• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF ADAPTASI SOSIAL MASYARAKAT PENDERITA KUSTA DI JALAN DANGKO ... - Unismuh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PDF ADAPTASI SOSIAL MASYARAKAT PENDERITA KUSTA DI JALAN DANGKO ... - Unismuh"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses adaptasi komunitas penderita kusta dan mengetahui faktor pendorong dan penghambat adaptasi sosial komunitas penderita kusta di lokasi Jalan Dangko Kel. Hasil penelitian mengenai adaptasi sosial penderita kusta di Jalan Dangko mengalami dinamika yang berbeda-beda. Hal ini tidak lepas dari sejarah lokalisasi dan stigma negatif yang tertanam di masyarakat mengenai penularan yang sangat cepat. Untuk beradaptasi dengan penyakit kusta, penderitanya merasa nyaman di lokasi, hal ini tidak lepas dari penerimaan masyarakat setempat yang sudah terbiasa dan memahami penyakit kusta. Dan yang membuat penderita kusta kurang percaya diri untuk berinteraksi dengan orang di luar lokasinya adalah kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit kusta, masyarakat yang belum memahami penyakit kusta menganggap penyakit kusta terjadi dengan sangat mudah dan cepat, hal inilah yang membuat penderita kusta tidak dapat berinteraksi dengan masyarakat lain di luar lokasinya. .

Dengan segala hormat, penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tuanya, Sultan dan Mantasia, yang telah bekerja keras, mendoakan, merawat, membesarkan, mendidik dan membiayai penulis dalam proses studinya. Nurdin, M.Sc. Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Sosiologi serta seluruh dosen dan pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan berbagai ilmu kepada penulis yang sangat bermanfaat bagi penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kawan-kawan yang selalu mendampingi saya dalam suka dan duka, serta seluruh teman sekelas jurusan sosiologi atas segala koneksi, motivasi, nasehat dan bantuannya kepada penulis yang telah memberikan pelangi dalam hidup saya.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Keterpisahan antara penderita kusta dengan masyarakat luas membuat mereka merasa tidak ada lagi tempat bagi mereka. Para penderita kusta juga menjadi sulit untuk menjadi sukarelawan di suatu perusahaan atau lembaga tertentu di lingkungan pemerintahan, dari sini kita wajib memikirkan langkah-langkah apa yang perlu kita lakukan untuk meningkatkan kualitas hidupnya agar bisa lebih baik dan tentunya lebih baik. berguna bagi kehidupan orang lain. Permasalahan hidup yang timbul pada penderita kusta lebih menonjol dibandingkan permasalahan medis itu sendiri.

Sikap dan perilaku masyarakat yang negatif terhadap penderita kusta seringkali membuat penderita kusta merasa tidak mendapat tempat di keluarga dan komunitasnya. Penderita kusta yang tinggal di sekitar Jalan Dangko Kota Makassar harus berusaha menyesuaikan diri atau beradaptasi secara sosial dengan lingkungan sekitarnya. Berkaitan dengan hal tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai penyesuaian atau adaptasi sosial yang dilakukan oleh penderita kusta dengan judul “Penyesuaian sosial penderita kusta di Jalan Dangko Kota Makassar”.

Rumusan Malasah

Hal ini harus dilakukan agar mereka mempunyai rasa percaya diri sebagai anggota masyarakat yang dapat ikut serta bersama anggota masyarakat lainnya dalam keseharian di tempat mereka tinggal atau berdomisili.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

  • Teori Struktural Sosial Robert K Merton
  • Konsep Sosial
  • Kajian Tentang Masyarakat
  • Kajian Tentang Adaptasi Sosial
  • Kajian Tentang Penderita Kusta

Faktanya, adaptasi ini biasanya mengacu pada adaptasi diri dalam arti fisik, fisiologis atau biologis. Adaptasi diri atau penyesuaian sosial mengacu pada individu yang dapat beradaptasi dengan baik dan idealnya dapat menggunakan kedua mekanisme adaptasi diri secara fleksibel tergantung situasi. Adaptasi yang pertama disebut adaptasi diri autoplastik (auto artinya diri, plastis artinya bentuk), sedangkan arti kedua disebut adaptasi diri allopstatik (allo artinya lain, plastis artinya bentuk).

Dalam kamus ilmiah populer (2005:8), adaptasi diartikan sebagai penyesuaian diri terhadap lingkungan dan kondisi lingkungan. Faktor pendorong dalam melakukan adaptasi diri atau adaptasi sosial adalah toleransi dari lingkungan sekitar. Pengaturan diri atau adaptasi sosial merupakan hal yang penting dilakukan dalam kehidupan untuk mempertahankan eksistensinya dalam hubungan lingkungan tempat ia beradaptasi.

