• Tidak ada hasil yang ditemukan

Agenda Sustainable Devlopment Goals (SDGs) dibidang Pendidikan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Agenda Sustainable Devlopment Goals (SDGs) dibidang Pendidikan "

Copied!
119
0
0

Teks penuh

Judul Skripsi : Peran Badan Amil Zakat Nasional dalam Mendukung Agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di bidang pendidikan. Tesis berjudul “Peran BAZNAS Dalam Mendukung Agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Bidang Pendidikan” disusun oleh Ade Sopian Sori, Kepala Sekolah Siswa Nomor. Skripsi ini berjudul “Peranan BAZNAS dalam Mendukung Agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Bidang Pendidikan” yang disusun oleh Ade Sopian Sori, Nomor Induk Mahasiswa Program Studi Manajemen Zakat dan Wakaf yang disetujui untuk diserahkan pada Sidang Tesis Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam. Agama Islam, Universitas Muhamadiyah Jakarta.

Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk memahami peran BAZNAS dalam mendukung agenda SDGs di bidang pendidikan.

PENDAHULUAN

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengkaji lebih lanjut mengenai peran Badan Amil Zakat Nasional dalam mendukung agenda Sustainable Development Goals (SDGs), sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Peran Badan Amil Zakat Nasional dalam mendukung agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di bidang pendidikan. Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, penulis merumuskan permasalahan yaitu apa peran Badan Amil Zakat Nasional dalam mendukung agenda Sustainable Development Goals (SDGs) di bidang pendidikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan peran BAZNAS dalam mendukung agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di bidang pendidikan.

Secara teoritis, untuk dapat memberikan wawasan kepada penulis agar lebih memahami peran Badan Amil Zakat Nasional dalam mendukung agenda Sustainable Development Goals (SDGs) di bidang pendidikan.

Tinjauan Pustaka

Metodologi Penelitian

Hasil Penelitian Dan Pembahasan Penelitian

Penutup

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Amil Zakat menurut peraturan Badan Amil Zakat Nasional Republik Indonesia No. 1 Tahun 2018 tentang Kode Etik Amil Zakat. Bahwa amil zakat adalah seseorang atau sekelompok orang yang ditunjuk dan/atau diberi kuasa oleh pemerintah, pemerintah daerah, badan, lembaga yang diberi wewenang oleh pemerintah dan/atau pemerintah daerah, dan/atau seseorang yang mendapat amanah dari 16 Mengenai zakat pada sesuai dengan undang-undang Republik Indonesia no. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat, zakat merupakan suatu harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim atau suatu badan usaha untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan syariat Islam. 17. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat terdapat pada Pasal 1 ayat 7 yang menyatakan bahwa Amil Badan Amil Zakat Nasional yang selanjutnya disebut BAZNAS adalah lembaga yang menyelenggarakan pengelolaan zakat pada tingkat nasional.

Dari pengertian Badan Amil Zakat Nasional di atas, maka dapat disimpulkan bahwa BAZNAS merupakan lembaga pemerintah yang independen, non-struktural, bertanggung jawab langsung kepada Presiden melalui Menteri, yang mempunyai kewenangan melaksanakan fungsi pengelolaan zakat di tingkat nasional. .

Hasil Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian ini dilakukan oleh Mohamad Handi Khalifah, Mohammad Soleh Nurzaman dan Muhammadd Choirul Nafis. Universitas Indonesia bertajuk “Optimalisasi program BAZNAS pada Sustainable Development Goals (SDGs); Pendekatan Proses Jaringan Analitik (ANP). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur peringkat prioritas 7 program besar BAZNAS terhadap 17 tujuan SDG.

