• Tidak ada hasil yang ditemukan

AHMAD FAISOL-131710201058 #.pdf - Universitas Jember

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "AHMAD FAISOL-131710201058 #.pdf - Universitas Jember"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

“Perancangan Sistem Pakar Identifikasi Hama dan Penyakit Jamur Tiram di Mitra Jamur Jember Dengan Metode Forward Chaining” benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan yang sudah saya sebutkan sumbernya, belum pernah dikirimkan ke institusi manapun, dan bukan merupakan hasil plagiat. Tesis ini berjudul “Perancangan Sistem Pakar Identifikasi Hama dan Penyakit Jamur Tiram di Mitra Jamur Jember Menggunakan Metode Forward Chaining”. Perancangan sistem pakar identifikasi hama dan penyakit jamur tiram Mitra Jamur Jember menggunakan metode forward chaining; halaman Ahmad Faisol; Jurusan Keteknikan Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Jember.

Jamur tiram (pleurotus spp) merupakan salah satu jenis jamur yang bagian tutupnya berbentuk setengah lingkaran sehingga menyerupai cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung. Banyaknya masyarakat yang memanfaatkan jamur tiram sebagai bahan pangan pengganti daging baik itu daging ayam maupun sapi, hal ini menjadikan jamur tiram sebagai usaha yang menguntungkan dan memiliki prospek yang baik dimasa yang akan datang, namun dalam perkembangan budidaya jamur tiram terdapat permasalahan hama dan penyakit yang dapat merusak jamur tiram. jamur tiram yang berkualitas, sehingga perlu dilakukan penentuan hama atau penyakit yang menyerangnya melalui ahli jamur tiram. Ahli jamur tiram di Kabupaten Jember masih terbatas. Tidak mungkin seorang ahli hadir di dua tempat pada waktu yang bersamaan. Oleh karena itu diperlukan suatu sistem pakar untuk menanggulangi hama dan penyakit jamur tiram.

Hasil wawancara mengenai dua puluh hama atau penyakit yang sering menyerang jamur laut dan pernah dialami oleh para ahli tersebut serta data gejala-gejala yang timbul serta cara pengobatan dan pencegahannya agar terhindar dari permasalahan tersebut. Puji syukur kehadirat Allah swt, atas segala rahmat dan karunia-Nya yang melimpah, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Pakar Identifikasi Hama dan Penyakit Jamur di Mitra Jamur Jember dengan Metode Chain Forward ".

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sistem pakar adalah perangkat lunak komputer yang menggunakan pengetahuan (aturan tentang sifat dan unsur suatu masalah), fakta dan teknik inferensi untuk memecahkan suatu masalah seperti yang dibayangkan oleh seorang pakar (Marimin, 2005:20). Forward chaining merupakan teknik pencarian yang dimulai dengan fakta yang telah diketahui kemudian menghubungkannya dengan IF dari aturan IF-THEN. Metode forward chaining ini mempunyai kelebihan seperti menggunakan jumlah data yang sedikit sehingga dapat menghasilkan data baru, namun metode ini juga mempunyai kekurangan diantaranya tidak dapat menentukan penyajian hasil suatu identifikasi. Penyajian hasil identifikasi perancangan sistem pakar ini menggunakan probabilitas berdasarkan jumlah gejala yang dimiliki suatu hama atau penyakit.

Dengan dibuatnya aplikasi sistem pakar ini akan memudahkan masyarakat khususnya petani jamur tiram dalam mendapatkan informasi tanpa harus mendatangi ahlinya. Sistem pakar identifikasi hama dan penyakit jamur tiram ibarat seorang ahli yang dapat mengidentifikasi hama dan penyakit serta memberikan solusi serta cara pencegahannya agar hama atau penyakit tidak lagi menyerang jamur tiram. Cara menggunakan program komputer untuk menganalisis dan merancang sistem pakar untuk mengidentifikasi hama dan penyakit jamur tiram.