Konsep kedua adalah adaptasi diri sebagai proses yang menekankan pada cara atau pola yang digunakan individu untuk memenuhi tuntutan yang dihadapinya. Adaptasi diri sebagai keadaan berarti adaptasi diri merupakan suatu tujuan yang ingin dicapai oleh individu. Konsep adaptasi sebagai suatu keadaan mengandung arti bahwa individu merupakan suatu kesatuan yang beradaptasi dengan baik dan buruk.

Penyesuaian diri sebagai suatu tujuan atau keadaan ideal yang diharapkan individu tidak dapat mencapainya secara sempurna. Berdasarkan konsep adaptasi diri sebagai suatu proses penyesuaian diri yang efisien, dapat diukur dengan mengetahui kemampuan individu dalam menghadapi lingkungan yang terus berubah. Calhoun dan Acocella (1990:13) mengatakan bahwa adaptasi adalah interaksi terus-menerus seorang individu dengan dirinya sendiri, dengan orang lain, dan dengan lingkungan sekitar di mana individu tersebut hidup.

Dapat dikatakan bahwa adaptasi adalah proses penyesuaian diri terhadap lingkungan sekitar dengan tujuan untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik di lingkungan tersebut. Ketika kita melakukan penyesuaian, tanpa disadari orang lain mengikuti perilaku kita. Adanya cacat fisik dan penyakit kronis akan menimbulkan hambatan bagi individu dalam melakukan penyesuaian diri.

Kerangka Pikir

Rencana cara pengumpulan, pengelolaan, dan analisis data secara sistematis dan teratur agar penelitian dapat terlaksana secara efektif sesuai dengan tujuan untuk mengetahui adaptasi penderita kusta.

Gambar 2.1 Kerangka pikir
Gambar 2.1 Kerangka pikir

Lokasi Penilitian

Informasi Penilitian

Deskripsi Fokus

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analis Data

Teknik Pengabsahan Data

  • Gambaran umum lokasi penelitan
  • Profil informan
  • Hasil Penelitian
  • Asosiatif
  • Disosiatif
  • Adanya sifat keterbukaan dari masyarakat setempat
  • Stigma sosial yang sifatnya negatif terhadap penderita kusta
  • Masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit kusta Penyakit kusta merupakan salah satu jenis penyakit yang tidak mudah
  • Masih adanya kurang percaya diri yang melekat pada penderita kusta

Berdasarkan pernyataan di atas, beberapa penderita kusta beradaptasi dengan baik dalam masyarakat di lingkungan yang kompleks. Lambat laun keluarga saya ikut bergabung, begitu pula saya, dan akhirnya kami menjadi terbiasa berurusan dengan penderita kusta. Reaksi masyarakat yang menganggap kusta adalah penyakit keturunan, penyakit kotor akibat kutukan, penyakit menular yang sangat berbahaya untuk didekati, itu adalah anggapan yang salah, karena saya sendiri sudah bertahun-tahun hidup bersama penderita kusta sampai sekarang saya tidak tertular. .”

Berdasarkan beberapa pernyataan di atas menunjukkan bahwa adaptasi antara penderita kusta dengan masyarakat sekitar berjalan dengan baik, meskipun mereka membatasi diri untuk beradaptasi dengan insentif yang lebih. Penderita kusta merupakan orang yang tergolong miskin dan hal tersebut dialaminya bukan tanpa alasan. Penderita kusta yang tinggal di Jalan Dangko sebagian besar adalah penderita kusta yang memiliki kondisi ekonomi rendah.

Petikan wawancara di atas menjelaskan bahwa rata-rata pekerjaan penderita kusta di Jalan Dangko adalah sebagai pengemis, pemulung, juru parkir, penyapu jalan, tukang becak dan ada juga yang sebagai tukang mobil. Dari hasil wawancara di atas terlihat masih adanya sikap toleransi masyarakat terhadap penderita kusta yang mencari nafkah di jalanan dan di toko. Hal ini juga dibuktikan oleh informan penderita kusta, Jajeng (60 tahun), yang berprofesi sebagai pengemis, mengatakan hal tersebut.

Di sisi lain, stigma penyakit kusta atau kusta masih mendapat berbagai reaksi negatif, seperti yang diungkapkan informan bernama Kamariah (60 tahun), itu. Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa stigma sosial terhadap penyakit kusta adalah semakin banyak masyarakat yang meyakini bahwa penyakit kusta menular dan merupakan penyakit keturunan. Namun berdasarkan temuan penelitian yang peneliti temukan langsung di lapangan, banyak penderita kusta di Jalan Dangko yang rata-rata masih mengucilkan diri dari masyarakat karena sifat kurang percaya diri yang melekat pada diri mereka.

Dari penjelasan informan di atas dapat disimpulkan bahwa masih banyak penderita kusta yang masih kurang percaya diri untuk bergaul dengan masyarakat sekitar.