Hasil penelitian ini dilakukan oleh Farhan Amaymie, mahasiswa Manajemen Dakwah Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Jati Bandung. Bertajuk “Optimalisasi Penyaluran dan Penggunaan Dana Zakat dalam Implementasi Program Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)” studi kasus BAZNAS Provinsi Jawa Barat. Hadi Khalifah dkk, Optimalisasi Program BAZNAS untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs): Analytical Network Process Approach (ANP), dalam International Journal of Zakat, Vol.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, kontribusi Zakat terhadap SDGs saat ini terfokus pada 5 tujuan yaitu Tujuan 1, Pengentasan kemiskinan, Tujuan 2, Mengakhiri kelaparan, Tujuan 3, Kesehatan dan kesejahteraan yang baik, Tujuan 4, Pendidikan berkualitas dan Tujuan 5, Bersih air dan sanitasi. Penelitian ini dilakukan oleh Ishartono, mahasiswa pascasarjana bidang kesejahteraan sosial dan Santoso Tri Raharjo, staf pengajar di departemen kesejahteraan sosial. Berdasarkan penelitian tersebut, tampak bahwa permasalahan kemiskinan masih menjadi isu penting baik bagi negara berkembang maupun bagi Indonesia.

Pengentasan kemiskinan akan terkait erat dengan tujuan global lainnya, yaitu dunia tanpa kelaparan, kesehatan dan kesejahteraan yang baik, pendidikan berkualitas, kesetaraan gender, air bersih dan sanitasi, energi bersih dan terjangkau; dan seterusnya tentang pentingnya kemitraan untuk mencapai tujuan tersebut.42. 42 Ishartono dan Tri Raharjo, “The Sustainable Development Goals and Poverty Reduction”, dalam Jurnal Pekerjaan Sosial, Vol.

METODOLOGI PENELITIAN

  • Tujuan Penelitian
  • Tempat dan Waktu Penelitian
  • Latar/setting Penelitian
  • Metode dan prosedur Penelitian
  • Data dan Sumber Data
  • Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data
  • Prosedur Analisis Data
    • Reduction data ( reduksi data )
    • Data Display (Penyajian Data)
  • Pemerikassan Keabsahan Data

Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah yang digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data dan menjawab pertanyaan dalam penelitian. Sumber data adalah subjek yang darinya data tersebut diperoleh, bisa berupa bahan pustaka, atau orang (informan atau responden) 47 Data yang diambil adalah data kualitatif yaitu data yang diperoleh dari wawancara dengan pihak-pihak yang berkepentingan berupa data lisan yang disertai penjelasannya. yang menguasai pembahasan peneliti. Dalam hal ini berasal dari penelitian yang meliputi membaca buku, jurnal, disertasi yang berkaitan dengan judul dan penelitian serta data yang dikumpulkan.48.

Metode observasi digunakan peneliti ketika ingin mengetahui secara empiris tentang fenomena objek yang diamati, dengan cara mengumpulkan data melalui pengamatan langsung terhadap objek penelitian.50 Tujuan metode ini adalah untuk menjawab permasalahan penelitian. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data konkrit dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematis fenomena-fenomena yang terjadi pada objek penelitian. Metode Dokumentasi merupakan suatu metode pencarian data yang berkaitan dengan variabel penelitian, dapat berupa dokumen publik seperti surat kabar, majalah, dan laporan kantor.

Data dokumentasi ini merupakan data yang berbobot, data ini biasanya ditulis secara mendalam oleh para peserta. dana dan data historis lembaga BAZNAS RI terkait dengan topik pembahasan penelitian. Jumlah data yang diperoleh dari lapangan cukup banyak, oleh karena itu harus dicatat dengan cermat dan rinci, seperti yang dikatakan, semakin lama penelitian lapangan berlangsung maka jumlah datanya akan semakin banyak, semakin rumit dan rumit. Penyajian data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, grafik, hubungan antar kategori dan sejenisnya.