Bagaimana penerapan metode forward chaining pada sistem pakar identifikasi hama dan penyakit tiram.

Batasan Masalah

Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP, database yang digunakan adalah MySql dan perancangan aplikasi menggunakan Visual Studio Code. Menganalisis dan merancang sistem pakar untuk mengidentifikasi hama dan penyakit rumput laut dengan program komputer. Membantu petani tiram mengetahui hama dan penyakit yang menyerang tiram di mitra jamur dan mencari solusi pengobatan yang tepat terhadap permasalahan hama atau penyakit tersebut.

Petani jamur tiram membantu memerangi penyakit dan hama sejak dini, sehingga mengurangi risiko kegagalan panen. Petani jamur tiram membantu melakukan tindakan pencegahan terhadap penyakit dan hama yang menyerang jamur tiram.

TINJAUAN PUSTAKA

  • Jamur Tiram
  • Sistem Pakar
  • Metode Fordward Chaining
  • Probabilitas

Tingkat hubungan satu-ke-satu yang dinyatakan dengan satu peristiwa pada entitas pertama hanya memiliki satu hubungan dengan satu peristiwa pada entitas kedua, begitu pula sebaliknya. Artinya setiap tupel di entitas A berkorespondensi paling banyak dengan satu tupel di entitas B, dan seterusnya. Satu kejadian di entitas pertama bisa mempunyai banyak hubungan dengan kejadian di entitas kedua.

Sebaliknya, suatu peristiwa di entitas kedua hanya dapat memiliki satu relasi dengan suatu peristiwa di entitas pertama. One-to-many adalah tupel di entitas A dapat berelasi dengan banyak tupel di entitas B, namun tidak sebaliknya, dimana setiap tupel di entitas B berelasi paling banyak dengan satu tupel di entitas A. Many-to-one adalah sembarang Tuple pada entitas A dapat diasosiasikan dengan paling banyak satu cluster pada unit B, namun tidak sebaliknya, dimana setiap cluster pada unit A berhubungan dengan paling banyak satu cluster pada unit B.

Many-to-many merupakan tingkat hubungan banyak ke banyak yang terjadi jika setiap kejadian pada suatu entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya. Artinya setiap tupel pada unit A dapat dihubungkan ke banyak tupel pada unit B dan sebaliknya, dimana setiap tupel pada unit B dapat dihubungkan ke banyak tupel pada unit A.

Gambar 2.1 Struktur sistem pakar
Gambar 2.1 Struktur sistem pakar

METODOLOGI

Waktu dan Tempat

Jamur tiram diamati mulai dari penanaman bibit pada media baglog hingga beberapa kali panen, umur baglog sejak ditanam hingga umur 101 hari. Studi literatur dilakukan dengan mempelajari dan memahami berbagai literatur yang diambil dari buku, majalah, karya ilmiah dan tulisan ilmiah dari website yang berkaitan dengan penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan tanya jawab langsung kepada empat ahli jamur tiram dan petani jamur dari Mitra Jamur.

Wawancara dilakukan untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan untuk membangun sistem pakar identifikasi hama dan penyakit jamur tiram. Untuk menyatukan pendapat dari empat ahli dan penanam jamur yang berbeda, saya akan melakukan percakapan dengan keempat ahli dan petani tersebut untuk mendapatkan pendapat yang paling dominan, dalam hal ini saya juga akan dibantu oleh dosen Hama Tanaman (HPT) dari Fakultas Ilmu Pertanian. Pertanian, Universitas Jember untuk meningkatkan keakuratan data koresponden tersebut. Dari hasil wawancara tersebut dapat diperoleh penjelasan mengenai jenis hama dan penyakit pada jamur tiram, gejalanya serta cara pengobatan dan pencegahan yang tepat.