Gambar 4.2 Sarana dan Prasarana  Pendidikan
Gambar 4.2 Sarana dan Prasarana Pendidikan

Pembahasan

  • Bagaimana adaptasi sosial para penderita kusta
  • Faktor pendorong dan pemhmbat adaptasti sosial penderita kusta Dalam proses adaptasi sosial atau penyesuian diri terhadp lingkungan yang

Rata-rata penderita kusta kebanyakan berprofesi sebagai pengemis, ada pula yang tidak seperti Pak Arsyad. Jika kita melihat lebih jauh adaptasi sosial komunitas penderita kusta berdasarkan teori struktural yang dikemukakan oleh Robert K Merton yaitu adaptasi sosial yang terjadi pada komunitas penderita kusta di Jalan Dangko Kota. Hal ini terlihat dari hasil penelitian terhadap penderita kusta yang karena berbagai alasan tidak mampu beradaptasi, seperti pandangan masyarakat yang memandang penderita kusta sebagai kelompok asing di lingkungan sosial.

Faktor pendorong dan penghambat adaptasi sosial penderita kusta dalam proses adaptasi sosial atau penyesuaian diri terhadap lingkungan yang sangat kompleks dan beragam. Penderita kusta merupakan salah satu kelompok masyarakat kompleks yang mengalami berbagai hambatan, cobaan bahkan keberkahan hidup guna mendapatkan umpan balik dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini tidak lepas dari nilai-nilai dan norma-norma yang tertanam dalam masyarakat yang mengharuskan seseorang untuk berpenampilan seperti orang normal pada umumnya, dan juga tidak lepas dari rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai penyebaran penyakit kusta, namun tentunya hal ini mempunyai dampak tersendiri. dampak besar pada keadaan psikologis. aspek komunitas penderita kusta dan mempunyai dampak yang sangat merugikan.

Reaksi negatif rasa takut hingga rasa benci terhadap penderita kusta inilah yang menghalangi penderita kusta di Jalan Dangko berinteraksi dengan masyarakat di luar wilayah lokalisasi. Namun di sisi lain ada beberapa hal yang mendorong masyarakat penderita kusta untuk beradaptasi, yaitu rasa nyaman yang ada di wilayah lokalisasi dimana masyarakat menerima keberadaan penderita kusta meskipun tidak tergolong penderita. dan satu lagi adalah reaksi positif dari sejumlah kecil orang diluar tempat tersebut. Masyarakat setempat mungkin sudah paham tentang penyakit kusta, namun yang membuat mereka beradaptasi adalah naluri untuk bertahan hidup. Setelah menyelesaikan penelitian dengan judul “Adaptasi Sosial Penderita Kusta di Jalan Dangko Kota Makassar” dapat anda kunjungi.

Dari hasil penelitian mengenai adaptasi sosial penderita kusta di Jalan Dangko, proses adaptasi bagi penderita kusta khususnya di Jalan Dangko melalui proses yang panjang. Awalnya para penderita kusta ini berada di rumah sakit kusta yang sekarang dikenal dengan nama Rumah Sakit Haji. Rata-rata penderita kusta sebagian besar berprofesi sebagai pengemis, ada pula yang tidak, seperti Pak. Arsyad yang berprofesi sebagai juru parkir dan Puang Sani yang berprofesi sebagai penjahit.

Faktor pendorong dan penghambat adaptasi sosial penderita kusta yaitu aspek psikologis yang dialami oleh penderita tersebut, yang juga menjadikan aspek psikologis yang dialami oleh penderita tersebut juga membuat mereka kurang percaya diri dalam berinteraksi dengan masyarakat. pengetahuan tentang penyakit kusta. Beberapa informan menyebut dirinya atau merupakan hasil dari nama masyarakatnya yaitu to'kandala' yang artinya orang yang mempunyai tangan tidak normal. Kepada para pembaca, saya berharap apa yang disampaikan dari hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan kita dan memberikan informasi kepada kita mengenai komunitas kusta, dan khususnya bagaimana kita dapat lebih menerima keberadaan komunitas kusta. juga merupakan suatu kelompok atau bagian dari masyarakat. Bagi penderita kusta agar terus memotivasi dirinya agar dapat terus berinteraksi dengan masyarakat luar dan menjaga kesehatannya sebaik mungkin.

Foto Bersama Ketua RW
Foto Bersama Ketua RW

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka pikir
Gambar 4.2 Sarana dan Prasarana  Pendidikan
Gambar 4.4 Jumlah penyandang disabilitas di kota Makassar  tahun 2017-2018
Gambar 4.3 Sarana dan Prasrana Kesehatan  No  Sarana dan Prasarana Kesehatan  Jumlah
+7

Referensi

Dokumen terkait

HIGH SCHOOL, SATKHIRA Selected Students for Admission-2020 Merit List for Class Three 3, Morning Shift SL NO USER ID ROLL NO APPLICANT NAME QUOTA RANK 95 HS7QU2B2 3100187