Cara penyajian data yang paling banyak digunakan dalam penelitian kualitatif adalah teks naratif. Setelah pengumpulan data selesai, langkah selanjutnya adalah meninjau seluruh temuan yang ada mulai dari observasi, wawancara, dan dokumentasi.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Sri Nurhidayah (Ketua Program Beasiswa BAZNAS) dan Bapak. Farid Septian (manajer sosial BAZNAS) tentang peran BAZNAS dalam mendukung agenda tujuan pembangunan berkelanjutan di bidang pendidikan. BAZNAS dalam upaya mendukung agenda SDG dengan melakukan koordinasi lebih lanjut dengan Bappernas dan terus melaksanakan aksi nyata melalui program BAZNAS di beberapa pilar antara lain ekonomi, sosial, pendidikan dan lain sebagainya untuk menunjang/mendukung agenda SDG, Baznas juga melapor kepada Bappernas setiap 6 tahun. kemajuan selama beberapa bulan dalam mendukung agenda tujuan pembangunan berkelanjutan.63. Capaian BAZNAS dalam mendukung SDGs di bidang pendidikan mungkin belum terlihat, karena SDGs merupakan agenda 15 tahun Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dimulai dengan Millenium Development Goals pada tahun 2018 dan kini SDGs. agenda mulai tahun 2018.

Inti dari tujuan atau keberhasilan agenda SDG tidak bisa dilihat dalam jangka waktu singkat satu tahun atau satu tahun, minimal 5-10 tahun, karena merupakan akumulasi kegiatan, keberhasilan program hingga hasilnya setelah menjadi suatu produk. muda. baru ada hasil nanti dampak atau dampak dari program-program tersebut dan BAZNAS memastikan bahwa program-program tersebut pasti akan berdampak.76 7. Perencanaan pengelolaan penyaluran dan penggunaan dana zakat. dalam mendukung pencapaian SDGs di bidang pendidikan. Pengelolaan yang dilakukan Baznas dalam perencanaan, penyaluran dan penggunaan dana zakat dalam mendukung agenda SDGS di bidang pendidikan melalui tahapan antara lain: 1) RENSTRA 5 tahun (Rencana Strategis). Umpan balik yang diterima BAZNAS dalam mendukung agenda SDG dapat berupa koordinasi antara Bappernas dengan seluruh pemangku kepentingan SDG, dalam penyusunan Rencana Aksi Nasional (RAN) dan mensukseskannya.

Pembahasan temuan penelitian mengenai hasil wawancara penelitian dengan Ibu Sri Nurhidayah (Ketua Program Beasiswa BAZNAS) dan Bapak. Farid Septian (Manajer Sosial BAZNAS) dan dari data penelitian yang diperoleh, bahwa peran BAZNAS dalam mendukung agenda SDGs bidang pendidikan tertata dan efektif dalam berperan pada pilar-pilar pembangunan sosial khususnya bidang pendidikan. BAZNAS mempunyai peranan penting dalam mengkaji keterkaitan zakat dan SDGs untuk mendukung agenda SDG pada pilar-pilar pembangunan sosial khususnya bidang pendidikan, karena BAZNAS merupakan lembaga filantropi yang mengelola dana sosial infaq, zakat, sedekah dan lain sebagainya. BAZNAS berperan penting dalam mendukung agenda SDGs di bidang pendidikan dengan mendirikan dua lembaga yaitu BAZNAS Cednikia School (SCB) dan BAZNAS Scholarship Institute (LBB).

Pengembangan kemitraan ini merupakan bagian dari program dukungan yang dilakukan BANZAS untuk meningkatkan progresifitas program BAZNAS dalam mendukung agenda SDG. Berdasarkan pemaparan di atas, penulis menyampaikan pembahasan atau analisis bahwa mendukung agenda SDG memerlukan waktu yang sangat singkat, yaitu 5-10 tahun untuk mencapai tujuan. BAZNAS sebagai lembaga filantropi yang fokus membantu atau mendukung agenda SDG pada pilar pembangunan sosial, BAZNAS telah terorganisir dan efektif mengambil peran penting dalam mendukung agenda SDG pada pilar sosial khususnya pendidikan.