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap tanaman jamur tiram dan jamur baglog/kumbung yang terserang hama dan penyakit, kemudian didokumentasikan dalam bentuk foto untuk melengkapi data dalam membangun sistem pakar identifikasi hama dan penyakit jamur tiram. Analisis data dilakukan dengan metode forward chaining dalam menentukan hasil identifikasi dan menentukan keakuratan identifikasi menggunakan probabilitas berdasarkan jumlah gejala yaitu.

3.4  Diagram Alir Penelitian
3.4 Diagram Alir Penelitian

Perancangan Sistem

PENUTUP

Kesimpulan

Setelah selang waktu 3 hari, masukkan kembali kantong jamur yang baru kemudian lakukan tindakan preventif agar hama ulat (larva) tidak menyerang kembali. Jangan melakukan penyemprotan pada kumbung yang mengandung jamur baglog karena dikhawatirkan jamur tersebut akan menyerap senyawa kimia sehingga jamur tersebut mengandung insektisida dan bersifat racun. 5 pn5 Bersihkan area kumbung dan semprotkan insektisida nabati dengan air, bawang putih dan. Setelah selang waktu 3 hari, masukkan kembali kantong jamur yang baru, kemudian lakukan tindakan pencegahan agar tungau tidak menyerang kembali.

Jangan menyemprot kumbung yang terdapat jamur kantung karena dikhawatirkan jamur tersebut akan menyerap senyawa kimia sehingga jamur tersebut mengandung insektisida dan beracun. Setelah selang waktu 3 hari, masukkan kembali kantong jamur yang baru dan kemudian lakukan tindakan pencegahan agar tungau tidak menyerang kembali. Jangan menyemprot kumbung yang sudah mengantongi jamur karena dikhawatirkan jamur akan menyerap senyawa kimia sehingga jamur mengandung racun.

14 pn14 Semprotkan campuran cuka dan air pada rumah semut atau bagian rak kayu kantong jamur tiram yang sering dilewati semut. Setelah selang waktu 3 hari, masukkan kembali kantong jamur yang baru lalu lakukan tindakan preventif agar hama semut tidak menyerang kembali. Jangan melakukan penyemprotan pada kumbung yang terdapat jamur baglog karena dikhawatirkan jamur tersebut akan menyerap senyawa kimia insektisida sehingga jamur tersebut mengandung racun.

Jangan menyemprot kumbung yang terdapat jamur baglog karena dikhawatirkan jamur tersebut akan menyerap senyawa kimia insektisida, sehingga jamur tersebut mengandung insektisida dan bersifat racun. 42 pn42 Pisahkan jamur baglog atau jamur tiram yang terserang bakteri pseudomonas, untuk mengurangi infeksi pada baglog atau jamur tiram lainnya, bakarlah jamur baglog yang terinfeksi. Jika bakteri Pseudomonas sudah menyerang hampir seluruh kantong jamur, maka harus dilakukan pembersihan secara menyeluruh, membuang semua simpanan jamur dan memusnahkannya, kemudian membersihkan rumah jamur secara menyeluruh.

44 pn44 Pisahkan jamur baglog atau jamur tiram yang terserang virus untuk mengurangi infeksi jamur baglog atau jamur tiram lainnya, bakar jamur yang terinfeksi. Jika virus sudah menyerang hampir seluruh kantong jamur, maka sebaiknya dilakukan pembersihan menyeluruh dengan membuang semua kantong jamur dan memusnahkannya serta membersihkan kantong jamur secara menyeluruh. 19 pc19 Disarankan untuk membangun rumah jamur bambu daripada rak tas jamur kayu dan bambu.

Gambar

3.4  Diagram Alir Penelitian
Gambar 3.3 Pohon keputusan
Gambar 3.5 DFD level 1
Gambar  3.6  adalah  data  flow  diagram  level  2  pengelolaan  admin  disajikan  berikut
+7

Referensi

Dokumen terkait

Spesifikasi Modul Kelola Admin No Skenario pengujian Hasil yang diharapkan Hasil Kesimpulan 1 Memilih menu kelola Admin Menampilkan data Admin pada halaman kelola Admin Berhasil