34)
(35)

OBAT-OBATAN

1. ANTI ANGINA

Nitrogliserin ( Nitrat oral / SL 5mg setiap 5 menit , u/ mengatasi nyeri Intravena kontinu bila sakit berlanjut, gagal jantung, hipertensi.

(36)

2. Aspirin ( antiplatelet oral )

Kunyah 162 – 325 mg ( 2 Tab ), selanjutnya 75 – 162 mg / hari

3. Clopidogrel ( anti platelet oral )

Loading 300 mg ( 4 Tab ) per oral

dilanjutkan 75 mg / hari

(37)

4. Morpin

Intra vena dosis 2 – 4 mg deng dapat di ulang 5 – 15 menit

5. Heparinisasi ( anti koagulan / antithrombin )

UFH ( Unfrctioneted Hepari ) : bolus 60 U/KgBB maksimum 400 U Lanjutkan drip 12 U / KgBB, maksimum 1000 U / jam, target APTT 1,5 – 2 x Kontro

LMWH /Sub cutan

DALAM PEMBERIAN OBAT – OBATAN PERHATIKAN EFEK DAN SIDE EFEKNYA

(38)

MASALAH KEPERAWATAN

Tujuan Umum:

Perfusi miokard adekuat Kriteria hasil:

Nyeri miokard berkurang EKG dalam gambaran normal TTV dalam batas normal

Enzim jantubg dalam batas normal

(39)
(40)

TINDAKAN KEPERAWATAN

Kaji keluhan nyeri dada, kaji dengan metode PQRST Kaji adanya sesak, perubahan suhu, warna kulit Posisikan pasien:

- datar bila tekanan darah normal

- datar bila tekanan darah menurun dengan lokasi infark di left ventrikel

- Posisi V bila tekanan darah menurun dengan lokasi infark di right

ventrikel

(41)

Lanjutan..

Monitor EKG dan tanda – tanda vital, rekam EKG Serial Berikan Oksigen

Batasi aktifitas, bed rest Puasakan pasien

Turunkan kecemasan pasien, ajarkan napas dalam Cegah mengedan, batuk berlebih, gelisah

Puasakn pasien pada 6 jam pertama

(42)

Pasang IV akses untuk emergensi dan pengobatan

Siapkan pemeriksaan

laboratorium (darah0 dan rotgen dada

Siapkan obat – obatan sesuai program

Monitor efek samping obat, serta

keluhan sakit dada (skala nyeri)

(43)
(44)
(45)

Referensi

Dokumen terkait