Dan wujud komitmen BAZNAS dalam mendukung agenda SDGs adalah dengan terus melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait yang mempunyai kepentingan seperti lembaga filantropi Indonesia, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPERNAS, Kementerian Agama dan lain sebagainya.

PENUTUP

SARAN

Mengkomunikasikan dan mendidik masyarakat luas tentang hubungan zakat dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) melalui media digital atau seminar.

JURNAL/ARTIKEL

INTERNET/WEBSITE

Kendala apa saja yang dialami BAZNAS dalam melakukan pendistribusian dan pemanfaatan dalam mendukung agenda SDGs? Manfaat atau masukan apa yang akan diterima BAZNAS setelah melaksanakan program BAZNAS yang mendukung agenda SDGs khususnya di bidang pendidikan? BAZNAS dalam upaya mendukung agenda SDGs dengan terus berkoordinasi dengan Bappernas, dan melaksanakan aksi nyata, melalui program BAZNAS di berbagai pilar, termasuk perekonomian. sosial, pendidikan dan lain sebagainya, untuk mendukung/mendukung agenda SDGs, Baznas juga melaporkan kemajuan dalam mendukung agenda SDGs kepada Bappernas setiap enam bulan sekali.

BAZNAS Scholars School (SCB) merupakan sekolah berasrama gratis yang dikelola oleh BAZNAS dan terdiri dari program Sekolah Menengah Atas (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Tahfiz. BAZNAS Besiswa Institute (LBB) merupakan program penyaluran dan pendayagunaan yang mempunyai misi menyediakan sumber daya pendidikan guna menjamin kelangsungan program pendidikan bagi kelompok pelajar tidak mampu/miskin sebagai tanggung jawab antar generasi. Relawan Pendidikan BAZNAS (RPB) merupakan gerakan relawan yang didirikan oleh Lembaga Beasiswa BAZNAS dengan tujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Capaian yang diraih BAZNAS dalam mendukung agenda SDGs di bidang pendidikan mungkin tidak akan terlihat hasil dari pencapaiannya karena agenda SDGs merupakan agenda 15 tahun Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yang dimulai dari agenda MDGs tahun 2015-2030. . atau keberhasilan agenda SDG’s tidak bisa dilihat dalam jangka waktu singkat satu atau satu tahun, minimal 5-10 tahun, karena merupakan akumulasi dari keberhasilan kegiatan, program hingga output setelah dialihkan menjadi output baru ke dalam SDG’s. keluaran baru dan kemudian ke impact atau dampak dari program-program tersebut dan BAZNAS memastikan bahwa program-program tersebut pasti akan memberikan dampak. Kendala yang dialami Baznas dalam melakukan sosialisasi dan pemanfaatan dalam mendukung agenda SDG’s adalah:

Sementara itu, zakat, salah satu bentuk pembiayaan sosial yang dikelola BAZNAS dan LAZ, dapat menjadi sumber alternatif untuk mendukung pencapaian agenda SDG dengan mengedepankan pendekatan inklusif dan program-program yang berorientasi strategis, jangka panjang, dan berkelanjutan. Dari sisi pendanaan, pendanaan masih terbatas pada program pendidikan dalam mendukung agenda SDG di bidang pendidikan. Pengelolaan yang dilakukan Baznas dalam perencanaan, penyaluran dan pendayagunaan dana zakat untuk mendukung agenda SDGS di bidang pendidikan melalui tahapan antara lain: a.

Judul Tesis: Peran Badan Amil Zakat Nasional dalam mendukung agenda SDGs di bidang pendidikan. Sejarah pendidikan formal.

Referensi

Dokumen terkait

اهببست يتلا ثداولحا نع ةيلوؤسلما لمحتي يذلا نم :وه انه حرطي يذلا لؤاستلا لعلو ةتتملأا تايوتسم لىع دمتعت يتلا ةدايقلا ةيتاذ تارايسلا ؛ كلت يأ ؟قئاس دوجو بلطتت لا يتلا ؟يكيرملأا